Sistem Online Shop

Perjalanan menuju ke sebuah lokasi tempat rahasia untuk menyelamatkan Rosalina yang dijadikan sebagai umpan Mike.

Mike menggunakan mata-mata nya untuk mengetahui siapa saja yang dekat dengan Sean, Rosalina hanya salah satu target yang lemah untuk di jadikan umpan mereka.

Sean sudah berada di lokasi yang diberikan oleh Mike. "Kau dimana? Aku sudah di tempat yang kau pinta!" tanya Sean sambil menelepon.

"Masuki gedung tua itu dan disana ada pintu bawah tanah yang cukup mencolok, kami ada di ruang bawah tanah!" ujar Mike.

Sean menutup teleponnya, lalu ia memasuki gedung tua itu. "Oh itu dia!.. pintu bawah tanahnya!"

Iapun memasuki pintu rahasia bawah tanah yang terlihat mencolok.

Ruang bawah tanah awalnya sempit dan sedikit gelap, namun setelah Sean memasuki lebih dalam lagi terlihatlah ruangan yang sangat besar yang kira-kira bisa menampung ratusan orang. Ruangan itu tidak berbeda jauh dengan parkiran bawah tanah atau semacamnya.

Disana terlihat sangat luas dan terlihat begitu banyak orang-orang yang sudah menunggu nya. Ratusan orang gangster black devil itu sudah menggunakan senjata tajam di tangan mereka masing-masing.

"Mereka ini benar-benar menyusahkan!!" gumamnya sambil berjalan menghampiri mereka semua.

Tiba-tiba ada yang maju sambil bertepuk tangan sendirian, orang itu terlihat biasa saja dan tidak seperti ketua gangster yang ada di pikiran Sean, tinggi badannya sekitar 170cm, memakai topi mafia dan mengenakan jas.

"Oh, jadi ini yang namanya Mike?" gumam Sean.

"Selamat datang di markas kami Sean Walton!" ujar Mike yang sudah berada di hadapan Sean.

"Mana temanku Rosa?!" tanya Sean. Kemudian Mike menjentikkan jarinya "Trakh.." dibukakan lah sebuah pintu rahasia, disana terlihat Rosa yang sudah diikat mulut, tangan dan kakinya di sebuah kursi.

Rosalina melihat Sean langsung menggeliat dan berusaha memberontak, namun usahanya sia-sia karena ikatan talinya cukup kuat.

"Bisa lepas dia??" ujar Sean yang terlihat sedikit emosi.

"Sabar! Ini adalah negosiasi.. Jika kamu ingin dia selamat maka kamu harus menjadi tangan kananku dan jika kau menolak, maka hasilnya sudah jelas wanita itu akan kami bunuh sekarang juga!" ujar Mike yang terlihat mengintimidasi.

Sebenarnya Sean bisa langsung menghajarnya tanpa ragu, tapi jika dia berbuat seperti yang dipikirkan nya maka Rosa akan mati, jadi Sean akan berusaha untuk berfikir.

"Aku akan menjadi tangan kananmu! Jika kau bebaskan Rosa sekarang.." ujar Sean dengan rencana yang sudah ia buat.

"Nah gitu dong!.. Jika kau terima tawaran ku dari awal mungkin aku tidak perlu repot-repot membawa tawanan.." ucap Mike yang terlihat belagu.

Demi keselamatan Rosa Sean akan berpura-pura menjadi tangan kanannya Mike sebagai pengganti Bomber yang sedang di rawat di rumah sakit.

Setelah Sean berjabat tangan dengan Mike, Rosalina pun dilepaskan.

"Sean! Aku takut!.." ucap Rosalina yang sudah memeluk Sean sambil gemetaran dan pucat.

"Rosa, sekarang pulanglah.. Kamu aman sekarang, aku akan tetap disini sementara untuk menyelesaikan sesuatu" ujar Sean yang mengusap kepala Rosa yang ketakutan itu.

Rosa mengangguk dan berlari untuk pergi keluar, namun Rosa hanya bersembunyi di balik dinding gelap sendirian untuk melihat keadaan Sean.

Sekarang Sean sudah merasa lega karena pikirnya Rosa telah pulang dan Sean akan memulai aksinya.

"Jadi apa tugasku Mike?" tanya Sean.

"Mudah saj..." sebelum Mike selesai berbicara, Sean langsung menghajar dan memukul wajah Mike sampai terpental sejauh 5 meter. "Bruugh!"

Hidungnya hancur dan gepeng setelah ditinju oleh Sean. "Sialan!! Bunuh dia!!" teriak Mike yang menutup hidungnya yang sudah hancur.

Ratusan orang disana yang memegang katana, machete, bisbol besi, dan senjata lainnya sudah beterbangan dan di layangkan kearah Sean.

Sean benar-benar sedang dikerumuni oleh ratusan orang bersenjata dan terlihat begitu beringas membabi-buta menghajar Sean.

Rosalina yang bersembunyi melihat itu langsung menangis sambil menutupi mulutnya agar suara tangisannya tidak terdengar oleh mereka.

"Tidak! Tidak!.. Sean! Aku mohon jangan bunuh dia!!" teriak Rosalina dalam hati sambil menangis.

Namun sedikit demi sedikit mereka yang menghajar Sean mulai mundur dan berkurang, karena Sean mempunyai kekuatan kebal terhadap senjata tajam atau senjata api sekaligus dari sistem yang memberikannya obat pill ajaib waktu itu.

Katanya, machete, atau apapun senjata tajam mereka patah dan terlihat tumpul. Sean menyerang balik mereka satu persatu dengan tangan kosongnya yang sangat keras seperti baja.

Satu persatu telah tumbang dan dikalahkan olehnya. Sean menghancurkan tulang mereka seperti bagian tulang rusuk, tulang betis, tangan dan kaki mereka semua telah Sean patahkan dan remukan.

Reaksi Rosalina melihat itu terkejut dan tidak percaya apa yang telah ia lihat, karena Sean tidak terluka sedikitpun setelah di serang oleh senjata tajam.

"Apa!!.. Apakah Sean bukan manusia?!!" gumam Rosa.

Hampir setengahnya telah Sean bantai sendirian, tiba-tiba terdengar suara keras "BANG.. BANG!!"

Suara tembakan sebanyak dua kali itu membuat Sean terjatuh. "Kau mungkin saja memang monster atau apalah!.. Tapi ingatlah! Senjata api adalah kekuatan yang sesungguhnya!! Hahaha..!" ujar Mike.

Tiba-tiba Sean kembali bangun dan menepuk-nepuk baju dan celananya "Aduh bajuku rusak deh!.." ucapnya yang membersihkan bajunya dari debu.

Semua orang terkejut dan shock berat melihat Sean kebal terhadap peluru timah panas. Tidak berdarah sedikitpun dan tidak terlihat kesakitan.

Kepanikan ratusan anggota gangster black devil itu berkeringat dingin dan terlihat pucat di wajah mereka semua. Mike kembali menembakkan senjata apinya pada Sean "BANG!!.BANG..!!BANG"

Peluru itu memantul, seperti peluru yang ditembakkan pada sebuah tank baja.

Sean berlari kencang kearah Mike untuk menghabisinya. "Rasakan ini!!.." Sean melompat dan melayangkan tinjunya "Bam!"

Tulang rahang Mike langsung hancur seketika, lalu Sean menendang tulang rusuk Mike yang sedang tergeletak itu dengan sekuat tenaganya. "DAKH!!.."

Sean menyiksa Mike dengan tendangan dan pukulan nya yang bertubi-tubi. "Apa dia mati?.." ucap Sean.

Mike benar-benar terlihat tak berdaya sedikitpun, semua tulangnya sudah hancur dan patah dari ujung kepala sampai ujung kakinya sudah Sean remukan.

"Aku tidak mau jadi pembunuh.. Hey kalian! Siapapun bawa dia ke rumah sakit!" teriak Sean pada anak buahnya Mike yang terdiam kaku karena saking takutnya.

Total korban 69 orang luka parah termasuk Mike. Sisanya belasan orang saja yang selamat, karena mereka belum sempat ikut campur dengan Sean.

"Hey kalian semua! Sebelum kalian pergi.. Aku titip salam pada Mike, jika ia sudah sadar maka katakanlah jika berurusan dengan ku lagi maka akan ku jadikan kalian semua menjadi gantungan kunciku!!.." ujar Sean yang mengancam mereka semua.