SIMPANAN HANYALAH STATUS UNTUK MEMBUKA TOPENG ORANG LAIN!
Troy tidak dapat lagi menahan pesona dan godaan dari Anak Kostnya, lagipula siapa juga pria yang bisa menolak gadis se-menggairahkan Gralind. Namun, disaat Troy terjebak, dia menyadari satu hal, bahwa Gralind tidak datang untuk bermain-main.
-
Diantara Gralind, menyamarkan identitasnya untuk membalaskan dendam kepada Ayah kandung dan selingkuhan Ayahnya atas kematian ibunya, tapi disaat dia menjalankan misinya, ia malah terjebak perjanjian 'Partner With Benefit' bersama Bule Tampan bernama Ardanta McTroy yang merupakan suami kedua dari objek balas dendamnya.
"Tell me what you want, baby?"
"Jadilah milikku."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ridz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 08 | Sendiri, Bukan Karena Kesepian
...----------------...
"Maksud kamu?" tanya Gralind membalikkan badannya ke arah Jesicca.
Jessica tidak menjawab, dia menatap Gralind dan menghela napas.
"Kamu Dosen baru itu kan?" tanyanya. "Aku ketua BEM di kampus, jadi aku tahu siapa aja Dosen baru yang masuk, kamu ada Agenda apa sampai menyamar?"
Deg! Gralind terdiam sejenak. "Kamu salah orang kali."
Kali ini Jesicca tidak menjawab, dia hanya menghela napas panjang kemudian berjalan masuk ke dalam Kost-an meninggalkan Gralind.
"Loh Lind, Jesicca mana?" tanya Febby membawa sekantong makanan pesanan mereka.
"Udah masuk duluan ke dalam, kalau gitu, aku juga balik ke Kamar aku yah," jawab Gralind pada Febby.
"Tunggu! Makan bareng yuk, aku habis Gajian loh, aku beli banyak biar kita bisa makan bareng sama anak-anak lain di ruang tamu, sekalian kenalan sama anak-anak lain," ujar Febby menawarkan makanannya kepada Gralind. "Mau, yah?"
"Gak dulu deh Feb, aku mau beli perabotan, ini udah siang banget, next time yah," jawab Gralind, Febby mengangkat jempol walaupun dia tampak kecewa.
Mereka berdua berjalan beriringan masuk ke area Kost-an dan berpisah karena Gralind langsung menuju koridor kamarnya dimana dia sendirian disana.
Sesampainya di dalam kamar, Gralind langsung melepas kacamatanya kemudian duduk di tepi ranjang. "Gawat, Jesicca adalah ancaman buat aku disini, aku harus lebih cepat melakukan balas dendam."
Gralind tampak meraih laptopnya kemudian mendapatkan sebuah email dari Vinoy dengan narasi yang berisi informasi tentang Tania.
"Bom waktu!" Gralind tersenyum licik, dia mendapatkan sebuah amunisi Bom waktu yang bisa dia ledakkan kapanpun dia mau, Gralind berjalan ke arah meja rias menatap wajahnya di cermin. "Mama-"
"Gralind, kamu harus bisa hidup tanpa Mama, kamu harus bisa mencari pasangan yang bisa menerima kamu dengan baik, tapi pesan Mama, apapun yang terjadi, jangan benci dengan Ayahmu, bagaimanapun Ayah adalah cinta pertama seorang anak perempuan-"
Ibu Gralind tampak sudah kehilangan sebagian napasnya, dia tampak sesak napas, area dadanya begitu sakit, terlihat dari jeritan napas yang dia perlihatkan.
"Mama, yang kuat yah! Kita pasti bisa sampai ke rumah sakit! TOLONG!"
Gralind berteriak di keheningan malam kala itu, air hujan yang mengalir deras menyamarkan teriakannya, Ibu Gralind menarik tangan Gralind dan menggeleng.
"Maafkan Mama tidak bisa menemani kamu setelah ini, kamu anak hebat," bisik Ibu Gralind di iringi isakan pelan oleh Gralind.
Gralind memangku kepala sang ibu, darah yang mengalir juga mengotori bajunya, perlahan bola mata sang ibu memutih, Gralind terdiam terisak.
"MAMA!"
Gralind mengecek nadi dan napas sang ibu yang sudah tidak ada, dengan telapak tangan yang dia usap ke wajah sang Ibu, kobar dendam di hati Gralind menggeliat.
"AKAN AKU PASTIKAN KALIAN MERASAKAN APA YANG DIRASAKAN OLEH SEORANG IBU TULUS YANG DI KHIANATI!" teriak Gralind emosional. "ARGH!"
Seketika semuanya gelap, Gralind merasakan bahwa itu adalah Hujan terakhir yang bisa dia rasakan.
"AH!"
Gralind tersadar dari Flashbacknya, dia menyandarkan diri di tembok kamar, rambutnya yang acak-acakan, dia atur kembali karena dia akan berangkat sekarang.
"Tania! Akan ku buat kau merasakan apa itu artinya ketika kesepian hadir bukan karena sendiri, tapi karena kita sudah tidak di inginkan!" ujar Gralind meremas tangannya sendiri.
Tok!
Tok!
Tok!
Gralind menghapus sisa air mata di wajahnya, memakai kacamata dan mengikat rambutnya saat ia mendengarkan suara ketukan pintu, Gralind berjalan membuka pintu dan mendapati sosok pria berjaket hitam memegang helm di depannya.
"Albar? Ngapain?"
"Mau nganterin kamu beli perabotan, aku lagi libur nih, mau gak?"
Gralind terdiam, sejujurnya dia tidak tertarik dengan Albar sama sekali, dia tidak memiliki fungsi khusus dalam misinya kecuali fakta dia adik kandung musuhnya.
"Udah Albar! Gralind udah ada janji sama Abang," Suara Troy memecah keheningan diantara mereka.
...----------------...
semangattttttttttttttttttttttttttttttttttt
apa lg yg km rencanakan Gralind🤔🤔😌😌😌
alurnya sangat2 tdk bs di tebak🙂🙂