Bosku Yang Super Tantrum

.,Alina menghadiri pesta itu namun Alina tidak bisa merusak keadaan pesta itu karna dijaga ketat oleh pengamanan yang dipandu anak buah Alex.

Alex terlihat gagah dengan balutan kemeja putih dan Jaz hitam membuat nya makin perfect. Walaupun tidak ada senyuman diwajah Alex, namun Alina bisa melihat bahwa Alex sudah mulai tertarik dengan Cassandra.

'Apa secepat itu hatimu berpaling Alex?' Alina menetaskan airmatanya.

Alina melihat keceriaan diwajah Om Reza dan Tante Mayang m membuat dirinya cemburu.

'Harusnya aku yang menjadi bagian itu, bukan perempuan soal itu' Batin Cassandra.

Setelah acara selesai akhirnya Alina pergi, awalnya Mayang seperti melihat bayangan Alina, namun Mayang berpikir mungkin itu hanya halusinasinya saja.

"Cassandra bangun," Panggil Alex.

Tidak ada perubahan, Cassandra masih nyenyak dalam tidurnya. Mungkin dia masih merasa kecapekan.

Alex duduk disamping ranjang Kamar hotel itu dan memperhatikan Cassandra.

Cassandra tertidur dengan mulut menganga.

'Walaupun menganga Cassandra terlihat Cantik.' Batin Alex.

Cassandra mengganti gaya tidur nya menjadi kesamping mengarahkan ke Alex.

Alex memperbaiki Selimut Cassandra dan terpana dengan bibir tipis Istrinya itu.

Alex mendekati wajahnya ke wajah Cassandra, mungkin karna terhipnotis dengan Bibir itu membuat Alex ingin mencobanya.

Preeeettt.. Tut..

"Heheh.." Cassandra tersenyum dalam tidurnya.

Alex menjauh dari wajah Cassandra,

"Yah Tuhan bau apa ini?" Alex menutup hidungnya dan mengipas-ngipas angin kentut itu.

Sudah Dua kali dia mendapat hadiah terindah dari Cassandra.

Cassandra terbangun kemudian menutup hidungnya.

"Bapak kentut yah?"

Alex menatap Cassandra tidak Terima dengan Fitnahan itu, bisa-bisanya dia yang jadi korban malah dituduh sebagai pelaku.

"Aneh!" Ucap Alex kemudian keluar dari kamar itu.

'Apa aku yang kentut?' Cassandra menggaruk kepalanya bingung.

"Yah Tuhan, Aku belum mandi lagi." Dilihatnya jam sudah menunjukkan jam 14.00.Selama itu Cassandra tertidur.

Cassandra segera bergegas dari ranjang kamar itu dan segera membersihkan dirinya.

Mayang yang baru saja memesan Makanan untuk mereka semua, tersenyum melihat kedatangan Cassandra dengan Rambut basah.

Mertua Cassandra itu mencubit pinggang Rini dan memberikan kode lewat mata.

Cassandra duduk di meja makan itu bersama meraka.

"Cassandra, bagaimana bisa kamu membangun rumah tangga, tidur aja kamu seperti putri tidur! Lihatlah dirimu dihari pertama tidak memberikan contoh yang baik." Ucap Kanjeng Mami.

Yang tadinya semua memasang muka ceria menjadi canggung. Apalagi Rini dan Hendra merasa sakit hati atas omongan kanjeng mami.

"Eyang, Cassandra itu lagi capek. Jangan berbicara seperti itu." Alex memegang tangan Eyangnya itu.

Semuanya makan tampa ada pembicaraan hangat lagi. Cassandra juga ikut makan menghargai Mertuanya dan yang lainnya. Tadinya dia sangat lapar namun karna omongan pedas Eyang itu membuat laparnya menjadi hilang.

.

"Mungkin Eyang akan pulang sekarang, Diperusahaan Papamu lagi ada sedikit masalah." Ucap Kanjeng Mami setelah sampai dirumah.

'Yess' Batin Reza papanya Alex.Karna mulai kedatangan Kanjeng Mami sudah membuat Reza kelimpungan karna sikap tegas, keras mertuanya yang sangat berbeda dengan Almarhum Ayah mertuanya.

"Apa perlu kami menemani Mami sampai bandara?" Tanya Reza Refleks yang mendapat tatapan tajam dari mertua.

"Kamu senang saya pulang?" Tanya mertuanya itu membuat Reza salah tingkah.

"Bu-bukan begitu Mami.. "

"Udah lah, saya pulang sendiri saja. Mayang suruh supir mu mengantar saya kebandara."

Semua orang disitu menjadi diam, Apalagi keluarga Aldo memilih cari aman dan duduk diruang tamu.

"Tau bedanya Mama dengan Mamanya Mayang?" Hendra memberikan pertanyaan ke Rini Istrinya membuat Rini geleng-geleng kepala.

"Tidak ada bedanya, Sama seperti Singa betina suka mengaaung tampa melihat tempat Hahah.. " Jawab Hendra.

Membuat Aldo dan Rini heran,

"Tata letak lucunya dimana Pah?" Tanya Aldo seketika membuat Hendra terdiam.

"Hahah..." Seketika Aldo dan Mamanya tertawa.

Setelah kepergian Kanjeng Mami barulah Alex dan orangtuanya bisa bernapas dengan lega.

"Cassandra, maafin Eyangmu itu yah, Dia memang seperti itu kalau lagi banyak pikiran, tidak menjaga perasaan. Aslinya Eyangmu itu sangat baik." Ujar Mayang.

Mayang menggandeng tangan Cassandra menuju ruang tamu dimana Aldo dan keluarga nya berada.

"Aku pengen menginap disini saja." Ujar Rini setelah semuanya duduk.

"Mah, bagaimana bisa mama tidur disini sementara Papa dan Aldo masih membutuhkan mama dirumah." Hendra tidak menerima keinginan istrinya.

"Menginap saja disini Pak Hendra, Kami memberikan tempat dengan senang hati."

"Aldo? Pendapat kamu bagaimana?" Tanya Hendra menatap anaknya.

Perubahan Aldo setelah Cassandra sangat berbeda, Aldo lebih banyak diam bahkan makannya pun menurun.

Aldo menatap Cassandra terus, ntah apa yang ada di pikiran anak itu.

Rini menyenggol tangan suaminya,

"Jangan tanya dia Pah, Aldo lagi galau."

Cassandra juga daritadi banyak diam, banyak pikiran memenuhi otaknya. Apalagi sekarang dia sudah menikah. Apa yang dikatakan Eyang tadi masih melayang-layang dipikiran Cassandra.

.

.

Dua hari sudah dirumah Alex, keadaan sudah kembali seperti biasa, Cassandra sudah terlihat ceria. Wajahnya kembali cerah.

Pagi-pagi Rini dan Mayang sudah berada didapur memasak.

"Aku belum mendengar apa-apa dikamar Cassandra dan juga Alex." Ucap Mayang membuka pembicaraan.

"Apalagi aku May, aku nginap disini juga karna itu." Jawab Rini sambil mengupas bawang.

"Kasih jamu aja Nyonya." Ujar Bibi ima ikut menimpali, membuat mereka menghentikan Aktivitas memasak nya.

"Jamu apa Bi?" Tanya Mayang,

Memang susah menyatukan pasangan suami istri yang tidak ada hubungan langsung menikah.

"Sini saya bisikkan."

Mayang mendekatkan telinganya, Bibi ima membisikkan jamu yang Bi ima maksud.

"Apa sih?" Rini sangat penasaran juga. Mayang membisikkan nama jamu itu.

"Kalau mau nanti saya pesan dari kampung saya Nya.." Ujar Bi ima membuat mereka berdua mengangguk senang.

"CASSANDRA?" teriak Alex emosi.

"Bagaimana bisa Empatwarna saya pakai hari ini?"

Bagaimana tidak emosi 4 warna pakaian dijadikan menjadi satu. Baju putih, dasi biru, jas hitam dan celana warna hitam glossy.

"Lagian ngapain kamu nyuruh saya menyediakan pakaianmu." Ucap Cassandra.

"Itu memang kewajiban mu Cassandra, dan juga sudah tertulis di peraturan itu." Alex menatap Cassandra nyalang.

"Cassandra, Aku mau nasi goreng pagi ini." perintah Alex.

Cassandra menatap suaminya itu sinis.

"Gak mau!" Ucapnya duduk sambil melipat tangannya diatas dada.Bahan-bahannya saja Cassandra tidak tau apalagi menggoreng.

"Baiklah, kalau kamu tidak mau sesuai peraturan di nomor 45 Rumah akan menjadi milikku!" Ucap Alex santai sambil memilah-milah Baju yang sesuai Moodnya.

"APAAA!" Cassandra berdiri.

"Rumah itu rumahku, lagian kita bikin peraturan itu kalau kita sudah pindah kerumah kan? kok kamu malah ngomong sesuka hati."

Alex tak mengindahi omongan istrinya, dirinya berlalu menuju kamar mandi untuk bersiap.

Mau tidak mau akhirnya Cassandra turun kebawah melakukan seperti yang diperintah Alex suaminya.