NovelToon NovelToon
Emergency Daddy

Emergency Daddy

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Anak Genius / Percintaan Konglomerat / Identitas Tersembunyi / Romansa / Ayah Darurat
Popularitas:9.1k
Nilai: 5
Nama Author: Diana Putri Aritonang

Tak ingin lagi diremehkan oleh teman-temannya, seorang bocah berusia enam tahun nekad mencari 'Ayah Darurat' sempurna; tampan, cerdas, dan penyayang.

Ia menargetkan pria dewasa yang memenuhi kriteria untuk menjadi ayah daruratnya. Menggunakan kecerdasan serta keluguannya untuk memanipulisi sang pria.

Misi pun berjalan lancar. Sang bocah merasa bangga, tetapi ia ternyata tidak siap dengan perasaan yang tumbuh di hatinya. Terlebih setelah tabir di masa lalu yang terbuka dan membawa luka. Keduanya harus menghadapi kenyataan pahit.

Bagaimana kisah mereka? Akankah kebahagiaan dan cinta bisa datang dari tempat yang tidak terduga?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diana Putri Aritonang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Emergancy Daddy 7.

"Hallo, Kak?"

"Apa yang kau sembunyikan, Nathan Joan Raksa?"

Suara dingin dan dalam sang kakak langsung menyapa indra pendengar Nathan. Ia semakin bisa merasakan jika sesuatu yang tidak nyaman akan segera terjadi. Terlebih namanya sudah disebut dengan sangat lengkap.

"Skandal apa yang sudah kau buat? Kau memiliki anak di luar sana?!"

Ya Tuhan!

Nathan rasanya ingin melempar ponselnya saat ini juga. Pertanyaan yang Kak Agam lontarkan begitu konyol dan tidak masuk akal.

Namun, Nathan berusaha tetap tenang, pria itu menarik napas pelan dan segara menjawab pertanyaan sang kakak.

"Apa yang Kakak katakan? Aku tidak mungkin memiliki anak! Menikah saja aku belum."

"Lantas apa yang terjadi di sekolah Rania? Rania menceritakan semua yang terjadi pada Kakak iparmu."

Agam menghubungi Nathan setelah banyaknya aduan dari sang istri yang mendapatkan cerita aneh dari Rania-putri bungsu mereka. Tentang ia yang memiliki sepupu laki-laki seusianya dan merupakan anak dari Uncle Nathan-Adik sang ayah.

Lagi, Nathan menghela napas. Pria itu memijat pelan pelipisnya. Cukup berhasil dibuat pusing karena lelucon seorang bocah yang Nathan pikir akan hilang begitu saja dibawa terpaan angin, nyatanya mampu memperumit harinya.

Nathan pun akhirnya menceritakan semuanya pada Agam. Bahwa bocah itu hanya bercanda memanggilnya sebagai seorang Daddy, karena terlalu mengagumi sosoknya. Setidaknya begitulah yang Nathan anggap, ia menilai jika Elvano kagum terhadap dirinya.

"El begitu mirip dengan Uncle Nathan, Mom. Wajah bahkan rambut mereka sama. Elvano dan Uncle seperti Kak Rakha dan Daddy."

Itu adalah celotehan Rania yang sengaja Hena rekam dan ia kirim pada suaminya. Dan kini Agam memutar ulang rekaman itu agar Nathan mendengar.

"Kau sangat tahu putri kecilku tidak pernah berbohong, Nathan." Agam menekan adiknya. "Aku ingin kau mengatakan yang sebenarnya. Sebelum semua ini sampai di telinga Daddy."

Tangan pria berusia kepala tiga itu terkepal. Tak menyangka hal ini akan semakin rumit seperti ini. Dan tak terbayangkan jika berita ini sampai pada Dad Jon.

Ia memiliki anak tanpa adanya pernikahan?

Tiba-tiba Nathan mengusap lehernya sendiri. Ia tidak bisa membiarkan hal itu. Ia bisa digantung hidup-hidup oleh Dad Jon dan Mom Anita.

Nathan mengakhiri panggilan telepon dengan sang kakak setelah memastikan dan berjanji pada Agam untuk segera menyelesaikan kesalahpahaman ini.

Pria itu tampak terdiam di kursi kerjanya. Rendi yang dari tadi menyimak juga hanya diam memperhatikan sang tuan. Sepertinya kini Nathan terkena masalah yang cukup besar. Bosnya itu diduga telah memiliki seorang anak.

"Ambil alih semua pekerjaanku hari ini." Nathan segera beranjak dari tempat duduknya. Menitipkan sementara perusahaan pada Rendi-sang asisten.

Pria itu meninggalkan perusahaan dengan membawa undangan yang ada di atas meja, undangan yang sempat Elvano berikan padanya. Ia akan menuju tempat, di mana sumber berita mengenai dirinya yang sudah memiliki seorang anak berawal.

Build International School (BIS) adalah tujuannya.

Nathan akan menemui bocah berambut perak itu. Netra tajamnya melirik undangan yang ia letakkan di atas dashboard.

Untuk orang tua dari siswa: Elvano Abraham.

Nathan juga melirik jam di pergelangan tangannya. Pria itu semakin dalam menginjak pedal gas karena waktu pulang sekolah sudah lewat dari beberapa saat yang lalu. Ia berharap masih bisa menemukan bocah bernama Elvano itu di BIS.

*

*

*

Di BIS sendiri, saat ini Elvano tengah menunggu Anggita. Masih ada beberapa murid di sana yang juga sama tengah menunggu jemputan orang tua mereka. Termasuk Rania, gadis cantik itu sempat menawarkan tumpangan pada Elvano saat supir keluarga Raksa datang. Rania kini menganggap bahwa Elvano adalah sepupunya, anak dari Uncle Nathan berarti juga adalah saudaranya bukan.

Namun ternyata Elvano tidak mengetahui alamat rumah Galang. Sehingga Rania akhirnya memilih untuk tidak pulang terlebih dahulu, selain ia akan menemani Elvano menunggu, Rania juga begitu penasaran siapa ibu Elvano. Wanita yang berarti merupakan kekasih unclenya, eh bukan, melainkan istri unclenya. Tapi bukankah Uncle Nathan belum menikah? Astaga, Rania sampai menggaruk kepalanya yang tidak gatal karena pusing memikirkan permasalahan orang dewasa.

Tanpa Rania tahu, sebenarnya Elvano sudah sangat hapal dan mengingat baik rute menuju ke hunian mewah sang kakek dari sekolahnya. Ia adalah pengamat ulung, Elvano mampu mengingat sesuatu dengan sangat cepat. Ia hanya sengaja tidak ingin memberi tahu Rania.

"Itu mobil mommyku. Kau bisa kembali sekarang, Rania. Terima kasih sudah menemaniku." Elvano tersenyum kecil pada Rania. Teman barunya itu begitu baik karena tidak tega meninggalkannya pulang lebih dulu.

Rania masih berdiri, belum ingin beranjak masuk ke dalam mobil yang pintunya sudah dibukakan oleh supir keluarga Raksa. Ia masih penasaran dengan wajah dari ibu Elvano, sampai akhirnya ia melihat wanita cantik berambut panjang tergerai keluar dari mobil. Wanita cantik itu tersenyum melambai pada Elvano.

Dan tatapan polos Rania, juga Elvano yang kini berhenti melangkah saat ingin menghampiri ibunya teralihkan pada sebuah mobil mewah yang melaju kencang dan langsung berhenti tepat di samping mobil Anggita.

Seorang pria dewasa berambut perak keluar dari sana. Berdiri sejajar dengan sang ibu dan menatap ke arahnya.

Elvano tersenyum samar.

My emergency dad finally came.

Seseorang yang sudah ia tunggu sedari pagi. Bahkan yang membuat Elvano begitu bersemangat datang ke sekolah hari ini. Akhirnya kini pria itu sudah berdiri langsung di hadapannya, bahkan bersama dengan sang ibu.

Misinya berjalan mulus.

"Elvano Abraham!" panggil Nathan. Suaranya sedikit keras karena perasaan pria itu yang hampir meluap. Nathan tak menyadari jika dirinya kembali menjadi pusat perhatian, termasuk wanita cantik yang merupakan ibu dari nama bocah yang baru saja pria itu sebut.

Anggita menoleh dengan netra yang sudah membulat sempurna. Napas wanita itu juga tercekat.

Nathan menghampiri Elvano dengan langkah panjang. Ia akan menyelesaikan masalah yang Elvano timbulkan dan menyebabkan berita tidak benar tentang dirinya.

Akan tetapi, belum sampai Nathan mendekat pada Elvano, seorang wanita cantik tiba-tiba saja sudah menerobos berdiri di hadapannya, menghalangi langkah Nathan dan menyembunyikan bocah perak itu di belakang tubuhnya.

Seakan melindungi dari serangan seorang penjahat.

"Menjauh dari putraku!!"

Nathan cukup terkejut dengan teriakan wanita cantik itu. Belum lagi tatapan tajam yang diberikan pada Nathan.

"Jangan berani menyentuhnya!! Dia bukan putramu!!"

Deg!

Tubuh Nathan menegang. Netranya tak kalah membulat menatap wanita yang terlihat waspada terhadap dirinya dan sudah mengacungkan tangan pada wajah tampannya.

Beberapa orang tua bahkan pihak keamanan juga menyaksikan kejadian itu, meski saat ini tak seramai ketika Nathan menerima panggilan Daddy untuk pertama kalinya.

Rania juga menyaksikannya, bocah itu diam. Ia ikut memperhatikan semua. Bagai kamera pengawas, Rania merekam semuanya secara utuh. Bocah cantik, bungsu dari keluarga Raksa itu akan memutar ulang drama unclenya ini pada Mommy Hena.

1
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
sangsi sosial lebih kejam dari sekedar masuk penjara. itu resiko km siapa suruh dulu jahatnya kebangetan/Proud//Bye-Bye/
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
tau, km balsem napi/Sneer/
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
dad jon udah tau duluan kali/Chuckle//Grin/
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
paham lah Agam. cukup mengangguk dia gak nyerocos seperti km/Tongue/
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
tengil bgt sumpah inget umur oyyy
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
asem bgt nathan
〈⎳ FT. Zira
nathan beda.. dia dah tau tapi teetep maju tuh.. padahal tau bakal di tendang juga tetep maju.. kurang apaa coba?? perlu cat rambut lagi atau gimana?

/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
〈⎳ FT. Zira
dad jon tetep yg paling dittakuti..tapi dad jon juga takutnya sama bini/Facepalm/
〈⎳ FT. Zira
tapi kalo ma Hena berubah jadi power ranger dia Nat/Joyful//Joyful/
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
balsem sama ivan aja, nathan sama aku/Awkward/
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
semoga gak direstui/Sly/
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
dih, dih kagak
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
habis ini Agam ngamok
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
ceriwis, aku ingat Zoya dengar kata ceriwis
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
si Balsem mewek gak lihat ini
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
luuu jadi pak tarno Nat/Speechless/
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
udah terakhir aja, padahal aku nunggu Agam sama rania/Smug/
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
dih kurang ajar nih orang/Facepalm/
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
bau Ivan/CoolGuy/
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
gak suka sumpah, luuu cari yg lain napa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!