NovelToon NovelToon
Cinta Yang Bertemu Kembali

Cinta Yang Bertemu Kembali

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Berbaikan / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Kehidupan di Kantor / Tamat
Popularitas:104k
Nilai: 4.9
Nama Author: Rai Rai

Clara Andhira Hafsari terpaksa menjadi pacar bayaran seorang Reyhan Ananda Setya untuk membiayai operasi ibunya dan membalas dendam pada kekasih dan sahabatnya.

Karena sering bersama membuat mereka saling jatuh cinta, namun ego masing-masing membuat cinta mereka terpendam, sampai mereka berpisah karena kesalahpahaman yang fatal.

Setelah 5 tahun berpisah, mereka di pertemukan kembali di sebuah perusahaan. Siapa sangka Clara harus menjadi sekretaris Reyhan CEO Perusahaan Setya.

Hubungan CEO dan sekretaris itu tidak berjalan harmonis, karena Reyhan dan Clara masih terus mengingat kesalahpahaman yang membuat mereka saling membenci.

Apakah cinta akan membuat mereka bersatu kembali?
Apakah mereka bisa menyelesaikan kesalahpahaman yang dulu terjadi?
Ikuti terus cerita Reyhan dan Clara ji

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rai Rai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34

"Aku akan melindungi mu, aku tidak ingin ada seseorang yang terluka lagi karena diriku" Ucapnya lirih.

Clara menatap intens Reyhan yang juga menatapnya. Jantungnya berdebar kencang. Pikirannya mencoba menyadarkan untuk tidak baper dengan perbuatan Reyhan, namun hatinya menolak. Jujur, dia mulai menyukai Reyhan semenjak pulang dari villa.

Tiba-tiba dokter memasuki ruangan karena HP-nya ketinggalan. Ia segera menutup matanya melihat Clara dan Reyhan yang wajahnya begitu dekat seperti ingin ciuman.

"Eh, maaf. Silahkan di lanjutkan lagi. Saya cuma mau mengambil hp yang ketinggalan" Ia buru buru mengambil hp miliknya dan segera keluar.

"Dasar anak muda, gak mikir tempat kalau mau mesra mesra an" Ia menggerutu setelah keluar dari UKS.

Clara mendorong bahu Reyhan hingga membuat laki laki itu terjungkal. Ia menggigit bibirnya menahan malu.

Reyhan meringis memegangi bokongnya yang terasa ngilu.

"Clara!!"

"Maaf kak, lagian kakak bikin malu aja" Clara ingin turun untuk membantu Reyhan namun Reyhan mencegahnya.

"Kau di sana saja, lagian aku baik baik saja kok" Reyhan kembali duduk di ranjang.

...----------------...

"Heh! Ulat bulu!" Teriak Mita membuat Vizah, Lita dan Aulia berhenti berjalan. Mereka segera menoleh dan mencari suara yang lancang memanggil mereka ulat bulu.

"Apa Lo bilang?!" Tanya Aulia dengan nada membentak.

"Kenapa? Marah ya di panggil ulat bulu? Atau kalian mau kata kata yang lebih kasar?" Tanya Mita bersedekap dada.

"Brengsek!" Aulia ingin maju namun di hadang Vizah.

"Apa kalian ingin cari mati?" Tanya Vizah angkuh.

"Lo yang nyari mati! Mungkin tadi kami gak bisa ngalahin kalian karena di bantu oleh siswi lain, tapi sekarang hanya ada kita. Lo gak akan bisa berkutik lagi" Sahut Mita.

"Dua lawan tiga, apa kalian yakin bisa menang? Tapi, kalau kalian menginginkannya maka akan kami kabulkan dengan senang hati" Ucap Vizah menyeringai.

"Bacot Lo!" Mita segera berlari ke arah mereka dan menendang perut mereka satu persatu.

"Emang enak kena tendangan maut MKP (Mita kick power). Gaya nya aja belagu, baru kena tendangan dikit udah tumbang" Ucap Mita sombong saat melihat Vizah dan kedua sahabat nya terjatuh sambil meringis kesakitan.

"Sial!" Vizah berdiri sambil memegangi perutnya.

"Lo akan terima pembalasan dari gue. Lo tunggu aja!"

Plaakk

"Baru satu kali. Apa kau ingin lagi?" Tanya Santi dingin.

Vizah memegangi pipinya yang di tampar Santi. 'Sial, dari tadi gue di gampar mulu. Emang mereka pikir gak sakit apa' Batinnya menggerutu.

"Kalian akan menyesal telah melakukan ini ke gue!" Teriak Vizah kemudian mengajak kedua sahabatnya untuk pergi.

Mita berjalan ingin menyusul mereka karena dia belum puas jika hanya tendangan yang mereka dapatkan. Mereka harus mendapatkan lebih karena bukan hanya Clara yang terluka, ia dan Santi pun sama.

Dreeet dreeet

"Mita, tunggu!"

Mita segera menoleh saat Santi memanggilnya.

"Ada apa?"

"Clara menyuruh kita membawa pakaian ganti untuknya ke UKS" Sahut Santi. Ia segera pergi untuk menjalankan perintah Clara.

Saat mereka hampir sampai di UKS, Mita dan Santi melihat seseorang keluar dari UKS sambil menggerutu.

"Kenapa tuh?" Tanya Mita. Ia segera membuka pintu UKS karena penasaran apa yang terjadi.

"Loh, kak Reyhan ngapain selonjoran di lantai?" Tanya Mita penasaran.

"Maaf kak, lagian kakak bikin malu aja" Clara ingin turun untuk membantu Reyhan namun Reyhan mencegahnya.

"Kau di sana saja, lagian aku baik baik saja kok" Reyhan kembali duduk di ranjang.

"Yee, gue di cuekin" Cibir Mita memasuki ruangan bersama Santi.

"Ini" Santi memberikan baju ganti pada Clara.

"Kakak keluar dulu, atau kakak mau ngintip Clara di sini?" Tanya Mita menggoda Reyhan.

Reyhan berdecih kemudian keluar ruangan. Ia memilih untuk menemui Dimas.

Setelah Reyhan pergi, Clara segera mengganti pakaiannya.

"Ya ampun Ra, tega bener mereka sampai buat Lo kayak gini" Ucap Mita kesal melihat luka luka di tubuh Clara.

"Udah biasa Ta, andai Lo tahu gue juga pernah ngalami hal yang sama. Ini mah, kecil" Ucap Clara santai.

"Kau dan kak Reyhan menjadi perbincangan satu sekolah. Melihat kejadian tadi, setelah ini kau pasti tak akan aman. Kita harus mencari tahu siapa yang menyebarkan foto dan video itu. Aku sangat ingin menghajarnya" Ucap Santi yang juga kesal, ia mengepalkan tangannya menahan amarah.

"Kita serahkan saja sama kak Reyhan. Tugas kalian hanya menjagaku"

Mita dan Santi mengangguk setuju.

...----------------...

"Dim!" Panggil Reyhan.

"Oh Rey, ada yang mau Lo omongin?" Dimas berjalan menghampiri Reyhan.

"Heh, bukannya itu kak Reyhan ya, aku dengar dia di pelet sama Clara sampai dia cinta mati banget sama tuh cewek. Iih, kasian ya" Ucap salah seorang siswi yang berada di taman.

"Iya ya, dia aja sampai nampar kak Vizah karena udah nyakiti Clara, dia bahkan ngancam akan membunuh kita kalau sampai gangguin Clara. Gak mungkin kan kak Reyhan yang dingin dan kejam sama cewek bisa se-care itu sama dia. Fix, kak Reyhan pasti kena pelet" Timpal temannya.

"Tuh cewek pasti ngincar harta kak Reyhan. Secara kan kak Reyhan itu anak konglomerat, dia cuma anak orang miskin. Hahaha" Ucap yang satunya lagi tertawa.

Reyhan memandang tajam ke arah mereka bertiga membuat mereka terdiam. Mereka buru-buru pergi karena ketakutan.

'Dasar penggosip!' Batin Reyhan.

"Dim, cepat cari tahu siapa yang sudah menyebar foto dan video itu. Jika sudah dapat, bawa saja ke gudang belakang" Ucap Reyhan.

"Baik. Saran gue, Lo jaga baik baik Clara. Lo tahu sendiri kan, Vizah itu bisa nekat" Ucap Dimas memberi saran.

"Tanpa Lo pinta gue juga akan melakukannya. Gue gak mau ada yang terluka lagi hanya karena gue" Ucap Reyhan memejamkan matanya. Kejadian ini benar benar mengingatkan nya pada Ara.

"Dia tidak pernah berubah. Saat kecil dia merundung Ara, sekarang dia malah merundung Clara. Aku rasa dia benar benar cinta mati sama Lo" Ucap Dimas menggelengkan kepalanya heran.

"Hehh, kali ini gue gak akan diam saja. Dulu gue jauhin Ara supaya dia selamat, tapi Vizah masih merundungnya. Sekarang gue akan selalu ada di dekat Clara agar dia tak bernasib sama seperti Ara"

"Gue dukung Lo, Rey" Ucap Dimas menepuk bahu sahabatnya.

...****************...

Bel pulang sekolah sudah berbunyi beberapa saat yang lalu. Namun, Clara, Mita dan Santi masih berada di kelas. Mereka sengaja pulang terlambat agar tidak berurusan dengan fans gila Reyhan.

"Ku rasa sudah aman, sekolah benar benar sunyi" Mita mengintip dari jendela.

"Kalau begitu, ayo." Ajak Clara segera keluar dari kelas di ikuti kedua sahabatnya.

"Lo kayaknya udah biasa dengan keadaan seperti ini, Ra" Ucap Santi.

"Kan gue udah bilang kalau gue udah biasa. Gue pernah ngalami hal yang sama saat sekolah dasar dulu" Ucap Clara menerawang masa lalu saat bocah keren itu membelanya di depan teman temannya. Sekarang Reyhan juga melakukan hal yang sama. Jantungnya berdetak kencang mengingat perlakuan Reyhan yang menurutnya sangat romantis. Hatinya semakin yakin kalau Reyhan adalah bocah kecil nan keren itu, namun pikirannya selalu menepis keyakinan hatinya.

"Jadi, Lo dulu juga di rundung pas SD? Wah, andai gue dulu satu sekolah sama Lo, gue pasti akan membela Lo, Ra" Ucap Mita.

"Gue gak yakin Lo bakalan bisa bela gue, Ta" Ia, Mita dan Santi sudah keluar dari gerbang sekolah.

"Lah, kenapa?" Tanya Mita bingung.

"Karena_"

"Hei! Itu dia!" Teriak seorang siswi menunjuk Clara.

Clara terkejut ternyata mereka menunggunya tak jauh dari sekolah.

'Sial' Umpatnya dalam hati.

"Ta, San, mereka terlalu banyak. Dari pada kita babak belur, mending kita lari" Ucap Clara yang di setujui kedua sahabatnya.

"Hitungan ke tiga, oke. Satu ... dua ... Tiga!" Clara berlari dengan kencang di ikuti oleh Mita dan Santi di belakangnya.

"Hei! Jangan lari! Lepasin ilmu pelet Lo dari kak Reyhan!" Teriak salah satu dari mereka.

"What! Sejak kapan gue pake pelet? Emang gue cucu Ki joko bodo" Gumam Clara.

Bruum

Ciit!

"Naik!" Ucap seseorang yang berada di atas motornya.

"Tapi teman temanku?"

"Naiklah, mereka akan aman"

Clara menurut saat sebuah mobil berhenti di depan mereka dan membawa kedua sahabatnya. Ia segera naik ke atas motor pemuda itu.

"Pegangan!"

Motor dan mobil itu pun melaju ke jalan raya.

Motor itu berhenti di depan restoran tempat kerja Clara.

"Makasih kak" Clara segera turun dan bernapas lega.

"Sama sama" Reyhan segera membuka helmnya dan mengajak Clara memasuki restoran.

"Kak Mira! Buatin minum untuk mereka ya" Ucap Clara sambil menunjuk ke arah teman temannya.

Mira mengangguk dan segera menjalankan perintah Clara.

"Silahkan dinikmati" Ucap Mira. Tanpa sengaja matanya bertatapan dengan Dimas membuatnya salah tingkah.

Mita yang melihatnya segera menyenggol lengan Santi.

"Kyuw kyuw, kayaknya udah lampu hijau nih. Tinggal jadiannya aja belum" Goda Mita membuat Mira dan Dimas salah tingkah.

"Apa an sih Ta" Mira segera pergi karena malu.

"Yee, malu malu kambing. Kalau emang suka tinggal bilang aja kak!" Ucap Mita setengah berteriak.

"Jadi, kalian udah jadian apa belum?" Tanya Reyhan.

"Belum Rey, Mira belum ngasih jawaban" Sahut Dimas lesu.

"Pepet terus kak, pasti kak Mira bakalan nerima" Ucap Mita.

"Lo tenang aja, gue pasti bakalan dapetin hati Mira" Ucap Dimas percaya diri.

"Semangat kak!" Ucap Mita.

"Semangat!"

"Maaf gak bisa nemenin, aku harus kerja dulu" Ucap Clara menghampiri mereka.

"Gak papa Ra, kita juga ada urusan jadi gak bisa lama" Ucap Reyhan.

Reyhan menatap Dimas dan Dimas mengangguk paham. Ia segera menghabiskan minumannya dan menyusul Reyhan yang sudah duluan.

"Lah, kita gimana? Masa di tinggal?" Tanya Mita.

"Ayo ikut!" Sahut Dimas.

Mereka pun pergi meninggalkan restoran.

1
Intan Maretta
Luar biasa
Amira Jihan Nurfaiza
kenapa aku gak mampir dari kemaren2 ya,.,hehe,.,maaf baru mampir,.,
Amira Jihan Nurfaiza
amaging
Amira Jihan Nurfaiza
keren,.,.👍👍👍
Srifah Ifah
bagus ada lanjut
Amira Jihan Nurfaiza: woow keren,,😻😻
total 1 replies
Fidia K.R ✨
Aku jg udh hadir di karyanya ka thor😉 aku suka ceritanya yang ini...👍🏻
Uisie
Keren kak ceritanya;)
Sudah mampir ya kakak ku, semangat menulisnya😊
Bin's
kok gitu sih Wil...
𝕐𝕆𝕊ℍuaˢ
bawaaangnya sekebon bikin😭😭. icip dulu.ntar lanjut
Cokies🐇
aku mampir 😊
Eti Sumiati
💪💪💪
Zahra Putri Mandala
menarik
Zahra Putri Mandala
mampir kak
Eti Sumiati
keren aku suka
Riri_awrite
aku mampir juga di karyamu kak
mari saling memberi dukungan🙏
Nur Hasanah
akhir nya tamat juga
deput
kok tamat sih Thor lanjut donh
Nuhume
Ninggalin jejak dulu, saling dukung yuk kak🌻🌻
Hanna: iya kak
total 1 replies
AYNSARA
Oke, saya akan mampir thor. penasaran juga kenapa mereka bisa menikah
AYNSARA
Bagus banget novel mu, thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!