🏅 Juara Kreatif YAAW Priode 2 Tema Tumbal
Arya di buat sedih ketika melihat istri nya yang terus merintih kesakitan di atas ranjang, Mereka merantau kekota karena minggat dari rumah akibat tidak di restui. Berdagang bakso dan Sari juga berdagang hal lain karena merasa tidak cukup dengan uang halal yang di dapatkan nya.
"Sakittt, Mas. Aduh sakit sekali." Sari terus merintih kesakitan.
Sakit nya sangat aneh, Apa lagi saat malam jumat. Ia terus mendesah di antara kesakitan dan juga kenikmatan, Untung nya Arya segera bercerai sebelum Sari sempat sakit seperti ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.22
Malam hujan turun dengan deras nya, Sudah hampir satu tahun pasangan suami istri ini hidup di kota dengan perjalanan yang tidak mudah, Terutama untuk Arya yang setiap hari harus banting tulang menjadi kuli bangunan.
Sari di buat pusing ketika tadi siang baru melihat kemarahan dari suami nya, Selama ini Arya terus saja berkata iya dan tidak pernah membantah ucapan nya, Bahkan seperti orang yang tunduk takluk kepada istri nya.
Saat akan mengajak suami nya pindah kerumah ini, Arya menolak nya mentah mentah bahkan dengan emosi yang sangat besar. Arya bahkan tidak peduli pada Sari yang menangis meminta iba, Sari tidak tahu kenapa Arya bisa semarah itu kepada nya.
"Atau jangan jangan Purnama sudah mempengaruhi Arya." Batin Sari gelisah sendiri di kamar nya.
Kamar yang sangat besar dan mewah, Semua perabotan rumah nya terlihat sangat bagus dan mahal. Hidup nya memang sungguh bergelimang dengan uang, Dia juga sudah berulang kali mengirimi Bu Mima uang.
Setidak nya untuk saat ini, Semua nya berjalan secara lancar. Purnama juga tak pernah datang kerumah lama mereka, Tentu saja Purnama tidak datang karena dia baru saja melahirkan anak kembar nya.
"Bisa jadi Arya datang melihat Kakak nya tanpa setahu ku dan dia terkena hasutan itu Mak Lampir." Batin Sari.
Ketika sedang sibuk memikirkan apa yang sedang terjadi pada suami nya, Sari kaget karena ada kalajengking berwarna hitam sedang merayap pada kasur nya. Sigap ia mengambil sapu kasur dan membunuh hewan berbisa itu dan membuang di tempat sampah.
👻👻👻👻👻
Shinta menatap foto adik nya yang sudah lama menghilang, Saat akan pergi dulu dia hanya berpamitan ini kerumah Mbah Saman untuk meminta pelaris. Namun hari itu adalah hari terakhir Shinta melihat wajah adik nya, Polis juga sudah berusaha mencari nya.
Tapi mereka tidak ada yang berhasil menemukan keberadaan nya Shanti, Wanita itu bagai kan hilang di telan bumi. Semua teman tidak ada yang tahu kemana pergi nya Shanti, Bahkan saat itu Shinta sampai menggeledah rumah nya Mbah Saman karena curiga pada dukun itu.
"Kenapa lo enggak segera kasih tahu keluarga tentang hilang Shanti? Kan mereka terus nanyain dia." Laura mendekati teman nya.
"Aku enggak tega sama Emak, Lau! Pasti dia akan sangat hancur." Isak Shinta.
"Lah terus mau gimana? Suatu saat mereka pasti akan tau kalau lo pulang kampung." Ujar Laura.
"Selama nya aku tidak akan pulang, Lagi pula aku malu untuk pulang! Rasa nya begitu hancur saat melihat wajah Emak, Beliau tau nya aku kerja jadi SPG." Lirih Shinta.
Laura terdiam sambil merangkul teman nya ini, Dia sudah lama mengenal Shinta. Dulu dia lah yang mengajak gadis kembar ini masuk kedunia hitam, Karena kedua gadis yang datang dari kampung ini lontang lantung tidak punya pekerjaan.
"Sabar ya, Gue akan selalu nemani lo di sini." Janji Laura.
"Shanti itu sangat berharap ada pria yang baik dan mau menjadikan nya istri, Malah dia sekarang hilang." Shinta berkata pedih.
"Udah jangan nangis terus, Sana cari pelanggan." Mami masuk kedalam kamar Shinta.
"Kasihan dia, Mami. Sekarang dia sendirian di kota." Laura membela Shinta.
"Mami juga kehilangan dia sebenar nya, Bahkan sampai sekarang pun jasad nya tidak bisa di temukan." Ujar Mami.
Shinta semakin keras menangis karena sangat susah melupakan adik nya, Ingin sekali ia menemukan Shanti walau sudah menjadi mayat. Dengan begitu dia bisa yakin bahwa adik nya memang sudah meninggal dunia.
👻👻👻👻👻
Arya merenung di depan kem nya yang sudah seperti rumah untuk nya, Hanya Yusuf yang selalu baik dan dekat dengan nya. Sebenar nya yang lain juga baik, Namun tidak sebaik pemuda ini kepada nya.
"Kenapa sih, Bro?" Yusuf datang sambil membawa gorengan yang baru di beli nya.
"Menurut mu apa aku salah selama ini mengabaikan nya?" Tanya Arya pelan.
"Mengabaikan bagai mana?" Yusuf tidak mengerti.
"Aku tahu kelakuan nya, Semua tindak tanduk nya aku tahu! Bahkan tanpa Kakak ku memberi tahu pun aku sudah bisa melihat nya, Tapi aku tetap menerima dan berharap itu tidak benar." Ucap Arya.
"Kau begitu karena cinta mu! Cinta mu berusaha meyakinkan bahwa dia pasti berubah, Aku juga pernah mengalami nya." Sahut Yusuf.
"Sampai aku rela menjaga jarak dengan Kakak yang selalu melindungi aku, Tapi dia bukan nya sadar bahwa itu perbuatan salah, Malah semakin buruk saja kelakuan nya!" Arya tertunduk sedih.
Yusuf juga jadi sedih karena ingat dulu bagai mana kelakuan nya saat berusaha mempertahan sang kekasih, Orang tua nya terus berkata bahwa gadis itu tidak baik dan Yusuf juga sadar bahwa gadis itu memang tidak baik. Namun cinta nya berusaha meyakinkan kalau suatu saat dia akan berubah.
"Seburuk apa kelakuan nya? Saran dariku, Bila memang hati mu sudah tidak sanggup, Lebih baik kau bicarakan dulu dengan nya. Jangan berpura pura tidak tahu terus." Nasihat Yusuf.
"Sangat buruk! Bahkan aku juga tidak pernah menyentuh nya lagi, Karena aku tidak sanggup." Jawab Arya.
"Tubuh mu sudah menolak wanita itu, Ary! Hanya hati mu saja yang masih berat kepada nya." Ujar Yusuf.
Selama ini Arya hanya diam dan berpura pura tidak tahu, Bahkan dia juga kerap menangis sendirian menyayangkan diri nya yang malah terus berharap kepada wanita yang entah mencintai nya atau tidak.
Satu yang membuat Arya tetap bertahan untuk istri nya, Dulu ketika mendiang sang Ibu masih ada. Ibu Laras berpesan agar tetap setia kepada satu wanita, Bahkan jika bisa. Jangan sampai Arya berpisah dan menikah lagi.
Bukan tanpa sebab Laras berpesan seperti itu, Laras takut bila Arya menurun sifat dari Ayah nya pula yang bercerai dan menikah lagi. Karena Arya adalah anak Juragan Adi yang mempunyai kisah kelam.
"Lalu bagai mana sekarang, Bu?" Batin Arya semakin bingung.
Wanita yang ia pertahan kan bukan lah wanita baik, Sanggup kah diri nya mempertahan kan rumah tangga ini. Arya hanya bisa berdoa kepada Allah bahwa Sari bisa berubah dan terbuka jalan pikiran nya.
"Mau kemana, Ar?" Yusuf bertanya ketika melihat Arya sedang bersiap.
"Aku harus bicara sekarang, Tidak kuat pula aku menahan kegundahan ini." Jawab Arya.
"Usahakan jangan emosi ya, Aku tau kau orang yang sabar dan kuat." Ucap Yusuf.
"Sebisa mungkin aku akan sabar, Doa kan saja yang terbaik untuk kami." Ujar Arya.
Yusuf menganggung dan meminjam kan motor nya untuk di pakai Arya, Biar lah pria itu pulang dulu untuk menyelesaikan masalah yang sudah lama ia pendam.
Jeng, Jeng.....Sari akan mulai mendapatkan masalah, Nanti kan terus ya guys.