NovelToon NovelToon
EGO

EGO

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Mengubah Takdir / Persahabatan / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:8.1k
Nilai: 5
Nama Author: WILONAIRISH

Agatha Adara

Sebagai seorang wanita yang menjalani hidup dengan penuh tekanan pada mental dan jiwa, tak urung membuatnya menyerah dalam hidup.

Namun suatu hari harapannya untuk tetap waras menjalani hidup harus pupus. Ketika seseorang yang menjadi pusat dunianya memilih pergi meninggalkannya.

Cheva Dharmarendra

Sementara di sisi lain, seorang pria yang harus menahan rasa lelahnya menghadapi sifat sang kekasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon WILONAIRISH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 34

Sementara di perayaan Gheva dan Dania, semua orang tampak sibuk dengan kesenangan masing-masing. Begitupun juga Cheva yang sama sekali tak ingat pada kekasihnya. Padahal Ia sendiri yang kemarin sempat mengundang tapi Agatha tak hadir dirinya tampak tak tahu.

Dari arah depan, Cheva melihat Gheva berjalan mendekat menghampiri dirinya. Ia pun hanya tetap duduk diam dan memperhatikan sekeliling. Hingga Ia menyadari sesuatu.

"Agatha" gumamnya baru mengingat kalau kekasihnya tampak tak hadir. Kembali menemukan Gheva membuatnya terlalu bahagia hingga melupakan hal-hal di sekitarnya termasuk kehadiran Agatha.

"Mau kemana Chev?" tanya Gheva saat melihat Cheva hendak beranjak pergi meninggalkannya tempatnya semula.

"Mencari kekasihnya, aku lupa mengabarinya hari ini." Jawab Cheva.

Sontak jawaban itu membuat Gheva terkekeh. Membuat Cheva keheranan. "Kau mengejek ku?"

"No, hanya saja kamu tak memahami perasaan mu sendiri" tutur Gheva.

"Maksudmu?"

"Chev, ini terkait aku yang meminta Dania merekayasa perjodohan diantara kalian. Aku bukannya gak merestui hubunganmu dengan Agatha. Tapi .. ada hal yang lebih penting dari semua itu. Nasib kalian kedepannya." Jelas Gheva.

"Aku tak mengerti apa yang aku katakan."

Gheva menghela nafasnya. "Melihat bagaimana kau bisa sampai lupa mengabarinya, bukankah itu artinya Agatha tidak begitu penting untukmu. Sehingga dengan mudah kau lupakan?" jelas Gheva. "Aku hanya ingin kau mengambil keputusan bijak Chev, kau dan dia berhak bahagia dengan cara masing-masing." Jelas Gheva lagi.

"Maksudmu aku harus memutuskan dia?" tanya Cheva, begitulah yang Ia tangkap dari penjelasan Gheva.

"Sikapnya bisa menganjurkanmu, bukan hanya karir tapi hidupmu." Tukas Gheva.

"Aku tak bisa meninggalkannya."

"Karena dia mengancam akan mengakhiri hidupnya." Ujar Gheva yang memang tahu.

Cheva mengangguk.

"Jika dia tak mengancam akan mengakhiri hidupnya, apakah kau benar-benar akan meninggalkan?" tanya Gheva.

"Entahlah, perasaanku tampak abu-abu untuknya sekarang." Jelas Cheva dengan jujur.

"Ya aku bisa menebaknya, kau mempertahankannya hanya karena rasa bersalahmu jika dia sampai mencelakai dirinya sendiri." Ujar Gheva dengan tepat.

"Akhirilah hubungan itu, jika memang kau merasa tak ada lagi yang perlu dipertahankan. Dia berhak bahagia dan kau juga berhak bahagia, tanpa memaksakan perasaan salah satunya." Jelas Gheva dengan bijak.

"Bagaimana jika dia mengancam akan mengakhiri hidupnya lagi?" tanya Cheva.

"Dia memiliki dua sahabat, mintalah mereka untuk selalu ada di sisi Agatha. Agatha hanya perlu mengerti bagaimana harus bersikap yang tepat." Jelas Gheva.

"Hm aku akan memikirkannya. Mengambil tindakan dengan tergesa juga tak baik." Ujar Cheva.

"Benar, renungkan semuanya Chev. Sebagai saudara aku hanya ingin uang terbaik, sampai harus mengatur perjodohan palsu itu." Ujar Gheva terkekeh pelan.

Cheva mengangguk paham, menerima nasehat dari saudara kembarnya. Namun tak menelan mentah-mentah. Ia akan merenungkan semuanya terlebih dahulu. Apalagi ini cukup beresiko untuk keselamatan Agatha.

Cheva mencoba menghubungi Agatha. Namun nomor kekasihnya itu diluar jangkauan. "Ck kemana dia?" gumam Cheva lirih.

Lama mencoba menghubungi Agatha. Hingga sebuah notif pesan masuk ke dalam ponselnya. Dari nomor tak dikenal. Ia langsung membukanya dan melihat sebuah foto yang orang itu kirimkan.

Cheva syok melihat foto itu. Lagi? Agatha datang ke tempat geng itu. Padahal sudah setahun lamanya Agatha tampak anteng tak pernah mendatangi tempat yang berdampak buruk itu. Tapi ini, kenapa Agatha mengulangi kesalahan yang sama lagi.

Lelah. Itulah yang Cheva hadapi sekarang. Agatha seakan tak ada lelahnya melakukan hal-hal yang membuatnya marah. Padahal sudah diperingatkan berkali-kali untuk menjauhi mereka dan tempat itu.

"Ck menyusahkan" decak Cheva pelan melangkahkan kakinya untuk ke tempat itu.

Kali ini Ia pergi sendirian, tak berniat mengajak kedua sahabatnya maupun kedua sahabat Agatha. Biarlah Ia urus sendiri. Sepertinya geng itu juga tak begitu menginginkan Agatha di sana. Jadi bisa dipastikan Agatha tak akan bertindak yang berlebihan.

...***...

"Dia sudah membacanya?" tanya Agatha penasaran bagaimana respon Cheva.

"Hm. Dia hanya membacanya dan tak membalas." Jawab Alea. "Tidurlah, gue mau tidur. Lo gak usah terlalu berharap dia bakalan dateng" tukas Alea.

Agatha mengangguk dan bersiap untuk tidur dan beristirahat. Namun rasa penasarannya mencegahnya untuk terlelap. Ia mengaktifkan kembali ponselnya dan benar saja notif panggilan dari Cheva muncul beberapa kali.

Sampai akhirnya Cheva menghubungi dirinya detik itu juga. "Kenapa sayang?" tanya Agatha seolah-olah tak tau apa-apa kalau Cheva sudah tau keberadaannya.

"Pulang Tha, jangan buat masalah lagi" ujar Cheva dengan datar.

"Aku nyaman di sini" jawab Agatha tak lagi menutupi.

"Keluar sekarang, atau aku gak akan pernah maafin kamu lagi" ancam Cheva dengan marah.

Agatha gelagapan, Cheva rupanya sudah ada di depan. Apa itu artinya Cheva masih perduli karena mau menjemputnya kesini. Dengan tersenyum bahagia, akhirnya Agatha keluar untuk pulang bersama Cheva.

Rencananya berhasil bukan, ternyata Cheva masih memiliki perasaan untuknya. Ia membuka pintu mobil dan tersenyum, kemudian memeluk Cheva dengan erat.

"Makasih sayang udah jemput aku" tutur Agatha.

"Kamu ulangi kesalahan yang sama lagi" ujar Cheva dengan datar, Ia pun tak membalas pelukan Agatha.

"Maaf sayang, aku cuma mau ngetes kepedulian kamu. Aku pikir kamu gak bakalan datang buat jemput aku." Jelas Agatha dengan manja, Ia semakin mengeratkan pelukannya. Rindu sekali dengan Cheva.

"Kamu ragu sama perasaan aku?" tanya Cheva.

"Hm maafin aku, sekarang aku udah gak ragu lagi kok" jawab Agatha tersenyum manis dalam dekapan Cheva.

"Perayaannya gimana? Maaf ya aku gak datang" tanya Agatha setelah melepaskan pelukannya dari Cheva.

"Berjalan lancar" jawab Cheva dengan singkat.

"Katanya kamu mau jelasin hubungan Dania sama Gheva?"

"Aku jelasin lain kali, lebih baik kita pulang sekarang." Cheva masih kesal dengan Agatha.

Agatha mengangguk paham, tak lagi memaksa. Karena tahu Cheva masih kesal sepertinya. "Maaf buat kamu khawatir karena datang ke tempat ini lagi." Jelas Agatha dengan menyesal.

"Jangan ulangi lain kali" ujar Cheva mengingatkan.

Mereka akhirnya sampai di rumah Agatha. "Kamu gak masuk dulu?" hanya Agatha karena biasanya Cheva akan masuk bahkan menginap.

"Aku pergi di tengah pesta perayaan, aku harus segera kembali sebelum dicari." Jelas Cheva.

"Hm ya udah hati-hati sayang" ujar Agatha kemudian hendak turun dari mobil. Namun Ia menghentikannya, menatap lekat wajah Cheva.

Cup

Agatha meninggalkan kecupan di pipi Cheva. Jika Cheva tak lagi memberikan kecupan untuk salam perpisahan biarlah kini dirinya yang berganti memberikan.

"Hati-hati sayang" ujar Agatha kemudian hanya bisa menatap kepergian kendaraan Cheva yang melaju meninggalkan rumahnya.

"Asalkan kamu masih cinta aku, aku akan berusaha untuk terus di samping kamu Chev."

Next .......

1
Dev
cukup sulit berhubungan dg org yg gk bisa tegas dlm membuat batasan dg lawan jenis kyk Arlo.. hubungannya dg pasangan akan jd rapuh, Krn masalah yg sama akan terus terulang..
Dev
retak..
Dev
masih menunggu cerita selanjutnya gmna..harapannya si Agatha bs survive dan menemukan tujuan hidup yg lebih bermakna..
Dev
ceritanya cukup menyebalkan 😁, tp mngkin di luar sana memang ada beberapa org yg seperti Agatha, yg menggantungkan hidupnya kpd org lain..tujuan hidup yg mudah rapuh..
Dev
yg baca jg lama" gregetan sama si Agatha..hadeh..
Dev
Agatha jangan bergantung sama manusia..
Dev
gpp putus tha..dan buktikan kmu bs menjadi versi terbaikmu nanti..udh fokus aja kuliah dan kejar mimpimu..
Anita Jenius
Salam kenal kak.
5 like mendarat buatmu thor.
Semangat ya kak.
Dev
bakal salah pergaulan nih kyknya..
Dev
si Agatha nih lama" bs bikin cheva muak, dia mau dingertiin tp gk mau ngertiin org..huuft..dan cheva jg kurang tegas menyikapi sifat Agatha yg serba over..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!