---------------------------
Kisah petualangan dua orang gadis yang sudah bersahabat sejak umur 6 tahun di sebuah panti asuhan HOPE yang berada di West New York- Amerika.
Dengan mengandalkan otak dan kemampuan mereka, mereka berdua membuka sebuah "Agency DC2" di New Jersey-Amerika. Dibawah naungan NJSP (New Jersey State Police)- Komisaris Cyderyn Baycora.
************
Bagaimanakah kisah-kisah mereka dalam menyelesaikan kasus-kasus rumit dan penuh misteri?
Yang penasaran, ikuti kisah mereka di novel ini 😊🍻
Note : Bila kalian tidak berkenan, tinggalkan saja... Jangan memberikan rating buruk yach... Komen saja apa yang kurang, Insya Allah akan author perbaiki...😊
Jangan lupa VOTE, COMMENT, LIKE, DAN SUBSCRIBE... plus GIFT-nya yach untuk mensupport Author. Terima kasih 🙏❤
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aurora79, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kasus 06 : MISTERI SEBUAH SURAT
...----------------...
Awalnya, Cecilia ingin menuliskan kisah petualangan mereka yang berjudul "Pink Mazarin Stone" di Blog yang dia buat. Tapi, dia mengurungkan tekad tersebut karena masih belum mendapat izin untuk mempublikasikannya kepada publik.
Alasan sebenarnya adalah keengganan Danaya untuk terus-menerus mengekpos cerita-cerita perjalanan mereka. Selama mereka masih menjalankan bisnis ini, catatan-catatan itu sangat berharga dan rahasia bagi Danaya.
Namun, karena BLOG ini sangat penting buat masa depan mereka, maka Danaya memutuskan untuk memilih cerita-cerita yang bisa mereka publikasikan untuk para penggemar mereka.
Danaya adalah tipe wanita yang tidak ingin terlalu mencolok dihadapan publik, dan dengan tegas dia meminta agar privacy-nya ditutupi dengan cara menyamarkan nama dan lokasi kejadian.
Setelah Cecilia berjanji untuk menyembunyikan semuanya di dalam BLOG yang dia buat, maka Danaya mengijinkan Cecilia untuk mempublikasikan semua kisah-kisah mereka.
Semoga para pembaca kisah mereka masih bisa mengerti dan memahami alur kisah mereka di dalam tulisan ini.
...----------------...
Mungkin kisah ini terjadi setelah setahun dari kasus yang mereka tangani sebelumnya. Tidak bisa ditentukan tanggal dan harinya, akan tetapi kisah ini bermula pada saat musim gugur tahun 1999.
Ketika itu mereka kedatangan dua orang tamu penting dari Connecticut-Amerika di Apartemen mereka, yang berada di Broadway Street.
Lelaki pertama terlihat tegas, hidung tinggi, bermata tajam seperti elang, dan sikapnya dominan. Dia adalah Lord Cheva Alexander yang terkenal, dan dua kali menjabat sebagai Perdana Menteri Amerika.
Sementara yang satunya lagi sosok tampan yang cerdas, Sekretaris Bidang Urusan Amerika dan negarawan yang paling terkenal di Amerika ini yaitu Immanuel Osbert.
Mereka duduk berdampingan di sofa besar ruang tamu sederhana mereka, dengan wajah yang terlihat letih dan gelisah. Sepertinya ada sesuatu yang sangat penting, yang akan mereka sampaikan kepada mereka.
Tangan Lord Alexander yang kurus, mencengkeram erat pegangan payung yang ada ditangannya. Wajah cekungnya yang seperti seorang pertapa itu, melemparkan pandangan muram kearah Danaya Allen dan Cecilia Abbey. Sedangkan Tuan Osbert, memilin kumisnya sambil menatap kosong kearah depan.
"Ekheeemm..."
Danaya berdeham untuk mencairkan suasana yang canggung. Sedangkan Cecilia menyiapkan alat-alat perekamnya, dan Estrella baru saja selesai menghidangkan suguhan berupa teh dan cemilan ke atas meja.
"Ada yang bisa kami bantu Tuan-tuan sekalian?" ujar Danaya setelah suasana terlihat kondusif.
"Ada, Nona Dany..." jawab Tuan Osbert.
"Apa itu?" tanya Danaya.
"Kami kehilangan sebuah surat yang sangat penting!" jawab Tuan Osbert serius.
"Bagaimana ceritanya?" lanjut Cecilia.
"Hah!... Kami menyadari kehilangan itu pada jam delapan pagi hari ini, Nona Cia. Dan saya langsung mengabari kepada Perdana Menteri. Atas usulnya pula, kami sekarang ada di sini," jawab Tuan Osbert.
"Apakah Anda sudah melaporkannya kepada polisi?" tanya Danaya.
"Belum, Nona... Kami belum melakukan itu dan kami juga tidak mungkin melakukan itu. Melaporkan kepada polisi sama juga dengan memberitahu publik tentang masalah ini. Dan kami berusaha keras untuk menghindari hal tersebut," jawab Lord Alexander tegas.
"Kenapa bisa begitu, Tuan?" tanya Cecilia.
"Karena dokumen yang menjadi masalahnya itu sangat penting! Jika publik tahu, maka akan berakibat kekacauan di Amerika ini. Jika dokumen itu tidak dapat diselamatkan, akan lebih baik jika dihancurkan sekalian. Karena orang-orang yang dituju oleh yang mencurinya, pasti dikenal oleh banyak orang," jawab Lord Alexander dengan nada sedikit frustasi.
"Kami paham..., apakah sekarang Anda bisa menceritakan keadaan sesungguhnya, Tuan Osbert? Kami akan sangat menghargainya," ujar Danaya dengan nada suara yang lembut dan tenang.
Lord Alexander dan Tuan Osbert saling memberikan kode dengan pandangan matanya. Lalu Tuan Osbert mengangguk, dan memulai kronologi kejadiannya.
"Baik, Nona Dany... Surat yang hilang itu adalah sebuah surat yang kami terima sekitar enam hari yang lalu, dari seorang Presiden negara lain. Surat itu sangat penting, sampai saya tidak berani untuk meninggalkannya. Saya bahkan menyimpannya di dalam sebuah peti besi pribadi saya, dan saya membawanya kemana-mana."
"Sampai saya membawanya pulang ke kediaman saya di Weehawken Palace dan menyimpannya di kamar tidur saya, di dalam kotak brankas saya. Surat itu masih ada semalam, dan saya yakin benar akan hal itu!"
"Saya membuka kotak itu, ketika saya sedang mengganti pakaian saya untuk makan malam, dan saya melihat surat dokumen itu masih ada di sana. Dan pagi ini surat dokumen itu menghilang... Kotak besi dokumen itu sudah berada di samping gelas, diatas meja rias istri saya semalaman."
"Saya dan istri saya adalah orang yang sensitif terhadap suara. Sekecil apapun suara itu, saya dan istri saya akan terbangun. Kami berdua siap bersumpah, bahwa tidak mungkin ada orang lain yang bisa masuk ke dalam kamar kami pada malam hari. Dan sekali lagi saya katakan, Dokumen Penting itu menghilang!" ujar Tuan Osbert mengakhiri ceritanya dengan menekan kata terakhir yang dia ucapkan.
"Hmm... Pukul berapa Anda makan malam?" tanya Danaya.
"Sekitar jam tujuh tiga puluh," jawab Tuan Osbert.
"Apa yang Anda lakukan setelah makan malam?" tanya Danaya kembali.
"Istri saya pergi menonton teater setelah makan malam, dan saya menunggunya pulang. Sekitar jam sebelas tiga puluh, kami baru kembali ke kamar," jawab Tuan Osbert lugas.
"Hmm... Jadi selama kurang lebih empat jam, kotak dokumen itu tidak ada yang menjaganya?" tanya Danaya.
"Benar, Nona Dany! Tidak ada seorang pun yang diizinkan masuk ke dalam kamar kami, kecuali pelayan kami yang sudah kami percaya. Itu juga pada pagi hari mereka bisa masuk ke dalam kamar kami. Pelayan pribadi kami adalah pelayan yang sudah lama bekerja untuk kami. Lagi pula, tidak ada seorang pun yang tahu bahwa ada sebuah dokumen yang sangat penting di bandingkan dokumen-dokumen departemen biasa di dalam kotak besi itu," jawab Tuan Osbert.
"Siapa saja yang tahu akan keberadaan surat dokumen itu?" tanya Cecilia.
"Tidak ada yang tahu di rumah itu, kecuali.saya," jawab Tuan Osbert.
"Istri anda pasti tahu, bukan?" selidik Danaya.
"Tidak, Nona... Saya tidak memberitahu apa pun kepada istri saya, sampai saya kehilangan surat dokumen itu pagi ini," jawab Tuan Osbert lesu.
Lord Cheva Alexander mengangguk setuju.
"Saya sudah lama tahu, seberapa tinggi dedikasi Anda untuk tugas publik. Saya yakin dalam kasus rahasia seperti ini, Anda akan.mengutamakan kasus ini diatas kasus-kasus yang sedang Anda tangani," ujar Lord Alexander kepada Danaya.
Tuan Immanuel Osbert berdiri dan membungkuk untuk mengucapkan terima kasih.
"Baiklah, Tuan Osbert... Mari kita lanjutkan," ujar Danaya dengan nada suara lembut dan tegas.
"Apakah ada kemungkinan jika istri Anda bisa menebaknya?" selidik Cecilia.
"Tidak....tidak, Nona Cia! Dia tidak akan mungkin menebaknya... Siapapun tidak akan mungkin bisa menebaknya," jawab Tuan Osbert lugas.
"Haaaah!"
"......."
...----------------...
saling support yaaa 🙏🏻
izin baca yaa kk,, 🤗🤗