Citra lerasati wanita cantik, yang di nikahi oleh Dimas putra 3 tahun silam, citra membantu Dimas berjuang dari nol dengan bekerja keras tanpa lelah dan akhirnya mereka pun sukses membangun sebuah perusahaan tapi disaat bersamaan citra pun hamil, bukan kebahagian yang di terima ternyata penghianat suaminya dengan sahabat baiknya dan itu semua di dukung oleh mertuanya, saat akan melahirkan tidak ada seorang pun yang mau menolong citra dan akhirnya bayi citra meninggal saat dilahirkan karena benturan yang dialami citra terjatuh saat akan pergi ke rumah sakit , karena ketidak Adilan ini citra memiliki dendam sangat besar pada suaminya, ibu mertuanya dan juga sahabat nya, yang malah tertawa bahagia disaat dia kehilangan anaknya, "Dimas putra, aku citra Larasati bersumpah akan membalas rasa sakitku dan aku juga menyumpahimu kau tidak akan pernah jadih ayah karena kau tidak pantas dan untuk mu sahabat penghianat aku menyumpahi mu tidak akan pernah merasakan menjadi ibu seumur hidup mu karena
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ANATA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu Manuel
Kini hari telah berlalu, sesuai alamat yang dikirim. Citra saat ini telah tiba di depan perusahaan Manuel, hari ini Citra dan Manuel akan membahas rancangan desain dekorasi dan desain interior.
"Selamat pagi, ada yang bantu Nona?" tanya Resepsionis menyapa Citra dengan ramah.
"Pagi, saya ingin bertemu dengan tuan Manuel." Ucap Citra tersenyum manis.
"Anda Nona Citra!" tanya wanita Resepsionis.
"Iya, saya Citra." ucap Citra tersenyum.
"Baik, mohon tunggu sebentar Nona." ucap Resepsionis, Citra pun mengangguk. Terlihat wanita itu menghubungi seseorang. Dan tidak membutuhkan waktu lama orang itu tiba.
"Perkenalkan nona saya yoga asisten tuan Manuel, mari saya antar ke ruangan Tuan Manuel." ucap Yoga.
"iya, baiklah." ucap Citra tersenyum, lalu Yoga pun memimpin jalan dan di ikuti Citra di belakangnya. Setelah menaiki lift beberapa menit, kini telah tiba di lantai khusus ruangan Manuel. Dan hanya orang tertentu yang bisa memasuki lantai itu.
"Maaf nona, tuan Manuel sedang meeting jadi beliau berpesan untuk anda menunggu di dalam ruangannya." ucap Yoga sambil membuka pintu ruangan Manuel.
"Baiklah, tidak apa." ucap Citra tersenyum ramah dan masuk kedalam ruangan Manuel yang serba hitam namun terlihat elegan dan sangat rapih.
"silahkan duduk Nona," ucap Yoga yang berdiri dan mempersilahkan Citra untuk duduk.
"Permisi tuan, saya ingin mengantar minum yang anda pesan." ucap OB yang berdiri di depan pintu.
"Letakkan di sana." ucap Yoga sambil menunjuk kearah meja yang di depan Citra. Lalu OB itu pun meletakan minum di meja.
"Terima kasih." ucap Citra kepada OB,di balas dengan anggukan dan senyuman.
"Kalau kalau begitu saya permisi dulu Nona, karena saya harus kembali ke ruang meeting kembali." ucap Yoga.
"iya silahkan, saya akan tunggu tuan Manuel di sini." ucap Citra mengangguk. Lalu yoga pun pergi meninggalkan Citra sendirian di ruangan itu. Citra tidak beranjak dari duduknya karena merasa tidak sopan jika dia berkeliling dalam ruangan itu tanpa ada sang pemiliknya. Jadi Citra hanya menatap dam memperhatikan sambil duduk saja. Sekitar 30 menit kemudian pintu ruangan itu terbuka, ternyata itu Manuel yang memasuki ruangannya.
"maaf Nona Citra anda jadi menunggu terlalu lama, tadi ada sedikit kendala." ucap Manuel dan mengulurkan tangan lalu Citra menjabat tangan Manuel.
"Tidak apa tuan," ucap Citra tersenyum.
"Bagaimana kalau kita langsung ke gedung sebelah." ucap Manuel.
"baiklah, mari." ucap Citra. Lalu mereka pun mulai berjalan menuju ke gedung sebelah yang baru jadi. Sepanjang jalan mereka sambil berbicara, lebih tepatnya manuel memberi tahu apa saja yang terdapat di dalam gedung itu.
"Maaf nona sebelumnya, sebaiknya kita berbicara tidak perlu terlalu formal. hem... Maksud saya, kita akan lebih sering bertemu dan berbicara. Lalu agar lebih nyaman dalam diskusi kita kedepannya bagaimana anda tidak perlu memanggil saya tuan!" ucap Manuel.
"iya anda benar, mungkin itu lebih baik. Tapi saya harus memanggil anda apa?" tanya balik Citra.
"anda bisa panggil saya manuel, karena itu terlihat lebih santai dan akrab." ucap Manuel.
"hem... Bagaimana kalau mas El...?" tanya Citra sedikit ragu.
"I----iya boleh juga itu, jadi mulai saat ini tidak ada kata saya atau anda. tapi aku kamu aja iya." ucap Manuel tersenyum, dia tidak menyangka jika Citra akan memanggilnya dengan Mas karena ini pertama kalinya dalam hidupnya ada yang memanggilnya mas, dan di hati manuel terasa ada getaran berbeda saat Citra memanggil dengan mas El. Namun Manuel mencoba bersikap tenang dan tidak gugup di depan Citra
"Baiklah, kalau begitu mas El juga harus panggil aku Citra aja." ucap Citra tersenyum menatap Manuel.
"Oke Citra." ucap Manuel,
*********
Bersambung.
Terima kasih sudah mampir membaca cerita author, jika suka jangan lupa like, vote, subscribe dan jangan lupa komen iya. ❤❤❤🍎
untuk William kau akan merasakan hal yang paling menyakitkan
apa jack anak William?????
🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔