apa jadinya apabila seorang gadis bar-bar dan juga cegil tiba-tiba dijodohkan dengan seorang CEO yang terkenal dingin dan juga anti wanita ?
keseruan apakah yang akan terjadi jika keduanya disatukan ?, biar tidak penasaran yuk ikuti saja kisah mereka 🙂.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
20. ke hotel
Gibran langsung tersenyum begitu melihat istrinya terdiam sambil memejamkan matanya.
" kenapa memejamkan mata ?"goda Gibran, mendengar itu Nadhira segera membuka matanya lalu menatap kearah Gibran yang sedang tersenyum.
" minggir !"ucap Nadhira mendorong Gibran sambil beranjak bangun.
melihat itu Gibran segera menarik istrinya lalu mencium bibirnya.
Tak lama Gibran langsung melepaskan ciumannya saat Nadhira mencubit pinggangnya dengan keras.
" enggak usah nyari kesempatan "ucap Nadhira sambil mendorong Gibran lalu menarik selimut dan tidur sambil membelakangi Gibran.
mendengar itu Gibran hanya tersenyum lalu bergeser sambil memeluk istrinya dari belakang.
" ih ngapain peluk peluk ?"protes Nadhira sambil memukul tangan Gibran.
" terserah aku "ucap Gibran dengan santai.
" sepertinya kau lupa minum obat deh, cepat lepas !"gerutu Nadhira yang merasa aneh dengan tingkah Gibran.
" diam lah,ayok tidur "ucap Gibran sambil memejamkan matanya.
" nih beruang kutub kenapa sih ? tumben banget posesif biasanya juga kayak kanebo kering "ucap Nadhira sambil menoleh kearah Gibran yang sudah memejamkan matanya.
( di meja makan )
semua orang sedang berkumpul untuk makan malam kecuali Gibran dan Nadhira.
" Gibran mana ? Kok tidak ikut makan "tanya Sandra.
" masih di kamar kayaknya "ucap buk Larasyang sedang mengambilkan makanan untuk suaminya.
" biar aku panggilkan mereka "ucap Sandra sambil beranjak bangun dari tempat duduknya.
" ya "ucap buk Laras sambil menoleh sekilas kearah Sandra.
" tok tok tok "Sandra mengetuk pintu kamar Gibran.
" Gibran "panggil Sandra lagi sambil mengetuk pintunya.
" mereka sedang ngapain sih di dalam ?"tanya Sandra yang tidak mendapatkan sahutan dari dalam.
" tok tok tok "Sandra kembali mengetuk pintunya.
sementara di dalam kamar, Nadhira dan Gibran terlihat masih tertidur pulas sambil berpelukan.
" sebenarnya mereka lagi ngapain sih ? Tidak juga membukakan pintu "gerutu Sandra dengan kesal, sudah beberapa kali mengetuk pintu tapi tidak juga di buka.
" dasar menyebalkan !"ucap Sandra dengan kesal sambil kembali ke bawah.
" bagaimana ?"tanya buk Laras sambil menatap kearah Sandra.
" sudah aku panggilkan, tapi mereka tidak membukakan pintu "ucap Sandra sambil duduk di kursi.
" yasudah biarkan saja, nanti kalo laper mereka juga akan turun sendiri "ucap pak Haris sambil melanjutkan makannya.
" iya "ucap Sandra sambil mengambil makanannya.
( 2 jam kemudian )
Gibran terbangun dari tidurnya dan melihat Nadhira yang masih tertidur pulas didalam pelukannya.
iapun memindahkan kepala Nadhira keatas bantal lalu beranjak bangun dan masuk kedalam kamar mandi.
setelah itu Gibran duduk di sofa sambil membuka laptopnya.
Nadhira menggeliat dan mulai membuka matanya,ia beranjak bangun dan berjalan menuju kamar mandi sambil menoleh sekilas kearah Gibran yang sedang sibuk berkutat dengan laptop nya.
keluar dari kamar mandi Nadhira langsung turun kebawah, Gibran melirik sekilas kearah istrinya yang berjalan keluar kamar.
Tak lama Nadhira kembali kedalam kamar sambil memegang perutnya,Ia duduk di samping Gibran dengan wajah cemberut.
" kenapa ?"tanya Gibran sambil melirik sekilas kearah istrinya.
" aku laper "ucap Nadhira
" ya makan "ucap Gibran tanpa mengalihkan pandangannya dari laptop nya.
" enggak ada yang bisa dimakan "ucap Nadhira dengan cemberut.
" keluar yuk cari makanan "ajak Nadhira sambil menatap kearah Gibran.
" sebentar,aku lagi banyak pekerjaan "ucap Gibran sambil fokus menatap kearah layar laptop nya.
" yasudah aku pergi sendiri aja "ucap Nadhira dengan kesal sambil beranjak bangun, tapi Gibran malah menarik tangannya untuk kembali duduk di sofa.
" tunggu sebentar lagi, ini hampir selesai "ucap Gibran sambil memeriksa berkasnya.
" hah !"Nadhira hanya bisa menghela nafas panjang sambil menyandarkan tubuhnya di sofa.
" Kruk..."perut Nadhira mulai keroncongan minta segera diisi.
" ayok "ucap Gibran sambil menutup lalu beranjak bangun dari sofa.
Nadhira mengambil ponselnya lalu berjalan mengikuti Gibran keluar kamar.
" kalian mau keluar ya ?"tanya Sandra sambil menghampiri Gibran dan Nadhira yang hendak masuk kedalam mobil.
" ya "ucap Gibran sambil menoleh kearah Sandra.
" aku boleh ikut tidak ? Nanti aku turun di Indomaret depan "ucap Sandra, Gibran hanya mengangguk sambil masuk kedalam mobil.
" makasih "ucap Sandra tersenyum senang sambil duduk di kursi belakang.
" kalian mau kemana ?"tanya Sandra lagi
" mau ke hotel, kenapa mau ikut ?"ucap Nadhira dengan ketus sambil menatap kearah Sandra.
" ngapain ke hotel ?"tanya Sandra lagi.
" kita mau bulan madu,ya kan sayang ?"ucap Nadhira sambil memeluk lengan Gibran.
" hah !"ucap Gibran yang terkejut dengan perkataan istrinya.
" kalo kamu mau ikut kami akan memesan satu kamar lagi untukmu "ucap Nadhira sambil tersenyum.
" enggak usah "ucap Sandra sambil membuang pandangannya kearah luar, sebisa mungkin ia menahan rasa kesalnya.
" sudah sampai di Indomaret turunlah "ucap Nadhira sambil menoleh kearah Sandra.
" ya "ucap Sandra sambil turun dari mobil.
" kami pergi dulu "pamit Nadhira menatap kearah Sandra sambil tersenyum.
" awas kau !"gerutu Sandra dengan kesal begitu mobil Gibran pergi.
( sementara di dalam mobil )
" dasar ulat Keket "gerutu Nadhira dengan ketus sambil menatap kearah Sandra lewat kaca spion mobil.
" apa ?"tanya Nadhira yang melihat Gibran terus menatap kearahnya.
" tidak papa "ucap Gibran sambil kembali fokus menyetir.
tak lama kemudian ia berhenti di sebuah restoran, Nadhira pun langsung turun dari mobil dan masuk duluan tanpa menunggu Gibran.
Nadhira duduk di kursi dan mulai memesan makanannya.
" kau mau pesan apa ?"tanya Nadhira sambil menatap kearah Gibran.
" disamain aja "ucap Gibran sambil duduk di kursi.
" itu aja mbak "ucap Nadhira sambil menutup buku menunya.
" baik mohon tunggu sebentar "ucap pelayan tersebut sambil pergi.
" iya "ucap Nadhira sambil tersenyum.
...**...
selesai makan mereka pun pergi dari sana, Nadhira duduk bersandar di kursi sambil menatap kearah luar.
namun ia langsung duduk dengan tegak begitu melihat Gibran berbelok ke sebuah hotel.
" kok kesini ?"tanya Nadhira sambil menoleh kearah Gibran.
" bukannya tadi kau bilang mau ke hotel "ucap Gibran sambil turun dari mobil.
"Apa !"ucap Nadhira yang terkejut, padahal tadi ia hanya ingin memanas-manasi Sandra tapi Gibran malah menganggapnya serius.
iapun segera turun dari mobil dan pergi menyusul Gibran yang sedang memesan kamar untuk mereka.
" ayok "ajak Gibran yang sudah selesai memesan kamarnya.
" tunggu !"ucap Nadhira sambil menarik tangan Gibran.
" kenapa ?"tanya Gibran sambil menatap kearah istrinya.
" ini kita benaran mau nginep disini ?"tanya Nadhira dengan gugup, Gibran hanya mengangguk.
" perkataan ku tadi tidak serius ayok kita pulang saja "ucap Nadhira sambil menarik tangan Gibran.
" sudah terlanjur, aku sudah memesan kamarnya "ucap Gibran
" ya tinggal batalin aja "ucap Nadhira yang merasa pusing sendiri.
" enggak mau "ucap Gibran sambil pergi mencari nomor kamar mereka.
" Gibran !"panggil Nadhira dengan kesal sambil pergi mengikuti Gibran.
" ayok masuk "ucap Gibran sambil membuka pintu kamarnya.
" enggak mau "ucap Nadhira dengan cemberut sambil melipat kedua tangannya di dada.
tanpa mengatakan apapun Gibran langsung menggendong istrinya dan masuk kedalam kamar.
" turunkan aku !"berontak Nadhira sambil memukul Gibran.