NovelToon NovelToon
Takdir Mentari

Takdir Mentari

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / nikahmuda / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Fantasi Wanita
Popularitas:10.9k
Nilai: 5
Nama Author: Putri Pena

Namaku Mentari Intania Putri. Seorang anak yang tumbuh di sebuah kampung kecil yang bernama Kampung Karet. Kehidupanku tidak seindah anak-anak lain. Hidup yang sederhana dengan didikan keras oleh kedua orang tuaku. Hidup dengan banyak orang di rumah.

Dengan backround pendidikanku yang hanya tamatan SMA aku mulai bekerja di usiaku yang baru menginjak 17 tahun. Mulai hidup mandiri di usia yang sangat muda.

Seperti wanita lain di luar sana aku juga memiliki kisah cinta yang menarik. Yang menyedihkan dan menegangkan. Aku juga merasakan yang namanya cinta pertama, aku juga merasakan yang namanya patah hati. Aku juga merasakan dicintai dan mencintai.

Hingga akhirnya takdir membawaku pada pernikahan di usia muda, aku menikah di usiaku yang belum genap 20 tahun. Aku yang hidup dengan bayang-bayang masa lalu. Aku yang berusaha menjadi wanita yang sempurna untuk suamiku. Aku juga menjadi seorang ibu, ibu muda yang harus berjuang dengan untuk membuat hidupnya sempurna dimata semua orang.

Takdir yang terus mempermainkanku dari masa kecil hingga dewasa. Aku tidak tahu dimana letak kesalahanku, aku bahkan tidak menyadari hal buruk apa yang telah aku lakukan sampai aku merasa takdirku adalah hukuman, akankah aku mendapatkan kebahagiaan yang aku dambakan. Inilah ceritaku ......

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Pena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34. Katanya Cinta Tak Harus Memiliki

Kata orang cinta tak harus memiliki, tapi sulit bagiku mencintai seseorang namun tidak memilikinya.

-Takdir Mentari-

...****************...

...Cintaku Padamu ...

...Jika masih ada cinta ...

...Kecup keningku sekali saja ...

...Ijinkan aku mendekap bayangmu...

...Dalam jiwaku yang lelah...

...Aku menunggu satu cinta yang tulus...

...Aku mencintaimu ...

...Sepanjang rel kereta di ujung dusun sana ...

...Seluas samudra Hindia ...

...Ah....Tak Cukup...

...Ijinkan aku mengibaratkan langit ...

...Sebagai hatiku...

...Ijinkan aku umpamakan lautan ...

...Sebagai jantungku ...

...Jika saja engkau bisa melihatnya ...

...Hanya ada satu cinta di dalamnya ...

...Terukir namamu, seindah arca Borobudur ...

...Terlukis wajahmu, seelok lukisan Monalisa ...

...Aku terperanjat mengagumimu...

...Hingga aku lupa ...

...Kamu bukan milikku........

...Karya ...

...Mentari Intania Putri...

Mentari menyumbangkan satu puisi terakhir untuk mading sekolahnya. Mentari memang biasanya mengisi bagian Puisi dan Cerpen. Namun kali ini dia hanya memberikan Puisi saja. Karena itu bukan tugasnya lagi.

Kepengurusan Mading sudah diserahkan ke adik kelasnya. Mentari hanya membantu untuk yang terakhir kalinya. Mentari sibuk menyusun kertas-kertas yang penuh dengan berita terupdate di sekolahnya. Harinya disibukkan dengan mengisi mading sekolah. Dia memanfaatkan sisa waktunya di SMA dengan membagikan ilmu jurnalistik yang dia miliki kepada adik-adik kelas penerus mading sekolah. Mentari sangat menikmati jika sudah berhubungan dengan kertas dan tulisan. Dia akan dengan mudah mengalihkan pikirannya dari masalah patah hatinya.

"Kalian harus tetap menentukan tema setiap minggu, bisa dengan sesuatu yang sedang hits minggu itu, sehingga semua karya bisa menyatu sesuai dengan tema yang sudah kalian tentukan, untuk designnya juga boleh kok diganti tiap minggu, kalian bisa pakai kertas warna warni, untuk naskah nggak harus diketik, kalian juga bisa menempel gambar ataupun puisi yang dibuat dengan tulisan tangan, itu akan jauh lebih menarik" Mentari menjelaskan dengan santai ke adik-adik kelasnya yang ikut extra kurikuler jurnalistik. Calon-calon penulis itupun mengangguk, dan juga mereka saling tanya jawab. Sambil bersenda gurau, mengeluarkan ide-ide kreatif mereka.

Setelah ekskul selesai, Mentari menuju perpustakaan. Dia ingin menenangkan dirinya, sepertinya membaca buku cerita akan membuatnya lebih tenang. Supaya bisa mengalihkan pikirannya dari Bumi.

Perpustakaan kecil itu tidak terlalu diminati oleh siswa. Para siswa lebih suka beristirahat di halaman sekolah ataupun di kantin. Hanya beberapa orang yang mungkin mereka sama seperti Mentari, tidak punya teman atau ingin belajar, ingin menyepi, dan ada juga hanya sekedar untuk bertemu pacarnya.

Mentari duduk di pojok, di bagian buku cerita, novel-novel anak remaja. Dia mengambil sebuah buku dan mulai membaca. Tapi.....hatinya memang tidak bisa fokus, tanpa terasa air matanya menetes lagi. Dia menghapus air matanya, tapi tangisannya tak bersuara. Air matanya tetap mengalir padahal dia sedang membaca buku di depannya.

Mentari menunduk, dia tidak mau ada yang melihatnya menangis. Sesekali dia menghapus air matanya. Dia membalikkan buku lagi seolah dia sedang membaca.

...Cinta tidak harus memiliki, mencintai artinya kamu akan senang jika melihat orang yang kamu cintai bahagia. ...

Penggalan kalimat dalam buku itu membuat Mentari bangkit. "Ya Cinta tidak harus memiliki" hibur batinnya

Bel sekolah berbunyi, Mentari menuju kelasnya dan mengambil tas kemudian pulang menaiki angkot langganannya.

Dia menempelkan kepalanya ke sudut jendela sambil melihat pemandangan, angin berhembus menyejukkan hatinya. Dibiarkan angin melahap wajahnya.

Mentari melamun, gadis lugu ini teringat akan apa yang dikatakan Bumi kemarin.

"Bagaimana cara Kak Bumi membuatku bahagia?, hanya dengan memilikinya aku bisa bahagia."Isak hatinya, sambil menghapus butiran air yang mengalir dipipinya.

...****************...

"Mentari kamu sudah sampai" kata Supir angkot mengagetkannya.

"Eh iya maaf pak" Mentari bangun dari duduknya sambil menyerahkan uang 2 ribuan. Dia sudah sampai di gerbang kampung karet. Berjalan menyisiri kampung, dia sengaja memperlambat langkahnya. Masih dengan suasana patah hati. Bagaimana caranya melupakan Bumi, tetapi semakin dia ingin menghapus ingatannya dari Bumi dia malah merasa semakin merindukan sepupu jauhnya itu.

...****************...

Akhirnya Mentari sampai di depan rumahnya, tampak motor matic biru terparkir. Lagi-lagi pemandangan yang tidak asing, seolah terjadi lagi.

"Kabar apa lagi hari ini? Apakah pernikahannya dipercepat? Haruskah aku nggak pulang, supaya nggak perlu bertemu dengannya? Tapi kemana aku harus pergi? Mentari menghentikan langkahnya. Seandainya saja ada orang yang menculiknya, seandainya saja ada pelajaran tambahan di sekolah"Mentari berdebat dengan hatinya.

"Kak Tari kok diem disitu?" Senja mengagetkannya.

"Eh iya anu tadi ini tali sepatu lepas" Tari membungkuk dan pura-pura mengikat tali sepatu.

Lalu berjalan memasuki halaman rumahnya, kakinya terasa berat masuk kerumahnya sendiri.

Sampai di ruang tamu, seseorang yang ingin dia hindari malah mengagetkannya.

"Hai, sudah pulang?"Bumi menyapa

Tari diam, memandang Bumi dengan tatapan kesal. Kemudian langsung menuju kamarnya....

Dia ragu antara menemui atau sembunyi.

Bumi sedang duduk di depan TV menunggu Mentari pulang, terdengar sebuah lagu dari "Ecoutez" yang berjudul "Percayalah"

Seandainya dapat ku melukiskan

Isi hatiku untukmu

Seandainya kau pun harus tau

Lelah hatiku bila kau jauh

*

Namun kupendam rasa

Kuhanya ingin kau bahagia

Jalani yang kau pilih

Jangan risaukan aku

*

Percayalah kasih

Cinta tak harus memiliki

Walau kau dengannya

Namun hatimu untukku

Percayalah kasih

Cinta tak harus memiliki

Walau kau coba lupakan aku

Tapi ku kan selalu ada untukmu.

*

Seharusnya kau pun menyadari

Resah hatiku bila dengannya

Seharusnya akupun tak berharap

Miliki dirimu seutuhnya

Mentari kembali menangis sambil mendengarkan lagu menyakitkan itu

"Haruskah aku temui dia dan menampar wajahnya? atau harus aku maki karena telah mencampakkan ku? Bagaimana caraku memarahinya?"

"Atau bolehkah aku berlari dan memeluknya, dan mengatakan

Aku mencintaimu kak, bisakah kamu membatalkan pernikahan ini?" Mentari menutup wajahnya yang dipenuhi air mata.

Cinta tak harus memiliki

2006

1
Komang Arianti
akhirnyaa happy endingg.. 😍😍😍
Komang Arianti
😩😩😩😩😩
Sweetmommy
😪😪😪
Sweetmommy
Wkwkkw oke kk ☺️🙏
Komang Arianti
puisi bahasa baliinya isiin terjemahan😂😂
Sweetmommy
Jangan lupa komentarnya ya teman-teman ☺️🙏
Sweetmommy
Semangat semangat update
Sweetmommy
🤣🤣🤣
Komang Arianti
sriningsih versi kampung karet😩😩
Sweetmommy
🥹🥹🥹
Sweetmommy
🙏🙏☺️☺️
Sweetmommy
Ikutin terus ya
Sweetmommy
Jangan menangis 😁
Komang Arianti
kasihan sekali mentarii . ini kapan dy bahagiaanya thor... kasi bahagia dlu biar ga menderita ajaa hidupnya
Komang Arianti
baperrrr akuhhh thor😭😭😭😭
Sweetmommy: Jangan nangis ya 🥰
total 1 replies
Komang Arianti
😂😂kerennnlahhh
Komang Arianti
😭😭😭😭syedihhh akuu thor.. kenapa hidup mentarii se merana itu🤔🤔
Komang Arianti
😢😢😢😥😥
Komang Arianti
kereennnnnnn😍😍😍😍😍mantapp poll thor
Komang Arianti
🥰🥰🥰seruuuu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!