NovelToon NovelToon
Sensasi Duda Seksi

Sensasi Duda Seksi

Status: tamat
Genre:Tamat / One Night Stand / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:54.6k
Nilai: 5
Nama Author: Lyaliaa

Seorang wanita mandiri yang baru saja di selingkuhi oleh kekasihnya yang selama ini dia cintai dan satu-satunya orang yang dia andalkan sejak neneknya meninggal, namanya Jade.
Dia memutuskan untuk mencari pria kaya raya yang akan sudah siap untuk menikah, dia ingin mengakhiri hidupnya dengan tenang. Dan seorang teman nya di bar menjodohkan dia dengan seorang pria yang berusia delapan tahun lebih tua darinya. Tapi dia tidak menolak, dia akan mencoba.
Siapa sangka jika pria itu adalah kakak dari temannya, duda kaya raya tanpa anak. Namun ternyata pria itu bermasalah, dia impoten. Dan Jade harus bisa menyembuhkan nya jika dia ingin menjadi istri pria itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lyaliaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34

Aku dan Rhine meninggalkan pestanya lebih awal dari pada tamu undangan. Tomi mengambil alih sebelum kami pulang, dia mengatakan pada semua orang jika mereka bisa menikmati pestanya tanpa memikirkan apa yang baru saja mereka lihat.

Rhine memarkirkan mobilnya di tepi pantai. Kami berniat menetap sejenak menikmati pemandangan laut di tengah malam sebelum kembali ke Villa. Rhine menggantungkan jasnya di bahuku saat aku turun dari mobilnya, tak ingin aku kedinginan.

Dia menuntunku mengikutinya untuk duduk di kap mobil depan. Suasana di luar terasa lebih dingin dari AC mobilnya, seakan angin laut ingin menutupi Rhine dan aku.

Aku menatap lurus ke depan, ke arah laut yang berkilauan di bawah cahaya bulan. "Kau merasakannya," kataku pelan, suara ku nyaris tersapu oleh deru ombak yang terdengar. "Memandang laut seperti ini bisa menenangkan pikiran. Kau akan merasakannya saat menutup matamu."Aku melirik pada Rhine dan menatap wajahnya sebelum aku menutup mata.

"Aku tak perlu melakukannya. Melihat mu seperti ini saja sudah membuatku tenang," balas Rhine. Dia menghela napas panjang, seakan sedang mencari kata-kata yang tepat. "Maafkan aku,.. aku mengacaukan pestanya."

Aku langsung membuka mataku dan menggeleng cepat, tak setuju dengan apa yang baru saja dia katakan. "Tidak Rhine, kau tak melakukan kesalahan. Untuk apa meminta maaf. Lagi pula aku sudah menduga wanita itu akan datang dan membuat keributan."

"Meskipun begitu... aku tetap harus meminta maaf karena aku menjadi bagian dari situasi yang tidak nyaman itu,"suaranya penuh dengan penyesalan yang dalam.

Aku menggigit bibir bawahku, merasakan betapa beratnya perasaan Rhine saat ini. "Kau tidak perlu merasa bersalah tentang itu," jawabku lembut. "Itu diluar kendali mu."

Rhine mengangguk, tetapi ekspresinya tetap tampak cemas. "Aku tidak ingin apa pun merusak hubungan kita."

Aku menghela napas, mencoba menenangkan situasi. "Rhine, kejadian tadi tidak akan berpengaruh pada hubungan kita. Aku jamin itu, jadi berhenti memikirkannya."

Rhine tersenyum tipis, seolah merasa sedikit lebih ringan setelah kata-kataku. "Hemmm, ya."

Aku dan Rhine terdiam sejenak, membiarkan keheningan menyelip di tengah-tengah saat kami memandang langit yang dipenuhi bintang-bintang yang seakan bisa kami jangkau dengan tangan.

"Rhine, kamu bilang Ryan mengantar Hana pulang kan?" tanyaku tiba-tiba.

Rhine mengangguk pelan. "Ya, Ryan langsung mengantarnya pulang tadi, dia pergi sebelum kita."

Aku mengangguk pelan sebelum melanjutkan, "Tapi Gea tidak menyukai Ryan. Apa tidak masalah dia mengantarnya?"

Rhine menatap jauh ke depan, "Sepertinya tak masalah selama Hana sampai dengan selamat, dia tak akan marah. Gea punya alasannya sendiri," ucapnya dengan suara berat.

"Kau tau?"

"Tentu saja, Ryan juga tau."

Aku sedikit terkejut, Ryan tetap mengantarnya meskipun tau Gea tak menyukainya.

"Apa alasannya?" Aku penasaran, ingin mengetahui cerita yang menyebabkan Gea tak suka Hana dekat dengan Ryan.

Rhine menghela napas panjang sebelum mulai bercerita. "Itu karena Kak Tya, ibu Hana, kakak Gea. Aku sering bertemu dengannya dulu. Waktu itu, dia masih sangat muda kalau tidak salah 19 tahun, dia menjalin hubungan dengan seorang pria yang sepuluh tahun lebih tua darinya."

Aku mendengarkan dengan seksama, terbawa oleh cara Rhine mengisahkan nya padaku.

"Pria brengsek itu pergi meninggalkannya setelah tau bahwa dia hamil. Kak Tya bersikeras mempertahankan anaknya meskipun ayah dan ibunya ingin dia menggugurkannya, tapi dia tidak melakukannya. Dia membenci pria itu tapi dia tidak pernah membenci anak dalam kandungannya." lanjut Rhine.

Aku merasakan kepedihan dalam kisah tersebut. "Tapi kenapa Gea membenci Ryan?" tanyaku lagi, ingin tahu lebih.

Rhine tersenyum tipis, senyuman yang penuh dengan kesedihan. "Karena Ryan lebih tua dari Hana. Dia masih terjebak dalam bayang-bayang pria yang meninggalkan kakaknya, Hana lahir prematur dan ibunya sempat koma beberapa hari setelah melahirkan nya. Sejak saat itu Gea memutuskan untuk membantu kakaknya merawat Hana, dan saat Hana berumur lima tahun kakaknya meninggal."

"Jadi karena itu,.." aku mengangguk, aku tau alasannya. "Apa mereka masih punya harapan untuk bersama?"

"Ya, tentu saja" jawab Rhine dengan tegas. "Gea tidak akan menghalangi mereka, dia akan memikirkan nya lagi. Dia sudah mengenal Ryan lama, hanya masalah waktu sampai dia bisa berdamai dengan pikirannya."

Aku mengangguk menyudahi akhir cerita.

Kami pulang. Aku dan Rhine memilih untuk segera ke Villa saat udara malam terasa menusuk di luar sana. Namun, Rhine masih tampak merasa bersalah. Dia memandangku sejenak sebelum berkata, "Kembalilah ke kamar. Aku akan mengurus Zarra."

Aku menahannya dengan lembut, memegang tangannya erat. "Tidak Rhine, jangan pergi. Aku tidak ingin sendirian." aku menatap Rhine penuh harap.

Rhine membalas tatapanku penuh kehangatan dan mengangguk, "Baiklah. Aku tidak akan kemana-mana."

Dia membiarkanku untuk mandi terlebih dahulu saat kami masuk kamar. Aku keluar dengan hanya memakai handuk membalut tubuhku. Rhine, yang sedang duduk di tepi tempat tidur dengan tatapan yang penuh makna, melirikku dari atas sampai bawah. Tatapan yang bukan hanya sekadar kekaguman.

Ketika aku melangkah mendekat, Rhine tiba-tiba menarik ku ke dalam pelukannya dengan sebuah gerakan yang lembut namun kuat. Tangannya membungkus tubuhku dalam dekapannya.

"Kenapa kau selalu tampak begitu menggoda, Jade," bisiknya dengan nada yang penuh kehangatan di telingaku. Rhine tersenyum dan mengusap lembut rambutku. "Kau selalu membuatku tak bisa menahannya."

Dalam pelukan hangatnya, aku merasakan kekuatan dan kelembutan yang menyatu. Di dalam keheningan, kami berdua merasakan kedekatan yang tak tertandingi. Terbungkus dalam kehangatan dan rasa saling memiliki.

"Aku sangat menginginkanmu malam ini," ucap Rhine dengan suaranya pelan seakan berbisik di kesunyian malam.

Aku menelan ludah dalam, saat tangannya menyentuh bokongku. Aku bisa merasakan gejolak yang membara dari sentuhannya, seperti api kecil yang siap membesar begitu di tambah kan bahan bakar.

Namun seketika aku merasa gejolak itu padam, tampaknya sebuah kilatan ingatan muncul dalam benaknya, yang membuat dirinya mengurungkan keinginan nya. Aku mengalungkan tanganku di lehernya saat dia mengangkat tubuhku untuk tidak lagi berada di atas pangkuannya.

Kulihat dia bergegas, langkahnya seakan bergetar saat dia melangkah cepat ke kamar mandi. Aku hanya bisa menatap kepergian nya dengan kebingungan yang melanda. Hampir seperempat jam aku menunggunya selesai mandi dan akhirnya dia keluar dengan handuk yang menggantung di pinggangnya.

Tubuhnya begitu menggoda hingga membuatku mencengkram sprei erat membayangkan otot-otot nya berada dalam genggamanku. Meskipun dia adalah suamiku, tapi di mataku dia tetap lah Duda ku yang Seksi.

Malam ini berlalu tanpa hal panas apapun. Aku tak ingin, dan sepertinya Rhine juga merasakan hal yang sama. Kami berbaring berdampingan dan bersiap untuk tidur. Rhine mengecup keningku lembut secepat kilat sebelum mengucapkan selamat malam. Kecupan yang seakan seperti sebuah obat tidur langsung membuatku mengantuk. Dan.. tidur..

...----------------...

1
Isna mansur
ceritanya singkat...tapi keren..../Good//Good//Good/
Lina Yulianti
cerita yg cukup singkat thor. tetap semangat untuk berkarya
julia
Bagus
dita18
yahhh thoorrr kok udh END aja sih😭😭rasanya sebentar bngt cerita kisah cinta mereka thoorrr
gk rela sebenarnya klo hrus pisah sm mereka.. 😢😢
dita18: smngt trusss ya thoorrr,,, ditunggu karya2 othoorrr selanjutnya /Smile/
love: Kita akhiri dulu ya kisah mereka disini.. 🥰
Novel berikutnya akan rilis dengan kisah cinta yang tak kalah menarik hati, di tunggu yaa..
happy reading, thank you 😍❤️‍🔥🌹
total 2 replies
dita18
gk berasa udh gede aja anak nya Rhine&Jad😁
kira2 Ryan&Hana udh ada anak jg blm ya🙈😅
dita18
akhirnya Ryan&Hana sah jg selamat ya😊😊
dita18
kan bener dy ,,,,krn dy gak terima Rhine nikah lagi dg Jade & nolak dy berkali2
dita18
pasti Zarra pelaku nya atas kecelakaan yg di alami Rhine
dita18
penasaran Zarra ini ada hubungan apa dg Rhine & Hana ya?
dita18
ihhh thoorrr kok Rhine gtu sih sm Jade😕 jgn buat Jade sedih & patah hati thoorrr kasian
klo emg Rhine bkn jodoh nya,,, kasih Kade jodoh yg lebih baik lagi thoorrr
dita18
Jade pingsan krn Rhine abis minum alkohol kadar tinggi jd Jade kena efek nya
dita18
Luar biasa
dita18
akhirnya udh sah jg ya Jade😅
dita18
thoorrr knp msh bnyk bngt teka-teki nya🙈aku capek berpikir nya 😂😂
dita18
apakah Ryan pacaran sama Hana?
dita18
adik kakak kyk nya misterius bngt yah..
dita18
sbnrnya crta nya bagus thoorrr😊
dita18
ternyata bener Rhine impoten😅
dita18
ohh ternyata diluar dugaan mereka adik kakak
dita18
jgn bilang Rhine ini impoten ya thoorrr 🙈😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!