NovelToon NovelToon
Pacar Suamiku!

Pacar Suamiku!

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / cintapertama / nikahkontrak / cintamanis / patahhati
Popularitas:4.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Lemari Kertas

Nilam rela meninggalkan panggung hiburan demi Indra, suaminya yang seorang manager di sebuah pusat perbelanjaan terkenal. Sayangnya, memasuki usia dua tahun pernikahan, sang suami berulah dengan berselingkuh. Suaminya punya kekasih!

Nilam yang kecewa kepada suaminya memutuskan untuk kembali lagi ke panggung hiburan yang membesarkan namanya dulu. Namun, dia belum mampu melepaskan Indra. Di tengah badai rumah tangga itu, datang lelaki tampan misterius bernama Tommy Orlando. Terbesit untuk balas dendam dengan memanfaatkan Tommy agar membuat Indra cemburu.

Siapa yang menyangka bahwa lelaki itu adalah seorang pengusaha sukses dengan masalalu kelam, mantan pemakai narkoba. Mampukah Tommy meraih hati Nilam yang terlanjur sakit hati dengan lelaki dan bisakah Nilam membuat Tommy percaya bahwa masih ada cinta yang tulus di dunia ini untuk lelaki dengan masa lalu kelam seperti dirinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lemari Kertas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Namanya Marissa

Entah sudah berapa kali Nilam berusaha untuk menghubungi suaminya, tetapi panggilan itu tidak dijawab sama sekali. Barulah ketika panggilan ke sembilan, telepon darinya itu akhirnya dijawab.

"Kau sibuk sekali, Indra?" tanya Nilam berpura-pura tenang.

"Ya, Sayang, sedikit sibuk. Sepertinya aku juga akan pulang pagi besok."

Jawaban itu membuat Nilam tertawa sinis di dalam hati, apalagi saat dia mendengar, sekarang Indra berusaha sedang mengatur nafasnya yang tersengal. Pasti dia sudah mengacaukan aktivitas panas di antara suaminya dan selingkuhan suaminya itu.

"Baiklah aku mengerti. Kan aku sudah bilang aku mengerti kalau kau akan lembur dan tidak pulang malam ini. Aku hanya ingin tahu kabarmu. Apa kau sudah makan?" tanya Nilam lagi, berpura-pura tidak tahu padahal saat ini hatinya benar-benar sakit.

"Aku sudah makan tadi, terpaksa meminta bawahanku untuk membelikan makanan karena kebetulan dia juga ingin membelinya keluar. Oh ya, kau sedang di mana? Kau sedang di rumah, bukan?"

"Ya, tentu saja aku sedang di rumah. Kau tidak percaya? Ingin video call?" tawar Nilam, padahal dia sudah tahu jawabannya, Indra pasti tidak akan berani untuk video call saat ini.

"Tidak-tidak, aku percaya padamu, Sayang. Baiklah, jangan lupa istirahat ya, besok aku akan pulang dan mengambil libur untuk bersama denganmu," katanya semanis mungkin kepada Nilam yang malah ditanggapi Nilam dengan tawa kecil.

"Kau juga jaga diri, aku memang sudah agak mengantuk," kata Nilam mengakhiri sambungan telepon itu.

Nilam tertegun sesaat setelah dia selesai berteleponan dengan Indra. Hatinya benar-benar dihantam rasa sakit teramat dalam, namun dia mati-matian menahan perasaan itu agar sempurna rencananya. Ia juga tidak memberitahukan siapapun tentang pengintaiannya saat ini, tidak kepada siapapun termasuk Yuki yang sudah beberapa kali menghubunginya hari ini dan dia tolak panggilan itu.

Nilam tengah memberanikan diri untuk mendengarkan rekaman yang didapatkan oleh cleaning service beberapa saat yang lalu. Sebelum mendengarkannya, Nilam menguatkan hati bahwa dia pasti mampu untuk mendengarkan percakapan antara suami dan selingkuhan suaminya itu.

"Jadi kapan, Ndra, kau akan menceraikan istrimu itu? Katamu kau tak cinta lagi kepadanya, tapi kau masih mempertahankan pernikahanmu dengannya!"

Cerai?! Pekik Nilam di dalam hatinya, seolah tak percaya dengan pendengarannya saat ini.

"Sabarlah, Marissa, tidak semudah itu menceraikan Nilam. Apalagi dia juga tidak punya kesalahan apapun, aku tentu harus mencari cara untuk bisa lepas darinya."

Oh jadi namanya Marisa. Desis Nilam di dalam hati, berusaha untuk mengingat nama itu meskipun dia jijik untuk menyimpannya dalam ingatan.

"Apanya yang tak mudah? Katamu kau tak cinta lagi kepadanya bukan? Aku tak mau, Ndra, terus-terusan menumpang di rumah temanku."

Oh, ternyata itu bukan rumah perempuan itu. Dia menumpang di rumah temannya. Dasar perempuan tidak berguna! Desis Nilam lagi di dalam hati setelah mengetahui satu kenyataan bahwa komplek perumahan elit itu bukanlah tempat kediaman bernama Marissa itu, dia hanya menumpang.

Kali ini tak mendengar suara Indra untuk beberapa saat, sepertinya lelaki itu tampak berpikir sebelum memberi tanggapan kepada Marissa.

"Pokoknya kau sabar saja, aku pasti akan segera menikahimu. Kau juga sudah telat haid bukan?"

Mata Nilam jadi melotot mendengar itu, apa mereka akan segera menikah? Nilam benar-benar tidak mempercayai apa yang saat ini sedang didengarnya. Entah cobaan apa yang tengah menghantam dirinya saat ini mengingat dia sudah berusaha untuk menjadi istri yang baik dan patuh kepada Indra tetapi lelaki itu membalasnya dengan pengkhianatan. Apalagi saat ini dia mendengar bahwa selingkuhan Indra itu sudah tidak datang bulan, berarti perempuan itu hamil? Hamil anaknya Indra?

"Secepatnya, Ndra. Aku tidak ingin terusan menumpang di tempat orang lain. Aku sudah memberikan segala hal untukmu. Kita sudah sering melakukannya dan aku ingin pengakuan atas statusku ini! "

Sundal memang!!! maki Nilam dengan emosi yang hampir meledak mendengar kata-kata dari perempuan itu.

Lalu, percakapan terhenti. Nilam menyimpannya rapi di dalam memori ponselnya. Ini akan jadi bukti yang pasti akan memberatkan Indra kalau suatu saat mereka akan bercerai. Sesungguhnya Nilam tidak punya niatan untuk bercerai, dia hanya ingin menikah sekali seumur hidupnya, dan dia memang mencintai Indra.

Namun, mendengar kenyataan yang terpampang begitu saja sekarang, hati Nilam jadi begitu sakit. Dia tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Apa yang bisa dilakukannya saat ini adalah menenangkan diri dan berpura-pura tidak tahu segala hal yang dilakukan Indra di belakangnya. Dia tidak akan tinggal diam, dia tidak akan membiarkan pelakor itu senang-senang di atas penderitaannya. Pasangan haram itu harus membayar semua kesakitan yang telah dirasakan oleh Nilam selama ini.

Nilam menenggelamkan kepalanya di antara bantal empuk hotel, meredam suara tangis yang hanya disaksikan oleh kehampaan. Sejatinya dia perempuan yang kuat, tetapi tentu bisa menangis ketika hatinya terluka parah seperti ini.

1
Anonim
bagus ceritanya 👍👍
Anonim
terima kasih Author ceritanya bagus 👍👍
Anonim
Indra dan Marissa selamat menikmati hasil tanammu
Anonim
Indra pria tolol bin pekok ya... Membuang berlian akhirnya menyesal. Rasakan sekarang hidupnya kacau balau
Anonim
semoga lekas bersama setelah Tommy selesai dan sembuh dalam menjalani rehabilitasi
Anonim
selamat ya Nilam...Tuhan itu Maha segalanya. Dan tidak ada yg mustahil bagi Tuhan. Kau dipercaya untuk mengandung benih dari cinta Tommy yang tulus kepadamu. Semoga Tommy segera sembuh setelah menjalani rehabilitasi dan berkumpul kembali bersamamu.
Anonim
Nilam hamil kali ya...syukurlah.
Ditinggal selingkuh Indra dengan alasan tidak kunjung hamil
Anonim
yang sabar ya Nilam bantu Tommy sembuh.
Anonim
Rasakan penderitaanmu Ndra
Anonim
Nilam, pertahankan dulu hubunganmu sama Tommy jangan sampai kebablasan. Biar jablai tapi bersikaplah elegan ya Nilam...
Anonim
Pelipur lara datang.
Sambutlah hari2 kebahagiaanmu Nilam
Anonim
kappuuuooookkk kau Indra dan Marissa...selamat menikmati buah yang kalian tanam.
Anonim
Orang tua Nilam mendukung keputusan anaknya
Eeehhh ketemu babang tamvan disaat galau...jadi nyeeesss dihatimu ya Lam...
Dah Nilam...relakan suami durjana dimiliki oleh perempuan jalang.
Anonim
kapuuooookkk kau Ndra...tunggu surat gugatan cerai dari Nilam.
Gile lu Ndra nampar Nilam yang kamu belum tahu kebenaran yg sesungguhnya.
Anonim
wuuaaahhh....gila juga tuh Marisa cari masalah kena karmanya sendiri. Ada cctv tidak tuh rumah Nilam. Kalau Marisa sadar akan perbuatannya yg hendak mendorong Nilam tapi akhirnya dirinya sendiri yang celaka sekaligus bayi yang dikandungnya mati, pasti menyesal dia. Tapi apakah Marisa mau mengakui diri...
Dengan bermain api merebut suami Nilam saja sudah salah besar. Sudah diijinin menikah tapi selalu berulah. Bang Karma tidak lupa akan jalannya mau pulang kemana.
Anonim
nunggu apa lagi kau Nilam tidak segera beresin rumah tanggamu yg sudah tidak sehat untuk kehidupanmu
Anonim
Indra pria o'on maruk pula maunya celup sana celup sini wkwkwk
Anonim
Marisa...Marisa....ingat sedang hamil...anakmu terlahir punya sifat dengki juga lho nantinya
Anonim
wuuiiiihhh bermain cantik untuk melipur hatimu sendiri ya Lam...
Semakin panas tuh madumu wkwkwk
Anonim
menunggu pasangan sampai pagi jam 2 baru pulang ke rumah pernah atau bahkan sering dialami Nilam, Ndra...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!