NovelToon NovelToon
Sugar Baby Om Ganteng

Sugar Baby Om Ganteng

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: Tessa Amelia Wahyudi

Karena sudah bosan dengan hidup susah, akhirnya Dinda memilih jalan pintas mengikuti teman-temannya yang menjadi wanita simpanan para pria kaya di luar sana. Sebutan kerennya sugar baby.

Mereka bisa hidup mewah dan banyak uang bahkan temannya ada yang dibelikan mobil hingga membuat Dinda tergiur untuk melakukan hal itu saat sekolah demi membantu ekonomi keluarganya karena dia mulai bosan makan dengan tahu dan tempe saja.

Lalu, akankah Dinda mendapatkan apa yang diinginkannya dengan standar yang begitu tinggi untuk calon sugar Daddy-nya karena dia tidak ingin laki-laki tua dan perut buncit seperti sugar daddy-nya Intan teman sekolahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tessa Amelia Wahyudi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7. Supermarket

Dinda sudah janjian dengan kedua teman-temannya untuk bertemu di supermarket karena banyak hal yang ingin dia ceritakan pada kedua temannya. Bukan hanya itu saja, dia juga ingin membeli beberapa pakaian untuk dirinya di apartemen nantinya karena dia hanya membawa beberapa pakaian dari rumah kontrakannya karena menurutnya pakaian itu sudah jelek dan kumuh semua.

Tadi, sebelum dia pergi meninggalkan rumah, Dinda meninggalkan uang satu juta yang di dapatkannya dari Daniel kemaren untuk ibunya. Berharap bahwa itu bisa untuk menolong keluarganya. Bisa saja Dinda memberikan banyak, tapi dia tidak melakukannya karena tidak ingin ibunya curiga dia memiliki banyak uang. Itu saja dia mengatakan bahwa dia mendapatkan uang di muka karena telah mau bekerja dan menjaga rumah calon majikannya. Entahlah, dia tidak tahu sampai kapan dia harus berbohong pada ibunya. Setidaknya dia melakukan semua ini untuk keluarganya.

"Kalian di mana? Gue udah di bawah nih, lama banget tau gak!" gerutu Dinda yang menghubungi Siska. Entah dimana kedua temannya itu berada karena belum juga sampai sementara dia sudah mulai berbelanja bahan makanan untuk apartemennya Daniel.

"Kita di belakang Lo! Lagian fokus banget belanjanya," balas Siska hingga membuat Dinda langsung mematikan sambungan teleponnya karena kedu temannya sudah datang.

"Lagi galau gue! Ibu tetap nolak gue buat jadi pembantu kan gua bilangnya kerja jadi pembantu makanya gak pulang. Gak tau gue mau sampai kapan bohong sama ibu," adunya pada Siska dan Intan karena hanya mereka saja tempat untuk dia bercerita dan berkeluh kesah tentang kehidupan yang di jalaninya saat ini.

"Yaudah sih, lagian elu udah ambil keputusan ini dan gak bisa mundur lagi. Pikirin lagi deh itu uang 300 juta bisa buat beli sawah di kampung, jadi mending gak usah mikirin yang gak penting deh. Yakin aja sama diri Lo sendiri. Besok-besok belum tentu lu dapat duit segitu lagi. Mending jalani aja dulu, soal ada atau gak yang nikahi elu nanti karena gak perawon lagi yaudah sih, lagian juga sekarang banyak kok yang nikah ceweknya udah gak perawon jadi ya bodo amat sih kalau gue." ujar Intan yang berpikir sangat realistis sekali. Menurutnya hal-hal seperti ini itu tidak perlu terlalu di pikirkan karena bisa merusak mood mereka saja.

"Nih ya Din, menurut gue loh ini ya. Sekarang kalau kita gak punya duit gak ada yang mau temenan sama kita. Jangankan temenan, anggap kita ada aja juga gak Din.Ibarat katanya, setan juga gak mau deketin kalau gak punya duit, apalagi orang. Tapi kalau kita punya duit, yang jauh di ujung dunia pun menganggap saudara dan teman baik. So, gak usah mikirin itu deh." Siska menambahkan apa yang Intan jelaskan tadi. Mereka tidak ingin Dinda selalu di rendahkan oleh banyak orang. Di sekolah juga dia sering di ejek anak kang kuli panggul, walau memang kenyataannya seperti itu tapi tetap saja rasanya sedih dan kesal. Jika saja Dinda bisa memilih, dia akan memilih terlahir menjadi anak orang kaya, bukan anak orang miskin begitu kan.

"Yaudah deh, gue gak akan mundur lagi. Trabas terus deh. Duit 300 juga, gue buat beli rumah ibu sama ayah gue deh. Tapi gak sekarang, takutnya nanti mereka curiga lagi. Sekarang mending temeni gue belanja buat makan sih om."

"Nah itu tau. Tapi elu Sugar baby apa pembokat? Segala masak juga. Jangan-jangan elu mau di Lantik jadi istri. Ujian dulu coy, sebelum anu di ranjang. Ehh, beli lingerie gak sih beb? Beli yuk buat simpenan, hahahaha ..." Siska tertawa membayangkan Dinda memakai lingerie berwarna merah menyala dengan kulit putih mulus miliknya. Beruntung dia memiliki wajah cantik dan kulit yang indah walau terlahir dari keluarga miskin. Jika tidak, mana ada yang bisa di jual dari diri Dinda.

"Apaan itu? Pakaian dinas yang sering kita beli buat kalian ya?" tanya Dinda yang mulai penasaran.

"Hooh," jawab kedua temannya secara bersamaan. Mereka memang akan kembali membeli itu dan Dinda juga harus memilikinya.

"Udah, cepetan belanjanya dan habis ini kita beli lingerie buat elu. Gak usah yang seksoi dulu deh. Kasih tipis-tipis aja dulu buat sih om. Paling gak hot pant lu harus punya biar narik itu sih om. Eh btw gimana sih om? Ganteng gak?" tanya Intan yang mulai penasaran dengan Daniel, sugar daddy-nya Dinda.

"Ganteng sih, tapi judes banget tau gak. Badannya ya ampun, gede banget. Kemaren gue liat dia pakai handuk, itu otot gede banget. Kotaknya banyak di perut dan-"

"Wah, mulai mesum elu ya hahaha..." Siska dan Intan tertawa bahagia melihat kepolosan Dinda yang seperti itu. Mereka tidak menyangka jika Dinda bisa menceritakan otot bagian perut laki-laki karena selama ini Dinda tidak pernah dekat dengan siapa pun dan sekalinya ada langsung jadi sugar baby gak tuh.

"Eh, biasanya kalau bule itu panjang dan gede loh Din. Om Kevin yang Indo Australia aja gede banget dan sesek gue kalau amsuk full, apalagi itu bule Jerman. Mampus gak tuh sampai tenggorokan."

"Hahahaha ..." Intan adalah orang yang paling bahagia ketika melihat wajah panik Dinda ketika mendengar apa yang Siska katakan.

"Ih, kok ketawa?" tanya Dinda yang mulai kesal dengan temannya.

"Saat ini Eli polos, besok elu di polosin. Kasih semi dulu deh Tan, buat Dinda belajar. Paling gak tau cara ciuman deh. Masak iya sugar baby gak tau ciuman kan lucu."

"Gue kirim linknya. Eh, ganti hp gih Din, iya kali sugar baby bule Jerman hpnya xiom* jadul gitu. Beli iPhone kayak kita dong biar gaya dikit. Pakai aja kartu itu karena gue yakin duitnya gak berseri. Gas terus."

"Hooh, bagus tuh. Kita tes dulu, sih om pelit gak. Kalau dia marah tinggal bilang potong uang kontrak aja deh. Tapi feeling gue gak mungkin deh. Apartemennya juga di kawasan elit, mana mungkin orang susah," ucap Intan.

"Kata om Kevin sih om Daniel itu orang kaya. Cuma ya gitu, perebutan harta di keluarganya jadi dia malas di Jerman. Lebih suka berkelana. Di Hamburg keluarganya dan doi punya dua adik tiri dan Taulah ya perebutan harta orang kaya dan dia malas tinggal di sana. Di tambah lagi pas dia ke indo ceweknya selingkuh, kan bangsat banget," jelas Siska yang mengetahui semua itu dari om Kevin. Sedangkan Dinda mulai mengerti tentang Daniel saat ini. Setidaknya dia mulai belajar untuk semua itu.

"Yauudah deh, nanti temeni gue beli hp ya, tapi habis gue belanja ini."

1
Patrish
Tessa Amalia.... hari ini aku menyelesaikan membaca cerita ini.. YANG KE DUA... ternyata aku sangat menikmati....
flower
/Shy//Shy/
Patrish
Tuhan.. pakai T ya thor jangan t 🙏🏻🙏🏻
Patrish
begitu sakitnya Daniel... seperti kaca retak... ketika diperbaiki maka bekasnya tetap.. tidak hilang... seperti paku yang ditancapkan di dinding.. ketika paku dicabut makan bekasnya tetap menganga.... hati yang luka susah untuk disembuhkan
Patrish
"....dalam untung dan malang.. dalam suka dan duka... dalam sakit dan sehat......... "

jadiningatwaktuitudi depanaltar❤❤❤❤
Patrish
pasti lah!!!! seorang anak dengan mata kepalanya sendiri melihat penderitaan ibunya.. sementara ayahnya tidak membela sedikit pun..
Patrish
good Girl Dinda... harus seperti itu.... jangan sampai terinjak👍🏻👍🏻
Patrish
😢😢😢😢poor Daniel...
Patrish
ini yang ada dipikiranku... semoga adik adiknya bisa melanjutkan sekolah dan hidup layak.... ❤Daniel❤
Patrish
biarkan ibu reda dulu Dinda... ada saatnya semua menjadi baik...
Nora Novita Siampa
Luar biasa
Ifah Ifah
good Daniel buat daddy mu menyesal
Ifah Ifah
kasian dinda 😭😭😭
Ifah Ifah
moga daniel tau perbuatan Elizabeth
Patrish
waah.. Daniel.. Daniel... nyalimu tidak sebading dengan bentuk tubuhmu..
Ifah Ifah
Luar biasa
flower
/Proud//Proud/
Ifah Ifah: teman yg solid 👍👍😁😁
total 1 replies
Tini Purwanto
Luar biasa
Tini Purwanto
Lumayan
Sri Muryati
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!