NovelToon NovelToon
She'S Become Untouchable

She'S Become Untouchable

Status: tamat
Genre:Tamat / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: Ratna Jumillah

Amora Tithania Genovieve atau sering di panggil Mora, telah mati karena pembulyan yang di terimanya di sekolah.
Tiba - tiba sosok jiwa bergentayangan yang kebetulan bernama Mora juga, masuk kedalam tubuh Mora yang mati.

Mora yang kembali hidup itu akhirnya bertekad untuk membalaskan dendam atas pembulyan yang di terima oleh Mora yang telah mati, sebelum dia membalaskan dendamnya sendiri.

Akankah orang - orang sadar bahwa Mora bukanlah Mora?? Dan bisakah Mora mendapatkan keadilan atas Mora yang sudah mati?

BACA A GIRL ENTANGLED IN MEMORIES, untuk mengikuti kisah ini dari awal.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratna Jumillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPS. 34. Leah tak menyerah.

Beberapa hari setelah hari itu, Mora berangkat ke sekolah seperti biasanya, tapi kali ini dia sambil pusing lantaran dua hari lagi dirinya akan berulang tahun yang ke 18 belas, dan akan bertunangan dengan Byan setelahnya.

'Dia memang tampan, selain itu dia orang nomor satu dan masuk dalam kriteria tipe ku, tapi bertunangan di usia delapan belas tahun apa itu tidak lucu?' Batin Mora.

'Setelah tunangan sudah pasti akan ada pernikahan dan aku akan nikah muda, di mana seharusnya aku masih bermain - main.' Batin Mora lagi.

"Astaga, aku hidup lagi tapi juga sepertinya aku akan hidup singkat." Gumam Mora, ia memijat keningnya dengan frustasi.

Byan terus mengirimi dia pesan ini dan itu, entah dari mana dia mendapatkan nomor Mora. Mora sampai pusing di buatnya.

Asik dengan runyamnya pikiran sendiri, Mora baru sadar ketika tiba - tiba mobilnya di ikuti oleh beberapa orang menggunakan motor dan menggiring mobil Mora ke jalan lain.

"Non, mereka menggiring kita ke jalan ini." Ujar sang supir ketakutan.

"Pagi - pagi sudah buat onar, bapak ikuti saja dengan tenang." Ujar Mora, sambil melihat dua pria yang menggiring mobilnya menggunakan motor.

Dan mobil Mora di hentikan di pinggir jalan yang lumayan sepi, dua pria itu tampak turun dari motor, dan sebuah taksi tampak berhenti juga di sana.

"Bagaimana ini, non?" Tanya supir Mora.

"Jangan panik, pak." Ujar Mora.

"BRAK! BRAK! BRAK!"

"Woi! Turun kalian!" Teriak pria bertubuh tinggi dengan janggut di kepang.

'Ck! Si Jenggot masih saja mau jadi suruhan orang.' Batin Mora, Mora mengenal pria itu.

Mora dengan tenang turun, supir sudah panik sekarang. Mora turun dengan wajah dinginnya dan menatap si jenggot dengan datar.

"Tangkap dia bawa ke taksi." Ujar si jenggot pada anak buahnya.

Satu pria mendekat kearah Mora lalu menarik paksa tangan Mora, Mora pun menatap dingin tangan kotor yang menyentuhnya itu.

"Lepas atau aku patahkan tanganmu." Ujar Mora.

"Ck, apa yang bisa di lakukan gadis lemah sepertimu, mengangkang?" Ujar anak buah jenggot lalu tersenyum mesum.

Mora langsung marah mendengar itu, dia langsung memelintir tangan pria itu sampai pria itu berteriak kesakitan.

"KRAKK!!"

"AAARRGGH!!!!" Pria itu berteriak sampai menangis.

"Aku tahu di mana titik nadi manusia, mau mencobanya? Karena mulut kotormu sembarangan bicara, biar aku buat kau jadi bisu." Ujar Mora lalu langsung meninju mulut pria tadi sampai gigi bagian depannya copot beberapa.

"ARRGHH!! HAKKIT!!" Pria itu langsung menangis karena gigi - giginya copot.

Dan saat itu, ponsel Mora di mobil terus berdering, supir yang tidak tau siapa orang yang sudah menghubungi Mora, langsung begitu saja mengangkat panggilan itu dengan panik.

"Halo, siapapun bapak.. tolong non Mora pak, non Mora di keroyok preman." Ujar sang supir.

Kembali ke sisi Mora, si Jenggot terkejut melihat temannya belum apa - apa sudah berteriak kesakitan, dia pun maju.

"Hei! sialan! ternyata kamu bisa bela diri? Aku tidak percaya akan ada yang mengalahkan aku dan anak buahku, orang terakhir yang mengalahkan aku sudah mati." Ujar si jenggot.

'Aku di depanmu, bodoh.' Batin Mora.

"Kemari kau, biar aku disiplinkan. Anak kecil sepertimu, aku tidak akan kalah.." Ujar jenggot dan mendekati Mora.

Belum juga tangan nya meraih tubuh Mora, Mora lebih dulu melayangkan tendangan nya mengenai wajah si jenggot.

"DUAK!!"

"Argh!!" Jenggot kesakitan.

"Aku sedang sangat marah hari ini, salahkan nasib kalian yang jelek karena bertemu denganku." Ujar Mora.

Dia duduk di atas perut buncit si jenggot lalu menampar Jenggot berulang kali.

"Rasakan ini!"

"PLAK!"

"PLAK!"

"PLAK!"

Jenggot tidak berdaya, sampai wajahnya belok ke kanan dan kekiri sesuai tamparan Mora yang begitu keras nya. Sampai tiba - tiba..

"Non awas!!" Teriak supir Mora.

"Bugh!" Bahu Mora mendapatkan pukulan dari kayu dan Mora kesakitan karena itu.

Mora lantas melihat siapa pelakunya, ternyata Leah.

"Kita bertemu lagi, Mora. Aku tidak rela dan tidak terima atas apa yang terjadi padaku." Ujar Leah dengan senyum iblis.

"Aku rasa aku tidak salah tebak, kamu memang sakit jiwa Leah." Ujar Mora.

"Aku tidak gila! Kamu yang gila! Gara - gara kamu, aku kehilangan segalanya, Mora!" Teriak Leah.

"Apa yang aku ambil darimu?" Tanya Mora, bahunya terasa nyeri sekarang.

"Sejak dulu kau merundungku tanpa sebab, kau selalu menjadikan aku target rundungan mu. Kau yang sudah menyakiti aku, menyiksaku dan membuatku selalu menyedihkan, dan sekarang kau bilang kau kehilangan segalanya karena aku?" Ujar Mora.

"Aku tidak menyukaimu, Mora!" Ujar Leah.

"What the h*ll! Hanya karena kau tidak suka padaku lalu kamu merundungku terus - terusan?? Aku juga manusia Leah!!" Kini Mora sudah mulai meninggikan suaranya.

"Atas dasar apa kau melakukan semua itu kepadaku, hah!? Aku pun ingin hidup, apa kau tahu itu!" Bentak Mora.

"Gila, kamu gila Leah." Ujar Mora.

"Aku tidak Gila!!" Teriak Leah lalu menyerang Mora dengan balok kayu yang dia gunakan untuk memukul Mora.

Mora dengan cekatan menangkis tangan Leah dan mencekik Leah sampai Leah menjatuhkan balok kayu di tangannya.

"Kkkhhh!!" Leah kesulitan bernafas, tapi Leah tidak kehabisan akal, dia meninju perut Mora dan akhirnya cekikannya terlepas.

Jangan lupakan Leah adalah seorang ahli bela diri juga, dia terlatih. Leah kembali menyerang Mora tapi Mora tentu tidak semudah itu di takluk kan, dengan lincah Mora mengimbangi Leah.

"Kau bukan Mora, kan? Mora tidak bisa bela diri, dia hanya gadis culun yang cengeng." Ujar Leah, setelah mendapat tendangan dari Mora.

Mora tidak menggubrisnya, dia sangat emosi dengan gadis sakit jiwa di depannya ini. Leah kembali menyerang, tapi dengan gerakan tak terbaca Mora akhirnya memukul leher Leah sampai Leah mundur ke belakang.

Dengan tatapan dingin tanpa belas kasihan, Mora memukul wajah Leah sebagaimana Leah menjadikan Mora asli sebagai samsak tinju.

"BUGH!"

"PLAK!"

Dan terakhir Mora melompat untuk menendang dada Leah sampai Leah terkapar penuh darah. Mora kemudian menghampiri Leah dan mencengkeram kerah baju Leah lalu tersenyum dingin dan berkata..

"Ya, benar.. Aku bukan Mora. Mora yang selalu kau rundung sampai mengenaskan itu sudah mati di atap sekolah, di hari kalian menendanginya tanpa perasaan." Ujar Mora dengan tatapan nanar.

Leah tertegun mendengar itu, dia merasa ngeri dengan tatapan Mora sekarang.

"Mora yang lemah yang selalu kau dan teman - temanmu tindas, sudah mati membawa sejuta kesakitan atas perlakuan kalian. Kau puas Leah??" Ujar Mora, satu tetes air mata nya jatuh.

"Sekarang aku yang akan membalas apa yang sudah kau lakukan pada Mora." Ujar Mora, dia bangun dan menarik balok kayu yang sebelumnya Leah pegang.

Mora mengangkat balok itu dan dengan tatapan kemarahan, Mora hendak memukul Leah..

"HAAARRGGG!!!"

"Mora, jangan!" Sebuah tangan menarik Mora langsung kedalam dekapan nya.

Balok kayu yang seharusnya mengenai Leah, kini terjatuh di tanah.

"Jangan.." Ujar pria itu lagi, yang ternyata adalah Byan.

"Byan." Gumam Mora.

Leah tidak mau menyerah, dia mengambil balok tadi dan hendak memukul Byan tapi dia lebih dulu di ringkus Lodi.

"Diam!!" Bentak Lodi.

"Dia bukan Mora! Mora yang asli sudah mati, dia bukan Mora! Dia Mora palsu!" Teriak Leah.

"Lepas! Siapa kau! Lepas!" Leah meronta, tapi Lodi mencengkeram tangan nya dengan erat.

"Dia sepertinya mengalami gangguan mental, lebih baik bawa dia ke rumah sakit jiwa." Ujar Mora pada Lodi.

"Kau yang gila! Aku tidak Gila!" Teriak Leah.

"Tunggu!" Ujar Mora, dia melepaskan diri dari dekapan Byan.

Mora mengambil ponselnya, lalu dia memutar Video kemarin dimana Rubi, Anet dan Kyomi membicarakan Leah setelah Leah di keluarkan.

"Lihat ini Leah, ketiga temanmu bahkan menertawakanmu sebagai anak simpanan." Ujar Mora, dan tersenyum smirk.

Leah melihat itu dengan nafas memburu, dia tidak menyangka ketiga temannya yang selalu diam di bawah kendalinya ternyata malah menertawakan dirinya di belakang.

"Menyedihkan bukan?? Sangat menyedihkan." Ujar Mora, lalu menutup ponselnya.

"Kau lebih menyedihkan dari pada semua siswi yang kau rundung, Leah. Siswi yang bahkan kau buat mati bunuh diri, setidaknya dia mendapatkan kedamaian di sana, tapi kau??" Ujar Mora menggantung.

"Kau sengsara sendirian." Ujar Mora dengan tatapan iblisnya.

"AAARRGGG!!!" Leah berontak hendak menyerang Mora, tapi tangan nya di tahan Lodi.

"PLAK!!" Mora menampar Leah sampai sudut bibir Leah berdarah.

"Tamparan itu adalah untuk apa yang kau perbuat hari ini." Ujar Mora.

"PLAK!!"

"Dan yang ini, adalah untuk kebodohanmu." Ujar Mora.

"Tetaplah hidup Leah, dan terima kesengsaraan mu aku tidak akan pernah memaafkanmu, dan sama sepertimu, aku juga tidak akan membiarkanmu hidup tenang.." Ujar Mora, lalu berbalik.

Byan langsung kembali mendekap Mora erat - erat dan langsung menyuruh Lodi membawa Leah ke rumah sakit jiwa.

"Bawa dia ke rumah sakit jiwa." Ujar Byan, dan Lodi mengangguk.

"Mora, kamu tidak apa - apa?" Tanya Byan khawatir.

Mora menatap Byan dan menggelengkan kepalanya, dia nyaris kelepasan dan akan membunuh Leah kalau saja Byan tidak datang tadi, insting membunuh dan kebencian di dalam hati Mora terhadap Leah mencampur menjadi satu.

"Syukurlah.." Ujar Byan, lalu memeluk Byan lagi.

'Aku hampir kelepasan tadi..' Batin Mora.

...TO BE CONTINUED.....

1
nacho
Luar biasa
nacho
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
D̶͔̭̪̻Hͥ̽ͣ̃̔A̷͙ͭͫ̕N̺̻̔̆ͅI̍̅̀̎̊
keren
Aflona Sero
bagus ceritanya
Hikam Sairi
baca
Ratna Jumillah: Selamat membaca kak.
total 1 replies
Wahyu Purwati
gak ada lanjutannya kah?
berasa cpt bgt cerita nya
Rey Linae
Luar biasa
Marianti Lim
10 m habis begitu saja...gila
Marina Abdul
Luar biasa
Mahyuni Suanti
wkwkwwkwk🤣🤣🤣❤️
Mahyuni Suanti
aduhhhh ya ampunnn sakit mulut ku cekikiann bacanya thorrr🤣🤣🤣🤣🤣
dahsyattt author nya the best💖💖💖
Mahyuni Suanti
sumpahhhh aku bacanya sampek berderai air mata sangkin lucunya🤣🤣
bener" seruuuu ceritanya thorr💖💖💖💖
Mahyuni Suanti
seruuuuuu bangetttt😁😁🫰
Mahyuni Suanti
😍😍😍
Mahyuni Suanti
sumpahhh ngakakkk thorrr😅🤣
tapiii ini seriusss kerenn x ceritanya ada kocak" nya 😁
aku suka x thor❤️❤️
terimah kasih bnyak thor🫰❤️
Mahyuni Suanti: iya sama" thor🥰🥰
Mahyuni Suanti: ☺️❤️❤️
total 5 replies
Lii Art
Luar biasa
Miss Yeye
Keren . Tdk membosankan.
my+ng
bagusssss ceritanya 👍👍👍👍👍👍👍
Ramlah
happy ending 🤗😘🥰🫶 thanks thor baca ceritamu seperti makan permen nano nano semua rasa ada didalamnya 💯% suka
Warijah Warijah
Oh iya Thor . ini sekolah tahun berapa y. Ko ga ada cctv y..secara ini sekolah bonanavid masa g ada cctvnya 🙏
Ratna Jumillah: Ada kak, seperti yang kita tahu, sekolahnya melindungi si Leah. dan saat pembulian terjadi, itu di tempat yang nggak terpantau cctv.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!