Viona adalah seorang gadis yang terjebak di sebuah pekerjaan hiburan malam, sebelumnya dia di ajak Tasya teman yang baru ia kenal di kota untuk bekerja di sebuah club sebagai seorang pramusaji.
Viona tidak mengira setelah dirinya bekerja selama dua minggu Tante Siska selaku pemilik club itu menyuruhnya untuk melayani seorang laki-laki hidung belang tamu di club itu.
Terjebaknya Viona di club itu malah membawa dirinya bertemu dengan seorang CEO tengil yang bernama Yuda.
Yuda kerap sekali mendatangi club itu hanya untuk bersenang-senang tapi dia tidak pernah sedikitpun tergiur dengan wanita penghibur, tapi entah mengapa semenjak dirinya bertemu dengan Viona dia malah mulai jatuh cinta.
Tasya yang sudah lama menyukai Yuda menjadi sangat benci pada Viona karena menurutnya Vionalah yang sudah merebut hati Yuda darinya.
Bagaimanakah kisah seru mereka selanjutnya? yuk langsung baca...
Happy reading!
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian dicerita ini ya readers..Terimakasih🙏😍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Indaria_ria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25. Kemarahan Yuda
"Viona ada di?" Belum sempat Meta memberitahukan sesuatu pada Berto, Tasya sudah lebi dulu memanggilnya.
"Meta, ada yang mencarimu!" Meta langsung saling pandang dengan Berto, Meta belum bisa menceritakan keberadaan Viona karena adanya Tasya disana.
"Meta?" Berto mencoba bertanya pada Meta tentang kelanjutan info darinya.
"Aku pergi dulu Berto ada yang sudah menungguku, jangan lupa tunggu aku di dekat gudang ya, seperti biasa." Berto langsung melongo, apa yang di maksud Meta berbicara seperti itu pada dirinya.
Sementara itu Tasya langsung menatap tajam kearah Meta, dia takut kalau Meta sudah mengetahui sesuatu dengan rencananya kali ini.
"Apa Meta tahu apa yang sedang aku rencanakan? atau jangan-jangan selama ini dia ada main dengan Berto dibelakang? seleranya rendah sekali." senyum miring terlihat dari bibir Tasya, dan dia langsung pergi dari tempat itu.
"Berto, bagaimana? apa kamu sudah mendapat petunjuk?" Yuda segera menyusul Berto yang ternyata sedang berbicara dengan seseorang.
Tanpa Yuda ketahui dari tadi Tasya masih saja terus membuntutinya, dia tidak ingin rencananya kali ini gagal, dia ingin melihat bagaimana reaksi Yuda kalau tahu Viona sudah tidak suci lagi.
"Belum ada petunjuk, tapi tadi saya hampir saja mendapat petunjuk dari seseorang, tapi dia malah sudah langsung pergi karena ada pelanggan yang menunggunya."
"Dia bicara apa?"
"Tadi dia hanya bilang, jangan lupa tunggu aku didekat gudang." Yuda langsung menyimpulkan kata-kata dari Berto.
"Didekat gudang? barang kali itu petunjuk kalau sekarang Viona ada didekat gudang atau bisa saja di dalam gudang!" Tasya yang mendengar ucapan Yuda langsung terperanjat, kenapa Yuda bisa memikirkan hal itu, Tasya segera mengambil ponselnya untuk segera menghubungi Ferdian.
Sementara itu Viona yang masih berada didalam gudang saat ini sedang merasakan ketakutan yang luar biasa, kali ini Ferdian sudah berhasil melepas pakaian yang ia kenakan, kini terlihat hanya tinggal pakaian dalam, serta rok mini yang masih ia kenakan, Viona benar-benar sangat malu, seumur hidup baru kali ini ada orang yang berani melakukan ini pada dirinya.
"Hem...hem..hem!" air mata Viona sampai tak kuasa menahan kesedihannya, melihat Viona menangis malah semakin membuat Ferdian tertantang, saat ini mata Ferdian sampai tidak berkedip melihat pemandangan didepannya, dia merasakan aliran darahnya kini langsung menegang.
Ferdian sudah tidak sabar ingin menikamati keindahan tubuh Viona bahkan memandang dua gunung kembar yang masih tertutup sebuah kain saja sudah membuat air liurnya terasa naik turun.
Belum sempat ia melakukan sesuatu pada Viona tiba-tiba saja ponsel miliknya berbunyi, pertama dia hanya mengabaikannya saja, tapi suara ponsel itu tak juga berhenti, sepertinya itu telepon penting tapi entah dari siapa.
"Siapa yang berani-beraninya mengganggu kesenanganku!" Ferdian sangat kesal, tapi dia juga penasaran, dia takut kalau yang meneleponnya itu adalah Elisabet istrinya.
"Tasya?" Ferdian langsung melihat siapa orang yang sudah berulang kali menghubunginya, disana ada nama Tasya, dengan cepat dia langsung mengangkatnya.
"Halo?"
"Halo Ferdian, tolong segera kamu tinggalkan tempat itu! kamu sedang bahaya!"
Tut...tut...tut...
Panggilan langsung berakhir setelah Tasya menyuruh Ferdian segera pergi dari tempat itu, Ferdian langsung panik dia langsung kalang kabut, dia yakin kali ini Tasya tidak main-main, dia juga tidak mau tertangkap basah, hanya gara-gara rencana Tasya kali ini.
Viona mulai bingung melihat perubahan pada Ferdian yang langsung memakai pakaiannya kembali, Viona merasa ada sesuatu yang terjadi, padahal saat ini keringat dingin sudah membanjiri diseluruh tubuhnya, dia takut akan terjadi sesuatu pada dirinya.
Tanpa berbicara apapun, Ferdian langsung meninggalkan Viona begitu saja, dia sedikit berlari meninggalkan gudang itu. Sementara itu Yuda dan Berto kini sedang berjalan menuju kearah gudang yang berada dibelakang Club milik Siska.
"Ini gudangnya!" ucap Berto memberitahukannya pada Yuda saat mereka sudah berada di depan gudang yang dimaksud.
"Tolong, kamu buka gudang ini!" Yuda meminta tolong pada Berto dia yakin Berto memegang kunci gudang atau setidaknya dia punya cara untuk membukanya.
Berto mencoba meraih gagang pintu, dia ingin memastikan kalau pintu itu memang benar-benar sedang terkunci, tapi nyatanya baru saja dia mencoba membukanya pintu itu sudah langsung bisa terbuka.
"Pintu ini tidak dikunci!" Berto langsung terkejut mendapati pintu gudang dalam keadaan tidak terkunci, dia pikir gudang itu biasanya selalu terkunci dan tidak ada satupun orang yang berani memasuki gudang itu tanpa seijin Siska.
Samar-samar dari dalam Viona mulai mendengar percakapan seseorang dari luar, dia kembali merasakan ketakutan dia mengira Ferdian akan kembali lagi dengan membawa teman-temannya, kini dia membayangkan bagaimana nasibnya nanti setelah ini.
"Tuhan, selamatan aku?" kembali air mantanya mulai berjatuhan, bagaimana nasib yang harus ia jalani kalau sesuatu terjadi pada dirinya. Sementara Yuda langsung masuk kedalam gudang itu dengan diikuti Berto di belakangnya.
Ruangan itu gelap, Berto segera menyalakan lampu diponselnya dan mencari keberadaan saklar lampu di gudang itu, setelah menemukannya dia langsung menyalakannya, terlihat suasana langsung terang karena ada cahaya lampu.
"Viona?" Suara Yuda yang langsung berteriak, saat dirinya baru saja melihat keberadaan Viona disana.
"Yuda?" Viona tidak menyangka kalau Yuda bisa menemukan dirinya, kini dia bingung antara bahagia dan juga malu, malu karena saat ini dia sudah tidak memakain pakaian karena ulah Ferdian.
"Siapa yang berani melakukan semua ini?" nafas kasar Yuda terlihat disana, Yuda segera membuka jaketnya untuk menutupi tubuh Viona, dia tidak mau kalau Berto terlalu lama melihat Viona dalam keadaan terbuka seperti saat ini.
Yuda sangat marah sekali, kenapa bisa Siska sampai teledor mengawasi Viona, padahal uang sudah sering ia berikan pada Siska untuk dirinya agar menjaga keamanan Viona.
Bersambung....
