NovelToon NovelToon
After One Night

After One Night

Status: tamat
Genre:Tamat / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Cinta Terlarang
Popularitas:5.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Pasha Ayu

"Aku rela memberikan segalanya, hanya untuk satu malam dengan mu. Aku rela membahayakan hidupku hanya untuk bersama mu. Aku mencintaimu Badai." __ Cheryl.

"Dari awal kau tahu kau bukan tipe ideal ku. Lagi pula, kau juga tahu aku sudah memiliki kekasih. Kejadian diantara kita satu malam tadi, just for fun!" __ Badai.


Berawal dari kenakalan remaja sampai melibatkan dendam masa lalu orang tuanya.

Hay gais cerita ini masih prekuel 'Second Wife' juga masih sekuel dari 'Sexy Little Partner' dan semoga menjadi bacaan yang mengisi waktu luang kalian.

Genre Teen-Angst, jadi siapkan jantung waras kalian karena setiap part nya mengandung desir degup yg tak biasa.

Happy reading Baby.... 🥳

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

[Perjodohan]

Bumi berputar, siang malam bergantian datang sebagaimana mestinya. Hari-hari Cheryl lalui seperti biasa. Lapangan basket masih menjadi tempat Cheryl berkunjung, bukan untuk Badai tapi Sandy.

Sampai hari ini Badai tak ditemukan di mana pun, Eveline pulang ke Indonesia setelah lelah menunggu kekasihnya datang. Tak dipungkiri, Cheryl kehilangan sosok gagah yang selama beberapa Minggu ini ia benci.

Terik mentari kini telah hadir, meski sudah mulai memasuki musim dingin, agaknya cuaca siang ini masih cukup hangat untuk bepergian.

Sandy tersenyum pada gadis yang duduk di kursi stadion. Beberapa hari ini, Cheryl selalu datang untuk pulang bersama dengannya.

"Mau makan sama-sama?" Tak mau terlihat kaos basketnya, Sandy membalut tubuhnya dengan jaket bomber.

Cheryl bangkit lalu berdiri berhadapan dengan pemuda itu. "Malam ini Mommy Daddy kita datang. Kita pasti makan malam di luar kan?"

"Hmm." Angguk Sandy.

"Jadi langsung pulang saja yah. Antar Cheryl ke rumah utama Daddy." Pinta Cheryl.

"Ok." Cheryl terkekeh mendapati acakan tangan Sandy di pucuk kepalanya.

"Kau nyaman dengan ku?" Sandy mulai membiasakan sebutan aku kamu dengan calon tunangannya.

"Kenapa masih bertanya sih?" Cheryl terkikik. Keduanya berjalan saling rangkul menuju pintu keluar.

...✴️🔸🔸🔸✴️...

Di tengah-tengah lapangan basket, Lukas, David, Fiktor dan lainnya seakan ganjil melihat kedekatan Cheryl dan Sandy yang berangsur lengket.

Bagaimana dengan Badai? Terakhir kali mereka menemuinya, Badai cukup panik mendengar berita Sandy melamar Cheryl. Lalu, di mana rimbanya kapten tim basket mereka?

Sampai detik ini, tak ada surat izin atau pesan apa pun yang menyatakan keberadaan Badai Laksamana.

"Apa Badai tahu Sandy dan Cheryl akan bertunangan malam ini?" Lukas menatap David yang lalu menaikan kedua bahunya.

"Entahlah. Terakhir kali dia menghubungi ku, dia bilang ayahnya datang dan menyekapnya. Gimana kalo kita datang ke tempat Papa Badai?" Usul David.

Endre menggeleng. "Kau tahu kan, Papa Badai tak menyukai kita, karena kita dari tim basket. Aku takut kenak usir orang-orang ayahnya." Ujarnya.

"Coba saja dulu." Sambung Lukas. "Kau setuju?" Tanyanya pada David.

"Terserah kalian saja." David mengakhiri pembicaraan mereka.

...✴️🔸🔸🔸✴️...

"Terima kasih Kak Sand." Cheryl tiba di rumah utama milik Dhyrga Miller. Hunian mewah ini terletak di pinggiran kota Britania raya.

Tujuh jam waktu yang mereka lalui bersama untuk datang ke tempat ini jika dari kota London. Dari jam sebelas siang sampai lah pukul tujuh malam.

Rumah minimalis modern yang jarang sekali di huni, bahkan Cheryl lebih memilih tinggal di apartemen yang dekat dengan kampusnya.

"Aku langsung pulang ya."

"Iya. Hati-hati Kak Sand." Baru saja Sandy memajukan wajahnya, Cheryl sudah lebih dulu keluar dari mobil itu.

Sandy terkekeh kecil. Meski sudah cukup dekat, Cheryl masih tak mau tersentuh ataupun menyentuh dirinya. Sandy paham, mungkin karena tragedi satu malam Cheryl bersama Badai menyisakan trauma berat.

"Bye."

"Hati-hati." Sandy gegas melajukan mobilnya saat Cheryl melambai tangan sembari berjalan masuk ke dalam pintu gerbang rumah ayahnya.

"Grandpa, Grandma, Mommy, Daddy, Kakek, Nenek, Cheryl kangen kalian." Cheryl mengumbar senyum manis menyambut kedatangan keluarganya.

Seluruh keluarga besarnya datang. Dari Kakeknya Raka Rain, Neneknya Krystal, Ibunya Queen Kirana Rain, Ayahnya Dhyrga Miller, Kakek dari ayahnya Harlan Miller dan Nenek dari ayahnya Rania.

Kedua adik kembar laki-lakinya juga datang, mereka kembar tampan nan rupawan bernama Alex dan Axel.

Cheryl juga memiliki satu-satunya paman dari keluarga ibunya yaitu Raja Kryska Rain. Dan saat ini perusahaan milik Kakek Raka Cheryl dipimpin oleh laki-laki tampan nan genius itu.

Dari pamannya yang sangat rupawan, Cheryl mempunyai Tante bernama Kimmy Zoya dan sepasang adik sepupu yang juga tak kalah rupawan, mereka Rega dan Chika.

"Jadi gimana kuliahnya? Betah?" Krystal sang Nenek bertanya. Cheryl memang cerdas tapi tidak genius seperti Axel dan Rega.

"Betah Grandma."

"Kamu serius menerima perjodohan ini?" Queen menimpali dengan mengelus lembut pucuk kepala putrinya. Entah lah, Cheryl membuatnya lebih berpikir sensitif akhir akhir ini.

"Iya Momm." Cheryl tersenyum. Jika urusan cinta mungkin tak semudah itu berpindah dari Badai ke Sandy, tapi Sandy bukan laki-laki yang sulit untuk di cintai.

"Malam ini penyematan cincin. Dan beberapa bulan ke depan menikah, Baby yakin?" Dhyrga memastikannya kembali.

"Cheryl yakin."

"Kenapa terus dicecar seperti itu sih? Sudah bagus kalau mereka saling suka, Sandy tampan dan Cheryl cantik pasti mereka cocok. Terlebih lagi, perusahaan kita akan sama-sama untung dengan penyatuan ini. Kalau tidak cepat-cepat dinikahkan, Nenek takut mereka berbuat macam-macam sebelum waktunya, apa lagi sama-sama tinggal di sini." Sambung Rania.

Cheryl tercabik mendengar itu. Kenyataannya, Cheryl sudah mendahului sesuatu yang tidak boleh dia coba. Alasan Cheryl mau menerima lamaran Sandy pun karena Sandy terus mengatakan bahwa ia mau menerima apa adanya.

"Sudah-sudah, lebih baik kita siap-siap saja, jangan sampai keluarga Armand menunggu lama-lama." Harlan ayah Dhyrga menyeletuk kan pendapat.

...✴️🔸🔸🔸✴️...

Malam harinya. Badai turun dari mobil mewah ayahnya. Dua pengawal berbadan besar mengapit tubuh atletisnya.

Gustav berjalan pongah di depan Badai. Sebuah pertemuan kencan buta telah ia siapkan teruntuk putra semata wayangnya.

Di dalam ruangan VVIP restoran fine dining ini lah Badai harus mau bertemu dengan calon istri pilihan ayahnya.

"Duduk! Tersenyum dan sopan!" Gustav lebih dahulu duduk kemudian dua pengawal putranya memaksa Badai untuk ikut duduk.

Badai berwajah kecut, berkali-kali ia meronta, mencoba kabur, mengamuk, Gustav sang ayah tak pernah mau memberikan kebebasannya kembali.

"Kalau malam ini kau menerima perjodohan dari Papa, akan Papa bebaskan kamu untuk kembali ke kampus." Gustav bernegosiasi.

Badai tersenyum getir. "Kita lihat saja nanti."

"Tiduri beberapa gadis yang lain, supaya bisa melupakan cucu Raka sialan itu." Saran laknat Gustav yang tak sedikitpun Badai terima.

"Gustav, Badai, apa kabar?" Satu laki-laki paruh baya datang dan memberikan salam pertemuan. Ada juga gadis cantik yang langsung dipersilahkan duduk oleh Gustav.

"Mirip ibunya yang Chinese. Badai sangat tampan rupanya." Laki-laki itu memuji wajah oriental Badai Laksamana.

Badai terkekeh. "Tidak perlu repot-repot memuji ku Tuan. Karena aku bukan menantu ideal seperti yang kau impikan. Aku beritahu kenapa aku bukan menantu ideal. Pertama, aku sudah pernah meniduri kekasih ku."

"Badai!" Gustav mendelik. Belum apa-apa putranya sudah mencari perkara di hadapan calon besannya.

Badai tergelak mendapati raut terkejut calon mertua dan gadis pilihan ayahnya. "Kedua. Aku tidak tertarik mengurus perusahaan Ibu ku. Meski aku mewarisi kekayaan ibuku yang bisa mengangkat derajat ayahku, aku sama sekali tidak tertarik menjadi penerusnya! Meski anak gadis mu menikahi ku, kau masih perlu bekerja keras untuk menafkahi ku sebagai menantu mu."

"Hentikan omong kosong mu!" Gustav menyentak putranya.

"Apa seperti ini suami yang Papi pilih untuk ku?" Gadis itu berdiri sembari mencibir Badai Laksamana.

"Sudah pernah meniduri kekasihnya! Bahkan tak mau repot-repot bekerja untuk ku! Tidak sopan! Laki-laki macam apa dia ini, sampah!"

"Aku kecewa pada putra mu Gustav!" Pria itu pergi meninggalkan tempat, sedang Badai menyeringai lebar.

Sontak Gustav mencengkeram erat kedua pipi putranya. "Jadi kau mau menghabiskan semua kesabaran ku Bai?"

"Tapi aku tidak mau menikah selain dengan Cheryl saja." Badai berteriak. Tentu saja gema suaranya mengalihkan perhatian banyak pengunjung lainnya.

"Kita lihat sampai mana pendirian mu ini? Kau masih akan terkurung di dalam sangkar mu sebelum menyerah padaku! Menikah dengan gadis pilihan ku, atau tidak sama sekali. Jangan lupa, Papa bisa saja menghancurkan gadis mu dengan sekali jentikan jari!" Ancam Gustav.

"Bawa dia pulang, dan kurung sampai mengemis, menyerah padaku!" Titah Gustav kemudian.

"Aku bisa jalan sendiri!" Badai mengerut bibir saat kedua antek-antek ayahnya mengapit kembali tubuh atletisnya.

Di sudut tempat, ada Sandy dan Cheryl yang tak sengaja menyaksikan perdebatan Badai dan ayahnya.

Cheryl termenung menatap berlalunya punggung Badai. Sementara Sandy menggenggam tangan calon istrinya.

Yah calon istri. Dua cincin berlian kini terlingkar di jari manis keduanya.

"Kita sudah mau menikah kan?" Sandy memastikan bahwa Cheryl tak goyah mendengar perasaan Badai beberapa waktu lalu.

1
AIKO
👍
Rinna Nya Fathul
Luar biasa
EndRu
terurai benang merah nya...
Laura
EndRu
eh eh
mulai posesif mazee
EndRu
ga ada baru nyadar..
kebiasaan ada jadi ga ada berasa ganjil kan Bay
Lilik Khoniah
lanjut terus jgn kasih kendor,aku cocok saja sama alurnya
Nining Wahyuningsih
karakter badai agak gak suka thor , karena pinter tapi goblok
Yuni Youn
karya yang bagus,suka baca nya runtut
FarZah Sopiah
nasib mu pintu slalu jadi kambing hitam
FarZah Sopiah
menurut kuh enggak cocok sama kepribadian nya Badai
FarZah Sopiah
hahaha Badai banget ini
FarZah Sopiah
cute ezaaa
FarZah Sopiah
emang hukuman yg paling pantas buat Badai
FarZah Sopiah
justru ini lebih syeruu
FarZah Sopiah
ikhlas kan semua nya Cheryl
FarZah Sopiah
lope you too sekebon mawar
FarZah Sopiah
siap terima kejutan
FarZah Sopiah
mana Dirga yg bijaksana
FarZah Sopiah
jangan pesimis Cheryl ayo semangat
FarZah Sopiah
dah Dig dug seer rasanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!