Dea dan Marco saling mencintai. Namun hubungan mereka tidak di restui oleh mama nya Marco yang bernama Ratna. Dalam kisah cinta mereka, banyak sekali rintangan dan halangan nya. Apa kah mereka akan tetap bersama? Atau mereka akan berpisah?
Karya ini kelanjutan dari karya Gadis ku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mpit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Taman romantis Marco
Hari ini Marco mengajak Dea untuk pergi ke cafe milik Marco. Mereka di sana untuk bekerja sama membuat menu baru yaitu sate ayam bumbu kampung. Itu lah nama menu baru di cafe Marco. Di mana Dea lah yang menjadi chef nya.
"Hai Dey," Tegur Rumi yang datang berkunjung ke cafe itu.
"Eh Rumi, apa kabar kamu? Gimana liburan bulan madu nya?" Tanya Dea kepada Rumi. Mereka duduk di meja yang berada di pojok cafe.
"Alhamdulillah semua nya terasa menyenangkan Dey. Makasih lo Dey, kamu dan pak Marco sudah mau membiayai pernikahan dan juga liburan bulan madu kami." Ujar Rumi menggenggam tangan Dea sahabat nya itu.
"Iya sama-sama. Aku juga senang melihat kamu senang. Secara kamu dan Jaka adalah karyawan nya mas Marco. Tentu saja mas Marco mau melakukan hal itu." Ujar Dea tersenyum senang.
"Tapi kan Dey gak semua bos lo mau melakukan hal itu. Pak Marco saja yang berbaik hati seperti itu." Ujar Rumi lagi.
Dea hanya tersenyum mendengar apa yang di katakan oleh sahabat nya itu.
"Oh ya Rum, kami tinggal dimana sekarang?"
"Aku tinggal nya di rumah mertua ku Dey, yah karena ayah nya Jaka sedang sakit, aku membantu ibu nya Jaka untuk merawat nya." Jelas Rumi.
***
Di sebuah taman yang tenang dan indah, Marco telah dengan cermat mengatur suasana untuk menciptakan suasana romantis yang memukau. Ketika matahari mulai terbenam, taman diterangi oleh sinar jingga yang hangat, menciptakan latar belakang yang indah untuk malam yang tak terlupakan.
Awan-awan tipis dan langit berwarna oranye muda memantulkan keindahan senja. Di atas pohon-pohon yang rindang, lampu-lampu lampion kecil tergantung dengan cantik, memberikan kilauan lembut dan romantis. Sebaris lampu fairy yang halus juga tertata dengan apik di sekitar meja makan di tengah taman.
Di tengah taman, ada sebuah meja makan elegan dengan taplak meja berwarna krim dan lilin-lilin beraroma lembut yang dinyalakan di tengahnya. Piring-piring cantik dengan hiasan bunga di pinggirnya menambah sentuhan kelas pada setiap hidangan.
Bunga-bunga mawar merah muda dan putih ditempatkan dalam vas-vas kristal dan tersebar di sekitar meja makan. Aroma wangi bunga-bunga tersebut memenuhi udara, menciptakan suasana yang memabukkan.
Di sekeliling taman, ada jalan setapak dengan lampu-lampu taman yang berderet rapi, menyinari jalur setapak dengan cahaya gemerlap. Sebatang pohon cemara besar di ujung taman memiliki gantungan ayunan yang hangat dan nyaman, tempat Dea dan Marco dapat bersantai setelah makan malam.
Malam semakin gelap, dan bintang-bintang mulai bersinar di langit. Hembusan angin ringan membawa kehangatan dan suasana romantis yang semakin akrab. Hiasan marco telah menciptakan taman impian untuk makan malam romantis bersama Dea, menghadirkan momen indah yang akan selalu dikenang sepanjang hidup.
"Wow, mas, taman ini sungguh menakjubkan! Kamu melakukan semua ini sendiri?" Dea terkesima dengan keindahan taman itu.
"Iya, sweety. Semua ini untukmu. Aku ingin malam ini menjadi spesial dan berbeda dari biasanya." Ujar Marco tersenyum bangga.
"Terima kasih, Marco. Aku sangat terkesan. Kamu sungguh tahu cara membuatku terpesona." Dea tersipu malu.
"Kamu layak mendapatkan yang terbaik." Ujar Marco mengeggam tangan Dea dengan lembut.
"Aku bersyukur memiliki kamu dalam hidupku."
"Aku juga bersyukur memiliki kamu, mas. Kamu adalah sosok yang istimewa bagiku." Ujar Dea membalas genggaman tangan suami nya itu.
"Aku berjanji akan selalu ada untukmu, mendukungmu, dan mencintaimu sepanjang hidupku." Ujar Marco tersenyum lembut kepada istri nya itu.
"Dan aku juga akan selalu ada untukmu, mas. Bersama denganmu, aku merasa kuat dan penuh semangat menghadapi apapun." Jawab Dea tak terasa beberapa air bening mengalir di pipi nya. Yah wanita itu terharu akan keromantisan suami nya itu. Hingga pada akhir nya ia menitikkan air mata kebahagiaan.
"Kamu begitu berarti bagiku, Dea. Setiap saat bersamamu adalah momen berharga dalam hidupku." Marco mengusap lembut pipi mulus istri nya itu.
"Aku berjanji akan selalu mencintaimu, Marco, dan membuat setiap hari menjadi spesial bagimu juga." Dea membenamkan kepala nya di dada bidang suami nya itu.
"Terima kasih, Dey, aku bersyukur bisa memiliki momen romantis ini bersamamu di taman ini." Ujar Marco mencium puncak kepala wanita yang ada di dalam pelukan nya itu.
***
Ketika suasana semakin romantis, tiba-tiba Alicia, istri kedua Marco, datang bersama Ratna mama nya Marco, tanpa pemberitahuan sebelumnya. Mereka berdua terlihat agak kaget melihat Marco dan Dea sedang bersama.
"Marco?! Apa yang sedang terjadi di sini?" Ujar Alicia kesal.
"Mama, Alicia, ngapain kalian di sini?" Tanya Marco kaget dengan kedatangan kedua wanita yang berbeda usia itu.
"Harus nya mama yang tanya sama kamu, ngapain juga kamu berduaan di sini bersama wanita mandul ini? Pakai acara makan malam romantis lagi." Protes Ratna tampak tidak senang dengan makan malam itu.
Dea hanya bisa menunduk mendengar ucapan dari mertua nya itu. Ia sangat sedih dan terluka dengan kata-kata hinaan yang di lontarkan kepada nya.
"Ma, jangan berbicara seperti itu kepada Dea. Dea adalah istri ku ma."
"Terus, aku istri mu tidak kamu pedulikan begitu? Kenapa kamu harus pilih kasih sih Marco, aku juga istri mu dan aku juga sedang mengandung anak mu. Harus nya kamu lebih memperhatikan ku. Dan makan malam romantis ini untuk ku bukan untuk Dea." Ujar Alicia dengan penuh rasa kesal di hati nya.
"Bukan nya dari awal kamu tahu bawa aku tidak mencintai mu. Aku menikah dengan mu hanya kerena terpaksa. Wajar jika aku seperti ini kepada mu." Jawab Marco yang benar ada nya.
"Kok kamu gitu sih Marco?" Tanya Ratna.
"Lah, bukan aku mengatakan hal yang sebenar nya. Aku memang tidak mencintai Alicia. Jika kamu tidak suka dengan apa yang aku lakukan, kamu boleh kok pergi meninggalkan ku." Jelas Marco lagi dengan tegas.
"Marco, jaga bicara mu. Alicia saat ini sedang mengandung anak mu. Setidak nya pikirkan bayi yang ada di dalam perut nya." Ujar Ratna lagi.
"Karena aku selama ini memikirkan anak itu aku tidak menendang nya dari rumah. Jika tidak, sudah lama aku tendang dia dari rumah. Bukan nya selama ini aku juga cukup perhatian sama kamu?" Ujar Marco. Yah selama kehamilan, Marco juga sedikit peduli kepada Alicia. Di mana Marco selalu membuatkan susu hamil dan juga menyuapi Alicia makan. Meski terpaksa hal itu Marco lakukan demi anak nya yang tidak bersalah itu.
Namun, Alicia masih menuntut lebih dari nya dan meminta Marco untuk memberikan perhatian lebih selayak nya Dea. Jelas hal itu tidak mungkin terjadi, secara dari awal sudah Marco katakan tidak mencintai Alicia.