Bagai tikus dan kucing yang hampir setiap harinya bertengkar membuat semua orang sudah tidak kaget lagi jika melihat Elang dan Eliza terlibat perdebatan.
mereka tidak mau kalah satu sama lain dan selalu membalas. namun siapa sangka pertengkaran itu akan membawa mereka menuju ke sebuah ruang hati yang di penuhi dengan bunga bermekaran.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonaniiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 34
Besoknya di kampus Eliza, semua mahasiswa berkumpul di depan mading untuk melihat berita terbaru. Mereka tentu terkejut melihat foto yang menempel tersebut dan tentu saja mereka juga tidak mengira jika itu adalah salah satu mahasiswa berprestasi di kampus mereka.
Hal itu tentu saja menjadi perbincangan hangat semua orang sementara orang yang berada foto itu nampak biasa saja karena belum mengetahui sesuatu tentang dirinya yang tengah ramai di bicarakan.
Eliza juga nampak heran dengan tatapan para mahasiswa yang berpapasan dengannya. berulang kali ia merapikan penampilannya karena ia mengira ada yang aneh dengan dirinya. Mereka juga berisik saat melewatinya membuat Eliza benar-benar bingung di buatnya.
"Nggak nyangka ya orang sepolos Lo bisa ngelakuin hal menjijikan kaya gitu." kata salah satu mahasiswa pada Eliza membuat Eliza tertegun.
"Apa maksud Lo?" tanya Eliza bingung.
"Lo nggak sadar hah? Tuh di Mading banyak foto Lo sama om-om. Nggak malu Lo ya? masih berani Dateng ke kampus?! Bikin malu tau nggak!!!"
Eliza yang bingung sekaligus terkejut pun langsung berlari membelah kerumunan itu. Dan benar saja betapa terkejutnya ia ketika melihat foto dirinya tadi malam ada di sana. dengan segera ia pun mengambil foto itu dengan kesalnya karena semua yang terlihat oleh mereka tidak seperti yang mereka pikirkan.
Saat akan mengambil satu foto lagi, tiba-tiba ada sebuah tangan yang menghentikannya dan mengambil foto tersebut. Eliza berbalik dan melihat Elang dengan terkejutnya begitupun juga dengan teman-temannya yang ada di belakang mereka.
"Ini... bukannya foto cewe bertopeng tadi malam Lang?" tanya Laksa yang merasa tidak asing karena ia ingat betul siapa yang melayani mereka saat di bar.
Eliza merebut foto tersebut sehingga memenuhi Elang menatapnya dengan tajam. dugaannya yang kuat jika cewe bertopeng itu adalah orang yang dia kenal pun benar adanya. hanya saja ia masih tidak menyangka jika wanita itu adalah Eliza.
Ada rasa kekecewaan dan kemarahan dalam hatinya ketika melihat kebenaran di depan matanya, karena ia juga melihat jika tadi malam Eliza juga melayani beberapa tamu termasuk dalam foto yang dia lihat barusan.
"Ini nggak seperti yang Lo kira Lang." kata Eliza memberikan penjelasannya pada Elang.
"Terus ini apa? gue yakin lo inget kan Lo juga ngelayanin gue di sana tadi malam?" kata Elang membuat Eliza terkejut karena ternyata Elang tahu jika itu dirinya.
"Tapi itu nggak kaya yang Lo pikir Lang. Gue disana cuma kerja. Gha, Lo percaya kan sama gue. Gua nggak mungkin ngelakuin hal di luar batas. I ini fo foto di ambil dengan sengaja dengan posisi gue yang kaya gini." kata Eliza
"nggak nyangka ya gue. Orang sepolos Lo El, bisa ngelakuin kaya gini. Ternyata selama ini penilaian gue salah sama Lo. Ternyata Lo sama aja kaya cewe murahan di luar sana. Kecewa gue sama Lo El. " kata Elang nada marahnya kemudian berlalu pergi .
"Lang dengerin gue dulu, gue bisa jelasin semua ke Lo!" teriak Eliza sembari mengejar Elang hanya saja pria itu tidak berhenti sama sekali bahkan menoleh saja tidak.
Eliza terus berusaha untuk menjelaskannya entah apa sebabnya dia melakukan hal itu. Ia melihat jelas kekecewaan pada Elang dan melihat itu membuat Eliza merasa bersalah dan ia pikir ia harus menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi pada.
Perasaan Elang sendiri sudah campur aduk. Ia marah dan kecewa karena gadis yang ia suka justru tidak seperti apa yang ia lihat dan nilai selama ini. Jika ia tidak melihat langsung, mungkin itu semua masih bisa dibicarakan tapi karena ia melihat dengan mata kepalanya sendiri, membuat Elang benar-benar kecewa dan tidak mau mendengar apapun alasan dari Eliza.
Bahkan Eliza sampai di bentak di depan beberapa mahasiswa oleh Elang karena hal itu. Elang benar-benar marah dan kecewa padanya sampai-sampai pria itu membentaknya di depan semua orang.
"Lo percaya gitu aja Lang sama foto itu?" tanya Ghava
"Gue udah liat sendiri Gha gimana dia sama pria tua kaya raya." kata Elang.
"Tapi setahu gue di bar itu nggak ada cctv apalagi ruangan VIP yang kita pakai tadi malam." timpal Laksa
"angel foto bisa di ambil dalam keadaan apapun loh Lang. lo mau percaya gitu aja atau lo mau cari tahu Dulu. gue bakal bantuin lo." kata ghava.
"Gue setuju Sama Ghava Lang." timpal Laksa.
"Ogah gue. ngapain Capek-capek nyari tahu. emang apa hubungannya Sama gue. jalan Aja kalau mau, gue sibuk." kata Elang.
"Ayolah Lang. gue tau lo juga mau kan. emang lo mau kalau Eliza Hadi bahan pembicaraan satu kampus soal foto Yang nggak pernah tau kebenarannya itu." kata Ghava.
Tiba-tiba saja Eliza datang dan langsung menghampiri Elang. gadis itu menjelaskan lagi tentang kesalahpahaman yang sedang terjadi. sementara pria itu hanya terdiam saja tidak merespon apapun.
berulang Kali Eliza menjelaskan dan berharap jika Elang tidak Akan salah paham padanya tapi tetap saja Elang Masih tidak bereaksi apapun.
"Gue percaya sama Lo El. gue akan bantu Cari tahu siapa yang udah ngelakuin ini ke lo." kata Ghava membuat Elang langsung menatapnya dengan nyalang.
Ghava hanya bereaksi biasa saja dan memilih untuk pergi meninggalkan mereka berdua begitupun Alan dan Laksa.
"Jadi apa alasan semua ini?" Tanya Elang.
"Terserah lo mau percaya atau nggak. tapi ini...di depan rumah gue." kata Eliza dengan memberikan selebaran kertas pada Elang.
Elang menatap kertas itu dengan seksama. ia menatap Eliza seolah meminta penjelasan dari nya. Dan lagi-lagi Eliza menjelaskan pada Elang membuat pria itu menatapnya lagi antara ingin percaya atau tidak.
"Sumpah Lang, itu nggak kaya yang ada di pikiran lo. Lo percaya kan sama gue." kata Eliza.
"Nggak tau. lagian lo juga ngapain sih Sana? itu nggak baik buat lo Eliza.....harusnya lo mikir dulu. lo nggak tau modelan Kaya apa aja yang ada di Sana." kata Elang.
"Termasuk lo?"
"Ya kalau gue beda!" kata Elang membuat Eliza menatapnya dengan penuh curiga.
"Ngapain mata lo kaya gitu? nggak usah mikir yang enggak-enggak, gue bukan cowo Kaya gitu!" kata Elang dengan menyentil dahi Eliza.
"Tapi lo percaya sama gue kan Lang." kata Eliza.
"Gue nggak tau, tapi gue bakal Cari tahu. Dan kalau emang semuanya bener, gue anggap kalau gue nggak pernah Kenal lo Dan nggak Akan pernah." ujar Elang dengan berlalu pergi .
Entah kenapa ada rasa bahagian ketika Eliza menjelaskan berulang kali padanya, seolah-olah gadis itu begitu takut jika Elang akan mempercayainya begitu saja.
Laksa walaupun tengil tapi keren 👍🏻