Di Asing Kan Dengan Bola

Ohh ada kejutan dari mawar jingga lagi.Kali ini aku terkejut dan bersemangat lagi.Bukan dua atau tiga bab ,aku pikir akan ada situasi jika aku mampu.Jadi bergadang lagi nih cerita nya.

Semoga puas dan semangat ..

************

Keluarga murong Bai tidak sadar, sebenarnya ada seseorang yang melihat ketika mereka sedang makan di warung tersebut. Yang mereka pikirkan saat ini adalah bagaimana mengisi perut mereka yang memang sudah tidak pernah diisi dengan minyak dan garam lagi sejak beberapa waktu ini.

Ngomong-ngomong, di sini perlu ditekankan sedikit pengaturan yang dipegang oleh para pengawal atau pengawas ke pengasingan.

Pengaturan yang paling mutlak adalah tidak dibenarkan bagi Para pendosa itu untuk mengikuti jalan utama. Inilah alasannya mereka hanya bisa mampir di sebuah kota kecil seperti sekarang.

Pengaturan kedua adalah mengenai borgol yang akan mengikat kaki dan juga tanganmu. Borgol ini hanya dilepas ketika mereka jauh dari tempat tinggal para penduduk. Namun jika mereka sudah tiba di sebuah desa ataupun kota kecil semacam ini, borgol pasti akan dipakai lagi agar Para pendosa tidak berpikir untuk kabur.

Adapun pengaturan yang ketiga tentang makanan. Disebutkan jika Para pendosa ini tidak memiliki hak untuk memakan makanan yang layak atau hidup bermewah-mewahan. Mereka bahkan diminta untuk berjalan kaki tanpa bisa menggunakan beberapa transportasi lainnya.

Yang penting pengawas harus melapor ke setiap pos pos yang di tentukan.

Namun begitu jauh dari ibukota,akan ada banyak kendala di jalan jadi para pengawas wajib lapor di setiap dua kota yang mereka lewati.

Hanya saja akan ada perubahan rute setiap waktu jadi kasus ini juga tidak bisa diterapkan tepat waktu.

Tapi yang namanya pengaturan dari atas bisa saja menjadi fleksibel jika mereka sudah jauh dari ibukota.

Sekarang mereka sudah begitu jauh dari kota dan pengaturan-pengaturan awal memang sudah tidak diterapkan lagi. Hanya perlu kerja keras dari pengawal demi memastikan jumlah para pera pendosa yang tiba di tujuan tidak berkurang terlalu banyak.

Jika pun mereka mengambil inisiatif untuk melanggar pengaturan-

Pengaturan yang sudah tertulis .

Mereka hanya perlu berjalan secara diam-diam dan tidak melaporkannya. Yang penting Para pendosa bisa tiba di lokasi sesuai jadwal.

Waktu ketibaan bisa di percepat tapi jika terjadi kemunduran maka pihak pengawas akan dipertanyakan. Begitu juga jika lebih dari setengah Para pendosa ini meninggal di jalan, itu juga akan menjadi tanggung jawab para pengawas.

Karena itu para pengawas akan lebih ketat tapi masih bisa fleksibel salah satunya karena imbalan uang.

Contoh nya sekarang.

Setiap keluarga diberikan kesempatan untuk berbelanja di kota. Ini memungkinkan mereka untuk menambah nutrisi di perjalanan. intinya setiap keluarga bisa makan apa yang mereka mau jika mereka berkemampuan.

inilah saatnya menggunakan kekuatan uangmu yang telah kau simpan sejak awal perjalanan. Jika kau beruntung dan mampu menyimpan banyak uang. Anda mungkin saja bisa membeli kereta kuda atau keledai untuk menghindari berjalan kaki di perjalanan selanjutnya. Begitu juga dengan peralatan memasak beras minyak dan juga gula.

Itu bebas.

Ini lah kenapa nenek berharap banyak pada menantu perempuan nya agar dia berhati hati membelanjakan uang.

Rencana nya sih bagus.

Tapi apa yang dilihat oleh Gu winjia sebenarnya benar-benar menghianati nenek tua tersebut. Keluarga tiga orang ini benar-benar melampiaskan hasrat serakah mereka terhadap makanan pada saat-saat penting seperti sekarang.

Tapi ini juga bukan urusan dia kan.

Dalam pada waktu itu, Gu winjia sedang menatap keluarga tiga orang ini dengan pandangan jijik yang tidak di samarkan.

Dia juga memasang Telinga untuk ini

Hei di era ini, nuansa ghibah juga masih mengiurkan sekali.

Bahkan para pelanggan di warung juga menatap mereka dengan cara aneh.Pakaian Kumal dengan begitu banyak debu.Ada bau yang tidak berkata kan.Untungnya pelanggan lain juga tidak peduli dengan bau.Mungkin karena mereka sudah terbiasa.

Tapi tetap saja, Murong Bai dan anak anaknya mampu menyedot perhatian banyak orang.Ini karena cara mereka makan.

Tapi orang yang di perhatikan tidak sadar sama sekali.Hanya satu keinginan di hati nya, yaitu makan.

"Ibu kue ini enak, Ayo beli dan simpan untuk kita.Hum jangan jadi murah untuk mereka kan Bu!!"bisik Gu furong yang makan seperti babi kelaparan.

Murong Bai berhenti mengunyah makanan ,dia memandang putra dan putri nya dengan sedih.Seandainya bencana ini tidak terjadi.Bagaimana mungkin putra nya yang menjanjikan menjadi seperti sekarang.

Betapa sedihnya dia sebagai seorang ibu"Putra ku yang baik, setelah ini ibu janji kau tidak akan lapar lagi.Tapi bersabar lah karena semua kekuatan masih ada di tangan nenek mu.Sampai saat itu kita harus menahan diri"

Gu xiohua yang makan tanpa melihat kiri kanan juga berkata,"Kapan dia mati? sudah tua juga hum"

Jika nenek meninggal,dia dan saudara nya bisa menyuruh yang lain seperti budak.Tapi nenek tua itu malah masih kuat.

Sayang sekali.

"Nona kedua, tolong jaga sikap mu"Morong Bai tidak suka dengan kata kata ini.

"Jangan lupa dengan status mu.Kita tidak selamanya di asing kan jadi kau harus ingat dengan posisi mu tau??"

Meskipun dia tidak pernah mau tunduk, tapi aturan tradisi masih dia pegang dengan ketat.

Tidak baik seorang junior berkata kasar terlebih lagi dengan penetua seperti nenek tua Gu.

Apa kata orang lain jika ada yang mendengarnya.

"Ibu...

"Nona kedua, bagaimana caramu makan Hem,di mana etiket mu sekarang??" kali ini dia mengkomentari cara makan putri nya yang menjijikan.Jika dia tidak mengingat nasehat ,kelak ,Jangan kan istri sah, menjadi selir pun agak mustahil.

Gu xiohua tiba-tiba sadar dan langsung menegakkan punggung nya dengan elegan.

Pada saat itulah dia tahu jika dia sudah mulai berubah kasar seperti wanita Desa.

"Ibu maaf,aku...aku hanya lapar"jawabnya yang berusaha kembali tenang dan makan dengan pelan.

Murong Bai cukup puas dengan jawaban putri nya ini,dia berkata lagi"Bagus tapi jangan di ulangi lagi.Suatu hari kita pasti kembali ke ibukota.Dan kau harus memegang pendidikan wanita.Jangan terpengaruh oleh perjalanan ini yang hanya bersifat sementara , tahu"

"Baik Bu "kaya Gu xiohua yang mengambil makanan dan menarik nya pelan.Dia bahkan menguyah dengan pelan sesuatu norma wanita.

Begitulah cara makan para bangsawan yang sesungguhnya.

Tapi...

Tap...

"Kakak!!" pekik Gu xiohua yang lupa lagi dengan apa yang di katakan oleh ibunya.

"Wanita jangan makan terlalu kenyang,cukup dia sumpit .Jadi

semua nya adalah milik ku, seorang pria hehe "kata Gu furong.

Gu furong mengambil apa yang ada di meja seperti hantu lapar.Dia bahkan tidak menghapus minyak di bibir nya.

"Ibu .. lihat lah betapa kasar nya kakak laki laki.Dia...

Gu furong tidak peduli,dia berkata dengan mulut penuh"Kasar ..kasar.. kasar,aku tak peduli,ibu mie ini enak Ayo pesan satu lagi dan.. Hem... pelayan pesan kue ini untuk di bawa pulang "

"Putra ku..kau...

Gu winjia tertawa kecil di satu sudut.Inilah yang katanya etiket kan.Mana ada etiket jika orang sedang lapar.

"Murong Bai, hehehe makan tuh etiket "

Ini adalah hari lain untuk Gu winjia bahagia.