NovelToon NovelToon
Dipanggil Ke Dunia Lain Untuk Kedua Kalinya

Dipanggil Ke Dunia Lain Untuk Kedua Kalinya

Status: sedang berlangsung
Genre:Dunia Lain / Harem / Elf / Fantasi Isekai / Menyembunyikan Identitas / Slice of Life
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: Katsumi

[Note : Update jika Author tidak sibuk]

Seorang siswa bernama Ash Kisaragi mendapati dirinya terpanggil ke dunia lain bersama teman sekelasnya. Kala itu mereka bertemu dengan seorang Dewi dan mendapatkan sebuah skill sesuai dengan yang mereka inginkan sebagai bekal ke dunia lain. Namun, berbeda dengan teman sekelasnya Ash mengambil semua skill yang tidak masuk dalam kategori skill petarung.

Setelah perpindahan dunia, Ash langsung pergi meninggalkan teman satu kelasnya. Ternyata ini bukan kali pertama Ash dipanggil ke dunia lain, ia tak ingin menjadi seorang pahlawan dan ingin hidup santai.

Kisah Pahlawan Yang Pernah Mengalahkan Raja Iblis Dan Dipanggil Kembali Untuk Menjadi Pahlawan Sekali Lagi. Namun Dia Menolak Dan Ingin Hidup Bebas Dimulai!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Katsumi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 11 : Memulai Perjalanan

Setelah pertarungan di desa goblin, Ash mendapatkan banyak batu sihir goblin, tiga di antaranya berbeda yakni dua batu sihir goblin champion dan satu batu sihir goblin shaman. Serta senjata para goblin yang terbuat dari besi.

Ash ingin meleburkan senjata besi tersebut tapi tak ada tempatnya. Membuat tungku peleburan juga bisa dilakukan oleh Ash, tapi saat ini ia tak mau melakukannya. Ia sudah mengumpulkan cukup banyak tanaman herbal, batu sihir, serta level dari job miliknya juga sudah cukup. Semuanya telah mencapai level tiga dan hampir naik ke level empat.

"Semuanya kemasi barang-barang kalian," ucap Ash sambil tersenyum simpul.

Para gadis tentunya bingung saat mendengar hal itu, mereka saling menatap satu sama lain. "Kenapa?" balas mereka dengan wajah kebingungan.

"Kita akan ke kota," jawab Ash.

"Benarkah?!" para gadis bertanya dengan semangat, akhirnya mereka bisa pergi ke kota dimana ada banyak orang. Berpisah dari kehidupan bertahan hidup di hutan dengan makanan seadanya dan tidur di alas yang kasar.

"Ya, makanya lekaslah kemasi barang-barang kalian," balas Ash dengan senyum.

Mereka segera mengemasi barang-barang, hampir semua barang yang ada dimasukkan kedalam kantung sihir milik Azusa, Risa dan Luna. Mereka mendapatkan kantung sihir karena memilih item survival, cooking dan alchemy. Ruang kantung itu tak terlalu besar sehingga hanya bisa memuat sebanyak sepuluh barang saja dengan berat di bawah sepuluh kilogram.

Singkat waktu mereka telah mengemasi barang dan siap untuk melakukan perjalanan, Ash memimpin jalannya karena ia mempunyai peta. Para gadis hanya percaya dan mengikuti Ash dari belakang. Perjalanan yang cukup tenang tanpa adanya hambatan dari monter ataupun bandit. Melihat dari peta kota terdekat memanglah kota Ranvel, dalam perjalanan ke sana akan ada dua desa yang dilewati. Ash berniat singgah terlebih dahulu di salah satu desa tersebut untuk mendapatkan informasi serta menjual batu sihir dari goblin biasa. Ia juga berniat mencari toko pandai besi yang memiliki tungku peleburan, karena dia sangat ingin mempunyai senjata yang terbuat dari besi. Karena senjata batu kurang bagus dalam pertarungan.

Setelah perjalanan yang cukup jauh akhirnya mereka sampai di desa pertama saat hari mulai menjelang sore. Saat memasuki desa tak ada pemeriksaan seperti di kota. Desa itu tampak tentram nan damai, para warga desa hidup dengan penuh senyuman di wajah mereka.

"Kita cari penginapan dulu, setelah itu kalian bebas. Aku juga mau mencari informasi serta menjual apa yang kudapatkan di hutan," ujar Ash.

"Iya," saut para gadis yang terlihat bersemangat.

Mereka berjalan menelusuri desa dan menemukan satu-satunya penginapan yang ada di desa tersebut, bukan penginapan yang besar. Bangunan itu terdiri dari dua lantai yang dimana, lantai pertama menjadi sebuah bar dan lantai dua sebagai kamar penginapan. Ada sekitar sepuluh kamar sederhana di lantai dua. Setelah meletakkan barang-barang di kamar, Ash langsung pergi keluar untuk melihat-lihat desa.

Setelah berkeliling ia tak menemukan adanya guild petualang ataupun toko senjata, disini hanya ada toko kelontong dan stan makanan saja. Namun, ada satu rombongan yang sangat ramai di pinggiran desa, sebuah karavan pedagang. Ash hendak mendekati rombongan itu, tapi langkahnya terhenti saat melihat sosok elf perempuan yang duduk di dahan pohon dekat karavan.

"Kurasa aku akan kembali ke penginapan saja dan meningkatkan kemampuan alchemy-ku," gumam Ash sambil berputar balik menuju ke penginapan.

...**************...

Di atas dahan pohon...

"Bukankah itu..." seorang gadis bergumam, "Tidak, itu mustahil..." dia langsung menyangkalnya.

"Ada apa?" rekannya bertanya melihat wajah gadis elf yang terlihat terkejut.

"Tidak, bukan apa-apa," balasnya sambil meloncat turun dari dahan pohon.

"kita akan berangkat sebentar lagi, kemungkinan kita akan sampai di desa selanjutnya sebelum hari gelap," ujar rekannya.

...**************...

Di penginapan, tepatnya di kamar milik Ash, terdengar suara yang cukup berisik. Saat itu Ash sedang meracik ramuan dan membuat alat serba guna dari kayu. Namun, wajahnya terlihat kesal. Elf itu... tak salah lagi memang dia! batinnya.

Setelah melihat sosok elf yang dikenal olehnya, Ash sadar kalau ini benar dunia fantasi yang sama dengan saat pertama kali ia dipanggil. Rasa kesal dan amarah meluap dalam dadanya seperti bom waktu yang siap meledak kapan saja. Ia mengambil peta lalu membukanya, kerajaan Erlasia. Nama kerajaan dan kota-kotanya memang terasa asing bagi Ash, ia juga tak tau berapa jauh pergerakan waktu di dunia ini. Namun, untuk memastikannya ia perlu mendapatkan peta yang lebih besar. Peta benua atau mungkin peta dunia jika bisa.

Malam telah berlalu dan cahaya matahari yang terbit menandakan pagi telah tiba, Ash dan para gadis sudah siap untuk melanjutkan perjalanan menuju ke kota. Desa selanjutnya akan dilewati, tak perlu singgah ataupun menginap. Di pagi hari itu Ash terlihat cukup mengantuk dan sering menguap, karena memikirkan hal dan mengingat kenangan yang cukup pahit semalaman.

"Apa kamu tidak tidur nyenyak semalam?" Luna bertanya dengan wajah yang tampak khawatir.

"Ya, aku hanya terbawa semangat dan membuat banyak ramuan dan alat semalaman hingga lupa tidur," balas Ash dengan lesu, ia tak berbohong. Ash memang membuat banyak barang untuk melampiaskan perasaannya. Hingga Job Alchemy miliknya naik ke level empat. Sedangkan Job Craftman hampir naik ke level empat juga, hanya kurang beberapa persen lagi.

"Apa semuanya sudah berkumpul?" tanya Ash untuk memastikan.

"Apa kau buta?" balas Risa dengan nada sinis.

Ash hanya menghela nafas pendek, ia tak terlalu menanggapi sifat Risa yang tampak memusuhinya, lagi pula Ash tau betul Risa itu orang yang temperamen dan sulit didekati. "Yasudah, ayo kita berangkat."

Perjalanan menuju kota Ranvel dilanjutkan, sama seperti sebelumnya perjalanan itu nampak sangat mulus. Hingga mereka melewati desa kedua tanpa adanya hambatan dan serangan. Saat tengah hari mereka beristirahat di pinggir jalan di bawah sebuah pohon yang rimbun. Kala itu ada dua kereta kuda yang melewati mereka.

"Apa mereka pedagang keliling?" gumam Ash sambil memakan roti yang dibeli dari desa sebelumnya.

Dua kereta kuda itu dikawal oleh empat orang yang terlihat seperti petualang. Entah kenapa saat melihat kereta kuda itu Ash merasa akan mengalami kejadian klise yang sering terjadi di novel atau komik cerita isekai.

Setelah selesai beristirahat, mereka melanjutkan perjalanannya. Namun, dari kejauhan mereka dapat mendengar teriakan seseorang dan suara besi yang saling beradu satu sama lain. Seekor kuda berlari ke arah mereka.

Seperti yang kuduga... batin Ash, ia menghela nafas kecil dan langsung menangkap tali kuda yang berlari ke arahnya. Tali itu ia tarik dan membuat dirinya meloncat naik ke atas kuda, Ash langsung mengendalikan kuda itu dan menenangkannya.

"Tenanglah, tenang..." ucapnya sambil menarik tali kalang kuda tersebut.

"Aku akan memeriksa kesana duluan, kali juga kesana tak perlu buru-buru!" seru Ash yang langsung memacu kudanya dengan cepat.

1
Frando Wijaya
next Thor 😃
Frando Wijaya
Dr anime butuh 2 tahun Bru dptin hati MC...d sni 1 tahun...hmhmhm....🤔🤔🤔
Frando Wijaya
usia 15 tahun blom lama ini eh....Di anime usia 12 tahun langsung minta menikah 😅😅
Frando Wijaya
udh gw duga..... wkwkwkwkwkwkwk 🤣🤣🤣
Frando Wijaya
kta2 ini lg2 gk asing deh 🤔
Frando Wijaya
Dr foto td...rambut pirang sama seperti anime...tpi bedany di anime 1 warna mata biru Dan 1 lg warna mata hijau
21. Komang Davin Guswina Merta
apakah ash akan ngeharem😏
Suka Hibernasi: udah itu v:
total 1 replies
21. Komang Davin Guswina Merta
Luar biasa
ikka
ayok lah min sehari 2x gitu ..huh ..nunggunya dah lama .cuma 1x baca
Frando Wijaya
next Thor 😃.
Frando Wijaya
next Thor 😃
Frando Wijaya
gudon monster Rank S!? gila!!
Frando Wijaya
next Thor 😃
Frando Wijaya
tgg bntr...kta2 ini gk asing deh 🤔
Frando Wijaya: iya 👍👍👍
Suka Hibernasi: jadi gampang bayangin-nya kan?
total 5 replies
Frando Wijaya
nee Thor....cure mwpun heal sama aja kn?
Frando Wijaya: thx Thor 😃
Suka Hibernasi: oke, nanti kuganti
total 4 replies
ikka
kadih bonus lah thor apdetnya masa cuma satu .udh gitu lama lagi ap nya
Suka Hibernasi: udah tuh kutambahin satu chapter lagi(^o^)/
total 1 replies
Frando Wijaya
next Thor 😃
Suka Hibernasi: otw ini, lagi direview
total 1 replies
Frando Wijaya
oh? elf 1 ini Tau spa ash itu 😏
Frando Wijaya
EEH!!! veldora!! wkwkwkwkwkwkwk 🤣🤣🤣🤣 nth knp bila veldora yg kekanakan yg gw lht ini...klo terlht ada nma yg sama...gmna ya reaksi Dia 🤔🤣
Frando Wijaya: wkwkwkwkwkwkwk 🤣🤣🤣🤣🤣🤣 gw gk bs bayangkn bila bneran terjadi 🤣🤣🤣🤣
Suka Hibernasi: nanti dia bilang, "Elu siapa niru-niru gua!?"
total 2 replies
ikka
lamanya apdetnya tor ...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!