NovelToon NovelToon
Menjerat Nyawa Suamiku

Menjerat Nyawa Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Paksa / Keluarga / Romansa / Dendam Kesumat / Menikah dengan Musuhku
Popularitas:28.3k
Nilai: 5
Nama Author: Rossy Dildara

Gisel mendapatkan ide gila dari keluarganya, yaitu untuk memb*nuh Evan—suaminya. Karena dengan begitu, dia akan terbebas dari ikatan pernikahannya.

Mereka bahkan bersedia untuk ikut serta membantu Gisel, dengan berbagai cara.

Apakah Gisel mampu menjalankan rencana tersebut? Yuk, ikuti kisahnya sekarang juga!

Jangan lupa follow Author di NT dan di Instaagram @rossy_dildara, ya! Biar nggak ketinggalan info terbaru. Sarangheo ❣️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rossy Dildara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 34

"Foto, nama lengkap dan tanggal lahir 'kan, Pak?" tebak Evan.

"Hari sial dan 3 helai rambutnya juga, Van." Mbah Yahya menambahkan.

"Oohh ... tapi memang perlu pakai 3 helai rambut segala, ya, Pak? Bukannya rambut itu kalau buat pelet atau nyantet aja? Kan ini hanya menerawang?"

"Iya, tapi kali ini aku membutuhkannya juga, Van."

"Untuk apa, Pak?" Evan menatap penasaran.

"Aku sekalian ingin membuat Gisel nurut padamu."

"Lho, kok ke Gisel-Gisel, Pak?" tanya Evan, mencoba mencerna maksud sesungguhnya dari permintaan menerawang Mbah Yahya.

Mbah Yahya dengan nada teka-teki menjawab, "Memangnya kamu mau aku menerawang siapa? Gisel 'kan, Van?"

Evan pun semakin bingung, mengira bahwa yang dimaksud adalah orang tua Gisel atau keluarga lainnya.

"Saya kira orang tua Gisel, Papanya Gisel, Pak," ujar Evan, mencoba menafsirkan permintaan dengan logika yang dimilikinya.

Mbah Yahya kemudian menjelaskan, "Kalau memang kamu mau aku menerawang Papanya Gisel, memangnya kamu tau, nama lengkap, tanggal lahir, dan hari sialnya?"

"Enggak sih." Evan menggeleng, mengakui bahwa informasi tersebut tidak dimilikinya. "Tapi saya bisa mencari taunya, Pak. Kalau memang itu diperlukan."

"Kayaknya agak ribet, Van. Mending si Gisel aja yang diterawang, karena jelas dia ada di rumahmu. Jadi lebih mudah." Dia menegaskan pentingnya fokus pada hal yang lebih dekat dan mudah dijangkau.

"Memangnya bisa terlihat, kalau Gisel yang Bapak terawang? Maksud saya, bukannya Bapak yang bilang, kalau yang membawa pengaruh buruk itu orang tua dan keluarga Gisel?" Pertanyaan itu mencerminkan keraguan Evan terhadap keputusan yang diambil.

Mbah Yahya mengangguk seraya berkata, "Itu benar, tapi 'kan dari awal aku udah ngomong kalau Gisel juga perempuan yang jahat ...." Mbah Yahya menjeda dulu ucapannya, sebelum akhirnya dia mengomel. "Udah deh, mending kamu nurut aja sama aku, Van! Nggak usah bela-belain Gisel dulu! Lagian, aku cuma menerawang isi hati dan apa yang ada dipikiran Gisel, bukan mau mencelakainya!"

"Ya udah deh, Pak. Saya nurut aja, asalkan niatnya memang nggak aneh-aneh," ucap Evan sambil mengangguk, akhirnya setuju dengan permintaan Mbah Yahya. "Terus sekarang, kita pulang dulu apa balik ke rumah praktek, Pak?" tanyanya dengan sopan, mencoba mencari kejelasan mengenai langkah selanjutnya.

"Ya nggak mungkin lah niatku aneh-aneh, Van, kamu pikir aku dukun cabul??" balas Mbah Yahya dengan raut kesal, menegaskan bahwa niatnya tidaklah mencurigakan.

Mbah Yahya merasa, semenjak Evan menikahi Gisel, rasa bencinya kepada Gisel menjadi berlipat-lipat. Dia juga paling tidak senang melihat keduanya bermesraan.

"Kita balik ke rumah masing-masing dulu, kan kamunya belum ngambil rambutnya si Gisel," tambahnya memberitahu, sembari menghela napas dengan berat.

Evan mengangguk, lalu menghidupkan mesin mobilnya. "Oke deh. Jadi saya antar Bapak pulang dulu."

*

*

Di perjalanan setelah mengantar Mbah Yahya pulang, Evan berharap ketika sampai rumah, Gisel sudah tertidur.

Dia berharap hal itu akan memudahkan baginya untuk mengambil 3 helai rambut Gisel dan melanjutkan perjalanan bersama Mbah Yahya untuk melakukan penerawangan.

Namun, harapan Evan tampaknya akan tertunda, karena saat tiba di rumah, Gisel justru terlihat duduk sendirian di kursi teras.

Entah apa yang sedang dilakukan Gisel. Mungkinkah dia sedang menunggu kedatangannya?

"Baaangg ...," panggil Gisel saat Evan turun dari mobilnya. Perempuan berbaju tidur lengan pendek itu langsung berlari mendekati Evan dan memeluknya. "Abang kok pulang malam lagi? Kenapa lembur terus, sih?" tanyanya dengan suara manja, membuat jantung Evan berdebar kencang.

"Iya, hari ini sangat sibuk. Tapi kamu ngapain diluar, Yang? Memang nggak dingin, ya?" tanya Evan, mencoba memahami alasan Gisel berada di luar rumah.

"Ya aku nungguin Abang lah. Ngapain lagi, coba?" kesal Gisel, menunjukkan rasa kesalnya karena Evan kurang peka.

"Kan bisa nunggunya di dalam. Diluar dingin, nanti masuk angin," ucap Evan sambil perlahan mengelus-elus rambut Gisel, berharap menemukan beberapa helai rambut yang rontok. Namun, upayanya tidak membuahkan hasil.

"Aku perempuan kuat, Bang. Nggak mungkin cuma duduk di luar bisa masuk angin," jawab Gisel dengan nada sombong, lalu tersenyum sambil menatap Evan dengan bangga.

"Iya, iya, percaya," sahut Evan sambil mengangguk, lalu merangkul Gisel dan mengajaknya masuk ke dalam rumah. "Assalamualaikum," sapa Evan seraya memperhatikan sekeliling ruangan, mencari keberadaan Umi Mae. "Di mana Umi, Yang? Apa udah tidur?"

Gisel menggeleng. "Enggak kok, Bang. Tadi sebelum Abang datang, Umi pamit ke kamar mandi, mules katanya. Oh ya, Abang udah makan malam belum?" tanya Gisel, mencoba memastikan keadaan Evan.

"Udah tadi habis Magrib, Yang, bareng Pak Yahya," jawab Evan sambil mengangguk.

"Diihh ... kok udah, Bang?" Gisel terlihat kecewa, bibirnya mengerucut, mengekspresikan rasa kecewa atas fakta bahwa Evan sudah makan sebelumnya.

Padahal dia sendiri rela menunda makan malamnya, hanya ingin makan bersama Evan.

"Kenapa memangnya?" tanya Evan, sedikit bingung dengan reaksi Gisel.

"Padahal sore tadi aku yang masak. Ah tapi sayang banget Abang nggak makan masakan aku," keluh Gisel sambil melepaskan diri dari pelukan Evan dan masuk ke dalam kamar dengan langkah lesu. 'Aahh sia-sia aku masak, sementara suami lebih suka makan diluar dengan selingkuhannya,' batin Gisel sedih, dan sedikit menyesal karena sudah membuang waktunya untuk memasak namun tak dihargai.

"Masak?!" Evan tampak bingung, dia pun hendak menyusul Gisel, namun terhenti saat melihat Umi Mae keluar dari dapur dengan senyuman cerah di bibirnya.

"Benar itu, Nak. Tadi sore Gisel yang masak. Ternyata masakan Gisel enak juga. Benar katamu dulu, dia memang multitalenta," puji Umi Mae dengan tulus.

Memang sejak dulu, Evan selalu memuji Gisel dalam segala hal, termasuk kepribadiannya yang baik.

Semua itu dilakukan dengan harapan Umi Mae setuju dan yakin bahwa Evan telah membuat pilihan yang tepat dalam pernikahannya, menghindari kesalahan yang pernah terjadi sebelumnya.

"Gisel masak apa memangnya, Umi??" Evan bertanya dengan wajah keheranan.

Wajar saja dia berekspresi seperti itu, karena selama menikah, jangankan memasak, membuatkan kopi untuknya saja Gisel tak pernah mau.

Dapat dikatakan bahwa sikap manis Gisel baru dirasakan oleh Evan pada hari pesta pernikahan mereka.

Saat itu, Evan mulai berpikir bahwa Gisel sudah berubah sedikit demi sedikit karena bahagia atas pernikahan mereka. Sudah mampu menerima keadaannya juga sebagai istrinya.

"Opor ayam, Nak. Makanan kesukaanmu," jawab Umi Mae dengan senyuman.

"Kok Gisel bisa tahu, makanan kesukaanku, Umi?" tanya Evan dengan rasa bingung yang masih terasa.

"Ya pasti Umi lah yang memberitahunya. Tapi dia memang sempat menanyakan terlebih dahulu," jelas Umi Mae.

"Tumben banget," ucap Evan, merasa heran dengan perubahan sikap dan tindakan Gisel yang semakin menunjukkan kebaikan hatinya. Evan juga tak bisa memungkiri, jika hatinya menjadi semakin mencintai Gisel. 'Kalau sudah begini, tandanya Gisel sudah benar-benar mencintaiku, kan?' batin Evan penuh tanya.

...Abang nanya siapa? Kalau nanya aku ya aku nggak tau 🤣🤭...

1
Ana
aku sih setuju aja gimana kak Rossy, aku ngikutin in sya Allah, pokoknya semangat ya kak💪 cuma bisa kasih dukungan sama do'a aja semoga sukses karya nya, berhasil, banyak peminat yang baca
Eva Karmita
aku selalu setia mendukung mu beb semangat 💪🤗
IG: @rossy_dildara: terima kak 😍🥺
total 1 replies
Fri5
tetap semangat ya kak 💪💪👍
IG: @rossy_dildara: terima kak 😍🥺
total 1 replies
Kinara Widya
iya s kak klo sdh nulis...sdh mikir gak d gaji rasanya percuma ...sdh capek segala ibaratnya sia sia perjuangan kak Rossy......tetep semangat ya kak...aku selalu dukung kakak...moga yg lagi d cita2kan segera terwujud kita semua mendoakan kakak....🥰🥰🥰🥰🥰💪💪💪💪💪
IG: @rossy_dildara: terima kasih atas pengertiannya, kak 🥺🙏
total 1 replies
Anik Trisubekti
tetap semangat kak @IG: @rossy_dildara , semoga apa yg dicita citakan bisa segera terwujud 🤲
IG: @rossy_dildara: amiinn... terima kasih banyak kak ❣️🙏
total 1 replies
Yasfi Khoirul
thor Napa belum up
Dwy Widya
semangat terus Thor💪cerita mu top ada air matanya ada lucu juga seneng q nya
Mujiati Qu
tp kan kasian gisel kayaknya dia udah mulai menyukai evan.
Ana
bang evan kamu kuat💪 semangat bang, keputusan mu sudah benar
jadikan ini sebuah pelajaran berharga didalam kehidupan bang evan, ternyata berumah tangga itu butuh ketulusan hati, cinta dan kepercayaan, jika didasari dengan kebohongan apalagi sampai ingin melenyapkan itu sudah keterlaluan
buat kak Rossy semangat 💪, jujur aku suka ceritanya kak, seru buatku, malah selalu nunggu up tiap hari
Anik Trisubekti
Semoga ada keajaiban ya kak ros 🤲
ouhya
jangan ditamatin, up aja lagi sampe 100++ karena ini cerita bagus dan kemungkinan bisa kayak cerita si citra.
alurnya itu unik dan bikin penasaran cuman pas up pendek banget thor🥲
fee2
gimana ya keluarga gisel pasti bahagia tapi gisel gimana bimbang antara cinta dan gak.... ayo bang evan semangat jangan patah hati lama lama ya banyak yang sayang dan mendukung bang evan....
ajiu jiu
jgn donq Thor, cerita ny bgs gitu .....
Yesi Marsela
sabar kak author 🥺
sabar bang Evan masih ada Risma yang setia menunggu
jangan cepat ditamatin 😭
Kinara Widya
semoga d bab 40 JD bab terbaik ...biar lanjut terus...tetep semangat kak rossy
Eva Karmita
ya Allah semoga cerita babang Evan bisa lolos seperti cerita Aa Steven, om Rama dan om Jojon 🤲🥺 sedihnya jgn cepat ditamatkan otor masih suka dgn cerita mereka 🙏🥺
Kinara Widya
nunggu2dari tadi....akhirnya up juga kak Rossy...untuk Gisel terima kenyataan sajalah...
Bandar Jayalampung
nah Lo skrg klo Lo memang cinta Ama Evan brjuang Gisel gantian
Bandar Jayalampung
up LG yg banyak ya thor
ajiu jiu
mana kamu Thor, koq blm up ....lelah aku bolak-balik 😌😌😌
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!