NovelToon NovelToon
Cinta Yang Terbalaskan Oleh Takdir

Cinta Yang Terbalaskan Oleh Takdir

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Percintaan Konglomerat / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Karir / Persahabatan / Romansa
Popularitas:445
Nilai: 5
Nama Author: Rumah pena

Ini adalah kisah antara Andrean Pratama putra dan Angel Luiana Crystalia.

kisah romance yang dipadukan dengan perwujudan impian Andrean yang selama ini ia inginkan,

bagaimana kelanjutan kisahnya apakah impian Andrean dan apakah akan ada benis benih cinta yang lahir dari keduanya?

Mari simak ceritanya, dan gas baca, jangan lupa like dan vote ya biar tambah semangat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rumah pena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 4: Perjalanan yang Lebih Berat

Hari-hari berlalu dengan cepat, dan pameran novel yang sangat penting itu semakin mendekat. Andrean merasa tekanan semakin berat. Setelah mendapatkan dorongan dari Angel, ia merasa sedikit lebih tenang, namun keraguan dalam dirinya belum sepenuhnya hilang. Ia tak bisa menghindari perasaan cemas yang terus menghantui. Ini adalah kesempatan emas yang tak boleh ia sia-siakan, tetapi apakah ia benar-benar siap?

Pagi itu, seperti biasa, Andrean berangkat ke sekolah. Di jalan, ia melihat teman-temannya yang sedang berkumpul di sebuah warung kopi. Mereka berbicara tentang hal-hal remeh, namun ketika melihat Andrean, beberapa dari mereka mulai mengejeknya.

"Heh, Andrean, masih nulis novel, ya?" salah satu dari mereka, Ardi, mengejek dengan senyum sinis. "Kapan novelnya selesai? Jangan-jangan cuma angan-angan doang."

Andrean mencoba untuk tidak menanggapi, meskipun kata-kata itu menyakitinya. Ia terus berjalan dengan cepat, menyusuri jalanan yang penuh debu. Pikirannya kembali mengingatkan pada tantangan yang lebih besar—novelnya belum selesai, dan ia merasa tercekik dengan waktu yang semakin sempit.

Sesampainya di sekolah, Andrean merasa sedikit lebih baik. Ia memasuki kelas dengan langkah yang mantap, meskipun masih ada rasa cemas yang mengganjal. Di dalam kelas, Angel sudah menunggunya di tempat duduknya.

"Hei, Andrean! Bagaimana perkembangan novelnya? Pameran tinggal dua minggu lagi, lho!" sapa Angel ceria.

Andrean hanya tersenyum tipis. "Masih sedikit, sih. Aku rasa nggak akan selesai tepat waktu."

Angel meliriknya tajam. "Jangan bilang begitu. Kamu sudah sejauh ini, tinggal sedikit lagi. Aku yakin kamu bisa."

Meskipun kata-kata Angel terasa menghibur, Andrean tetap merasa tertekan. Ia merasa kesulitan menulis, ide-idenya terhenti di tengah jalan. Setiap kali ia mencoba mengetik, kata-kata terasa kosong dan tak bermakna.

Tiba-tiba, pintu kelas terbuka dan seorang guru masuk, membawa beberapa berkas. Ia mulai membagikan tugas baru yang harus dikerjakan seluruh kelas. Andrean merasa semakin cemas dengan waktu yang terbatas.

Namun, Angel tidak tinggal diam. Ia tahu betapa pentingnya pameran bagi Andrean, dan ia tidak akan membiarkan Andrean menyerah begitu saja. Angel memutuskan untuk melakukan sesuatu yang lebih.

Pada waktu istirahat, Angel mengajak Andrean ke kantin. "Aku punya ide, Andrean," kata Angel dengan semangat. "Kita buat tim kecil, kamu dan aku. Aku akan bantu kamu menulis, dan kita bisa brainstorming bareng. Kalau ada ide bagus, langsung tulis saja!"

Andrean menatap Angel, terkejut dengan tawaran itu. "Maksudmu, kamu akan membantu aku?"

Angel mengangguk. "Ya, kenapa tidak? Ini adalah kesempatan besar, dan aku ingin kamu sukses. Aku bisa jadi editor atau apa pun yang kamu butuhkan."

Andrean merasa terharu. "Terima kasih, Angel. Tapi aku… aku takut mengecewakanmu."

"Jangan takut. Kita akan lakukan ini bersama. Kita hanya perlu waktu dan usaha."

Andrean akhirnya setuju. Sejak saat itu, setiap kali ada waktu luang, mereka bekerja bersama untuk menulis dan menyusun cerita. Angel sering memberi masukan, mengoreksi beberapa bagian, dan membantu Andrean untuk terus maju meskipun ia merasa lelah. Semakin hari, ia merasa lebih dekat dengan impian itu, meskipun ada banyak halangan yang harus dihadapi.

Namun, sebuah kejadian tak terduga terjadi pada malam hari. Saat Andrean sedang menyelesaikan beberapa bagian akhir novelnya, tiba-tiba ada ketukan di pintu rumahnya. Andrean membuka pintu dan mendapati seorang pria paruh baya berdiri di depan rumahnya, mengenakan jaket lusuh dan wajah yang tampak lelah.

"Andrean, kan?" pria itu bertanya dengan suara rendah.

Andrean mengangguk, sedikit terkejut. "Iya, saya Andrean. Ada apa, Pak?"

Pria itu memperkenalkan dirinya sebagai seorang teman lama ayah Andrean. Ia memberi kabar bahwa ayah Andrean, yang sudah lama tidak ada kabarnya, sedang dalam kesulitan dan membutuhkan bantuan segera.

"Dia… dia sedang di rumah sakit. Dia kecelakaan, Andrean. Kamu harus datang sekarang," kata pria itu dengan nada terburu-buru.

Hati Andrean serasa berhenti mendengar berita itu. Ayahnya yang sudah lama pergi dari rumah, kini muncul dengan masalah besar. Tanpa berpikir panjang, Andrean segera pergi ke rumah sakit. Hatinya berat, cemas, dan bingung.

Sesampainya di rumah sakit, Andrean melihat sosok ayahnya terbaring di ranjang rumah sakit, dengan luka-luka di tubuhnya. Rasa marah, kecewa, dan bingung bercampur aduk. Ia tidak tahu harus merasa apa.

Ayahnya membuka mata dan melihat Andrean di sampingnya. "Anakku… maafkan aku," ucapnya dengan suara lemah.

Andrean tidak bisa berkata-kata. Ia merasa tidak tahu bagaimana harus merespon. Setelah sekian lama, akhirnya ia bertemu dengan ayahnya lagi, tetapi dalam keadaan seperti ini.

"Papa… apa yang terjadi?" tanya Andrean, suaranya bergetar.

Ayahnya hanya menghela napas berat. "Aku… aku sudah tidak bisa bertahan lagi. Aku cuma ingin kamu tahu, aku menyesal… menyesal tidak ada untukmu."

Air mata Andrean menetes tanpa bisa dicegah. Semua rasa sakit yang terkubur selama ini, semua kekecewaan yang telah ia pendam, seakan meledak begitu saja.

Setelah beberapa jam, Andrean kembali pulang ke rumah dengan perasaan campur aduk. Ia merasa bingung, marah, dan kecewa. Namun, ia tahu bahwa hidupnya tidak bisa berhenti begitu saja. Impian menulis novelnya masih ada, dan ia harus terus berjuang.

......

BERSAMBUNGGG..

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!