Papa Untuk Kayla

Di pemakaman yang di penuhi begitu banyak orang hujan turun rintik-rintik mengiringi prosesi pemakaman Arman dan istri nya, beserta Shelly putri nya, yang ikut menjadi korban kecelakaan yang sengaja di lakukan oleh orang yang sampai kini masih di cari oleh para anak buah Arman yang belum mengetahui siapa pelakunya.

maya yang hadir bersama seluruh keluarga nya, di sana terus menangisi kepergian Arman sambil terus memeluk nisan sang kakak laki-laki sedang kan mayu putra nya, hanya berdiri kaku di sana Tampa bicara sepatah kata pun dengan wajah dingin nya.

ibu maya yang mengalami shock berat tidak bisa menghadiri pemakaman Arman' karna harus di rawat di rumah sakit saat mendengar Arman sang putra kebanggaan nya, mengalami kecelakaan bersama istri dan anak nya, yang menewaskan mereka semua yang membuat ibu maya mengalami serangan jantung parah.

" ayo uncle kita pulang. "

saat melihat pemakaman sudah selesai mayu langsung mengajak Dimas uncle nya, untuk pergi dari sana sambil menuntun tubuh Dimas yang sudah tidak lagi bisa melihat agar tidak terjatuh' Tampa memperdulikan maya mama nya, sedikit pun karna mayu yang hari ini tidak lagi terlihat seperti mayu yang kemarin yang selalu ramah pada semua orang seperti papa nya, Wahyu yang selalu tersenyum' mayu yang sekarang terlihat begitu kaku dan dingin tidak lagi perduli pada apa yang ada di sekeliling nya.

" di mana papa mu mayu' uncle sama sekali belum mendengar suara nya, mayu. "

" papa tidak datang ke pemakaman uncle' karna dia masih shock berat uncle karna Kayla' yang belum di ketemu kan' sampai sekarang uncle. "

Mayu menjawab pertanyaan dari Dimas tentang papa nya, Wahyu yang tidak terdengar suara nya, di sana dengan begitu tenang.

Bila ada orang yang bertanya kenapa kamu bisa setenang ini mayu' jawaban nya, adalah karna tidak ada waktu untuk nya, bersikap histeris seperti orang lain karna ada banyak hal yang harus segera di selesaikan nya saat ini' yang jika kalau bisa ingin sekali dia berteriak sekencang-kencang nya, sambil menangis menjerit-jerit karna harus mendapatkan banyak hal dalam satu waktu' yang mungkin bila itu di alami oleh remaja yang lain akan langsung bunuh diri di hari itu juga.

" mayu' mayu apa sudah ada kabar tentang Kayla adik mu mayu' apa papa mu sudah menemukan Kayla mau. "

mayu yang sedang menuntun tubuh Dimas agar tidak terjatuh saat berjalan menepis tangan maya mama nya, yang sedang bertanya tentang kabar Kayla adik nya, yang di kabarkan menghilang di tempat kecelakaan Arman' dengan kasar karna merasa begitu kecewa pada maya yang secara tidak langsung sudah menjadi penyebab kehancuran di keluarga mereka.

" kamu' masih bisa mengingat putri mu may' aku pikir hanya ada Dirwan' di hati dan di pikiran mu may' apa kamu belum sadar juga may' kalau yang terjadi saat ini' secara tidak langsung kamu' lah penyebab nya, may' sadar lah may' jangan sampai besok kita harus kembali ke sini untuk mengubur kan' mommy may. "

" a... Apa sa.. Salah ku' kak. "

maya bertanya pada Dimas kakak laki-laki nya, dengan terbata-bata yang berbicara seperti sedang menyalahkan diri nya.

" kau tidak tau karna kau sedang di butakan oleh cinta mu pada Dirwan' yang sudah menjadi penyebab kehancuran keluarga kita may' apa kamu pikir mommy tidak tau tentang Dirwan' yang keluar masuk kamar mu di rumah mommy may' apa kamu pikir mommy tidak tau kamu dicerai kan' oleh Wahyu agar kamu bisa hidup bersama Dirwan may' Hem... dengar kan aku may' sampai kapan pun kamu' tidak akan bisa bersama Dirwan may' karna jika itu terjadi akan ada malapetaka yang begitu besar yang akan datang menghantam keluarga kita may. "

Mayu menggenggam tangan nya, begitu erat agar tidak tertawa emosi saat mendengar ucapan dari Dimas uncle nya, yang sedang berbicara pada maya mama nya.

Maya yang mendengar hal tersebut terdiam di tempatnya yang terduduk di tempat nya, berdiri saat melihat mayu putra kesayangan nya, yang selama ini begitu manja pada nya, pergi begitu saja Tampa berbicara sepatah kata pun pada nya, sambil menuntun tubuh Dimas kakak laki-laki nya, yang kini tidak lagi bisa melihat.

Di sisi lain. ~~~~~~~~~

" di mana gadis kecil itu. "

Dirwan' yang sedang berjalan di dalam sebuah tempat yang terlihat seperti gudang bertanya pada para anak buah nya, yang sedang berjalan di belakang nya.

" ada di dalam sana tuan' dia baru saja terbangun dari tidurnya tuan' apa anda ingin langsung melihat nya, tuan. "

" tidak usah terburu-buru lagi pula dia akan kembali tertidur untuk selamanya kali ini' jadi biar kan' dia bernafas sebentar lagi sebelum dia kembali tertidur dengan nyenyak untuk selamanya Zigaz' karna aku ingin melihat barang pesanan ku' terlebih dahulu Zigaz. "

Dirwan' bicara pada orang kepercayaan nya, yang di panggil Zigaz sambil tersenyum dengan penuh kepuasan karna merasa sudah berhasil mencapai apa yang selama ini di rencanakan oleh nya, dengan begitu matang.

( " semua nya, sudah berakhir sayang' sekarang kau dan aku sudah bisa kembali bersama Tampa ada lagi orang yang akan memisahkan kita sayang. " )

Gumam Dirwan' di dalam hati nya.