Cinta Yang Bertemu Kembali

Cinta Yang Bertemu Kembali

Bab 1

Hai para reader!!! Author akan mulai cerita Reyhan dan Clara dari masa sekolah di awal mereka bertemu, sampai pada kesalahpahaman yang membuat mereka saling membenci, hingga mereka bertemu di perusahaan Setya. Jadi selamat membaca dan semoga kalian suka.

***********

Hatinya bagaikan di tusuk ratusan jarum, persendiannya lemas, tak terasa air matanya berjatuhan membanjiri pipinya. Apa yang ada di hadapannya sungguh membuat hatinya hancur.

"Ayunda, Wildan" Ucapnya lirih.

Beberapa saat yang lalu...

Seorang gadis turun dari bus, dengan menggunakan gaun biru muda selutut serasi dengan warna kulitnya yang putih, rambut hitam bergelombang dengan tinggi badan 155 cm, dan ditangannya ada kotak hadiah kecil untuk sang kekasih.

Dia berlari menuju Hotel tempat dirayakan nya ulang tahun kekasihnya Wildan Avansha Denata.

"Astaga, sudah hampir jam 7. aku harus cepat"

Saat sudah sampai, terlihat sudah banyak tamu undangan yang hadir. Dia berjalan mencari kekasihnya hingga tidak sengaja matanya menangkap sosok yang sangat dia cintai sedang berdiri di atas panggung.

Dia melihat sang kekasih sudah tampil gagah dengan menggunakan kemeja hitam di atas panggung. Wajahnya persis seperti Boyband Korea, tampan dan manis.

Ayahnya Wildan merupakan salah satu donatur di SMA Nusa bangsa. Wildan mempunyai anggota Band di mana dia adalah vokalis nya, jadi tidak heran jika dia memiliki banyak penggemar terutama para gadis.

"Sebelumnya aku ingin mengucapkan terima kasih karena kalian sudah hadir di acara ini. Ada sedikit informasi yang ingin aku sampaikan kepada kalian semua, dan aku harap kalian tidak kecewa. Selama ini, aku mempunyai seseorang yang sangat aku sayangi dan cintai, yang menggetarkan hatiku saat aku melihat senyuman nya, yang membuat ku susah tidur karena merindukan nya, dan membuat hari hariku berwarna dengan suara tawanya. Dan sekarang, aku ingin mengumumkan kepada kalian siapa gadis yang membuat ku tergila-gila. Dan orangnya adalah..."

Suara Wildan menggema di Hotel itu. Gadis itu sangat tersentuh dengan pengakuan Wildan, perkataan Wildan membuatnya serasa terbang di udara.

Semua orang menunggu Wildan melanjutkan perkataannya. Mereka penasaran siapa gadis yang berhasil merebut hati Wildan sang idola sekolah.

Di saat semua sedang menunggunya, Wildan melirik ke arah gadis itu, ada senyum tersungging di bibirnya, senyum yang penuh makna.

'Kalau kau melihatku di atas panggung dan tersenyum padamu, maka itu tanda kalau kau harus naik. Aku akan memperkenalkan mu kepada semua orang bahwa gadis terpintar di sekolah adalah pacar dari Wildan sang idola sekolah'

Gadis itu mengingat ucapan Wildan sehari sebelum acara di mulai. Gadis itu tersenyum kemudian segera berjalan menghampiri Wildan yang ada di depannya. Tapi baru beberapa langkah ia berjalan...

"Dan orangnya adalah PUTRI AYUNDA"

Bagaikan tersambar petir di siang bolong, perkataan Wildan membuat hati gadis itu hancur, dirinya yang sudah terbang di udara, langsung terhempas ke tanah. Bagaimana tidak, nama yang di sebut kan Wildan bukanlah namanya, melainkan nama sahabatnya.

Suasana ruangan itu riuh, seketika para gadis harus menelan kekecewaan karena sudah tidak ada lagi harapan untuk mendapatkan Wildan.

Ayunda berjalan menghampiri Wildan. Mereka berpelukan mesra, menambah sakit di hati gadis malang itu.

"Ayunda, Wildan...." ucapnya lirih

"Baiklah, semuanya tenang. Aku dan Ayunda sudah berpacaran sejak 6 bulan yang lalu. Kami memang sengaja merahasiakan hal ini kepada kalian semua dan sekarang adalah waktu yang tepat untuk mengatakannya. Jadi, aku umumkan bahwa Ayunda gadis tercantik di sekolah adalah pacar Wildan sang idola sekolah."

Wildan mengatakannya dengan senyum mengembang sambil merangkul Ayunda di sampingnya. Wajahnya menyiratkan ada kebanggaan dapat menaklukkan hati gadis tercantik di sekolah.

Gadis itu terisak, seharusnya dia yang ada di panggung dan menerima perkataan Wildan, tapi kenapa Ayunda? Kenapa harus sahabatnya?

Ayunda melirik sinis ke arah gadis itu dan mengatakan kalimat yang membuat darah gadis itu mendidih.

"Nah, sekarang kalian tahu kan kalau Wildan ini adalah pacar gue, jadi jangan coba coba untuk merebutnya apalagi mengaku ngaku menjadi pacarnya, apa kalian mengerti!"

Ada yang kecewa karena tidak bisa mendapatkan Wildan dan ada yang kecewa

karena tidak bisa mendapatkan hati Ayunda. Tanpa mereka sadari, ada yang terluka akibat di khianati kekasih dan sahabat nya. Suara isakan nya tersamarkan oleh alunan musik yang seakan ikut mengejeknya.

Wildan dan Ayunda tidak memperdulikan gadis itu. Mereka berdua malah semakin menunjukkan kemesraannya di atas panggung. Sepertinya mereka sengaja ingin menghancurkan hati gadis itu.

"Ayunda, Wildan, kenapa, kenapa harus kalian?.. hiks hiks" Gadis itu sudah tidak peduli lagi dengan orang orang yang menatapnya dengan tatapan aneh. Hati nya remuk melihat sahabat dan pacarnya berselingkuh.

"CLARA"

Ya, namanya Clara Andhira Hapsari. Selama ini, dia dan Wildan berpacaran diam diam sejak kelas 10. Sudah satu tahun mereka berpacaran.

Awalnya Clara tidak percaya Wildan menyukainya, apalagi Wildan adalah anak orang kaya, bagaimana mungkin Wildan menyukai gadis sepertinya yang tidak cantik dan miskin. Tapi melihat sikap romantis dan perhatiannya, akhirnya dia luluh dan menerima Wildan.

Dan saat Wildan mengatakan padanya akan memberitahukan hubungannya kepada semua orang di hari ulang tahunnya, dia sangat bahagia.

Dia selalu menceritakan mengenai hubungannya dengan Wildan kepada tiga sahabatnya, yaitu Mita Khairunnisa Pratiwi, Santika Emiko, dan Putri Ayunda. Tapi siapa sangka salah satu sahabatnya, malah merebut kekasih hatinya.

"Mita, Santi"

Suara Clara bergetar saat memanggil nama kedua sahabatnya. Air mata terus mengalir di pipinya, membuat kedua sahabatnya iba melihat nasib Clara.

Mita dan Santi membawanya keluar dari Hotel tersebut, mereka kemudian menuju taman hotel.

"Ayunda brengsek. Bagaimana mungkin dia menikung sahabatnya sendiri, jika tadi tidak banyak orang sudah ku jambak dan ku cakar cakar wajahnya" Ucap Mita berapi api. Dari dulu dia memang tidak terlalu menyukai Ayunda karena sifatnya yang sombong.

"Sabar Ta. Aku juga muak melihat wajah tak bersalah mereka. Ingin sekali aku menghajar Wildan sampai tulang tulangnya patah. Apalagi Ayunda, wajah sombong nya itu sangat menjijikkan." Ucap Santi yang juga tak kalah kesal.

"Sudahlah, Wildan memang lebih pantas untuk Ayu. Di banding aku, Ayu memang lebih cantik dan kaya, bukan? Aku saja yang tidak tahu diri. Wildan tidak mungkin menyukai gadis miskin sepertiku. Seharusnya aku sadar. Sia sia saja aku membelikan ini untuknya, padahal aku sudah mengumpulkan banyak uang hanya untuk membeli ini" Clara menatap sendu ke arah kotak hadiah berisi jam tangan yang sudah di belinya.

"Ra sabar ya, kita juga tidak menyangka kalau Ayunda dan Wildan berselingkuh. Kau tidak boleh sedih lagi, ok?" Santi memberi semangat kepada sahabatnya, Clara.

"Benar, jangan buang air mata berharga mu hanya untuk dua orang sialan itu. Kau bisa mencari yang lain lagi kan, Wildan bukan satu satunya laki laki di dunia ini, jadi jangan sedih lagi." Ucap Mita menambahkan.

"Baiklah, aku tidak akan sedih lagi jadi kalian tidak perlu khawatir. Aku titip ini, tolong berikan kepada Wildan dan ucapkan selamat kepadanya"

Clara menyerahkan kotak berisi jam tangan tersebut kepada Santi.

"Astaga Clara, Seharusnya kamu menghajar mereka, bukannya memberi hadiah, kalau aku jadi kamu pasti sudah ku tampar wajah Ayunda dan akan ku tendang masa depan Wildan, biar tau rasa dia. Kita jadi perempuan gak boleh lemah Ra, kalau dia selingkuh kita balas selingkuh" Ucap Mita, dia melipat tangannya di dada sambil mengomeli Clara.

"Tidak apa Ta, anggap saja salam perpisahan, lagian Ayunda juga sahabat kita kan"

"Sahabat gundulmu, mana ada sahabat yang ngerebut pacar sahabat sendiri, bingung aku sama pemikiran kamu Ra, murid terpintar tapi otaknya o*n" ucap Mita kesal.

Clara hanya tersenyum menanggapi Mita, dia berkata pada Santi "Tolong ya San"

"Hehhh, baiklah, aku akan memberikan nya" Santi menghela nafas. Dia sebenarnya tidak ingin memberikan hadiah itu, takut khilaf dan malah menghajar Wildan dan Ayunda nanti, tapi dia akan melakukannya demi sahabat nya

"Santi saja. Aku takut khilaf saat melihat wajah mereka." Mita kemudian berlalu dari tempat itu, tentu dengan wajah kesalnya.

"Kalau begitu aku pulang dulu ya San, Terima kasih karena sudah menjadi sahabat baikku" Clara kemudian pergi meninggalkan Hotel tersebut.

...----------------...

Di dalam hotel......

"Akhirnya semuanya berakhir ya sayang. Kamu tidak perlu pura pura menyukai Clara lagi dan aku tidak perlu pura pura baik di depannya. Aku sangat cemburu saat mendengar ceritanya mengenai kamu. Apalagi saat harus pura pura tersenyum saat mendengar ceritanya itu." ucap Ayunda dengan wajah cemberut sambil bergelayut manja di lengan Wildan.

"Iya sayang, maaf ya. Aku juga sangat muak melihat wajahnya. Lagian aku melakukan hal ini hanya untuk memanfaatkan nya saja. Tapi sekarang tidak lagi. Karena ayahku akan pergi ke luar negeri untuk urusan bisnis, dia pasti akan sibuk sampai tidak ada waktu untuk mengawasi ku." Ucap Wildan sambil menggenggam tangan Ayunda.

"Ck,ck,ck, menjijikkan. Wah sudah gue duga lo pasti ada niatan lain memacari Clara, bukan? Ternyata lo hanya manfaatin dia selama ini dan lo Ayunda, tidak gue sangka lo selama ini berhati busuk. Apa lo juga sama seperti lelaki ini, hanya memanfaatkan Clara saja?" Ucap Santi sinis sambil menghampiri mereka berdua.

"Lo benar Santi, lagian teman lo itu terlalu polos. Dia sangat penurut, jadi gue nyuruh dia untuk ngerjain tugas tugas gue, dan dia mau kok. Siapa yang tidak akan senang mendapat pacar yang pintar dan penurut seperti Clara. Tapi sayang dia terlalu miskin dan jelek untuk menjadi pacar Wildan Avansha Denata." Wildan mengatakan nya dengan angkuh.

"Sebenarnya gue juga gak mau jadi teman kalian, kalian itu hanya lah kumpulan anak miskin. Tapi gue harus bergaul dengan anak anak pintar supaya gue juga pintar kan? Clara itu sangat baik, bukan hanya memberi contekan, tapi pacarnya juga. Seharusnya dia sadar gadis miskin sepertinya tidak mungkin menjadi pacar seorang Wildan, idola sekolah. " Ucap Ayunda sinis.

"Seharusnya gue juga sadar kalau kalian itu hanyalah anak anak bodoh yang sangat bergantung pada Clara. Gue senang karna mengetahui sifat asli kalian sekarang. Dan ini hadiah dari Clara, dia mengucapkan selamat kepada kalian." Santi memutuskan pergi sebelum emosinya tidak terkendali, tapi dia membalikkan badannya, melipat tangannya dan tersenyum mengejek.

"Oh ya, jika orang bodoh berpacaran dengan orang bodoh, maka sebutan yang cocok untuk kalian itu adalah pasangan TOLOL" Setelah berkata seperti itu, ia kemudian berlalu dari hadapan Ayunda dan Wildan.

Tangannya mengepal, wajah Wildan memerah, entah karena marah atau karena malu, hanya ia dan tuhan yang tahu. Ayunda mencoba menenangkan kekasihnya itu.

"Sudahlah, orang seperti itu hanya bacotnya saja yang besar. Kita akan membalas mereka nanti."

"Baiklah, apa yang harus aku lakukan pada hadiah ini?" Tanyanya kepada Ayunda.

"Buang saja, paling barang murahan" jawab Ayunda

Kemudian Wildan membuangnya ke tempat sampah. Mereka melanjutkan pesta tersebut tanpa memikirkan perasaan Clara yang terluka akibat perbuatan mereka.

Terpopuler

Comments

Amira Jihan Nurfaiza

Amira Jihan Nurfaiza

kenapa aku gak mampir dari kemaren2 ya,.,hehe,.,maaf baru mampir,.,

2023-11-22

0

Amira Jihan Nurfaiza

Amira Jihan Nurfaiza

keren,.,.👍👍👍

2023-11-22

0

Srifah Ifah

Srifah Ifah

bagus ada lanjut

2023-11-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!