Andre Untuk Bella
Hari Pernikahan Part 1.
...Sebelumnya othor mau mengingatkan, jika novel ini akan mundur beberapa bulan sebelum si kembar lahir, jadi jangan terkejut, jika nanti di novel ini Gadisya masih dalam kondisi hamil, yang kangen sama bucinnya bang mpin, nanti othor selipkan dikit dikit, gimana posesif nya sang papa muda....
...jika ada yang belum membaca "Sepasang Mantan" dan "Menikah Karena Wasiat", silahkan mampir dulu ke sana, karena, kisah ini, bermula dari sana....
happy reading 🤓
Pemuda tampan itu sudah bersiap dengan pakaian terbaiknya, karena hari ini ia akan menghadiri acara pernikahan sahabat terbaiknya, ia tak ingin membuat Bella kecewa.
Sebelum meninggalkan Twenty Five Hotel, ia memacu mobil mewahnya guna mengunjungi cafe tempat dimana cokelat hangat favorit nya di buat, sesampainya disana ia disambut dengan pemandangan suasana old, Singapura tempo dulu.
Tak ingin buang waktu lagi, ia menghampiri meja pemesanan, untuk memesan apa yang ia inginkan.
Mata Andre mengawasi sekeliling, ketika ia menunggu cokelat hangat pesanannya siap.
Matanya melihat seseorang yang kini ia kenal baik, si pria manis berkacamata minus, dia adalah sang calon mempelai pria.
Andre berjalan mendekati pria tersebut, "hai Jo?" Sapanya.
Jonathan yang sepertinya sedang sibuk dengan kertas kertas di tangannya, kini terlihat gugup melihat kedatangan Andre.
Buru buru ia mengemasi seluruh kertas di hadapannya, kemudian memasukkannya kedalam kotak, sepertinya kotak itu memang digunakan sebagai wadah untuk menyimpan kertas kertas tersebut.
"Hai And," balas Jo menjawab sapaan Andre, sekaligus berusaha menutupi debaran jantungnya.
“Kenapa masih disini, Bella pasti menunggumu.” Andre duduk di hadapan Jo manakala pria yang akan segera menjadi suami tersebut, mengemasi semua benda yang ada di mejanya.
“Tak masalah, toh aku tak akan membuatnya menunggu lama,” kalimat Jonathan seakan menyindir pria yang kini duduk di hadapannya.
“Maksudmu?” tanya Andre penuh selidik.
“Tidak ada,” elak Jonathan. “lagi pula aku kemari untuk memastikan sesuatu, atau setidaknya aku benar benar menyiapkan hatiku, karena kami tidak hanya tinggal bersama sehari dua hari setelah menikah.”
Jonathan menatap tajam ke arah Andre, pandangannya menghunus penuh selidik, kemudian Jonathan mengeluarkan kotak beludru berisi sepasang cincin pernikahan, hatinya terasa sakit manakala ia menyadari warna mata pria di hadapannya sama persis dengan batu permata yang tersemat di cincin pernikahannya dengan Bella.
Dua bulan yang lalu Bella mengatakan padanya, bahwa ia sendiri yang akan merancang cincin pernikahan untuk pernikahan mereka, kala itu karena kesibukannya, Jonathan hanya menyetujuinya, tak disangka kini ia dibuat terkejut dengan kenyataan yang ada di hadapannya.
Jonathan mengambil cincin yang sejatinya nanti akan ia kenakan, kemudian ia menarik tangan Andre.
“Hentikan Jo apa yang akan kamu lakukan?” tolak andre, manakala Jo memaksa menarik tangan kirinya.
“Maaf, jika aku kasar, tapi aku ingin memastikan satu hal lagi.” jawab Jo Dingin, Andre tahu pria di hadapannya sedang dalam kondisi tidak baik baik saja.
Namun Andre lagi lagi terbius oleh tatapan dingin Jonathan. ia tak menolak manakala memasangkan cincin yang khusus Bella buat untuk pernikahan mereka.
Mata Jonathan terbelalak tak mempercayai apa yang ada di hadapannya.
Cincin dengan batu permata berwarna biru pucat itu melekat sempurna di jari manis Andre, tak longgar ataupun kesempitan, sementara ketika ia mencoba memakai cincin tersebut beberapa saat yang lalu, cincin itu terasa sesak, bahkan nyaris membuat jari manisnya tak teraliri darah.
“Ternyata kamu orangnya, pria yang tak pernah Bella sebutkan nama dan identitasnya, pria yang telah begitu dalam menorehkan luka di hatinya, kenapa? bahkan setelah kesakitan yang ia rasakan, tak jua ia mampu mengusir bayanganmu dari hidupnya.”
Jonathan benar benar lepas kendali ketika mengatakan nya, padahal ia sudah pernah berjanji akan mempersembahkan cinta tulusnya untuk Bella, akan menerima gadis itu apa adanya, bahkan sudah berjanji akan membantunya melupakan pria yang sudah membuatnya patah hati berkali kali.
“Kendalikan dirimu, aku memang pria brengs3k yang sudah berulang kali mengecewakan Bella, tapi aku sangat bahagia untuk pernikahan kalian,” Andre mengatakan isi hatinya dengan sejujur jujurnya, tapi entah mengapa Jonathan merasa begitu cemburu, ia tak rela gadis yang sejak remaja ia cintai justru mencintai pria di hadapannya.
Jo menggeleng sejenak, membuang segala pikiran buruk yang menghantui kepalanya, beberapa kali ia menghibur dirinya sendiri, “tenang Jo, Bella telah menjatuhkan pilihan padamu, termasuk hari ini adalah hari yang sudah kalian sepakati untuk pernikahanmu dengan Bella.” gumam Jo dalam hati.
“Maaf, aku tak tahu apa yang sedang berkecamuk dalam diriku.” ujar Jonathan yang kemudian membawa semua kertas kertas yang ada di dalam kotak tersebut bersama kepergiannya.
Andre merasa ada yang tidak beres dengan Jonathan, ia pun bergegas mengambil coklat pesanannya, kemudian ia bawa serta mengejar mobil yang di kendarai Jonathan, sepanjang jalan ia memperhatikan mobil yang Jonathan kendarai, terkadang mobil itu melewati garis pembatas jalan, bahkan beberapa kali hampir menyerempet dinding pembatas jalan, Andre melihat dan terus mengamati, tiba tiba mobil Jo menambah laju kecepatannya, semakin lama semakin tak terkendali, terus berlari hingga mobil tersebut banting setir ke kanan, sementara dari arah berlawanan sebuah truk besar tengah berlari kencang, dan truk tersebut tak bisa tiba tiba mengurangi laju kecepatannya, hingga …
BRAAAAAK !!!
Tabrakan dahsyat tak terelakkan, bahkan Jo yang beberapa saat sebelum kejadian mencoba untuk keluar dari mobil kini justru terlempar 10 meter dari lokasi mobilnya berada.
Andre merasakan tubuhnya bergetar hebat, tangannya bahkan masih meraba raba bodi mobil untuk mencari sesuatu yang bisa ia genggam, ia masih menatap tak percaya pada apa yang ada di hadapannya, ia tak menyangka beberapa saat lalu menyaksikan peristiwa kecelakaan yang terjadi dalam waktu sangat cepat, ia bahkan belum sempat Lari dan menyelamatkan Jonathan.
Kini pandangannya beredar mencari cari Pria yang akan menjadi calon pengantin tersebut, Jonathan terbaring lemas dengan tubuh bersimbah darah, andre berlari mendekatinya, dengan menggunakan ponselnya ia menghubungi emergency room William medical Center, kemudian ia mendekati Jo, mata pria itu terpejam walau demikian Andre masih mencoba mengajak pria itu berbicara.
“Jo … jawab aku jo, kumohon bertahanlah, Bella pasti gelisah menantikan kedatanganmu,” Andre tak berani menyentuh tubuh jonathan, ia takut terjadi kesalahan fatal jika ia menyentuh tubuh Jonathan.
Andre melepas jas kemudian menutupkannya pada tubuh Jonathan, tak lama kemudian Jonathan membuka mata nya, ia tersenyum menatap wajah Andre yang terlihat khawatir melihat keadaannya.
Tangan pria itu bergerak, kemudian ia menyerahkan kotak beludru putih yang berisi cincin pernikahannya, kotak putih itu kini bernoda darah, darah yang berasal dari tangan Jonathan.
Jo menyerahkan kotak itu ke tangan Andre, pria itu memegang erat Lengan Andre, “jaga dia, cintai dia, ketika kami masih kecil, dia tak pernah menangis, namun beberapa bulan lalu, dia nyaris selalu menangis ketika menceritakan cinta pertamanya.” setelah itu Jonathan tersengal sesaat, kemudian genggamannya terlepas begitu saja, ketika petugas medis tiba, mereka mengatakan Jonathan sudah tidak bernyawa, pria itu baru saja menghembuskan nafas terakhirnya.
Andre terduduk lemas di tempatnya, ia belum mempercayai apa yang baru saja ia saksikan, apa yang nanti akan ia katakan pada Bella, bagaimana mungkin ia tega menyampaikan berita duka disaat seharusnya hari ini menjadi hari bahagianya.
.
.
.
.
.
agak galau mau memulai dari mana, jadi dari hari pernikahan dulu saja yes 🥰🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
cahya.rien
pindah ke Andre setelah Kevin..
2024-08-13
1
Nurhayati Nia
Haii ka moon aku nongol lagi di haskar muu
2024-08-13
2
Kak Eja🌜
sepertinya seru ceritanya
mampir juga yuk kenovel aku
MENIKAHI WANITA MALAMKU
2024-07-25
1