NovelToon NovelToon
EXCHANGE LOVERS

EXCHANGE LOVERS

Status: tamat
Genre:Tamat / Karir / Persahabatan / Pihak Ketiga
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: Pansy Miracle

Event bertukar kekasih telah dimulai! Event yang diadakan setahun sekali ini membuat hati Velvet ragu.

Ketika ia mendapatkan undian bahwa ia hanya akan bertukar kekasih dengan sahabatnya, Lyora, hati Velvet pun lega. Namun, siapa yang menyangka bahwa event tersebut akan membawa pengkhianatan bagi Velvet, yang dilakukan oleh kekasih serta sahabatnya sendiri.

Bahkan setelah event itu selesai, mereka tetap masih berhubungan secara diam-diam, hingga akhirnya semua kebenaran perlahan terkuak. Keduanya bahkan tak segan-segan untuk menjatuhkan Velvet dan membuat wanita itu mengalami depresi dan trauma.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pansy Miracle, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#23

Velvet tak akan mundur meskipun Leslie telah mencoba menasehatinya. Velvet tahu maksud Leslie baik. Kalau Mom Faira ada di dekatnya, wanita itu juga pasti akan menasehati Velvet, bahkan mungkin akan memaksa Velvet kembali ke Oslo.

Velvet membuka gaunnya kemudian masuk ke dalam kamar mandi. Ia membersihkan diri sambil tersenyum karena telah berhasil memancing kemarahan Lyora tadi. Velvet yakin saat ini Lyora tengah sakit hati, karena pertemuan mereka tadi.

Sementara di Kediaman Keluarga Morgan,

“Kamu benar-benar berubah, Vel. Cantik, anggun, dan dewasa. Bahkan kamu tak membalas makian Lyora tadi. Aku sungguh semakin kagum padamu,” gumam Allan.

Allan menyungingkan sebuah senyum di wajahnya. Ia masih terkesan dengan penampilan Velvet yang sangat seksi tadi. Bahkan darahnya terasa berdesir saat melihat gaun Velvet yang terbuka di bagian punggung.

“Seharusnya dulu aku tak pernah tergoda dengan Lyora. Perubahan Velvet benar-benar membuatku menyesal telah meninggalkannya. Argghhh!!!” Allan benar-benar tak tahan dengan apa yang ia rasakan saat ini. Anaconda-nya seakan ingin keluar karena merasa sangat sesak.

Ia segera keluar dari kamar tidur dan menghampiri kamar tidur tamu yang ada di lantai bawah. Allan tahu, Mom Rosa pasti akan menyuruh Lyora menginap di sana, apalagi hari sudah malam. Ia pun segera menghampiri kamar tersebut dan membukanya.

“Al!” Lyora yang baru saja keluar dari kamar mandi pun tersentak kaget karena melihat Allan yang tiba-tiba masuk ke dalam kamarnya. Ia langsung mengelus daddanya.

“Kamu mengagetkanku,” kata Lyora yang kemudian mendekati Allan dan memeluk pria itu, “Kamu membutuhkanku, hmm?”

Tanpa banyak bicara, Allan langsung memaggut bibir Lyora dan melummatnya. Ia seakan kehilangan kendali padahal belum lama tadi ia masih mengagumi tubuh Velvet yang terlihat begitu sekssi.

Pergulattan panas di antara keduanya pun terjadi. Lyora tersenyum saat melihat Allan telah terlelap di sampingnya setelah pria itu mengulangi penyatuan mereka sebanyak dua kali. Ia yakin Allan tak akan pernah pindah ke lain hati karena hanya Lyora-lah yang bisa memberinya kepuasan. Keduanya akhirnya tertidur bersama.

**

Dua hari terlewati begitu saja, Allan saat ini sedang pergi keluar negeri untuk keperluan bisnis, yakni mengenai investasi pada Proyek Hotel di Paris, Perancis.

Pagi ini Perusahaan Romano sedikit dihebohkan dengan rencana perayaan keberhasilan proyek mereka melewati tender.

“Kita akan berpesta!” kata salah seorang di bagian pemasaran.

“Pesta?” tanya yang lain.

“Hmm … ini perayaan atas keberhasilan perusahaan Romano memenangkan tender hotel di Paris,” jawab yang lain.

“Ini pasti akan sangat menyenangkan! Sudah lama sekali rasanya aku tak berpesta, apalagi kudengar pesta itu akan diadakan di sebuah klub. Kita bisa berjoget di sana sepuasnya dan menghilangkan semua kepenatan kerja selama ini.”

Pembicaraan itu pun terus bergulir, sementara di ruang divisi desain dan perencanaan terlihat begitu sepi. Mereka seperti tak tersentuh dengan kebisingan yang dibuat oleh divisi pemasaran dan keuangan.

“Kita hanya punya waktu satu setengah bulan untuk menyelesaikan semua gambar kerjanya. Ini akan memakan tenaga dan waktu kita,” kata Timo.

“Tenanglah, kita pasti bisa! Kita harus bekerja sama agar semua proses penggambaran bisa selesai tepat waktu dan tak ada kesalahan,” ujar Julian.

“Hmm … kita pasti bisa jika kita bekerja sama,” timpal Zen dan Velvet.

“Jadi sebelum besok kita menghadapi semua itu, malam ini kita harus menyegarkan pikiran kita dengan ikut dalam pesta perayaan itu,” kata Timo lagi.

“Aku malas,” ujar Velvet.

“Hei, justru kamu harus ikut. Kamu adalah anggota tim yang mempresentasikan proyek ini, jadi kamu tak boleh ketinggalan,” kata Julian.

“Benar, Vel. Ini pesta perayaan pertama kita bersama-sama. Ayolah!” timpal Timo, sementara Zen hanya melihat dan tersenyum. Ia tak ingin memaksa Velvet, apalagi ia tahu di mana pesta tersebut akan diadakan.

“Baiklah, aku akan ikut,” Velvet akhirnya menyetujui dan seluruh tim merasa sangat senang.

Tokk tokk tokk …

“Permisi,” seorang gadis dengan rambut dikepang dua dan sebuah kacamata yang bertengger di hidungnya, berada di luar ruangan.

Kakinya seakan berat melangkah karena melihat di dalam ruangan tersebut sedikit ramai.

“Masuklah, kamu mencari siapa?” Velvet langsung menghampiri gadis itu. Dari penampilannya, Velvet yakin gadis itu tidak percaya diri dengan dirinya sendiri.

“Aku diminta oleh manager HRD untuk datang ke sini dan membantu. Aku baru saja diterima sebagai pegawai magang dan akan membantu sebagai drafter,” jawab gadis itu.

“Drafter? Wah kamu sungguh penyelamat divisi kami,” ujar Julian, “semakin bertambah orang, maka pekerjaan kita akan semakin cepat selesai.”

“Siapa namamu?” tanya Velvet.

“Emily,” jawab gadis itu.

“Berapa usiamu?” tanya Timo menimpali.

“20 tahun.”

Mendengar hal itu, Velvet kembali teringat bagaimana ia sangat kesulitan saat mencari tempat magang.

“Kamu kuliah di mana?” tanya Julian.

“Universitas X,” jawab Emily.

Ntah kebetulan macam apa ini, tapi Velvet benar-benar kembali mengingat semua yang terjadi padanya 4 tahun yang lalu.

Tiba-tiba saja tubuhnya bergetar saat kilatan setiap kejadian kembali muncul di dalam pikirannya.

Mengapa aku seperti ini? Apa aku belum sembuh? - batin Velvet.

🌹🌹🌹

1
Anonymous
k
⍣⃝ꉣꉣNurrul P.❀∂я
Karya yang bagus untuk dinikmati ceritanya, ngga bosan dengan alur ceritanya dan setiap hari selalu menanti kelanjutannya.
⍣⃝ꉣꉣNurrul P.❀∂я
Senang rasanya berakhir dengan indah ... 🥰🥰
Soraya
lanjut bca
⍣⃝ꉣꉣNurrul P.❀∂я
aduh Thor, kenapa aku jadi ikut deg degan ya ... padahal aku bukan Velvet 🙄🙄🙄
⍣⃝ꉣꉣNurrul P.❀∂я
Oalah Lyora ... bocah gemblung 😡😡
Lenni Namora
Luar biasa
⍣⃝ꉣꉣNurrul P.❀∂я
maksudnya Rektor ya ini Thor ?
⍣⃝ꉣꉣNurrul P.❀∂я
Kasihan Velvet, dikhianati oleh kekasih dan sahabatnya... yang kuat ya Vel 🥺
Fajar Ayu Kurniawati
.
Noorjamilah Sulaiman
mantap
Noorjamilah Sulaiman
c cordnya mn?
Yaser Levi
wah ..awas ada juri tu..mulai menilai
moral hazard
karya yg keren
Pansy: Thank you Kak 🙏🏻🌹🥰
total 1 replies
Maya A
novelnya singkat, padat, jelas. tanpa bertele-tele 👏
Ira
m
Siti Masitah
ulah emily si cupu setan
Siti Masitah
dasar lyora kutu kupret...ulet keket..
Siti Masitah
si allan...bulshit..
Siti Masitah
sahabat rasa setaan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!