Mata Super Hebat

"Ya, aku sudah tidak tahan," jawab Laura.

"Lebih baik kamu jangan ke sana!" larang Samuel.

"Kenapa tidak boleh?" tanya Laura merasa aneh.

Samuel terlihat bingung bagaimana harus menjelaskan kepada Laura. Dirinya merasa malu untuk mengatakannya langsung.

Melihat Samuel tidak memberikan jawaban, Laura langsung pergi begitu saja.

"Laura jangan ke...!" Samuel mencoba menghentikan, tapi Laura sudah berjalan jauh darinya.

"Aku harap kamu akan baik-baik saja," ujar Samuel.

Kemudian Laura telah berada di depan pintu toilet belakang pesawat. Laura terlihat menunggu di luar karena di dalam sedang ada orang yang menggunakannya.

Setelah beberapa saat seorang pria tua mulai keluar dari toilet di ikuti oleh wanita tua di belakangnya. Sontak saja Laura menjadi terkejut, dan melihat lipstik si wanita tua yang gelepotan.

Kemudian Laura melihat ke dalam toilet yang dalam keadaan berantakan, dengan keadaan yang sulit dijelaskan.

Laura langsung memikirkan sesuatu dan sekejap wajahnya mulai memerah.

"Ah ini benar-benar memalukan," ujar Laura segera menutup pintu toilet kembali.

Laura memutuskan untuk tidak jadi menggunakan toiletnya dan berjalan kembali ke tempat duduknya.

"Laura mengapa cepat sekali kamu sudah kembali?" tanya Samuel mencoba menahan tawanya.

"Aku rasa aku bisa menahannya sampai kita tiba di sana," jawab Laura sambil duduk dan terlihat kesal.

"Tapi mengapa wajahmu terlihat memerah?" Samuel mencoba menggoda Laura.

Samuel tahu Laura pasti sudah mengetahui apa yang terjadi di toilet, sehingga sikap Laura terlihat aneh.

"Tidak ada, sudahlah jangan di bahas lagi," Laura sendiri tidak mau sampai Samuel mengetahui kejadian memalukan ini.

"Kan aku sudah melarang mu untuk kembali toilet," ujar Samuel.

Laura yang mendengar perkataan Samuel ini merasa aneh dan mulai menyadari sesuatu.

"Apa kamu sudah tahu apa yang terjadi?" tanya Laura.

"Ya itulah aku mencoba menghentikan mu," Samuel tertawa lucu.

"Kamu benar-benar tega tidak memberitahuku langsung."

Kemudian mereka berdua lebih memilih menahan untuk buang air kecil dari pada harus menggunakan toilet yang berada di pesawat.

Kemudian akhirnya mereka telah mendarat di kota Sanjing. Samuel dan Laura segera langsung pergi ke toilet bandara. Sedangkan Danar sendiri menyampaikan kepada mereka bahwa dia akan pergi dahulu untuk menemui partner bisnisnya.

"Woah, akhirnya sudah sampai di kota Sanjing," ujar Laura sambil meregangkan kedua tangannya.

"Hei bukankah kamu Laura?" ujar seorang pria muda secara tiba-tiba.

Pria muda itu berjalan menghampiri Laura dan Samuel, di ikuti dua orang pengawal di belakangnya.

"Tidak menyangka, kebetulan sekali kamu juga kemari, sepertinya kita sangat berjodoh," sambung pria itu melepaskan kacamatanya dan tersenyum kepada Laura.

"Ternyata tuan muda Leo dari keluarga Cendawan, grup Cendawan juga bergerak dalam bidang perhiasan, rupanya kalian juga tertarik dengan festival pameran pertandingan batu kali ini," Laura terlihat tidak suka kepada Leo.

Leo mulai berjalan menabrak tubuh Samuel untuk membuatnya menjauh dari Laura. Kemudian Leo langsung berada di hadapan Laura dan menatapnya.

"Tentu saja aku tertarik l," jawab Leo.

"Laura kita bisa bertemu di sini berarti itu adalah jodoh, bagaimana kamu menaiki mobil ku saja?" Leo mencoba meraih tangan Laura akan tetapi Laura langsung menghindarinya.

Kemudian terlihat sebuah mobil mewah tidak jauh dari mereka, mobil mewah itu adalah milik dari Leo Cendawan.

Leo sendiri sangat tertarik dan menyukai Laura. Laura terkenal dengan kecantikannya yang luar biasa, sehingga banyak pria yang berusaha untuk mendapatkannya.

"Tidak perlu, orang yang akan menjemput ku akan segera sampai," jawab Laura.

"Tidak perlu sungkan Laura, kita bisa makan bersama," Leo memaksa Laura untuk ikut dengannya.

Leo melihat Laura yang begitu cantik, sehingga pikirannya mulai kotor dan seketika wajah Leo terlihat begitu mesum.

"Kamu bisa tinggal di vila mewah milikku, malam hari kita bisa membicarakan tentang masa depan kita," sambung Leo mulai menggerakkan tangannya hendak menyentuh bagian dada Laura.

Sebelum Leo berhasil menyentuh Laura, Samuel yang dari tadi hanya diam mulai bertindak.

"Tangan mesum ini mau pegang kemana?" ujar Samuel sambil menangkap tangan Leo.

Samuel langsung mencengkram tangan Leo dengan keras, sehingga Leo seketika kesakitan.

"Sialan siapa kamu, apa hubungannya denganmu?" teriak Leo dengan rasa sakit di tangannya.

"Cepat lepaskan aku, jika tidak aku akan menghabisi mu," sambung Leo.

"Enyah kamu!" teriak Samuel sambil melemparkan tubuh Leo.

"Bruk," tubuh Leo langsung terhempas dan terjatuh ke aspal.

Setelah itu Samuel langsung merangkul bahu Laura dengan erat dan berkata kepada Leo.

"Aku adalah kekasih dari Laura, tentu saja ini ada hubungannya denganku," tegas Samuel.

Laura terkejut melihat Samuel merangkulnya dan mengatakan seperti itu kepada Leo.

"Samuel kamu... Sejak kapan kamu dan aku..." ucap Laura pelan dengan pipinya yang mulai memerah.

"Kenapa Laura, apa kamu keberatan dengan perkataan ku barusan?" tanya Samuel sambil menatap mata Laura.

Kemudian Samuel semakin erat merangkul tubuh Laura dan sedikit menggesernya ke depan. Samuel langsung mencium bibir Laura secara tiba-tiba dengan sangat lembut.

Laura terkejut bukan main, ini adalah ciuman pertamanya. Hingga beberapa saat kemudian Laura segera mendorong tubuh Samuel menjauh.

"Samuel kamu jahat sekali," muka Laura terlihat sangat merah seperti kepiting rebus.

Leo yang melihat itu menjadi sangat marah dan mulai bangkit dari aspal.

"Sialan Kalian," teriak Leo.

"Kalian berdua manusia rendahan beraninya bermesraan di depanku, apa kalian tidak menganggap aku ada?" sambung Leo sangat marah.

Kemudian Samuel langsung kembali merangkul bahu Laura dengan lembut. Laura juga tidak marah lagi dan justru terlihat pasrah.

"Apa kamu tidak lihat, pria tampan dan wanita cantik memang di takdirkan untuk bersama," ujar Samuel.

"Brengsek," Leo menggertakkan giginya.

"Kalian cepat hajar dia, patahkan kakinya, aku mau dia berlutut dan meminta ampun kepadaku!" teriak Leo memerintah dua orang pengawalnya.

"Baik tuan, kami akan membuatnya menyesal," jawab ke dua pengawal Leo langsung bergerak untuk menyerang Samuel.

"Laura kamu mundur sebentar!" ujar Samuel.

"Samuel kamu berhati-hati, aku mengandalkan mu," kata Laura sambil mulai mundur ke belakang Samuel.

"Matilah kamu," teriak seorang pengawal sambil melayangkan tinjunya kepada Samuel.

"Hari kami akan mematahkan kakimu," teriak pengawal lainnya juga melayangkan pukulannya.

Terlihat Samuel begitu tenang menghadapi dua buah tinju yang mengarah kepadanya. Kemudian mata Samuel kembali terlihat mengeluarkan sekilas cahaya emas.

"Kalian lah yang akan aku hajar," ucap Samuel.

Samuel mulai bergerak maju menyambut serangan dari dua pengawal Leo. Setelah itu terjadi pertarungan dalam waktu beberapa detik saja.

Kemudian hanya dalam waktu singkat terlihat Samuel berdiri sambil menyilangkan kedua tangannya di dada, sementara dua pengawal Leo dalam kondisi babak belur sambil berlutut.

"Tuan kami minta maaf, kami salah," ujar kedua pengawal Leo tersebut.

"Bagus," jawab Samuel.

"Situasi macam apa ini?" teriak Leo sangat terkejut hingga matanya melotot.

Leo terkejut melihat kelakuan dari pengawalnya ini. Leo juga tidak menyangka bahwa Samuel ternyata sangat hebat dalam berkelahi.

Kemudian Samuel mulai meninggalkan dua pengawal itu dan berjalan menuju ke arah Leo.

"Apa yang mau kamu lakukan?" Leo terlihat ketakutan.

"Aku mau melakukan...," Samuel mulai mengeluarkan sebuah pisau belati.

Seketika kembali mata super hebat Samuel mengeluarkan kekuatannya. Samuel langsung menebaskan pisaunya ke arah Leo dengan sangat cepat dan bertubi-tubi.

Leo tidak mampu berkutik dan hanya diam saja menerima serangan dari Samuel. Potongan pakaian dari Leo mulai beterbangan.

Hingga dalam sekejap saja pakaian Leo sudah habis terpotong dan hanya menyisakan pakaian dalamnya saja.

"Selesai," ucap Samuel.

Leo masih belum menyadari bahwa pakaian telah habis terpotong sangking cepatnya tebasan dari Samuel.

"Eh mengapa tubuhku terasa dingin?" ujar Leo sendiri.

Seketika Laura langsung menutup matanya karena melihat hal yang begitu memalukan.

Leo juga langsung menyadari bahwa dirinya kini hanya tinggal menggunakan celana dalam wanita bermotif bunga saja.

"Ah tidak," teriak Leo begitu malu.

Leo langsung berlari terbirit-birit meninggalkan tempat itu. Sementara Laura dan Samuel tidak menyangka bahwa Leo memiliki kelainan.

"Aku tidak menyangka dia begitu sangat mesum," ujar Samuel.

"Pria memakai pakaian dalam wanita benar-benar sangat menjijikkan," tambah Laura.

Seketika Samuel dan Laura seakan ingin muntah setelah melihat kelakuan Leo barusan.