NovelToon NovelToon
My Lovely MUA

My Lovely MUA

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Kaya Raya
Popularitas:83.7k
Nilai: 5
Nama Author: Sage Green92

Briana Micella mendadak menjadi seorang MUA (Make Up Artist) idola para model, artis maupun istri pejabat di negaranya. Bukan tanpa alasan Briana menjadi idola, sebelumnya dia terpaksa menggantikan ibunya yang juga berprofesi sebagai MUA senior profesional yang sedang sakit. Banyak sekali kejutan-kejutan menghampiri Briana di saat dia sedang melakukan tugasnya. Termasuk mendapat seorang klien model terkenal, mirisnya model itu adalah calon istri dari masa lalunya yang belum usai; Nevan Xaquil, mantan kekasih Briana saat duduk di bangku SMA.
Akankah Briana goyah kembali setelah Nevan datang kembali di kehidupannya ? Sanggupkah Briana bekerja secara profesional jika selalu berhubungan dengan masa lalunya ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sage Green92, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

34.

Sejak ancaman Nevan di malam itu. Briana memutuskan untuk memblokir nomor ponsel Nevan. Hilang sudah kepeduliannya terhadap Nevan, terserah Nevan mau apa.

Pada Minggu pagi, pukul 07.00. Briana sudah siap dengan alat tempurnya, yaitu dua koper yang berisikan pakaian dan peralatan make-upnya. Memang terlihat sedikit repot, karena dia tidak membawa asisten. Tetapi tak mengapa, karena ia berniat untuk berlibur di Jogja, setelah pekerjaan meriasnya selesai. Tetapi sayangnya, ia hanya diperkenankan untuk mengambil cuti selama dua hari saja.

Managernya—Miss Nindy terhitung sangat baik— Padahal dalam satu bulan ini, Briana sering tidak masuk berkali-kali. Briana jadi tidak enak hati. Apalagi setelah kejadian penyerangan Isyana terhadapnya. Tambah bikin males. Katanya.

“Na, udah siap ?” tanya Aisha sudah berdiri di depan pintu kamar Briana. Senyuman mengembang tampak dari sudut bibir wanita paruh baya itu. Ia pun mulai berandai-andai akan sesuatu.

Briana mengangguk. “Udah, sekarang aja ke stasiunnya. Keburu macet.”

Steven menginjak pedal gasnya membelah jalanan ibu kota menuju ke stasiun. Hari Minggu ini biasanya digunakan orang-orang untuk melepas penat setelah bekerja. Bunyi klakson meraung-raung, satu lagi pagi ini cuaca sangat terik.

Di dalam perjalanan, Aisha bertutur jika besok pagi-pagi sekali dia harus bertolak ke Bali. Dengan Steven dan Nabila. Asal Briana tahu, Steven memutuskan untuk resign dari kantor. Dirinya tak tega saat melihat istri tercintanya itu mondar-mandir keluar kota tanpanya. “Jadi papah rela resign gitu ya ?” tanya Briana, tak percaya.

Steven terkadang irit bicara. Tapi, sangat penyayang. “Papah kan sweet husband, Na!” celetuk Steven tiba-tiba membuat jokes ala bapak-bapak. Perut Briana tergelitik mendengar lelucon dari papanya itu. Aisha dan Briana tertawa kompak.

Setengah jam kemudian, mereka bertiga tiba di stasiun. 15 menit lagi, kereta Briana akan berangkat. Lalu dia memutuskan untuk segera masuk untuk cek-in. Agak riweh ya menyeret dua koper berukuran kecil sendirian. Untung saja, Briana membawa tas selempang bukan tas jinjing. Apa tidak tambah riweh ? Apalagi keadaan stasiun cukup ramai lancar. Maklum, hari Minggu. Dan besok senin.

...----------------...

Di tempat yang berbeda, tepatnya di rumah kediaman Xaquil. Nevan sedang menyesap secingkir kopi yang dibuat oleh asisten rumah tangganya. Dia duduk di kursi halaman belakang dengan berpakaian santai. Di halaman belakang terdapat taman yang lumayan luas. Sebelah taman, ada kolam renang berukuran sedang.

Suara langkah kaki samar-samar membelai telinga Nevan yang duduk bersantai sambil memainkan ponselnya. “Mama senang kamu mau pulang.”

Aisha menggeser kursi di sebelah Nevan supaya dekat dengan Nevan. Nevan tersenyum simpul sambil sesekali melirik aplikasi warna hijau. Mengamati barang kali kontaknya dibuka kembali oleh Briana.

“Soal, pernik—”

“Stop! Don't ever talk to me about it. Please, Mah!” potong Nevan memohon.

Mecca melirik dari sudut ekor matanya, raut wajah Nevan sangat marah. Wanita itu menggeser tubuhnya untuk menghadap taman. “Beberapa waktu lalu, kakak Isyana—”

Nevan mendengus kasar. Menaruh ponsel di meja dengan sedikit di banting. “Sudah Nevan bilang, jangan bahas soal itu kan ?”

“Tapi, dia sedih banget, Van. Katanya hampir bunuh diri.”

Nevan berdecak, “Masih hampir, kan ? Kalo beneran mati barulah kita khawatir.”

Mecca menelan ludah. Nevan ini benar-benar keterlaluan. “Nevan!” Mecca menggertak Nevan. Namun, apa Nevan peduli ?

“Apa bener kamu pacaran sama anaknya teman mama ?” tanya Mecca, lagi.

Nevan seketika membeku. Mecca memberi pertanyaan layaknya dirinya sedang ujian akhir semester. “Udahlah, Ma. Nevan nggak mau nikah sama siapapun! Atau kasih Isyana ke Andreas aja. Beres,” timpalnya seraya meraih ponsel diatas meja, lalu melenggang masuk ke dalam.

“Van! Jangan kurang ajar kamu!”

Nevan buru-buru naik ke lantai dua, menuju kamar. Mencoba sedikit menulikan telinganya.

...----------------...

Beberapa jam kemudian..

Pesawat Nevan berangkat sekitar pukul 14.45, estimasi tiba di Jogja pukul 16.05 sore. Nevan dan rombongan segera memasuki pesawat. Dia pergi bersama ketiga rekan pengacaranya, dan seorang sekretaris pribadinya. Berbeda dengan Nevan yang banyak pengikutnya. Dia bisa saja membawa beberapa tas dan sepuluh koper, tidak seperti Briana yang super ribet.

“Pestanya diadakan jam berapa ?” tanya Nevan duduk di kursi dekat jendela mengamati pemandangan dari atas pesawat.

“Um, sekitar jam 7 malam, Pak,” sahut sekretaris pribadinya.

Nevan menautkan tangannya ke dagu. Matanya menerawang jauh memikirkan pesan dari Briana tiga hari yang lalu yang berakhir dengan nomornya di blokir. Sudut atas bibirnya terangkat sedikit.

Satu jam perjalanan begitu singkat untuk tiba di bandar udara Jogja. Rombongan Nevan dijemput oleh beberapa orang berbaju serba hitam menaiki sebuah mobil menuju ke sebuah hotel. Perjalanan ke hotel, ditempuh selama 1 jam dari bandara. Nevan mempergunakan waktunya untuk memejamkan mata.

“Pak, ada pesan dari Bapak Michael Abraham jika meeting diajukan hari ini pukul 19.00 di kediaman beliau.”

Nevan otomatis membuka matanya, “Harusnya kapan ?”

“Besok pagi pukul 09.00, di hotel tempat kita menginap,” jawab sekretarisnya.

“Okelah, gue mau istirahat dulu di hotel,” ujar Nevan sambil memejamkan matanya kembali.

“Kalian berempat kalau mau jalan-jalan bentar nggak papa sih. Tapi, inget jam 19.00 kita siap-siap,” imbuh Nevan kepada ketiga pengacara, serta sekretarisnya.

“Baik, Pak,” jawab keempatnya, kompak.

Dilain tempat, Briana sedang perjalanan menggunakan taksi online yang sudah dipesannya tadi. Jalanan cukup padat merayap, maklum waktu sudah sore dan banyak pelancong ingin pulang ke kotanya masing-masing.

“Agak macet nggih, Pak ?” tanya Briana dalam sedikit logat bahasa Jawa.

Supir taksi online mengangguk. “Ya biasa mbak, soalnya hari Minggu. Kathah turis lokal sama internasional.”

Bapak supir taksi melirik Briana yang nampak sedang menikmati pemandangan. “Mbaknya orang mana ?”

“Oh saya tinggal di Jakarta, Pak. Dulu sempet tinggal di Sleman. Cuman, pas SMP saya pindah ke Jakarta,” jelas Briana.

Supir taksi itu manggut-manggut. “Sudah sampai, Mbak.”

Briana sudah tiba di lobby hotel pusat kota Jogja. Ia dibantu menurunkan barang bawaannya ke depan pintu lobby. “Terimakasih nggih, Pak.”

“Nggih, sami-sami, Mbak,” balas bapak supir taksi tersebut.

Setelah itu, Briana mulai cek-in, membawa kartu akses kamar ke lantai tiga. Badannya seakan ingin rontok saat itu juga. Dia lalu merebahkan diri ke ranjang. Perjalanan selama lebih dari 6 jam membuat punggung Briana agak-agak nyeri.

Saat Briana baru saja memejamkan matanya, tiba-tiba benda pipihnya bergetar manja di atas nakas.

Nyonya Calling...

“Na! Udah sampe belum?” tanya wanita itu di seberang sana.

Briana menggeliat, sedikit mengerang. “Mhhh, udah, Mah.”

“Alhamdulillah, oh ya. Nanti jam tujuh malam, kamu di suruh ke rumah temennya Papah. Beliau pengen tahu MUA-nya kayak apa.”

Mata Briana langsung membulat sempurna. “Hah? Kenapa nggak besok aja sih, Briana baru sampe loh.”

“Nggak bisa, itu tantenya udah penasaran sama kamu.”

Briana mencoba mencerna kata-kata Aisha. “Maksudnya apa kok penasaran?”

Aisha sedikit terdiam, “Ya pokoknya ntar mamah sharelock alamatnya. Ok!

Aisha seraya menutup telfonnya, sebelum mendengar Briana ngomel-ngomel merutuki dirinya.

“Halo, MAH!!!”

“Apa coba maksudnya penasaran ?”

Cling! Sebelum Briana ingin merem kembali, Aisha mengiriminya sebuah pesan di aplikasi hijaunya.

Aisha mengirim sebuah alamat yang terletak di jantung kota Jogja. Membuat mata Briana yang semula mengantuk, mendadak terjaga kembali. “Bapak Michael Abraham ? Kayak nama artis India aja!” gumamnya sambil terkekeh.

1
Lies Atikah
ah cangkeul thor kapan bersamanya
Lies Atikah
jangan lembek bri melawan lah
Imam Kambali S. Ped
yup cepat lanjut
Lies Atikah
yang tegas atuh Bri sama Nepan kok mau aja dileceh kan udah gak punya harga diri yah s nevan ingat si nevan udah tunangan coba buka hati sama Reno kalau ga bisa berteman aja buat si natan cemburu jangan jadi lembek
Imam Kambali S. Ped
tenang dibawa nevan
Herlina
Luar biasa
Surati
bagus
Fidia K.R ✨
Aku udah mampir di ceritanya ka thor yaa😉 Overalls aku suka jalan cerita nya👍🏻
💞N⃟ʲᵃᵃ࿐yENni💖
maaf kak baru mampir, awal cerita yg luar biasa semoga seterusnya ceweknya gak melow jgn mau ditindas trs sm cwok 👍👍👍😍😍😍😍😍
վմղíα | HV💕
nyimak thor mampir juga keceritaku
𝕾𝖆𝖌𝖊🄶𝖗𝖊𝖊𝖓92࿐N⃟ʲᵃᵃ࿐
Jangan lupa baca karya terbaru Author dengan judul Cinta Yang Lain ya... 🥰
©h♦©♦
Otw ikut kak!
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓
kak ak mampir ya
tina yusuf
akur ceritanya bagus ,suka
tina yusuf
briana jangan mau di perlakukan begitu putusin aja
Widya Tutik
keren
🌕🌊🍁🪷
jangan lupa minta daddy nevan belikan pabriknya sekalian boy
𝕾𝖆𝖌𝖊🄶𝖗𝖊𝖊𝖓92࿐N⃟ʲᵃᵃ࿐: Pabrik thomas and friends 😅😅
total 1 replies
𝕾𝖆𝖌𝖊🄶𝖗𝖊𝖊𝖓92࿐N⃟ʲᵃᵃ࿐
Hi kak Elna, akan ada extra chapter dan next ada kejutan lagi..

Jangan lupa subscribe supaya kalau aku update bisa kelihatan di kakak. ☺😘
Elna Nur
ini serius end thor🥺
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓
judulnya kok gda kak?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!