NovelToon NovelToon
My Cold Husband

My Cold Husband

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama
Popularitas:410.8k
Nilai: 5
Nama Author: Yuli Fitria

Sebuah rasa yang sudah ada sejak lama. Yang menjadikan rasa itu kini ada di dalam satu ikatan. Ikatan sah pernikahan. Namun sayang, entah apa masalahnya, kini, orang yang dulu begitu memperhatikan dirinya malah menjadi jauh dari pandangan nya. Jauh dari hatinya.

Alika Giska Anugrah, wanita cantik berusia 25 tahun, wanita yang mandiri yang sudah memiliki usaha sendiri itu harus mau di jodohkan dengan Malik, anak dari sahabat orangtuanya. Lagipun, Giska pun sudah memiliki rasa yang bisa di sebut cinta. Dari itulah, Giska sangat setuju dan mau untuk menikah dengan Malik.

Tapi, siapa sangka, Malik yang dulu selalu mengalah padanya. Kini, malah berbanding terbalik. Setelah menjadi suami dari Giska, Malik malah jadi orang yang pendiam dan bahkan tak mau menyentuh Giska.

Kira-kira, apakah alasan Malik? Sampai menjadi pria yang dingin dan tak tersentuh?! Yuk baca! 😁

Kisah anak dari Anugrah dan Keanu--> (Ketika Dua Anu Jatuh Cinta)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuli Fitria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34

Dalam satu mobil, berisi empat manusia di sana. Ada Reno di balik kemudi, Yuni di sebelahnya dan di bangku belakang ada Anugrah dan putrinya. Semua terlihat khawatir apalagi perempuan bercadar yang selalu saja menatap layar ponsel. Ia bolak-balik menanyakan bagiamana keadaan Malik lewat Mika.

Semua sedikit tenang saat mendapat kabar kalau kini Malik sudah sadar, lantaran sudah di beri cairan infus dan obat. Dan sedikit keterangan kalau lelaki itu mengalami sakit lambung dan kurang istirahat.

Namun, walau seperti itu, empat orang itu tetap melanjutkan perjalanan menuju Jakarta. Terlebih Reno juga ingin membantu sang putra untuk masalah yang tengah di hadapi. Sudah cukup ia membiarkan sang putra mencari kebenaran seorang diri.

Anugrah bolak-balik mengusap lengan Giska saat sang putri menaruh ponsel dan menatap ke luar jendela. Tentu saja, seorang ibu itu tahu, kalau sang putri tengah risau, khawatir dan segala rasa rindu yang selama ini ia pendam. Lalu kini, rasa kangen yang menggunung harus di hilangkan demi rasa takut karena keadaan sang suami.

Giska lantas menoleh ke arah sang bunda. "Bund, apa aku kelewatan?" tanyanya dengan air mata yang menetes membasahi cadar.

Anugrah menggeleng. Yuni yang ada di kursi depan pun menoleh ke belakang, begitu juga Reno yang melihat sang menantu dari spion bagian dalam. Tak tahan rasanya dua orang ibu itu jika tidak ikut meneteskan air mata.

"Nduk. Kamu nggak perlu berpikiran seperti itu," ucap Yuni dari depan.

"Tapi, karena aku nggak di sana. Mas Malik jadi nggak ada yang ngurusin, Ma. Aku merasa bersalah sekali," ucap Giska tak kuasa.

Anugrah membawa sang putri dalam dekapannya, mencium puncak kepala putrinya yang tengah menangis sesenggukan lantaran perasaan bersalahnya.

"Rasa cinta memang menumbuhkan rasa lain, Gis. Seperti khawatir, takut dan semua pikiran-pikiran buruk. Jadi, kamu nggak perlu berpikiran seperti itu," ucap Reno di balik kemudinya.

"Kamu tenang saja, setelah ini Papa akan bantu segalanya. Jadi, kamu tenang saja ya," sambung Reno.

...💔💔💔...

Seperti Giska yang khawatir, Sarah pun sama. Wanita yang belum lama melahirkan itu nekat datang ke rumah sakit, dengan Shaki yang ia titipkan dengan Mika di rumah. Karena ia begitu memaksa, ingin melihat kondisi sang dewa penolongnya.

Malik ditemani Sarah di ruangannya. Lelaki yang masih lemas itu sudah berkali-kali bilang kalau dirinya tidak papa, dan menyuruh Sarah untuk pulang. Namun, saat Sarah menelpon Mika, menanyakan sang anak, kata Mika Shaki anteng sekali. Jadi, ia masih memutuskan untuk di sana.

"Kamu, belum makan obat lagi loh, Lik," ucap Sarah yang duduk di sebelah ranjang.

"Aku, nggak lapar, Sar," jawab Malik. Wajahnya masih pucat. Bibirnya kering, mata panda nya masih terlihat jelas di bawah matanya.

"Kalau nggak di paksa, ya nggak sembuh-sembuh dong Lik. Apalagi, jawaban DNA itu memuaskan untukmu. Harapan besar-mu terjawab Lik," ucap Sarah dengan air mata yang meleleh.

"Kenapa, kamu sedih?" tanya Malik.

"Aku bahagia, ternyata bukan kamu orangnya. Karena, aku juga ingin melihatmu bersatu dengan cinta pertamamu. Tapi, aku sedih Lik. Siapa sebenarnya, orang yang sudah berbuat jahat padaku?" Sarah menunduk, menutup wajahnya dengan dua telapak tangannya.

"Aku nggak akan tinggal diam, Sar. Aku bakal cari Laras terus sampai dia ketemu," kata Malik membuat Sarah mendongak seusai menghapus air mata di pipi.

"Jadi, kamu masih mau membantuku?" tanya Sarah. Malik mengangguk.

"Baiklah, kalau kamu mau membantuku, kamu harus sembuh. Kalau masih sakit seperti ini, kamu tidak akan bisa membantuku 'kan?" Malik tersenyum dengan apa yang di ucapkan Sarah.

"Bisa, saja kamu."

Sarah tersenyum, ia lantas berdiri. "Sedikit duduk ya, jangan tiduran," ucapnya. Malik mengangguk, lantas Sarah merubah posisi ranjang agar Malik merubah posisi menjadi duduk menyandar.

Diambilnya bubur yang tergelatak di meja sebelah ranjang, membuka plastik warp dan menyodorkan minum terlebih dulu. Malik menurut, ia minum sedikit-sedikit lantaran kalau langsung banyak ia bisa muntah.

"Bismillahirrahmanirrahim," ucap Sarah sembari menyuapkan satu sendok bubur ke dalam mulut Malik.

"Mmm, pahit," ucap Malik saat bubur masuk ke dalam mulutnya.

Sarah tersenyum, "ini bukan buburnya yang pahit, tapi mulut kamu," ucapnya. "Pelan-pelan saja, biar bisa diterima oleh lambung," sambung Sarah.

Malik mengangguk, susah sekali rasanya untuk menelan bubur yang padahal sangatlah lembek. Dengan telaten dan sabar, Sarah menyuapkan bubur pada Malik. Sampai tinggal sedikit. Namun Lelaki itu sudah tidak mau lagi.

"Empat suap lagi, Lik," ucap Sarah.

"Enggak bisa, Sar. Udah mual," jawab Malik.

"Ya sudah, abis ini minum obat," ucap Sarah. "Ya ampun belepotan gini," sambung Sarah sembari mengelap mulut Malik, setelah menaruh kembali wadah bubur di atas meja.

"Makasih ya, kamu baik banget," ucap Malik tulus senyumnya lebar. Membuat Sarah merasa bahagia karena dewa penolong nya sudah mulai membaik.

...💔💔💔...

Mobil yang di kendarai Reno sampai di tempat parkir rumah sakit. Giska lantas menelpon Mika dan menanyakan di mana kamar sang suami di rawat. Mika pun menjelaskan dan perempuan bercadar itu langsung me ma ti kan sambungan telepon sebelum sang adik ipar selesai bicara.

Perempuan itu lantas berjalan dengan cepat, setengah berlari menuju kamar di mana ada sang suami. Membuat dua perempuan dan satu lelaki paruh baya ikut berlari. Melupakan lutut mereka yang bisanya langsung sakit saat dibawa berjalan terlalu cepat.

"Ayo, Bund, Ma, Pa," ucap Giska saat ia berhenti dan mendapati ketiga manusia paruh baya itu tengah terengah-engah memegangi lutut.

"Sabar, Gis. Kamu saja dulu sana! Wong udah siuman juga kok, Maliknya," jawab Yuni dengan napas naik-turun.

Giska tersenyum. "Ya, sudah. Aku duluan ya," ucapnya penuh semangat. Meninggalkan papa, mama dan bunda yang justru duduk sebentar di kursi yang tersedia di lorong rumah sakit.

Dengan hati yang berdebar, antara takut dan merasa bersalah ia melangkahkan kakinya panjang-panjang. Hingga sampailah dia di ruangan seperti yang di katakan sang adik ipar. Pelan-pelan ia membuka pintu itu. Air matanya langsung menetes, hatinya kembali hancur, rasanya semakin remuk bak kaca yang jatuh dari ketinggian seratus meter.

Di depannya, ada seorang wanita yang tengah mengusap mulut sang suami dengan tisu. Ia juga bisa melihat Malik tersenyum pada perempuan itu. Perempuan yang dulu ia lihat berperut buncit dan kini sudah langsing. Bahkan bentuk tubuhnya sangat bagus.

Air mata membasahi cadar, bibirnya tersenyum sinis di balik kain itu. Perlahan, tangannya kembali menutup pintu yang tadi tidak tertutup sempurna. Kakinya lemas, ia merasa seperti dejavu.

"Untuk apa, aku mengkhawatirkan seseorang yang sudah memiliki segalanya," ucapnya penuh rasa sakit.

Ia lantas memutar tumit dan menjauh dari sana. Meninggalkan rumah sakit dengan perasaan sakit. Tak perduli pada tiga paruh baya yang berjalan dengan tertawa. Menertawakan dirinya yang tidak sabar untuk bertemu dengan suaminya.

1
Uswatun Hasanah
benar2 suami kurang ajar
Uswatun Hasanah
sebel banget sama si Malik ini
Nurhayati Nia
mampir thorr
Joelie Anasca
Luar biasa
Rosmaliza Malik
takut pulak kalau terserempak dengan giska dan keluarga malik
Rosmaliza Malik
lantaklah mahal ke murah janji dapat selesaikan masalah.
giska boleh nampak effort kamu tu untuk selesaikan masalah
Rosmaliza Malik
jangan sampai alika mati rasa sama kamu Malik.... komunikasi itu penting dalam rumahtangga
Rosmaliza Malik
ingat kan Mika panggil 'lik' tu Malik 🤭😁
Lsari
baik sih baik, tp kok sama istri malah jahat
Mazzahir 9
gak ada lanjutannya thor
Lienda nasution
ini suami kurang ajar namanya tinggalin saja ngapain hidup sama orang yang gak tau kewajiban dan tanggung jawab
Lienda nasution
Lumayan
Lienda nasution
trus Giska gak punya anak kandung gitu
Lienda nasution
alah...Thor kasian Sarah sudah merana di dunia tidak diterima juga di akhirat kasian Sarah yang baik malah hidupnya kok jadi mengenaskan begitu 😔
Lienda nasution
Laras seharusnya dipaksa untuk minta maaf ke Sarah dan serahkan kasusnya ke polisi biar tahu rasa dia
Lienda nasution
bagus itu Giska jangan hub Malik salah dia kenapa berani nikahi kami ee...setelah itu malah cuek sama istri emang gak sakit apa dicueki selama masa perkawinan. biarkan saja di Malik itu biar ngerasain juga dicuekin
Lastri Naila
Luar biasa
Lienda nasution
ah....gak seru lah Thor cepat x si Giska berbaikan dgn si oon Malik itu enak sekali dia bukan sedikit waktu yang diberikannya ke Giska dgn sikap dan gaya yang cuek + dingin pembacanya kecewa Thor ,😜
Lienda nasution
Malik ....Malik ...sewaktu orangnya ada disampingmu tidur kamu gak pernah mau bersuara giliran sudah pergi e....dikejar kejar.....apa sudah Hank kamu Malik gak normal n gak jelas banget termasuk kategori idiot kamu
Lienda nasution
dzalim ini Malik mau untuk sendiri main didua sisi, jika terbukti anakmu dan Sarah terus cerai gitu dan jika tidak terbukti terus pernikahanmu lanjut gitu, memang Giska sebodoh kamu...dasar laki laki plin plan gak bisa dipercaya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!