NovelToon NovelToon
Menikahi Janda Perawan ( Senandung Fajar)

Menikahi Janda Perawan ( Senandung Fajar)

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:6.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: nenengsusanti

Ditinggal Sang kekasih begitu saja, membuat Fajar Rahardian Lee Wijaya pergi ke sebuah kota kecil untuk menenangkan diri dari rasa kecewa,terluka dan tentunya malu pada keluarga besar yang sudah melakukan segala persiapan pernikahannya.


Tapi tak di sangka, disana ia malah bertemu dengan seorang wanita yang membuat ia lupa niatnya untuk datang. Alih alih ingin tenang, Fajar justru kembali pulang membawa seorang Janda perawan!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenengsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 34

🍂🍂🍂🍂🍂🍂

"Rumah utama? rumah Aa sama Bubun juga Ayah?" tanya Shena memastikan apa yang di dengarnya barusan.

"Hem, ada yang lain juga disana, besok malam ku jemput lagi," jawab Fajar.

"Jadi Aa pulang? gak nginep?"

Fajar langsung menggelengkan kepala, ada pekerjaan yang harus ia selesaikan malam ini. Kesibukannya memang sedikit menguras waktu dan tak jarang Shena ikut mengeluh sampai lembur katanya, karna pria yang di tunggu sering pulang bukan di jam seperti biasanya.

Ia tahu Shena kecewa tapi Fajar tak ingin terlalu memanjakan Si Janda perawan itu dengan waktu bersama yang terlalu lama sebab belum ada lebel Halal di antara mereka.

Bukan tak ingin cepat menghalalkan, tapi perasaan gadis itu masih Abu-abu bagi Fajar yang butuh kepastian di tengah niatnya yang ingin serius sampai menikah. Sedangkan ungkapan perasaannya malah di balas dengan jawaban santai di luar dugaan.

"Kamu bisa nginep di rumah utama nanti ya." Fajar mengusap pipi Shena yang lembut, bagian wajah itu langsung merah merona karna pria masa lalunya justru malah sering mencengkram dengan sekuat tenaga.

"Hih, serem," sahut Shena sambil bergidik ngeri sampai bulu halus tubuhnya meremang.

Fajar tertawa, pasti Shena ingat dengan ceritanya yang sering ada suara bersin atau benda jatuh sendiri saat ada yang sedang ia rindukan.

Mobil pun mulai di lajukan kembali karna malam semakin larut, ia tak ingin sampai Abah meneleponnya untuk meminta ia dan Shena cepat pulang. Karna, sebelum ijab qabul di ucapkan Fajar, Si JanCiL adalah tanggung jawab Abah dan Enin. Mereka yang akan memantau langsung hubungan keduanya hingga halal nanti jika memang berjodoh.

Hanya obrolan biasa yang terlontar antara Shena dan Fajar sampai mobil akhirnya kini sudah berada di garasi rumah.

Fajar yang turun lebih dulu berjalan memutar kedepan mobil untuk membuka pintu bagian kiri.

"Hihi--," tawa kecil Shena membuat Fajar mengernyitkan dahi.

"Kenapa?" tanya pria tinggi tampan tersebut.

"Tangan aku jadi banyak nganggurnya sekarang," jawab Shena sambil terkekeh sembari menaikan tangannya juga sampai kedepan wajah Fajar.

"Belum aja, nanti juga punya tugas sendiri," sahut Fajar dengan senyum jahilnya.

Jangan harap Shena paham, karna yang paham pasti emak-emak dasteran ( Hayo ngaku! )

Keduanya masuk kedalam rumah dengan Fajar merangkul bahu Shena. Si JanCiL yang berbadan imut itu tentu seolah tenggelam jika ada dalam dekapan Fajar.

"Bersih-bersih dulu sana, Aa tunggu sini," titah Fajar meminta Shena membersihkan diri lalu mengganti pakaian sebelum ia menemani gadis itu sampai tidur.

"Siap Bos!" mendengar jawaban Shena, Fajar justru menarik hidung minimalis gadis di depannya itu dengan gemas hingga mereka tergelak bersama.

Shena yang masuk kamar meninggalkan Fajar di ruang tamu sedangkan Abah dan Enin sepertinya sudah beristirahat. Sambil menunggu Shena, Fajar mengeluarkan ponselnya di saku celana. Ia raih benda pipih itu untuk mengecek beberapa pesan. Satu persatu di baca olehnya tak terkecuali, mulai dari Bubun, Abang Asha hingga Niha.

Ya, Niha, Asisten pribadi cantiknya yang tanpa Fajar tahu selama ini sudah menyimpan rasa untuknya, meski kadang ia merasa tapi Fajar langsung menepis Karna tak ingin memberi harapan tak pasti.

Fajar membalas beberapa pesan yang menyangkut pekerjaan. Niha yang mengingatkan jika ada pekerjaan yang harus di selesaikan di balas dengan ucapan Terima kasih.

Cek lek

"A', ayo tidur," ajak Shena setelah ia membuka pintu lalu berdiri di ambang benda bercat putih tersebut.

"Hem, iya." Fajar bangun dari duduk lalu ikut masuk kedalam kamar Shena yang pasti pintunya terbuka lebar sekali, ia tak ingin ada dugaan macam macam dan juga untuk meminimalisir kejadian di luar batas.

Shena yang sudah memakain piyama serba panjang berwarna merah maroon sangat kontras dengan kulitnya yang putih bersih, ia naik ke atas ranjang berukuran sedang lalu berbaring disana, Fajar yang melihat itu tentu tak tinggal diam, ia selimuti Si Janda perawan dengan kain tebal berwarna putih hingga sebatas dadanya.

"Cepat tidur, jangan lupa baca doa," titah Fajar yang sudah di posisi seperti biasa. Duduk diatas lantai yang beralas karpet dengan tangan yang masing-masing menggengam dan juga mengusap kepala Shena.

"Tapi belum ngantuk," jawabnya.

"Kenapa?" tanya Fajar, biasanya jam segini gadis itu sudah menguap berkali-kali.

"Makannya gak kenyang. Lain kali makan sama ayam bakar aja ya." jujur Shena tanpa malu-malu.

Aku kan mau ngungkapin cinta, masa iya di warung pinggir jalan. bathin Fajar yang sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Maaf, kan niatku Special Dinner," balas Fajar yang merasa bersalah. Ia lupa jika Shena tak sama seperti Bintang, Rinjani atau wanita lainnya yang sudah dari dalam rahim bergelimang harta.

"Terus?" tanya Shena

"Terus apa?" tanya balik Fajar yang kedua alisnya ikut bertaut.

"Ih, Aa mah gak peka. Aku laper!"

Fajar yang mendengar pengakuan Shena lalu tertawa, ia menawarkan pesan makan namun di tolak.

"Terus kamu mau apa? kamu akan susah tidur kalau gak makan," kata Fajar yang menyingkirkan anak rambut diwajah cantik Si JanCiL.

"Aku mau telor rebus," pinta Shena.

"Hanya itu?" anggukan kepala pun di berikan oleh Shena.

Fajar yang menyetujui keinginan gadisnya itu langsung bangun dari duduk dan meminta Shena untuk menunggu di kamar. Tapi, bukan Shena namanya jika ia mau di tinggalkan jika sudah bersama Fajar.

Keduanya pun ke dapur dengan berjalan bersama. Shena duduk di kursi meja makan sedangkan Fajar tetap melanjutkan langkah menuju lemari pendingin. Dari dalam kulkas ia mengambil lima butir telur ayam untuk di rebus dan dalam waktu beberapa menit apa yang di inginkan Shena sudah tersaji diatas piring tepat di depannya.

"Banyak banget, Aa mau juga?" tawar Shena, ia yang duduk manis tentu tak tahu menahu. Belum halal saja gadis itu sudah begitu di Ratukan.

"Buat kamu semua, Aa punya," kekehnya dalam menjawab.

( mohon di mengerti, sekarang otak Si Aa sering konslet udah pengen main tapak gunung)

"Punya apa? telur?" tanya Shena yang menunggu makannya selesai di potong kecil-kecil.

"Hem, banyak. Shena maunya apa?" tanya balik pria itu. Meski Shena pernah menikah dan sering melihat bagian sensitif milik Si Batagor tapi ia tak pernah menyentuh karna yang di butuhkan mantan suaminya hanya ekspresi takut dan kaget Shena, itu lah yang membuatnya masih Perawan.

Tugas Shena yang hanya membuka mulut dan mengunyah selesai saat merasa kenyang. 5 butir telur yang di suapi Fajar kini sudah pindah dari piring ke perutnya yang rata.

"Sekarang minum yang banyak, jangan dulu tidur karna kamu baru makan." Fajar tentu tak hanya asal memberi perintah karna tangannya pun sembari menyodorkan air putih hangat.

Hampir 45 menit, keduanya kembali ke kamar dengan melakukan posisi yang sama seperti sebelumnya. Fajar sengaja tak banyak bicara agar Shena cepat tidur dan itu terbukti karna Si JanCiL mulai nyenyak saat kedua matanya terpejam.

"Mimpilah yang indah, aku mencintaimu, Senandung."

.

.

.

Esok harinya di rumah utama mulai sibuk karena tahu Fajar akan membawa Shena. Bubun yang tahu akan kedatangan calon mantu keduanya itu mulai memerintah Chef untuk menyiapkan makan malam Spesial.

"Bun, aku udah pesen beberapa kue dan di antar sore nanti. Apa ada yang lain lagi?" tanya Bintang yang sebelimnya mendapat perintah dari ibu mertuanya itu.

"Kalau kuenya ada semua gak apa-apa, itu udah cukup," jawab Si mantan Buaya betina.

"Ok, berarti masalah kue sudah selesai ya, aku makin penasaran sama Shena. Di foto cantik banget loh," ujar menantu Lee Rahardian tersebut. Mereka sama sekali tak pernah bertemu karna ada saja halangan seperti yang tak di izinkan jika bukan Fajar sendiri yang memperkenalkan.

"Iya, semua menantu Bubun cantik. Makanya Abang, Aa juga Lilin semuanya sayang banget kalian sebagai pasangan." puji Bubun yang tak akan membedakan satu dengan yang lainnya yang semua akan di beri nya kasih sayang dan perhatian yang adil sama rata.

Bintang yang sudah bersama dari kecil langsung berhambur kedalam pelukan pemegang tahta tertinggi dalam hati suaminya tersebut.

Ia berterima kasih pada wanita itu karna tak ada perbedaan antara ia dan Rinjani selama ini meski tinggal di satu rumah yang sama, dan hadirnya Shena nanti semoga semua masih berjalan aman dan sewajarnya.

"Kalian ini kesayangannya jagoan Bubun, pilihan anak-anak Bubun yang harus di Ratukan sebagaimana Ayah juga selama ini sangat baik memperlakukan Bubun."

Semua contoh tentu akan di ambil dari dalam rumah sendiri, prilaku orang tua yang baik dan hangat tentu akan memberi aura positif untuk semua keturunannya.

Dan saat semua sudah beres di siapkan kini hanya tinggal menunggu shena datang bersama dengan Fajar, Si tengah akan langsung ke rumah Abah dan Enin untuk menjemput Si JanCiL.

.

.

#Kantor.

Fajar yang sudah bersiap untuk pulang di tatap lekat oleh Niha, wanita itu seolah tak rela membiarkan pria di depannya untuk pergi dan melalui malam spesial. Tahu jika semalam mereka makan bersama saja rasanya dada Niha ingin meledak apalagi sekarang saat ia tahu Fajar akan membawa Shena ke rumah utama.

"Kamu kenapa?" tanya Fajar saat sadar di perhatikan oleh asisten pribadinya.

"Tidak, hanya sedang mendoakanmu," jawab Niha dengan senyum yang di paksakan.

Tapi Fajar tentu bukan pria bodoh yang tak peka dengan ekspresi lain dari Niha, tapi ia tak mau ambil pusing apalagi meladeni wanita itu lebih jauh.

"Ya sudah, aku pulang duluan ya," pamit Fajar yang hanya si balas dengan anggukan kepala saja.

Ia pergi, benar benar pergi tanpa sedikit pun menoleh kearah belakang.

Fajar memantapkan langkahnya untuk menjemput masa depan dan teman hidupnya kelak hingga ujung waktu yang masih menjadi rahasia.

Keluar dari ruangan, Fajar terus berjalan menuju mobilnya yang sudah di siapkan di lobby Kantor. Ia lajukan kereta besi tersebut dengan kecepatan cukup tinggi hingga sampai di rumah Abah.

"Aa---," panggil Shena di teras, senyum pun mengembangkan di sudut bibir Fajar saat keluar dari dalam mobilnya.

"Menungguku?" tanya Fajar dengan percaya dirinya.

"Enggak, lagi kerja," jawab Shena sambil tertawa lalu di bawa masuk oleh Fajar. Ia yang sudah rapih dan cantik tinggal berpamitan saja pada Abah dan Enin.

"Kabari kami jika menginap ya," pesan wanita baya itu setelah mengurai pelukan, selama Shena disini rasa sayang itu kian tumbuh subur hingga tak menganggap Shena orang lain.

"Iya, Enin."

Keduanya pun langsung pergi dan diantar sampai teras depan rumah, meski ada rasa khawatir tapi pasangan baya itu percaya jika orang orang di rumah utama bisa memaklumi sikap polos Shena apalagi Embun sudah sering bertemu dan pergi berdua.

Tak hanya dada Shena yang berdebar karena nyatanya Fajar pun sama padahal ia akan pulang ke rumahnya dan bertemu dengan keluarganya sendiri. Tapi semua itu terasa wajar karna kepulangannya sambil membawa orang spesial, orang yang akan ia kenalkan untuk pertama kali pada penghuni rumah utama kecuali Bubun dan Ayah.

"Tuhan, moga Lilin gak cari gara-gara ya, ku mohon malam iniiiiiiiii aja dia jadi anak manis tanpa ada kerusuhan yang di buat pada Shena. Aamiin... bathin Fajar penuh harap

( mohon maap ye A' emak emak gak pada ikutan Aamiin kayanya, justru ngarep yang sebaliknya, ngaku dah!!)

Daaaaan, sesampainya di rumah utama, Shena malah tak mau turun saat mobil sudah berhenti bukan di garasi.

"Ayo, Shena. Kamu kenapa?" tanya Fajar yang aneh saat uluran tangannya tak di sambut oleh gadis itu.

"Hem, gak mau! katanya Aa mau bawa aku kerumah kenapa ke Hotel?" tanya balik Shena yang seakan itu sebuah protes.

"Ini rumah, ada Bubun yang udah nunggu kamu, Ayo."

Wajar saja jika Si JanCiL beranggapan seperti itu karna rumah utama, mewah dan besarnya tak seperti rumah pada umumnya. Tampak seperti hotel karna begitu banyak kamar disana. Bangunan antik yang tak berubah meski kini di urus oleh generasi ke empat. Nyonya Riana, Melisa, Hujan dan kini Berliana Biru sebelum akhirnya jatuh pada Rindu.

"Aa gak bohong?" rasa ragu masih jelas terlihat di wajah cantik Shena.

"Iya, ini rumah utama. Kamu tak akan percaya jika tak masuk," ajak kembali Fajar.

Tahu jika pria itu tak pernah bohong, Shena pun turun setelah menerima uluran tangan Fajar. Keduanya berjalan berdampingan dengan saling menggenggam.

Sambutan ramah dan senang di Terima dari Bubun dan Mhiu yang paling pertama memeluk calon menantu Lee Rahardian.

"Cantik," puji Nyonya Besar Rahardian.

"Gak cantik Aa gak mau," tumpal Abang Asha yang cekikikan di belakang punggung istrinya, Bintang.

Fajar yang mendengar itu tentu hanya bisa mendengkus kesal. Awas kamu, Bang Buaya. bathin Fajar mengancam, dan berhubung mereka kembar jadi Angkasa peka dengan ekspresi kesal adiknya tersebut hingga tawanya pecah.

"Eeeeeh, ada Pandanya Aa, Hallo-- ini Lilin adeknya Si Aa yang diam diam meresahkan," lanjut Si bungsu yang baru datang bersama Rinjani yang kemudian langsung memperkenalkan diri.

Shena yang sedari tadi kebingungan langsung bersembunyi di balik punggung Fajar.

"Pulang yuk," rengek Shena.

"Loh, kenapa? baru juga nyampe."

.

.

.

Aku takut, Aa nya ke banyakan....

Tenang JanCiL... yang dua itu pecicilan 🤣 gampang bedainnya..

Btw, hampura ah kemaleman upnya.. tapi ini panjang meski tak besar 🤭🤭 4 in 1 weh 😖

Yuk komen yuk yang banyak, biar capek ngetiknya ilang pas bacain komen kalian 😘😘😘

#MaksaPokonaMah.

1
Eka 'aina
gk sempet komen Thor pengennya lanjut baca lagi dan lagi😀😀😀
Eka 'aina
waduh trs janda nya gmn
Eka 'aina
baru Nemu novel ini jadi sekidit agak kurang mudeng, cuma penasaran aja ma kelanjutan kisah cinta fajar
Eka 'aina
itu yg angkat tlpnnya Shena pling ya
Eka 'aina
kasihan Shena...
Eka 'aina
assalamualaikum izin mampir kak🙏🏻
Hendri Yanto
lelet
zeus
Pasukan krucil ponakan fajar kok g pernah muncul yah?
zeus
😂😂😂
zeus
Suka ma visualnya
zeus
😂😂😂😂
Alif
kakaknya fajar itu namanya bintang apa antara ya..
Alif: ankasa maksdnya
total 1 replies
Alif
aduh thor kalau perempuan udah nikah dan tdk di gauli sama suaminya tdk ada masa iddahnya thoor
Alif
gak ada masa idah janda yg masih perawan
Yenni Ajah Lah
Lumayan
Mamah Kekey
assalam mualaikum mampir kk
titiek
😭😭😭
titiek
Ya Allah.
titiek
🤣🤣🤣🤣
titiek
kue cucur ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!