perjalanan cinta gadis kembar.
Alana dan Arion teman masa kecil,tiba-tiba Arion melamarnya namun menikah dengan Aluna.
kok bisa?
Alana harus membatalkan pernikahannya sebab saudari kembarnya Aluna ternyata diam-diam mencintai Arion calon suami Alana.
Alana tidak sedih justru bahagia sebab cita-citanya menjadi wanita karir akan terwujud dan kebahagian Aluna kebahagiannya juga,namun kebahagian itu hanya sementara sebab Alana bertemu dengan Angkasa yang tiba-tiba melamarnya.
tidak mau gagal lagi dalam percintaan,Alana menolak lamaran Angkasa dan memilih berkarir.
tapi Angkasa dengan berbagai cara meluluhkan hati Alana."Baiklah bila kamu tidak mau menikah dengan ku,aku akan menjadi duri dalam rumah tangga saudari mu,bagaimana?",ucap Angkasa,Alana nampak berpikir.
Akankah Alana menerimanya?
dan siapa Angkasa ini?,bagaimana juga kehidupan Aluna?,
Penasaran?,ikuti kisahnya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hardiantomy Corro, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ungkapan perasaan.
Alana masih mematung,"Aku sudah mendaftarkan pernikahan kita,saat aku kembali ke Australia",ucap Angkasa.
"Aku tak ingin kehilanganmu,aku ingin mempertahankan pernikahan kita,karena aku sadar sudah menyukaimu",ucap Angkasa.
Alana tetap tak bergeming.
"Aku ingin membina rumah tangga denganmu,mengurus dan merawat anak kita bersama itu membuatku mempunyai impian lagi,"tutur Angkasa mengingat dia akan mempunyai keturunan.
Alana mengerutkan dahi.
"Aku sangat khawatir saat mengetahui kamu meninggalkan rumah,ditambah lagi Julio melarikan diri,membuatku sangat frustasi,ditambah melihatmu terluka membuat nyeri hati ku",ucap Angkasa.
Alana menghadap Angkasa dan menatapnya.
"Aku sudah kehilangan impianku,tolong jangan hilangkan nafas dari hidup ku",ucap Angkasa berlutut dihadapan Alana.
"Aku tidak menghilangkan apapun dari hidupmu,aku hanya ingin menjalani hidup masing-masing Angkasa",ucap Alana.
"Kamu nafasku Ana,kamu hidup ku Ana",ucap Angkasa.
"Tapi aku tidak bisa bersamamu lagi,terlalu sakit Angkasa",ucap Alana.
"Akan aku obati rasa sakit itu,aku akan menyembuhkannya",ujar Angkasa.
"Sembuh dari sakit ini hanya perlu tidak melihatmu,obat dari sakit ini hanya kesendirian",ucap Alana.
Angkasa bingung,"Tolong beri aku kesempatan satu kali lagi untuk membuktikan aku sangat mencintaimu,beri kesempatan satu kali lagi agar aku berjuang untuk mendapatkan hati mu kembali,",ucap Angkasa memohon.Alana nampak gusar.
"Bila kamu tidak mencintaiku tidak apa-apa,biarkan aku yang mencintaimu sepenuhnya,"ujar Angkasa.
Alana bimbang,disatu sisi dia ingin mengakhiri pernikahan ini,disisi lain otaknya masih tertuju pada pria pembuat luka,hingga tak lagi memikirkan pria lain,iya Alana sudah menjatuhkan hatinya kepada suaminya itu.
Sisi kanan mengatakan,"Dia masih suamimu Ana,beri dia kesempatan".
Sisi kiri mengatakan",Dia pria kejam,suami arogan,tinggalkan saja,ini karma untuknya",
Namun otak nya berpikir lain,"Beri kesempatan,kemudian berikan dia tantangan,buat dia mengejarmu,buat dia menjadi budak cintamu,balas dendam dengan cantik,kalau perlu kuras hartanya".
"Baiklah",ujar Alana.
Angkasa mendongak,"Kamu memberikan aku kesempatan?,terimakasih Alana,terimakasih sayang",ucap Angkasa memeluk Alana.
Alana masih bingung,"Mau aku antar pulang?",tanya Angkasa setelah melerai pelukan.
"Aku menunggu ayah saja",ujar Alana.
"Baiklah,aku akan menemanimu menunggu disini",ucap Angkasa bahagia.
"Aku tetap ingin bukti bila pernikahan kita sah secara agama dan negara",ucap Alana.
"Besok aku akan memberikan buku nikah kita,atau nanti juga tidak apa,aku akan datang kerumah orang tua mu",ucap Angkasa bersemangat.
"Besok saja,kamu bisa memberikan bukti itu",ucap Alana,sebab dia juga harus memikirkan perasaan kedua orang tuanya.
"Baiklah",ucap Angkasa.
"Walaupun aku memberikanmu kesempatan bukan berarti aku mencintaimu,sebelum kita bersama aku ingin kamu meminta restu kepada orang tua ku,bila mereka merestui aku akan ikut dengan mu namun bila mereka tidak merestui...
"Aku akan memperjuangkanmu",potong Angkasa,Alana mengangguk.
"Kamu tidak perlu mencintaiku,cukup aku saja yang mencintaimu,kamu memberikan aku kesempatan ini saja sudah membuatku bahagia,aku janji akan menjadi suami yang baik untuk mu",ucap Angkasa.
Tak berselang lama Ayah Hendra datang menjemput,Angkasa menyalami ayah Hendra.
Di Dalam mobil.
"Apa Angkasa membuat ulah?",tanya Ayah Hendra sebab Alana hanya diam saja.
"Tidak,dia hanya mengutarakan perasaannya",ujar Alana.
Ayah Hendra manggut-manggut,"Ayah tidak ingin tahu?",tanya Alana.
"Ayah selalu memberikan kepercayaan kepada anak-anak ayah,ayah yakin keputusanmu yang terbaik untuk hidup mu",ujar Ayah Hendra.
Alana menyenderkan kepalanya dibahu ayahnya."Ayah tau kan Ana tidak pernah jatuh cinta?,ternyata cinta Ana untuk pria yang memberi Ana luka,Ana ingin mengakhiri ini semua namun susah ayah jadi Ana memperbaikinya,Ana memberinya kesempatan,apa Ana salah ayah?apa cinta Ana salah ayah?",tanya Alana lirih namun masih bisa didengar oleh Ayah Hendra.
"Kamu sudah memutuskan,kalau menurut mu benar berarti tidak salah,dan cinta tak pernah salah sayang",ujar Ayah Hendra.
"Terimakasih Ayah",ucap Alana,Ayah mengangguk.
"Bila benar kamu memberinya kesempatan,bilang dengannya untuk menemui ayah dan ibu,"ucap Ayah Hendra.
"Biarkan dia berjuang dulu ayah,Ana ingin merasakan dicintai secara ugal-ugalan",ucap Alana sambil tersenyum.
Ayah Hendra hanya bisa tersenyum.
Di kediaman orang tua Angkasa.
"Ma,ada yang ingin Angkasa katakan",ucap Angkasa.
"Ada apa?",tanya Mama Angkasa.
"Aku ingin menikahi Ana lagi",ucap Angkasa,Mama nya terkejut.
"Alana maksud mu?",tanya Mama Angkasa.
"Iya,istri Angkasa,Alana Hendrawan",ucap Angkasa.
"Untuk apa,sudahlah Angkasa mama tidak mau merasa bersalah lagi,lupakan dia",ucap Mama Angkasa.
"Ana sudah memberikan kesempatan kedua untuk Angkasa ma",ucap Angkasa dengan wajah berbinar.
Mama Angkasa mengerutkan dahi,"Semudah itu?,apa kamu tidak curiga kalau dia hanya mau membalas dendam atau hanya mempermainkanmu saja",ucap Mama Angkasa khawatir.
"Tidak mengapa ma,yang penting Ana masih mau hidup bersamaku selamanya",ucap Angkasa.
"Jangan bodoh Angkasa selamanya itu waktu yang tak singkat,masih banyak gadis diluaran sana yang ingin dipinang oleh mu,yang lebih baik dari Alana yang lebih cantik yang lebih berpendidikan,"ucap Mama Angkasa.
"Tapi walaupun banyak yang mau Angkasa pinang nyatanya hanya Alana yang mampu mengambil seluruh hati Angkasa ma",ujar Angkasa.
"Itu bukan cinta Angkasa,itu hanya rasa bersalah mu,lepaskan dia dan mulailah hidup baru",ucap Mama Angkasa.
"Angkasa hanya memberitahu Mama,mau mama merestui atau tidak Angkasa akan tetap bersama Alana",ucap Angkasa kemudian masuk kedalam kamar.
Mama Angkasa hanya menghela nafas kasar,"Kasihan Rora,kehilangan sosok papa nya kembali",lirih Mama Angkasa khawatir dengan kondisi cucu satu-satunya itu.
"Alana benar-benar sudah mengalihkan duania Angkasa,apa yang harus ku perbuat",gumam Mama Angkasa.
Tak berselang lama Aurora menghubungi Oma nya,"Hallo Oma",sapa Aurora.
"Iya sayang",jawab Mama Angkasa.
"Kapan papa menjemput Rora?,setidaknya kesini untuk menjenguk Rora",ucap Aurora.
"Nanti oma tanyakan ya sayang",ucap Mama Angkasa.
"Papa sudah tidak sayang Rora lagi",ucap Aurora.
"Kata siapa?,oma pastikan besok papa mu akan menjenguk mu",ucap Mama Angkasa.
"Oma bohong,nyatanya tadi Rora menghubungi papa namun selalu ditolak",ucap Aurora.
"Papa mu sedang sibuk sayang,nanti Oma akan menegurnya",ucap Mama Angkasa.
"Baiklah kalau begitu,katakan kepada papa Aurora sangat menyayanginya",ucap Aurora kemudian mematikan sambungan teleponnya.
Mama Angkasa kembali menghela nafas.
Sedangkan Angkasa masih berbalas pesan dengan Alana sang istri,menanyakan hal-hal sepele,ternyata menyenangkan walaupun Alana membalas pesan hanya secara singkat namun bisa membuat Angkasa merasa kasmaran layaknya ABG yang sedang jatuh cinta untuk pertama kalinya.
