NovelToon NovelToon
Selir Sang Mafia

Selir Sang Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Lari Saat Hamil / Anak Genius / Teen Angst / Roman-Angst Mafia / Persaingan Mafia
Popularitas:11.4k
Nilai: 5
Nama Author: queenindri

Aura Harus menerima takdirnya menjadi salah satu bagian dari Wanita penghibur seorang Devandra Mahendra.

Pria tampan dengan sejuta pesonanya. Namun siapa sangka jika di balik ketampanannya itu menyimpan Rahasia yang cukup besar hingga menarik Aura untuk.asuk dalam hidupnya.

Akahkan Devandra melepaskan Aura, ataukah Devandra menahannya seumur hidup bersamanya?

Ikuti kisah mereka hanya di Judul Novel Selir Sang Mafia
Brak

"Ah maaf Tuan, saya tidak sengaja!!" Ucap Aura seraya membersikan Jas mahal milik Pria yang baru saja di tabraknya.

"It's Oke tidak masalah" Ujar Pria itu yang ternyata sejak tadi terpaku menatapnya.

Hingga tanpa sengaja tatapan mereka beradu saat Aura ingin mengangkat kepalanya menatap Devan. Dalam beberapa menit tatapan mereka terkunci sebelum pada akhirnya Aura memutuskannya lebih dulu."

"Maaf" Sekali lagi Aura meminta maaf dan berusaha untuk pergi meninggalkan Acara perayaan Ulang tahun Stasiun televisi milik keluarganya. Kebetulan Devan datang hari itu

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon queenindri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ejekan

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Sepertinya kau tadi terlalu berlebihan Ed. Kau tau kau sedang mencoba mengusik sang macan yang tengah tidur terlelap dalam mimpinya. Jangan sampai setelah ini kau membuatnya marah lagi, jika tidak ingin esok hari kepalamu sudah terpampang di monumen koleksi kepala musuh Devan selanjutnya!! " Ancam Faldo dengan tegas.

"Aku tidak takut, Aku hanya ingin Devan sadar akan perbuatannya yang sudah menghancurkan masa depan seorang gadis yang tidak berdosa seperti Aura." Rasanya Edgar ingin sekali menertawakan sikap sok perduli dari Faldo pada dirinya. "Kau sepertinya lupa jika kau pernah membuat Bocah lima tahun merasa kecewa kepada kedua orangtuanya!!" Sindir Edgar penuh arti. kenangan pahit yang pernah Devan lalui saat itu begitu membekas di ingatan Edgar. usia keduanya memang tak begitu jauh hingga Edgar tau betul jika Devan pernah merasakan cemburu ketika Faldo lahir ke dunia.

"Tentang kelahiranku itu?" Faldo nampak menaikkan sebelah alisnya. "Sampai kapan kau akan mengungkit masalah itu? bahkan itu sudah berlalu sejak 25 tahun yang lalu Ed!"Imbuhnya.

"Cih, kau selalu saja meremehkan sesuatu. bahkan kau tidak tau jika Devan masih memiliki sentimen kepadamu sampai saat ini Do." Mendengar Ucapan Faldo yang terkesan menyepelekan masalah di masa lalu mereka, tentu membuat Edgar seketika melupaka rasa laparnya. Ia kehilangan nafsu makannya hingga tangannya terkepal kuat.

"Tenangkan dirimu Ed, aku hanya bercanda." Ucap Faldo seraya tertawa getir, Sebenarnya ia pun merasa begitu bersalah sampai saat ini. Sejak awal ia ingin memperbaiki hubungannya dengan sang kakak hingga melakukan segala cara untuk menarik perhatian Devandra agar terus terfokus padanya. Namun sayangnya Kakaknya itu masih saja bersikap acuh tak acuh ke padanya hingga saat ini

Wajah Edgar semakin tegang dengan gigi-gigi yang saling terantuk. Tangannya terkepal erat dengan tatapan mata terus tertuju ke arah Faldo yang saat ini tengah asik menikmati tawanya.

Hup

Uhuk-Uhuk

Dengan cepat Edgar memasukkan sekepal nasi tepat ke dalam mulut Faldo yang asik tertawa, hingga sekarang ia asik terbatuk-batuk.

"MAMPUS, RASAKAN ITU DOKTER MESUM. ITU TEGURAN UNTUK MU KARENA SUDAH BERANI MACAM-MACAM PADA KU! MAU BAGAIMANA PUN AKU INI KAKAK MU TAU, JADI KAU HARUS LEBIH SOPAN PADAKU!"

Meskipun sejak tadi mengomel, Edgar masih sempat memberikan segelas Air putih pada adik sepupunya yang brengsek itu.

Sementara Faldo langsung menerima Gelas air itu lalu meminumnya hingga tandas.

Buk Buk Buk

"KAU BERENGSEK ED" Faldo memukul-mukul dadanya dan harus menahan sakit saat menelan bulat-bulat Nasi sekaligus air untuk mendorong Nasi Agar Segera turun ke lambung.

"JIKA AKU BERENGSEK, MAKA KAU PUN SAMA." Setelah mengatakan itu, Edgar yang sudah puas mengerjai Faldo kini mulai beranjak dari tempat duduknya untuk pergi bekerja.

"HEI Sialan, kau mau kemana hah?" Tunggu Aku!" Teriak Faldo setelah bisa menguasai dirinya dari rasa sakit.

Pada akhirnya Ketiga pria dewasa penguasa Mansion Mahendra itu pergi ke tempat kerja mereka masing-masing, dengan di kawal beberapa anak buah mereka dari Genk Mafia Black Venom untuk menjaga mereka dari musuh-musuh mereka.

*******

Sementara di dalam kamarnya. Devan masih setia memasang dasinya di depan cermin kamar dengan tatapan mata yang menerawang jauh entah kemana, sehingga sejak tadi dasinya tidak juga terpasang dengan benar.

Soraya yang baru selesai membersihkan diri, kini ia baru saja keluar dari kamar mandi dengan memakai jubah mandinya. Ia tak sengaja melihat sikap sang suami yang menurutnya aneh pagi ini. Tak biasanya Devandra begitu ceroboh dalam melakukan sebuah pekerjaan hingga membuatnya kesulitan seperti saat ini.

Ia berjalan mendekat ke arah sang suami dengan tatapan mata tak lepas dari kaca di mana wajah Devan terlihat jelas di sana tengah melamun. "Berikan padaku!" Soraya menarik dasi dari tangan Devan setelah sampai di depan sang suami. Ia dengan telaten memasangkan dasi untuk suaminya itu agar mempersingkat waktu kerja mereka. "Ada apa?" Tanya ya ambigu.

Sontak Devan mengalihkan tatapan matanya ke arah Soraya yang ada di hadapannya dengan mengeryit heran karena tidak mengerti. Soraya langsung menghentikan gerakan tangannya karena tak mendengar jawaban dari pertanyaan pada sang suami. Kini ia ikut menatap ke arah Devan hingga kedua mata mereka saling terkunci.

"Apa maksudmu Raya?" Tanya dengan penuh selidik.

"Seharusnya aku yang bertanya seperti itu Dev. Kenapa kau nampak melamun sejak tadi?"

"Tidak ada. Aku hanya sedikit lelah." Bohong Devan agar soraya tak lagi bertanya.

Soraya yang tadi sempat memulai kembali memasang Dasi dengan kini kembali menghentikan pergerakannya karena sudah selesai dengan tugasnya. "Sudah Bagus." Ucapnya seraya mengelus dada sang suami.

"Dev, Kapan aku bisa memakai Aura sebagai Asisten Pribadiku? Aku sudah tidak sabar memperkenalkan gadis sombong itu sebagai kacungku ke pada teman-teman artisku Dev! Kau tau kan jika Dia adalah mantan reporter terkenal, pasti namaku akan semakin naik karena bisa mempekerjakan Gadis sombong itu sebagai bawahanku!" Pinta Soraya penuh harap.

"KENAPA? Bukannya kau sudah cukup memiliki banyak asisten dan bodyguard yang selalu mengikutimu kemanapun. Kenapa kau masih mau memakainya untuk menjadi anak buahmu?" Ayolah Soraya, aku masih ingin bermain-main dengannya agar Tanu tau, jika dia salah memilih lawan." Dengan Tegas Devan tak mau di bantah.

"TAPI DEV, AKU---"

"Stttttttttttt" satu jari telunjuk Devan menempel tepat di bibir Soraya hingga membuat Wanita tak bisa melanjutkan ucapannya. "AKU TIDAK SUKA DI BANTAH RAYA, KAU TAU ITU!" Lanjut Devan penuh dengan Aura ketegasan.

Soraya akhirnya mengalah seraya menganggukkan kepalanya patuh. Jika sudah begini, mana berani ia melawan perintah Devan jika tidak ingin suaminya itu semakin murka dan berakhir akan menarik segala fasilitas mewah yang selama ini sudah ia berikan padanya dan kedua orang tuannya.

Memangnya siapa lagi yang mau menanggung beban hidup keluarga Soraya jika bukan suaminya? Keluarga raya adalah sosok parasit yang terus menggerogoti inangnya, sehingga tuan Mahendra sebenarnya sangat membenci mereka semua. Tapi entah kenapa Devan masih saja menerima mereka untuk menjadi keluarganya.

"I LOVE YOU Dev." Ucapnya seraya memeluk Devan.

Sementara Devan tak membalas pelukan Soraya, namun ia tetap tersenyum ke arah Kaca besar yang ada di hadapannya saat ini. Bukan senyuman bahagia, namun senyuman licik penuh Arti seperti biasanya. Entah apa yang di rencana pria itu setelah ini? Tapi yang jelas, tidak ada yang bisa selamat jika sudah diincar oleh seorang Devandra mahendra untuk menjadi tumbal kekuasaan yang ingin di perolehnya.

"Ayo kita berangkat!'' Devan nampak menarik tubuh Soraya agar tak lagi memeluknya, Sementara nampak jelas di wajah Soraya jika saat ini ia kecewa, ya ia kecewa karena lagi-lagi ia begitu sulit hanya untuk sekedar bermesraan dengan suaminya itu saat bersama.

1
Nagita Marbun
kenapa aku selalu nunggu² update kelanjutannya ya, karena sepenasaran itu dibuat sama alur ceritanya. mudah mudahan update nya lebih banyak lagi y thorr, semangat thorr🔥
Khoirun Nisa'
udah aku kasih mawar nih thorr, yg cepet ya update nyaa, gak sabarr pengen baca kelanjutan nya
Sulastri Sulastri
lanjut
Efi Yusiyanti
judulnya selir dah nanti segini masih aja kalah, mafia apaan tuh dev
Naila
nice
Naila
nice
hazana channel
luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!