NovelToon NovelToon
CINTA ARUMI

CINTA ARUMI

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Crazy Rich/Konglomerat / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:66.8k
Nilai: 5
Nama Author: Chayahuda

Haruskah kamu kehilangan diriku terlebih dahulu baru kamu menyadari arti kehadiranku di hidupmu.
Pernikahan ini terjadi memang tidak berlandaskan cinta, namun salahkah jika aku mengharapkan hadirnya cinta di dalam rumah tangga kita.

Arumi tidak menuntut banyak, ia hanya ingin di cintai oleh suaminya dan membina keluarga yang sakinah bersama. Tapi sayangnya hal itu mustahil terjadi karena sang suami telah memberi jarak dalam hubungan mereka.

Sanggupkah Arumi melepaskan impian dan cita- citanya demi memenuhi keinginan sang ibu?
Mampukah Arumi bertahan dalam pernikahan tanpa adanya cinta?

Ikuti kisah CINTA ARUMI selengkapnya.
Happy Reading

Salam Chayahuda

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chayahuda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

INDAH

Arumi terbangun kala adzan subuh berkumandang pertanda fajar telah datang, ia mencoba mengumpulkan nyawanya sebelum bangkit untuk beribadah. Saat kesadarannya telah kembali, ia sempat bingung dan kaget melihat kamar tidurnya tiba- tiba berubah.

"Dimana aku! Sepertinya ini bukan kamarku" Monolognya sambil mengucek kedua mata.

"Ah, iya! Ini kan kamar Denizh,,,!"

Arumi menutup mulutnya yang melongo saat kesadarannya telah seratus persen kembali, akhirnya ia mengingat semua kejadian yang telah terjadi antara dirinya dan sang suami semalam.

"Bodoh! Kenapa aku bisa lupa sih".

Arumi berbalik menghadap Denizh, pria itu terlihat masih terlelap dan ia tidak tega untuk membangunkannya. Arumi tersenyum, ia masih tidak percaya jika dirinya telah menjadi seorang istri yang seutuhnya setelah melewati malam panjang bersama Denizh, suaminya. Berulang kali Arumi berucap syukur karena pada akhirnya ia berhasil menaklukkan benteng pertahanan Denizh dan menyingkirkan jurang pemisah diantara mereka. Kini semua sudah berakhir, tidak akan ada lagi yang bisa memisahkan mereka karena mereka telah berdamai dan sepakat untuk menjalani pernikahan ini bersama selamanya.

Setelah puas memandangi wajah tampan suaminya, Arumi berniat untuk bangun namun ia mencoba untuk merenggangkan tubuhnya yang terasa begitu pegal dan letih. Sepertinya tenaga Arumi telah terkuras habis dan belum sepenuhnya kembali karena Denizh menyerangnya tanpa ampun. Arumi merentangkan tangannya lebar- lebar hingga tanpa sengaja tangannya jatuh tepat diatas wajah Denizh.

"Ah!" Arumi kaget saat tangannya menyentuh wajah Denizh dan ia bergegas menarik tangannya kembali sebelum suaminya bangun. Namun sayang semua itu terlambat karena nyatanya Denizh telah bangun.

"Kamu dendam padaku ya!" Gumam Denizh dengan mata yang masih terpejam.

"Ah! Maaf. Aku tidak sengaja" Ucap Arumi.

Denizh tidak menyahut, dengan mata yang masih terpejam ia menarik Arumi lalu membawa istrinya itu kedalam pelukannya dan memeluknya dengan erat. Arumi pasrah, ia tidak menolak pelukan suaminya dan ikut membalas pelukan itu.

"Kamu sudah bangun!" Bisik Arumi pelan.

"Hmm, kamu yang membangunkanku" Sahut Denizh dengan suara parau khas orang bangun tidur.

"Maaf. Aku tidak sengaja" Sesal Arumi.

"Hm,,,!" Balas Denizh.

Denizh membuka matanya perlahan untuk melihat istrinya dan ia terkejut saat pemandangan indah itu langsung menyambut netranya. Denizh tersenyum lalu menutup matanya dengan lengannya sambil terkikik pelan, ia tidak percaya jika dirinya akan terpesona melihat wajah bantal istrinya pagi itu. Entah apa yang terjadi padanya namun yang pasti saat ini ia begitu mengangumi kecantikan Arumi yang kini telah menjadi istrinya seutuhnya.

"Kenapa kamu tertawa?" Tanya Arumi yang heran karena suaminya tertawa tanpa sebab.

Bukannya menjawab pertanyaan sang istri, Denizh justru semakin tertawa ngakak, ia seperti sedang menertawakan dirinya sendiri yang tiba- tiba mulai menggilai istrinya. Sepertinya Denizh belum menyadari jika hatinya telah terbuka untuk sang istri dan cinta mulai menyapa.

"Ih, dasar aneh! Di tanya bukannya di jawab" Protes Arumi sembari melepaskan diri dari pelukan suaminya.

Denizh menurunkan lengannya lalu ia kembali menatap wajah istrinya dan untuk kesekian kalinya ia kembali terpesona pada wajah cantik milik istrinya.

"Ya Tuhan! Apa yang terjadi padaku? Mengapa hatiku berdebar ketika melihat wajahnya".

Meskipun Arumi tidak mewarisi gen tinggi dari pihak ayahnya yang merupakan keturunan blasteran turki indo namun ia mewarisi gen kecantikan. Wajah blasteran turki indo dan jawa sunda itu tampak cantik dan manis, sangat cocok untuk postur tubuh Arumi yang kecil dan mungil. Sebenarnya postur Arumi tidak terlalu mungil untuk ukuran orang indonesia tapi karena pasanganya adalah Denizh yang memiliki tinggi kurang lebih seratus tujuh puluh lima centi meter itu membuatnya terpanting jauh.

"Cantik!" Gumamnya tiba- tiba.

"Hah! Apa! Kamu mengatakan apa tadi?" Arumi ingin memastikan jika pendengarannya tidak salah.

"Memangnya aku mengatakan apa?" Denizh balik bertanya.

"Tadi aku mendengar kamu mengatakan sesuatu" Ucap Arumi.

"Tidak. Aku tidak mengatakan apa- apa" Dusta Denizh, padahal ia malu untuk mengakuinya.

Arumi menghela nafas, ia enggan menanggapi suaminya.

"Sudah subuh, ayo cepat bangun" Ucapnya kemudian.

Àrumi hendak bangun namun Denizh menahannya dan kembali memeluk tubuhnya dari belakang.

"Denizh,,,!" Arumi protes karena Denizh menahan tubuhnya.

"Tunggu sebentar, aku masih ingin memelukmu" Bisik Denizh seraya mengeratkan pelukannya.

"Tapi,,,!".

"Shutt,,,,! Biarkan seperti ini sebentar saja".

"Aku tidak tahu apa yang sedang terjadi padaku. Entah mengapa aku merasa begitu merindukanmu, sangat merindu dan ingin terus memelukmu seperti ini" Ucap Denizh.

Arumi diam, ia tidak lagi melakukan protes dan membiarkan Denizh memeluknya hingga puas. Namun keputusannya itu sangat salah karena ternyata Denizh tidak hanya memeluknya namun pria itu mulai menger ayami tubuhnya. Denizh menciumi istrinya mulai dari tengkuk leher sampai seluruh tubuh bagian belakang hingga membuat Arumi merinding. Tangannya juga tidak tinggal diam, Denizh menyentuh seluruh tubuh sang istri yang po los tanpa sehelai benang itu hingga menyentuh daerah- daerah rawan.

Berada dalam satu selimut dan dengan posisi yang int im, membuat hasr at Denizh kembali bangkit. Ia tidak bisa menahan diri dan ingin kembali mengulang pergul atan panas mereka semalam.

"Rumi,,,!" Bisiknya dengan suara parau.

Denizh membalikkan tubuh Arumi hingga terlentang dan kembali mengukung sang istri di bawahnya. Denizh menyentuh wajah Arumi mulai dari rambut, pelipis, mata, hidung hingga wajahnya dan kemudian menyapu bibir sang istri yang terlihat sedikit bengkak, ia menyeringai tipis seolah tidak percaya jika dirinya bisa melakukan hal itu pada istrinya.

"Bolehkah aku mengulangnya lagi?" Pinta Denizh penuh harap.

Arumi tahu maksud suaminya, namun ia sedikit ragu mengingat hari sudah hampir pagi.

"Tapi,,,!".

"Sekali lagi, please! Aku janji tidak akan lama" Ucap Denizh.

Arumi tidak tega melihat wajah memelas suaminya, ia paham jika pria tidak bisa menahan hasr at mereka dan harus segera di tuntaskan.

"Boleh ya!" Bujuk Denizh.

"Baiklah" Sahut Arumi.

Denizh menyeringai, ia begitu senang karena telah mendapatkan izin dari istrinya. Meskipun hasr atnya sudah di ubun- ubun, namun Denizh tidak ingin egois, ia tetap meminta izin pada sang istri sebelum menyentuh istrinya.

Denizh kembali mema gut bibir istrinya dan menyes apnya dengan lembut namun perlahan isa pan itu berubah menjadi luma tan yang gan as. Denizh membuat Arumi terbuai dengan sentu hannya hingga ia tidak menyadari saat penyat uan itu kembali terjadi

"Uhm,,,!" Arumi me nde sah saat henta kan itu men usuk inti terdalamnya.

"Ah!" Denizh semakin mengg ila saat gelombang kenik matan itu hampir sampai.

Semakin pagi perg ulatan itu semakin panas, Denizh seolah lupa pada janji awalnya yang mengatakan hanya sebentar karena nyatanya ia tidak bisa mengendalikan diri dan terus mengulanginya hingga tenaganya kembali terkuras habis.

"Ah!" Des ah keduanya saat kenikm atan itu tercapai.

Denizh memeluk Arumi dengan erat, ia belum melepaskan peny atuan mereka. Keringat yang bercucuran tidak membuat kedunya merasa risih justru mereka sangat menyukainya karena itu adalah bagian dari saksi perci ntaan mereka.

"Rumi,,,! Kamu sudah menyant etku ya" Ucapnya seraya mengusap wajah istrinya.

"Hah!" Arumi kaget mendengar ucapan Denizh, nafasnya masih memburu mencari oksigen.

"Aku ti,,,,!"

Cup. Sebuah kecupan kembali mendarat di bibir Arumi.

"Kamu pel et aku pakai apa sih! Kenapa aku tidak bisa menyingkirkan wajahmu dari pikiranku" Ucap Denizh.

"Bahkan aku tidak sanggup melepaskannya karena masih ingin mengulanginya lagi" Sambungnya sambil melirik peny atuan mereka.

"Kamu bicara apa? Jangan mengada- ngada" Protes Arumi, ia merasa malu karena Denizh bicara terlalu gamblang padanya.

"Aku tidak mengada- ngada. Coba kamu rasakan ini" Denizh meraih tangan Arumi lalu membawa tangan itu menyentuh dadanya.

"Kamu bisa merasakannya?" Tanya Denizh.

Arumi mengusap dada Denizh dengan perlahan dan ia bisa merasakan denyut jantung sang suami yang berdebar kencang.

"Apakah ini sebuah tanda jika aku telah berhasil masuk kedalam hatimu?" Arumi menatap Denizh penuh harap.

"Ya, mungkin saja itu benar" Sahut Denizh seraya tersenyum.

Arumi ikut tersenyum sesaat sebelum akhirnya ia kembali sadar jika waktu sudah pagi.

"Denizh,,,, ini sudah pagi,,,!"

Sama seperti Arumi, Denizh ikut syok saat menyadari hari telah pagi, ia buru- buru mencabut penyat uannya dan bergegas menuju kamar mandi. Karena waktu subuh hampir habis, mereka pun memutuskan untuk mandi bersama dan kemudian melakukan ibadah di penghujung fajar.

♥︎♥︎♥︎

Lanjut besok ya

Bhaii

1
Wiwit Wilowati
lanjut Thor
Wiwit Wilowati
Emang Fandi asisten dan sahabat yg bisa diandalkan... semangat 💪💪
Wiwit Wilowati
semangat Arumi...maju terus pantang mundur..💪💪😊
Wiwit Wilowati
Jangan sombong dulu Kamu denizh...nnti suka jd bucin baru tau kamu...body kecil bukan berarti tidak menarik... lihat aja nnti...yg penting hatinya baik bro...😇😇😇
Uthie
Wahhhh... kalau kaya gitu mahh sihhh sudah tentu calon pelakor dan rubah licik yg sedang memainkan drama dengan kesedihan nya aja itu 🤨🤨😡😡
Arumi Kais
next lanjuuut.... 👌
Arumi Kais
assalamualaikum 🙏 mhn izin mampir numpang baca awal yg bagus seruu dn menarik ceritanya bikin penasaran, slm support sehat slalu kak, author ❤️💪
Uthie
tetap harus waspada Arumi 💪🤨
lovina
konfliknya pasaran, byk novel dgn alur yg sama, di aoliaksi sebelah jg berjamur apalg disini, tp ttp aja ni author nulis crita kek gini...alurnya sdh ketebak krn sdh seringnya para penulis gunakan konflik kek gini...
ɪsᴛʏ
seharusnya kamu menolaknya arumi, takutnya wanita itu akan menusukmu dari belakang, memang kita tidak boleh berprasangka buruk tapi kita harus ttp waspada, semoga ini tidak berdampak buruk untuk rumah tangga kalian...
Erchapram
Dengan alasan simpati terhadap musibah wanita lain. Kamu telah membuka celah orang ketiga masuk dalam rumah tanggamu. Padahal belum tentu cerita Sonia itu nyata. Bisa saja, dia bersandiwara supaya bisa masuk lagi dikehidupan Denish
Uthie
tentu keputusan yg salah lahhh... membuat wanita lain Tinggal satu atap diantara kalian 😤
Anita Jenius
1/Rose/buatmu kak. semangat ya
Ɱayang
sepertinya ceritanya menarik thor sukses sllu karya" nya ya
Chayahuda: Silahkan mampir
Semoga suka ya
total 1 replies
Uthie
Wahhhh.... bakalan terjadi apa yaa nanti 😁
Uthie
Jangan sampai kenapa-kenapa yaa Thor dengan kehamilan nya Arumi....
semoga sehat-sehat selalu.. dan baby nya dapat terlahir dengan baik pula 👍🤗🤗🤗
Afrina Wati
Luar biasa
Chayahuda: Makasi
total 1 replies
ɪsᴛʏ
jangan² akan ada pelakor ya Thor... 🤔
Chayahuda: hehehe
total 1 replies
Uthie
Lanjut 💪
gak pake lama 😁🙏
Ika
lanjut kakak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!