NovelToon NovelToon
Lotus Age: A Crown Prince

Lotus Age: A Crown Prince

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Dunia Lain
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Nil Caryo

(Fiksi belaka!! )
Kota Jayakarta yang tengah hancur karena lepasnya sang tirani Cyborg yang menginginkan dunia dystopian di dalam genggamannya kini telah hancur sepenuhnya.

Penyebabnya tak lain dan tak bukan adalah Annara, gadis yang genap berumur 18 di tahun ini, 2227. Dengan bakatnya untuk mengatur molekul dan meledakkan para cyborg, kesempatan itu tak ia lepas untuk kudeta parasit yang menyebalkan.

Tapi, kenapa hasilnya malah seperti ini?

Kini pemimpin sementara kiamat masa depan itu menyusut dan kehilangan raganya, kenapa ia harus menjadi Akira dan menjalani alur yang melenceng.?

Ada apa pula dengan sistem irem yang menyebalkan ini?

Kenapa pula ia disatukan dengan Azalea, Kai, white rose? Bangkit dengan nama Bunga dan bukan dengan kebahagian kecilnya atau karismanya, si kode berjalan?

Saksikanlah Perjalanan Annara sebagai Crimson, neraka ini sebatas perebutan tahta saja bukan? kan? Bagaimana caranya Akira menaikkan Han yang telah tiada pada tahta keturunan pahlawan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nil Caryo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

11

"Ada apa ini?", tanya seorang pelayan dengan tingkatan yang lebih tinggi terukir di lengan baju seragamnya dengan sarkastik pada James.

"Kenapa ada model pria dengan mantel keluarga Kerajaan disini?" Lanjutnya degan nada yang lebih sarkas, "Atau, apa kau tersesat? Kau baru bangun tidur, hmm?"

Di tengah tengah pertanyaan yang mengganggu tersebut, Akira berusaha tidak menghiraukannya.

Karena yang lebih penting baginya adalah kedua saudaranya yang sekarang ada di hadapannya, yang tengah duduk dengan tenang memakan makanan mereka.

Mereka tersenyum dengan senang saat melihat wajah Akira, khususnya ketika kakak perempuan mereka ini memasuki ruangan makan yang sama dengan mereka.

Akira tidak ingin menjadi pengganggu dan merubah suasana hati mereka berdua yang kelihatan senang.

Akira pun ikut senang melihat penampakan pipi adik adiknya terkhusus Sora yang bulat ketika memakan hidangan yang disajikan di atas meja panjang di depan mereka.

Ia meninggalkan James yang berseteru hebat dengan pelayan itu, menempati kursi yang telah disediakan di sebelah Sora, dan di sebelah Sora ada Gwi.

Berbeda dengan Sora yang asik makan, gwi memperhatikan James ydan pelayan itu.

"sedang apa gwi, ayo makan makananmu", ucap Akira.

"Ah.. Tidak kak, aku tidak terlalu lapar", ucap gwi lemas.

"Kenapa? Kau tidak suka makanan di sini?", tanya Akira.

Gwi cukup mengkhawatirkan, ia lemas karena tidak makan? Sudah berapa hari ya dia begitu? Berapa lama?

Gwi yang mendengar pertanyaan itu pun hanya menggelengkan kepalanya pelan.

"kenapa?", tanya Akira lagi.

Bocah laki-laki berkulit putih itu hanya memanyunkan bibirnya kearah James.

'tuh'.

"Sir, Iovan ya? Nanti kakak bantu tanyakan, sekarang kau makan saja dulu.", bujuk Akira.

Akira memperhatikan adik laki lakinya itu, ia makan dengan pelan sekali.

Sebenarnya Akira juga tak benar benar tahu apa yang terjadi padanya, ia hanya berasumsi kalau gwi tidak bisa beradaptasi dengan baik di lingkungan yang sama sekali baru.

Atau mungkin ia tak bisa makan tanpa sosok Han? Makanya ia menunjuk pada James untuk makan bersama di meja.

Entahlah Akira tak terlalu dekat dengan adik adiknya, tak ada ingatan lain selain pengkhianatan sejak pertama tubuh ini di rasuki Crimson.

Akhirnya pandangan gadis itu melekat pada James.

Lelaki itu tak tampak terlalu tua, tapi jenggot macam semak belukar liar itu sering membuat orang lain salah paham.

Dan cara James berpakaian tidak seperti ksatria normal pada umumnya, James ini lumayan eksentrik.

Kemejanya selalu ia pakai yang terbagus dan berwarna cerah, kadang-kadang kalau Akira melihat caranya berpakaian ia akan mengingatkannya pada sosok sosok cerah penerus Duke pahlawan.

Misalnya Han, salah satu orang yang selalu berusaha agar keluarganya selalu bersinar dibanding yang lain.

Secara simbolis mereka memakaikan keluarga itu semua hal yang cerah.

Itulah kenapa warna mantel Han adalah kuning dengan sulaman biru langit, dan bukan merah atau biru tua yang melambangkan loyalitas.

Keberadaan keluarga Duke pahlawan Ra itu sendiri adalah perumpamaan dari cerahnya langit di siang hari dan silau dari pandangan para musafir yang tajam, seperti suasana gurun pasir.

Dan setelah Han pergi, usahanya itu putus begitu saja.

Haruskah ia menyinari kediaman yang dingin itu? Kalau itu terjadi Han merasa dirinya seperti kantung darah untuk para vampir itu.

Dan alih alih darah yang mengalir dari dirinya, justru yang di ambil adalah cahaya harapan yang membuat Han bertahan hidup dengan keluarganya yang tersisa.

Kemudian Han jadi menganggap kalau hubungannya dengan keluarga itu juga putus sudah, hanya tersisa nama belakang yang tidak lucu apalagi cantik.

Justru nama Ra itu membuat Akira menderita dengan panggilan kira.

Proses pemutusan hubungan itu mencapai puncaknya ketika nama palsu mereka tersebar luas, dan Han diam-diam memberikan mantel kuning bersulam biru tua yang kekanak Kanakan itu.

Yang dulunya sempat menjadi barangnya yang paling ia suka, dibawa kemana mana sebagai kebanggaan.

Dengan suatu masuk tersembunyi dan kasih sayang antar teman yang lekat, kebiasaannya untuk menyebarkan cahaya harapan Duke pahlawan kini telah ia lempar pada James.

Tapi, James malah selalu muncul dengan menyeramkan dan suram setiap paginya.

Itu tak jarang membuat orang orang dengan style menjadi terganggu dengan keberadaannya.

Misalnya pelayan ruang makan tadi.

Kini kedua orang yang berseteru tadi saling menyeret satu sama lain untuk keluar dari ruangan itu, maksudnya sih baik.

Supaya anak anak yang makan di ruang makan itu bisa makan dengan tenang.

Sayangnya, ruangan itu tidak ada semacam peredam suara di baliknya.

Akibatnya, suara mereka yang berseteru tembus hingga gendang telinga ketiga bocah yang sedang makan.

"James Iovan! Cukur dulu jenggotmu, kalau mau makan mewah.", bentak pelayan wanita itu.

Akira yang mendengarnya terkekeh senang, karena perkataan wanita itu benar sekali.

James yang masih dengan wajah berantakan degan jenggot macam semak belukarnya tidak mau kalah, dia tidak akan peduli bahkan jika dibilang sangat keras kepala sekalipun.

"Tidak mau! Urus saja urusanmu sendiri Grace!", Bentak James balik.

Gwi dan Sora yang dari tadi hanya makan kini mulai melihat satu sama lain dan ikut tertawa dengan suara kecil seperti Akira.

Ketiga saudara ini, baru kali ini benar benar terlihat dekatnya!

"Wah.. Sora ikut tertawa, Paman dan bibi itu tidak terlalu peka, ya?", ucap Akira mencoba untuk bercanda dengan gadis kecil yang 2 tahun di bawahnya itu.

Sora yang tadinya terkekeh geli sambil tetap makan itu jadi buru buru menelan makanan yang menumpuk di pipinya, hanya untuk tertawa dengan lebih kencang lagi.

1
tesya sa'adah
good job.... /Good/
sebut saja flow
jadi penasaran sama kelanjutan nya
sebut saja flow
wah...
keren banget kk
zichani
keren abis deh nih karya /Smile/
tesya sa'adah
ceritanya bagus.. bahasanya juga keren, sedikit berat tapi masih mudah dicerna.. ada puitis nya, ada misteri nya. paket komplit untuk novel fantasi.. good job dan pertahankan ya...
Pena dua jempol
aku tinggalkan 1 iklan kak. maaf koin dan poin ku habis.
nanti aku kesini lagi.
semangat berkarya.
jangan lupa mampir di cerita aku 🫰🏻❤️
Ai
Semangat berkarya, Thor
Raksha: Terimakasih kak, kudukung karya mu juga
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!