NovelToon NovelToon
Tunangan Galak

Tunangan Galak

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Teen School/College / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:211.8k
Nilai: 5
Nama Author: Arzeerawrites

“Arga, ini aku bawain sandwich buat kamu. Dimakan ya, semoga kamu suka,”

Argantara datang menjemput Shelina tunangannya hasil perjodohan karena suruhan orangtua. Ketika Shelina sudah masuk ke dalam mobil, Ia langsung mengemudikan mobil dengan kecepatan yang tinggi dan mengabaikan ucapan Shelina.

Tunangannya itu langsung panik ketika Argantara melajukan mobil dengan kecepatan yang tinggi tanpa memedulikan dirinya yang merasa trauma pernah mengalami kecelakaan lalu lintas di usia kecil.

“Arga tolong jangan ngebut, aku takut,”

“Lo pantes dapat hukuman ini ya. Nyokap gue nyuruh gue untuk jemput lo! Emang gue supir lo?! Hah?!”

“Tapi ‘kan—-tapi bukan aku yang minta, Ga,”

“Lo harus tau satu hal, gue benci sama lo! Walaupun gue udah putus dari cewek gue, dan dia ninggalin gue nggak jelas sebabnya apa, tapi gue masih cinta sama dia, dan gue nggak akan buka hati buat siapapun itu selain dia! Gue yakin dia bakal balik lagi,”

“Tapi ‘kan kita udah tunangan, Ga,”

“BARU TUNANGAN! GUE BENCI SAMA LO, PAHAM?!”

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arzeerawrites, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34

“ASTAGA,”

“Apaan sih lo? Berisik bodoh!”

Argantara mengusap telinganya yang langsung berdenging mendengar Denis berseru di dekat telinganya secara tiba-tiba.

“Eh itu Shelina jatoh dari tangga woy!”

Denis menepuk-neluk bahu Argantara seraya menunjuk ke suatu arah. Argantara, Satria, dan Ardan langsung menoleh ke arah yang ditunjuk oleh Denis.

Mereka kompak lari bersama menghampiri Shelina yang benraring di bawah anak tangga terakhir, dan kedua temannya berjongkok di dekat Shelina menatap Shelina dengan panik, yang lebih dulu tiba diantara Argantara dan tiga temannya adalah Argantara yang entah kenapa seperti terbang, karena terlalu cepat berlari dan Argantara menyadari itu. Beruntungnya masih bisa mengendalikan kaki sendiri tidak sampai menabrak dinding.

“Lo gimana sih? Kenapa bisa jatuh begini? Makanya pelan-pelan dong!”

Argantara memarahi Shelina sambil membantu Shelina untuk bangkit, namun Shelina kelihatan kesakitan sambil meringkuk kesakitan memegangi kakinya dan juga kepala.

“Astaga, Shel. Lo parah banget ceroboh. Kenapa bisa jatuh gini? Lo buru-buru ya?” Tanya Ardan yang tidak habis pikir Shelina bisa sampai jatuh.

“Gue minta maaf ya, gara-gara gue lo jadi jatuh gini,”

“Nggak-nggak, bukan salah kamu kok. Emang aku nggak bisa hati-hati,”

“Tapi ‘kan karena lo mau nyamperin gue lo jadi jatuh gini,” ujar Lifa.

“Jangan ngomong gitu, Lif. Aku baik-baik aja,”

Argantara mengangkat Shelina yang langsung terkejut. Ia tidak menduga kalau akan digendong oleh Argantara.

“Buset, Arga gercep amat ya. Dia mau bawa kemana itu si Shelina?” Tanya Denis seraya menepuk bahu Ardan yang spontan menggeleng. Mereka sama-sama tidak tahu Shelina akan sibawa kemana oleh tunangannya itu.

“Mana gue tau dia mau bawa bininya kemana. Udahlah biarin aja. Paling ke rumah sakit kali. Biar Shelina diperiksa,”

“Heh! Mereka belum nikah! Sembarangan aja lo ngomong bini-bini,”

“Lah ‘kan bentar lagi emang jadi bini, gue salah ngomong ya?”

“Tapi ‘kan belum, anjir,”

“Ya udah, bentar lagi udah kawin tuh mereka,”

“Kalian kok tau kalau Shelina jatuh?” Tanya Tita pada teman-teman Argantara yang langsung berbalas ucapan setelah Argantara membawa pergi Shelina.

“Ya liat lah, emang kita nggak punya mata?”

“Arga tadi marah tuh sama Shelina. Duh kasian Shelina, gue juga jadi nggak enak deh. Shelina tuh tadi mau nyamperin gue eh tapi malah jatuh,”

“Dia bukan marah, Lifa. Dia tuh khawatir sama tunangannya. Lo liat dong tadi tatapan mata dia pas liat Shelina tergeletak. Untungnya si Shelina nggak sampai pingsan. Coba kalau pingsan, gue nggak bisa bayangin bakal sekhawatir apa si Arga. Tadi aja dia udah khawatir banget,”

“Tapi Arga bentak Shelina,” ujar Tita yang tadi mendnegar Argantara langsung mengeluarkan suara tingginya begitu menghampiri Shelina.

“Ya karena dia khawatir. Orang kalau khawatir ‘kan suka nggak sadar ngebentak padahal makaudnya nggak begitu tapi karena hati lagi kahwatir jadi nggak sadar deh ngeluarin nada tinggi,”

********

“Arga, kita mau kemana?”

“Ke rumah sakit lah. Lo harus diperiksa keadaan lo pasti nggak baik-baik aja,”

“Jangan-jangan, aku nggak mau ke sana. Orang aku baik-baik aja kok. Tolong antar aku ke rumah aja, Ga. Kalau kamu nggak keberatan.Tapi kalau kamu keberatan nggak apa-apa. Aku bakal naik ojek online aja,”

“Apaan sih? Lo mau tiba-tiba gegar otak gara-gara jatuh tadi? Hah? Lo tuh harus diperiksa dulu. Lo habis jatuh dari tangga, Shel! Orang yang jatuh dari kasur aja takut kenapa-napa, masa lo yang abis jatuh dari tangga nggak mau periksa dan yakin banget kalau lo baik-baik aja?”

Shelina menahan senyumnya yang memaksa ingin keluar. Argantara kalau dalam mode perhatian benar-benar menyenangkan hatinya.

“Kelihatan banget kalau kamu panik ya, Ga? Kamu khawatir sama kondisi aku? Makasih ya, Ga. Aku senang banget kamu perhatian,”

“Gue rasa semua orang bakal khawatir kalau ngeliat orang lain jatuh dari tangga,“

“Ya tapi ‘kan kamu itu beda, biasanya juga cuek, nggak peduli sama aku,”

“Kata siapa? Gue orangnya peduli kok,”

“Oh berarti kalau ke aku nggak, soalnya aku selaa ini ngerasa kamu nggak pernah peduli ke aku. Mungkin kamu pedulinya sama yang lain kali ya,”

Argantara berdecak mendengar ucapan Shelina. Argabtara memang tidak bisa menahan rasa cemasnya ketika melihat Shelina sudah terbaring di lantai sambil meringis. Ia berlari begitu cepat sampai rasanya seperti terbang.

“Arga aku mau ke rumah aja, jangan ke mana-mana selain rumah, okay?”

“Apaan sih? Kok jadi keras kepala gitu lo? Dengerin omongan gue! Lo tuh baru aja jatuh dari tangga,”

“Ya tapi aku nggak apa-apa, aku cuma jatuh dari tangga bukan genteng jadi aku baik-baik aja,” jawab Shelina sambil menunduk mengamati lututnya yang merah dan nyeri. Ia udap dan yakin tidak apa-apa asal nanti dibaluri dengan minyak urut yang biasanya digunakan sang mama kalau habis jatuh.

“Arga, pokoknya ke rumah aku ya, aku nggak bakal mau turun kalau diantarnya bukan ke rumah aku,”

“Kenapa nggak mau ke rumah sakit?“

“Ya karena aku malas ketemu dokter, ketemu suster, ketemu obat-obatan. Udah jangan bawa aku ke sana. Pokoknya ke rumah aja,”

Shelina cerewet terus meminta Argantara mengantarkannya ke rumah karena alasan yang Ia sebutkan barusan.

“Padahal biar dicek, ini juga udah di jalan menuju rumah sakit kok. Gue nggak kasih kesempatan untuk lo bantah kata-kata gue, Shel,”

“Kamu khawatir sama aku ya? Hmm?” Tanya Shelina seraya tersenyum menatap lelaki di sampingnya itu. Argantara meliriknya sebentar dan Ia tak habis pikir Shelina masih bisa tersenyum.

“Lo gila ya? Lo tuh abis jatuh kenapa malah senyum-senyum sih?“

“Nggak apa-apa, aku lagi senang aja tau,”

“Senang kenapa coba? Lo abis jatuh dan lo merasa senang? Iya? Bodoh banget lo,”

“Kamu kenapa sih udah bagus perhatian eh ngomongnya masih ketus gitu,”

“Ya abisnya lo aneh. Lo abis jatuh tapi lo malah senang dan lo senyum-senyum kayak orang stres, aneh banget,”

“Ya nggak apa-apa deh dibilang stres yang penting kamu perhatian sama aku, kamu khawatir ‘kan? Bener nggak?”

“Nggak, gue biasa aja,”

“Ah yang benar, Ga?” Shelina mendekatkan kepalanya ke arah Argantara mengamati Argantara dengan jarak yang kebih dekat dan itu membuat Argantara berdecak merasa tidak nyaman diperhatikan dari jarak uang lumayan dekat.

“Lo bisa munduran dikit nggak kepalanya?”

“Aku nggak ganggu kamu kok,”

“Ya tapi gue lagi nyetir,”

“Aku tau, tapi aku nggak ganggu kamu, cuma lagi merhatiin kamu aja. Kamu itu khawatir tapi kamu nggak mau ngaku. Susah banget nurunin gengsi ya,”

1
Nadira Alexa
Lumayan
Checilia Manalu
kpn ya merekka bucinnya
Desi Irawati
lagian istrinya bego bgt. terlalu baik
Ovi Malik
bikin mati aja tuh uler
Deerma Lalu Lalang
membosankan nih ceritany bertele2
Deerma Lalu Lalang
sekarang jahat cb nti termehek2 lo
Rina Wardani
ini percakapan suami istri atau percakapan anak SD sih 🙄
Dwi Winarni Wina
muak sm shelina nanti dah jatuh cinta tau rasa dicuekim balik sm shelina.

.
Dwi Winarni Wina
Luar biasa
Dwi Winarni Wina
arga shelina gadis yg baik hati knp tdk suka dia setidaknya perlakukan dia baik2 jgn sampe menyakitinya klo emang tdk suka....
Dwi Winarni Wina
arga benci dan cinta beda tipis elo lama2 jatuh cinta sm shelina bucin banget.....
Dwi Winarni Wina
kasian shelina trauma sampai2 kakek neneknya meninggal
Dwi Winarni Wina
arga shelina gadis baik pasti cocok sm dia....
Dwi Winarni Wina
arga mending sm shelina yg jelas klo sm alya gak jelas ini...
Dwi Winarni Wina
coba arga menerima shelina sebagai calon istri km...
Renjani Soraya
kbnyakan basa basi deh thor ga tu de poin, bikin bosen
Rahma Dina
kurang bagus ceritanya banyak diulang dan alurnya datar...
Ali Assegaf
,ada ya othor bucin tingkat monyet
Cangji Romalah
mtp
Eridha Dewi
next thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!