Andre Untuk Bella

34.

Wanita cantik itu tampak diam membeku, merasa tak percaya dengan apa yang baru saja ia temukan, sungguh mengejutkan, ternyata selama ini ia sudah membiarkan seorang pencuri mendiami rumah nya, lebih tepatnya rumah milik keluarganya.

Penggelapan dana berkedok pembelian saham perusahaan fiktif, bahkan pembelian aset aset yang tak masuk akal dengan harga fantastis, tak berhenti sampai di situ, ada dana misterius yang mengalir ke rekening yang juga tidak ia kenali, dana tersebut tidaklah sedikit dan mengalir hampir setiap bulan, Linda berpikir sejenak, apakah salah jika selama ini, ia mempercayai suaminya sendiri? Tiga tahun pertama pernikahan mereka semua terlihat wajar dan baik baik saja, bahkan tak pernah ada masalah di perusahaan, dan beberapa bulan ini, Ken asisten nya  kerap melaporkan ada banyak penyelewengan dana.

Linda menyandarkan punggung nya di kursi kebesaran nya, semenjak Brad Orion suaminya mengambil alih urusan perusahaan, ia tak terlalu ikut campur di dalamnya, apakah kurang kepercayaan yang selama ini dirinya berikan pada Brad, hingga pria itu berani menggelapkan bahkan mengambil begitu banyak uang perusahaan?.

Linda menyambar ponselnya, kemudian menghubungi Ken, "Ken, mulai penyelidikanmu, aku ingin laporan lengkap, dan termasuk juga apa saja yang suamiku lakukan dan datangi." 

Tut 

Tut

Tut

Panggilan berakhir, Linda memijat keningnya yang sedikit berdenyut nyeri, selintas pikiran jelek menyapa, "mungkinkah kamu memiliki wanita lain? Jika itu benar terjadi, aku bersumpah akan menghancurkanmu Brad, bahkan sampai ke akar, hingga kamu dan selingkuhanmu, tak lagi punya muka untuk menatap dunia, jangan berpikir, karena aku mencintaimu, lalu aku akan memohon agar kamu tetap berada di sisi ku, itu tidak akan pernah terjadi" Linda bersumpah.

*

*

*

Satu minggu berlalu, hubungan Andre dan Bella kembali dingin, bahkan Andre tak lagi mencuri curi ciuman dari Bella seperti yang biasa ia lakukan, Andre hanya bersikap wajar, dan nyaris hambar, tak ada lagi Andre yang tersenyum menggoda pada Bella.

Bella pun demikian, selepas gagal mempersembahkan milik nya, ia merasa sangat bersalah, terlebih semuanya karena masih ada nama Jonathan di antara mereka.

Bella sibuk berkutat dengan pekerjaan, sementara Andre pun demikian, ia bahkan bisa kembali ke rumah nyaris jam sebelas malam setiap harinya, Bella tak merasa kesepian, karena di rumah utama ada Gadisya, yang nasib nya tak jauh berbeda dengan dirinya, dikurung di rumah oleh suami mereka.

Tapi hal itu sangat disyukuri oleh Bella, karena ia jadi bisa menghabiskan waktu berjam jam membuat desain dan Gadisya dengan setia menemaninya, karena ia pun merasa bosan jika sedang di rumah seorang diri, sementara yang lain sibuk dengan pekerjaan masing masing, melihat Gadisya tak henti hentinya makan kudapan ternyata juga cukup menghiburnya, dalam sekali obrolan ia bisa menghabiskan 10 jenis makanan berbeda, wajar saja, karena ada tiga nyawa yang harus terus di suplai nutrisi nya.

Dan kini disinilah mereka, menatap bangunan rumah mewah tempat tinggal baru yang sudah lama Andre siapkan, pada awalnya ia membangun rumah tersebut untuk ia tempati bersama Mely, tapi dua bulan sebelum pernikahannya dengan Mely, Andre mengetahui perselingkuhan kekasihnya tersebut, hingga semua yang sudah Andre siapkan hancur berantakan, termasuk rumah yang sempat terhenti proses pembangunannya, karena Andre sempat kehilangan semangat hidupnya setelah mengetahui pengkhianatan yang dilakukan oleh Mely di belakangnya. 

"Home sweet home," Andre menatap wajah Bella yang ekspresi nya belum terbaca olehnya. "Kamu suka?" 

"Tentu aku suka, Ini rumah yang besar, jika hanya untuk kita tinggali berdua," jawab Bella.

"Sementara ini memang hanya kita berdua yang akan tinggal, tapi aku sangat berharap memiliki keluarga utuh, dengan anak anak diantara kita."

Bella menatap keseriusan dalam tatapan Andre, anak … yah … Andre menginginkan anak anak hadir diantara mereka, dan Bella, walau belum bisa mempersembahkan cinta untuk Andre, ia tetap harus memenuhi kewajibannya sebagai istri, tapi entah kapan ia bisa mewujudkannya, karena keduanya pun enggan membahas gagalnya malam pertama mereka.

Andre menautkan jemari mereka, "Maaf … pada awalnya aku menyiapkan rumah ini untuk aku tempati bersama Mely, tapi dua bulan sebelum pernikahan kami, aku mengetahui apa yang di lakukan Mely di belakangku," 

Bella melihat luka dalam tatapan Andre, "karena itulah pembangunan rumah ini terhenti beberapa bulan, karena aku tak lagi memiliki semangat untuk melakukan apapun." 

Bahkan tanpa Bella ketahui, sebulan sebelum pernikahan Bella dan Jo, Andre sudah nekat akan pergi ke Singapura menemui Jo, dan memintanya membatalkan pernikahan nya dengan Bella, tapi Andre bersyukur karena hal itu urung ia lakukan, setidak nya saat itu ia ingin bersikap seperti layaknya pria sejati, merelakan gadis yang spesial di hatinya, agar bisa menikah dengan pria lain.

"Tak masalah, kita berdua adalah jiwa yang sama sama pernah gagal, walau alasan kegagalan nya berbeda," Aku Bella walau ia sendiri merasa getir, "melangkah maju adalah pilihan terbaik, karena hidup akan terus berjalan, jika tidak bergerak kita akan terlindas dan tertinggal." Bella tersenyum.

Deg 

Akhirnya Andre bisa melihat Bella tersenyum, dulu Bella selalu tersenyum manis, bahkan ketika Andre menghabiskan bekal sekolahnya.

"Ayo masuk," 

Tanpa menunggu jawaban Bella, Andre menggandeng tangan Bella, dan membawanya berkeliling rumah.