Saat istri lain mendengar suaminya akan menikah lagi, akan marah. Tetapi berbeda dengan Karina, dengan senang hati, ia menikahkan suaminya dengan wanita lain.
Terdengar mustahil, tapi ini terjadi didalam kehidupan seorang wanita yang bernama Karina.
"Katakan, siapa wanita yang akan kamu nikahi, mas. Aku akan menikahkan kalian."
Dengan tersenyum lebar, Karina menerima keputusan suaminya yang akan menikah lagi.
Sebenarnya, apa yang membuat Karina memutuskan itu? Ayok baca!
Instagram: Coretanluka65
FB: Pena Tulip
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lukacoretan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu seseorang
Keesokan harinya, Alana terbangun dari tidurnya. Seperti biasa, dia akan bersiap masuk kerja.
Sebelum Alana masuk ke kamar mandi, Alana memastikan dulu, kalo tidak ada Ethan dirumahnya, karena dia sangat trauma dengan kejadian kemarin..
"Aman, dia tidak kesini," gumam Alana, mengelus dadanya.
Setelah memastikan, kalo Ethan tidak ada. Alana bergegas akan membersihkan tubuhnya.
"Seger sekali," ucap Alana.
Setelah Alana mandi, dia mengganti bajunya, dengan pakaian yang sopan.
"Masih ada waktu, satu jam lagi," kata Alana.
Alana memutuskan untuk makan terlebih dulu, karena dia tidak bisa kalo pagi-pagi tidak makan.
Alana menghabiskan satu roti dengan susu dipagi hari, setelah itu. Dia berniat akan langsung berangkat ke tempat kerjanya.
Tetapi, saat dia keluar dari rumahnya, dia dibuat kesal dengan kedatangan Ethan.
"Ya'ampun, dia lagi. Padahal sudah merasa beruntung, tidak bertemu dia," gumam Alana kesal.
Alana buru-buru mengamankan rumahnya, setelah itu dia naik sepeda, seolah-olah tidak melihat keberadaan Ethan.
Saat Alana akan mengayunkan sepedanya, tiba-tiba, Ethan menarik sepeda Alana.
"Pergi dengan saya.."
Kata Ethan, sembari menarik sepeda milik Alana.
Dengan terpaksa, Alana membalikan badannya, lalu ia berkata, "Saya bisa pergi sendiri."
"Tapi sekarang, ada saya," kata Ethan.
"Saya tidak menyuruh anda, datang kesini," ucap Alana kesal.
"Saya yang berniat menjemput kamu," jawab Ethan dengan entengnya.
"Plis tuan Ethan, yang terhormat. Jangan menganggu saya!" tekan Alana.
"Saya tidak menganggu, hanya ingin menemani dirimu," jawab Ethan.
"Saya merasa terganggu, dengan kehadiran anda," ujar Alana kesal.
"Itu urusan kamu, urusan saya cuman memastikan kamu baik-baik saja," jawab Ethan.
"Benar-benar dibuat gila," ucap Alana.
"Makanya, jangan emosian. Nanti cepat tua," kata Ethan.
"Hei, yang ada, anda sudah tua," ujar Alana kesal.
Alana selalu dibuat kesal, setiap bertemu dengan Ethan, karena menurut Alana. Ethan sangat menganggu kehidupan tenangnya.
"Jangan ngeyel, ayok saya antarkan," kekeh Ethan.
"Tidak mau," tolak Alana.
"Keras kepala sekali," ujar Ethan.
"Mending sana pergi!" usir Alana.
Dalam sejarah kehidupan Ethan, tidak pernah dia mendapatkan tolakan dari siapapun, jadi dia kesal saat mendapatkan tolakan dari Alana.
"Turunkan aku, aku tidak mau pergi denganmu!" ujar Alana kesal.
Ethan sigap menggendong Alana, dia membawa Alana kedalam mobilnya, karena Alana terus menolak ajakannya.
"Duduk!" titah Ethan kesal.
Dengan bibir yang cemberut, akhirnya Alana duduk disebelah Ethan.
"Nah gitu, diam. Kan enak lihatnya," ucap Ethan.
Tetapi Alana enggan menjawab, karena dia masih kesal dengan paskaan Ethan.
"Kalo ada yang bicara, jawab!" kata Ethan.
"Males," jawab Alana ketus.
"Kenapa selalu, menganggu aku, hah?" teriak Alana.
"Nanyanya pelan-pelan, telinga saya masih berfungsi dengan baik," jawab Ethan, dengan nada suara yang lemah lembut.
"Suka-suka aku dong! Orang ini mulut saya!" jawab Alana kesal.
"Kenapa kamu seperti menutup diri, dari dunia luar?" tanya Ethan.
"Katanya sudah tahu, bagaimana saya, tapi kok masih nanya," ujar Alana.
"Kalo bicara, biasakan. Lihat matanya," kata Ethan.
"Emh.."
Meskipun Ethan kesal, tetapi saat melihat ekspresi wajah Alana, ia menjadi gemas.
"Saya tidak tahu, bagaimana tentang hidupmu," ucap Ethan.
"Jangan dicari tahu, nanti menyesal," jawab Alana.
"Kenapa menyesal? Memangnya kamu seorang penjahat?" ujar Ethan.
"Ya, bisa dikatan seperti itu," jawab Alana.
"Saya tidak peduli, bagaimana kehidupanmu yang lalu, seburuk apapun. Saya akan tetap mengejar kamu," kata Ethan.
"Memangnya anjing, ngejar," ujar Alana, tertawa.
Ethan hanya menggelengkan kepala, saat melihat tingkah Alana.
"Sudah sampai, ayok turun," kata Ethan.
Alana bergegas, langsung turun dari mobil Ethan.
"Gak bilang apapun?" teriak Ethan.
Alana tak menghiraukannya, tanpa mengucapkan apapun, dia langsung masuk kedalam restoran.
"Selamat pagi, Alana," sapa Jesicca.
"Jes, sudah baikan?" tanya Alana.
"Sudah, terima kasih, ya. Kemarin sudah menggantikan aku bekerja," ucap Jesicca.
"Iya, sama-sama, santai aja. Kayak sama siapa aja," jawab Alana tersenyum.
"Masih pagi, sudah santai aja," celetuk Amir.
"Jam kerja masih 10menita lagi, tuan," jawab Alana.
"Tumben, kamu tidak telat?" ucap Amir.
Alana hanya tersenyum, memperlihatkan gigi putihnya..
Amir hanya menggelengkan kepala, satu-satunya karyawan yang bersikap ramah, cuman Alana.
Setelah mengatakan itu, Amir kembali kedalam ruangannya.
"Eh, kayaknya tuan Amir, suka sama kamu," ucap Jesicca.
"Jangan sembarangan, mana mungkin, seorang majikan, jatuh cinta sama pekerja seperti aku ini," jawab Alana.
"Dari cara bicara tuan Amir, kayaknya bener deh, dia suka sama kamu," kata Jesicca lagi.
"Tidak mungkin," kekeh Alana.
"Bagaimana kalo tebakan aku benar?" tanya Jesicca.
"Tidak mungkin," kekeh Alana.
"Semisal," kata Jesicca.
"Ya bebas, semua orang berhak jatuh cinta dengan siapapun," jawab Alana.
"Tapi kamu suka gak, sama tuan Amir?" tanya Jesicca.
"Sama sekali tidak," jawab Alana.
"Kedatangan aku ke Belanda, mau memulai kehidupan yang baru, aku mau menciptakan kebahagiaanku. Jadi tidak sedikitpun terlintas dalam pikiranku, mempunyai kekasih disini," lanjut Alana.
"Apa kamu mempunyai trauma, tentang laki-laki dan hubungan?" tanya Jesicca.
"Tidak, hanya saja aku ingin hidup tenang," jawab Alana.
"Hidup, kalo memikirkan laki-laki, tidak akan tenang," lanjut Alana.
"Benar juga," kata Jesicca.
"Sudahlah, ayok bekerja, nanti tuan Amir marah," kata Alana.
Jesicca mengangguk, mereka memulai bekerja karena sudah masuk jam kerja mereka.
"Aku melayani kesana dulu, ya," ucap Alana.
Alana membawa pesanan, pengunjung restoran sana, restoran itu memang selalu ramai pengunjung, karena menu direstoran itu tidak hanya itu-itu saja..
Saat Alana menaruh sebuah pesanan pengunjung, Alana seperti tidak asing dengan seseorang itu..
"Karina."
Sapa laki-laki itu.
Alana pura-pura tidak mendengarnya.
"Tunggu," ucapnya, menahan tangan Alana.
"Maaf," kata Alana, menarik tangannya.
"Kamu Karina kan?" ujarnya.
"Maaf, saya bukan orang yang dimaksud oleh anda, namanya saya bukan Karina," jawab Alana menundukan kepalanya.
Style Alana memang berubah, kini ia memakai kaca mata, dan sedikit tompelan diwajahnya, agar tidak ada orang yang mengenalinya, karena Alana tahu, Belanda adalah negara yang sering dikunjungi orang-orang.
"Bohong, kamu Karina kan, jujur," ucapnya masih kekeh.
"Maaf tuan, saya bukan orang yang bernama Karina," jawab Alana.
"Apa kamu lupa dengaku, aku Dirga. Kekasih kamu dulu," kata Dirga.
"Maaf, tetapi aku aku tidak mengenal anda, dan saya tidak tahu dengan orang yang anda maksud," jawab Alana kekeh.
"Maaf, ada apa ini?" sahut Amir.
"Apa pegawai saya melakukan kesalahan?" lanjut Amir.
"Tidak, saya cuman merasa kenal dengan wanita ini," ucap Dirga.
"Tapi saya tidak kenal dengan anda," jawab Alana.
"Maaf kalo saya ikut campur dengan urusan pribadi anda, tapi alangkah baiknya, selesaikan kesalah fahaman ini," kata Amir.
"Baiklah, mungkin saya salah orang, maaf nona," ucap Dirga.
"Tidak apa-apa, kalo gitu saya permisi dulu," jawab Alana.
Alana langsung meninggalkan Dirga, ia bernapas lega, karena berhasil lepas dari Dirga.
"Untung dia percaya, kalo aku bukan Karina," gumam Alana lega.
***
Kira-kira, siapa Dirga? Apa benar. Dirga mantan kekasih Alana?
Maaff yaa Jessica 😂🙏🙏🙏