Idolaku Kekasihku

Pagi hari ini Maya tidak ada jadwal mata kuliah, jadi ia bisa tidur pulas tanpa harus bangun pagi-pagi. Jam menunjukkan pukul 10.00 pagi tetapi Maya masih asik dengam dunia alam bawah sadarnya.

Tring...

Ada pesan masuk pada ponsel Maya, tetapi ia masih setia memeluk boneka kesayangannya sambil mendengkur halus.

Tring...

Bunyi pesan masuk kembali di ponsel Maya, akhirnya Maya bangun dari tidurnya. Ia meraih ponselnya yang berada di atas nakas sebelah tempat tidurnya.

Membuka pesan yang masuk ternyata itu dari group yang anggotanya berisi Maya, Rika dan Sasa.

"Halo... Halo... Mumpung hari ini kita free gimana kalau nongkrong yuk guys.." begitu isi pesan yang dikirim oleh Rika.

Maya tidak langsung membalas pesan tersebut, karena masih ada satu pesan lagi dan Maya langsung menegakkan tubuhnya yang awalnya sedang berbaring menjadi duduk tegak saat membuka dan membaca pesan itu.

Ternyata pesan satunya adalah pesan dari Reynold.

"Hai sweetheart good morning... Lagi ngapain? Pasti masih molor ya?" berulang kali Maya membaca pesan dari Reynold, tetap saja ia menjadi salah tingkah karenanya. "Sweetheart?" batin Maya. Sungguh... Kini hatinya sangat berbunga-bunga.

Maya bingung ini merupakan perasaan suka antara idola dan penggemar atau rasa suka antara seorang pria dan seorang wanita. Hal itu sangat membuatnya bimbang. Lihat saja sekarang ia bangun hingga siang karena semalam tidak bisa tidur nyenyak akibat memikirkan Reynold dan kata-kata lelaki itu.

"Good morning kak... Tumben pagi-pagi udah kirim chat aja 😆." balas Maya.

"Iya nih berharap ada yang chat aku, tapi ceweknya gak kirim-kirim juga chat nya. Ya udah aku aja yang kirim chat ke dia duluan." jawab Reynold.

"Nyindir gue nih orang kayaknya." kata Maya sambil tersenyum.

"Nyindir ya..." balas Maya.

"Yang merasa aja sih." balas Reynold lagi.

"Iya deh maaf... Lagian kan aku gak enak kali kak kalau aku kirim-kirim chat terus."

"Gak enak kenapa?" balas Reynold.

"Oya May... Mulai sekarang aku akan berusaha berjuang untuk mendapatkan kamu, aku akan buktikan kalau aku serius sama kamu. Bukan karena aku tidak mau dengan wanita pilihan mami aku ya. Tapi memang dari awal kita bertemu aku sudah merasakan perasaan yang berbeda sama kamu."

"Kamu mau kan kita berjuang bersama, saling mencintai dan menjalin hubungan yang lebih serius lagi kedepannya?" tanya Reynold lagi.

"Apa kakak yakin? Kakak yakin orangtua kakak mau menerima aku? Kakak yakin para penggemar kakak bisa menerima aku? Jujur aku takut kak..." balas Maya.

"Nanti malam aku jemput kamu ya May. Kita makan malam sekalian ada yang mau aku omongin ke kamu." Reynold merasa hal ini tidak bisa jika dibahas melalui berkirim pesan, maka dari itu ia mengajak Maya untuk bertemu sekaligus untuk makan malam dan membahas kelanjutan hubungan mereka. Ia harus berusaha untuk meyakinkan Maya agar tidak ragu dengan dirinya terus menerus.

"Aku jemput jam tujuh seperti kemarin ya May. Ya sudah kamu jangan telat makan ya, aku mau meeting dulu. Bye sayang..." pesan selanjutnya dikirim lagi oleh Reynold tanpa menunggu balasan dari Maya karena memang sekarang Jonathan asisten Reynold sedang menunggunya.

"Oke kak... Bye." sejujurnya ia merasa bahagia dan senang jika bisa menjadi kekasih Reynold karena sekarang ia yakin jika ia menyukai Reynold. Hanya saja Maya belum siap mental untuk menghadapi para netizen yang mungkin akan tidak suka dengan kehadirannya sebagai kekasih dari seorang idola yang memiliki banyak penggemar.

********

Sore hari Maya sedang memilih baju yang akan ia kenakan nanti malam saat pergi dengan Reynold.

Karena seharian ini Maya tidak ada kuliah dan hanya di rumah saja, akhirnya meskipun jam masih menunjukkan pukul tiga sore Maya sudah mulai melakukan ritual persiapannya.

"Enaknya gue pakai longdress atau celana panjang aja ya..." Maya berbicara dengan dirinya sendiri sambil bercermin dan mencoba pakaian yang menurutnya bagus satu per satu.

"Ini terlalu sexy gak sih... Tapi bagus juga sih. Hhmmm tinggal ditambah make up sedikit dan liptint.

Setelah berpikir dan memutuskan baju yang akan Maya gunakan akhirnya Maya melangkah memasuki kamar mandi. Setelah sekitar 15 menit Maya akhirnya selesai dan berdandan.

Maya mengenakan baju atasan croptop serta celana panjang jeans sobek-sobek pada lututnya, tas slempang serta make up tipis dan liptint. Kini Maya terlihat sangat cantik seperti gadis ABG yang masih duduk di bangku sekolah menengah atas.

Sekarang jam menunjukkan pukul tujuh kurang sepuluh menit. Maya menunggu di dalam kamarnya sambil berselancar ke sosial media. Disana ia melihat akun sosial media milik Reynold dan setiap foto yang terpajang banyak sekali komen-komen yang 99% dikirim oleh penggemar wanita.

Tring...

Ternyata itu adalah pesan dari Reynold yang mengabarkan jika dirinya sudah berada di depan rumah Maya. Sebelum melangkah keluar kamar Maya sekali lagi mematut dirinya di depan cermin.

"Ma... Papa belum pulang? Kok tumben?" tanya Maya saat melihat mamanya sedang duduk di ruang keluarga sendirian sambil menonton televisi.

"Iya sayang.. Sepertinya papa kamu bakal lembur, katanya di perusahaan sedang ada masalah. Kasian papa kamu, sepertinya masalah kali ini cukup besar dan bisa berdampak buruk pada perusahaan." jelas mama Shinta. Terlihat sekali jika sang mama sangat sedih.

"Mama jangan berpikiran buruk dulu ma... Besok kita coba tanya papa ya ma. Lebih baik sekarang mama istirahat dulu, jangan banyak berpikir." Maya mencoba menenangkan mamanya sambil memeluknya dan mengusap punggungnya. Berharap dapat sedikit membuat mama Shinta tenang.

"Kamu mau pergi sayang?"

"Iya ma, Maya sudah dijemput teman di depan. Apa tidak apa-apa jika Maya tinggal mama sendirian di rumah? Kalau mama butuh Maya, Maya akan batalkan ke teman Maya aja ya."

"Jangan sayang, kasian teman kamu sudah jauh-jauh sampai sini malah gak jadi pergi. Gak apa-apa kamu pergi aja, lagian mama kan ada bibi juga yang bisa menemani mama."

"Bener ma? Ya udah kalau gitu Maya pergi dulu ya ma.. Mama istirahat ya."

Kemudian Maya keluar rumah mendapati mobil Reynold sudah terparkir di halaman depan rumahnya.

"Silahkan masuk tuan putri."

Seperti biasa Reynold membukakan pintu mobil untuk Maya.

"Terima kasih kak."

Akhirnya Reynold melajukan kendaraannya ke restoran yang sudah ia pesan sebelumnya.

Hari ini Maya terlihat berbeda, ia sangat cantik seperti gadis SMA. Tetapi yang lebih membuat Reynold penasaran adalah Maya tidak seperti biasanya. Hari ini ia terlihat lebih pendiam dan murung.

"Apa kamu sedang ada masalah?" tanya Reynold membuka obrolan untuk mencairkan suasana.

"Eh... Gak kok kak gak ada."

"Jangan bohong May. Aku tahu kamu seperti sedang ada masalah. Ceritalah jika kamu mau, siapa tahu aku bisa membantumu."

"Sebenarnya ini masalah keluarga aku kak."

"Ada apa hm? Ceritalah supaya bebanmu sedikit berkurang."

Akhirnya Maya menceritakan masalah yang menimpa keluarganya seperti apa yang mama Shinta ceritakan tadi.

********