NovelToon NovelToon
Terjebak Permainan Tuan Galak

Terjebak Permainan Tuan Galak

Status: tamat
Genre:Tamat / Keluarga / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:260.8k
Nilai: 5
Nama Author: Kopii Hitam

Saran author, sebelum membaca novel ini sebaiknya baca dulu "Gadis Bayaran Tuan Duren" ya kak. Biar ceritanya nyambung.

Novel ini menceritakan tentang kehidupan putra dari Arhan Airlangga dan Aina Cecilia yaitu King Aksa Airlangga dan keempat adiknya.

Sejak tamat SMP, Aksa melanjutkan studinya di Korea karena satu kesalahan yang sudah dia lakukan. Di sana dia tinggal bersama Opa dan Oma nya. Sambil menyelesaikan kuliahnya, Aksa sempat membantu Airlangga mengurusi perusahaan mereka yang ada di sana.

Tak disangka sebelum dia kembali, sesuatu terjadi pada adiknya hingga menyebabkan sebuah perselisihan yang akhirnya membuat mereka berdua terjebak diantara perasaan yang seharusnya tidak ada.

Bagaimanakah kelanjutan ceritanya?

Jangan lupa dukungannya ya kak!
Semoga cerita ini berkenan di hati kakak semua.
Lope lope taroroh untuk kalian semua 😍😍

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kopii Hitam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TPTG BAB 34.

Malam hari semua orang berkumpul di meja makan, termasuk Rai yang kini sudah menjadi anggota baru di keluarga Airlangga. Saat makan malam berlangsung, tidak ada satu pun yang bersuara. Makan malam kali ini terasa sepi seperti kuburan.

Saat makan malam selesai, Hendru meminta Aksa dan Inara untuk tinggal di ruang keluarga. Dia ingin membahas rencana yang sudah dia susun dari jauh-jauh hari. Sementara Avika, Aryan dan Bara memilih duduk di samping rumah, tepat di dekat kolam renang.

"Kak Avika, apa sih yang mereka bicarakan? Kenapa kita bertiga tidak diperbolehkan duduk di sana?" tanya Bara penasaran, kening bocah ingusan itu mengerut memikirkan para orang dewasa di dalam sana.

"Teg!"

"Aww... Sakit tau Kak," Bara mengusap kepalanya sesaat setelah dijitak oleh Aryan.

"Makanya jangan kepo!" ketus Aryan memelototi bocah berusia dua belas tahun itu.

"Sudah, sudah, kalian berdua ini kenapa sih? Tiap detik berantem mulu, apa kalian tidak capek?" timpal Avika melerai pertengkaran kecil kedua adiknya itu. Terkadang Avika geram melihat tingkah mereka, ingin sekali dia memukuli keduanya dengan sapu lidi.

"Kak Aryan loh Kak, main jitak saja. Dia pikir tidak sakit apa?" keluh Bara dengan bibir mengerucut.

"Dasar lebay!" cibir Aryan, lalu memilih masuk ke dalam rumah dan segera menuju lift.

Tidak lama, Bara pun menyusul dari belakang. Mungkin keduanya akan melanjutkan pertengkaran itu di atas sana.

Setelah Aryan dan Bara pergi, kini tinggal Avika saja di kolam renang. Dia beranjak dan berjuntai di sisi kolam sembari menatap langit yang ditemani sang rembulan, bintang-bintang berkerlip mengelilinginya. Indah, sangat indah seperti gadis yang sedang memandanginya.

Avika menengadah dengan tangan yang bertumpu pada tepi kolam, gemercik air terdengar jelas saat sepasang kakinya asik berkecimpung. Senandung merdu keluar dari mulutnya sehingga menarik perhatian seorang pria yang tengah duduk tak jauh dari sana.

Sorot mata pria itu tak lepas memandanginya, suara Avika yang serak terdengar merdu di telinga. Senyum yang terukir di bibirnya mampu meneduhkan hati siapa saja yang melihatnya.

"Masuk ah, dingin." gumam Avika sambil bangkit dari duduknya. Bagian bawah celana tidur yang dia kenakan sudah basah terkena air.

Saat Avika berjalan menuju pintu masuk, manik mata pria tadi turut berjalan mengikuti langkahnya. Hingga pada saat Avika menghilang, mata pria itu mengerjab secara tiba-tiba.

"Astaga, apa yang kau lihat? Jangan bodoh!" Pria itu mengumpat pada dirinya sendiri, lalu memilih masuk ke dalam rumah dan langsung menuju kamar.

Di dalam sana, para orang tua masih duduk di ruang keluarga. Ada Hendru dan Nayla, Arhan dan Aina, Baron dan juga Inda. Sementara Aksa harus turut serta sebagai kakak laki-laki tertua di rumah itu.

"Bagaimana sayang? Kamu bersedia kan, Nak? Ayah yakin Erick adalah pria yang baik, dia pasti bisa membahagiakanmu." ucap Hendru menunggu jawaban Inara.

Tadi Hendru sudah mengatakan semuanya di hadapan semua orang. Dia juga sudah menjelaskan seperti apa sosok laki-laki pilihannya itu. Sayang sampai saat ini Inara hanya diam sembari meremas sepuluh jarinya, wajahnya ditekuk, bingung harus menjawab apa.

Inara belum bisa percaya sepenuhnya. Kenapa Hendru membuat keputusan sepihak tanpa bertanya dulu padanya? Inara sama sekali belum berpikir sampai ke sana, apalagi harus menikah dengan pria yang belum dia kenal.

Lalu Inara memberanikan diri menatap ke arah Aksa, saat ini pria itu juga diam seribu bahasa dengan tangan mengepal di atas lutut. Ingin sekali dia menentang keinginan Hendru, tapi semua keputusan ada di tangan Inara. Jika Inara bersedia, apa yang bisa dia lakukan?

Sementara itu Arhan dan Baron juga ikut diam sembari memperhatikan gerak-gerik Aksa dan Inara, hanya mereka berdua yang tau bahwa ada cinta diantara keduanya. Berbeda dengan Aina, Nayla dan Inda, mereka bertiga justru terlihat sangat bahagia. Jika Inara bersedia, itu artinya sebentar lagi mereka bertiga akan menjadi mertua dan pastinya akan menjadi nenek dalam waktu dekat.

"Maaf Ayah, Inara tidak mau dijodohkan. Inara ingin menikah dengan pria pilihan Inara sendiri!"

Akhirnya Inara memberanikan diri mengungkapkan kemauannya. Bukan bermaksud menjadi anak durhaka, tapi Inara masih berharap Akbar akan kembali. Dia hanya menginginkan pria itu untuk jadi suaminya. Tidak mudah melupakan kenangan yang pernah tercipta diantara mereka.

Mendengar itu, Hendru dan tiga ibu rumah tangga yang masih duduk di sana pun tercengang. Tidak dengan Arhan, Baron dan Aksa, ketiganya malah tersenyum dan menghela nafas lega.

"Sayang, apa kamu sudah memiliki pacar?" tanya Hendru dengan tatapan mengintimidasi.

"Tidak Ayah, tapi Inara menyukai seseorang. Meskipun Inara tidak tau dimana dia sekarang, tapi Inara sangat yakin bahwa dia akan kembali. Hanya dia yang terbaik buat Inara, tidak ada pria lain sebaik dia." jelas Inara penuh keyakinan.

"Sayang, apa maksud kamu pria itu tidak ada di kota ini?" timpal Nayla penasaran.

"Iya Bun, dia harus kembali ke luar negeri untuk menyelesaikan pekerjaan. Inara akan menunggunya." tegas Inara.

Seketika air muka Aksa berubah gelap mendengar kalimat demi kalimat yang keluar dari mulut Inara. Dadanya mendadak ngilu bak teriris sembilu tajam, perih bak disiram air cuka. Dia tak menyangka sosok Akbar ternyata sangat berarti bagi Inara. Inara benar-benar sudah jatuh cinta pada wujudnya yang lain.

Haruskah Aksa membuka rahasia itu di hadapan semua orang?

Tidak, belum saatnya. Dia masih ingin berjuang sebagai Aksa. Dia ingin meluluhkan hati Inara dengan sosok aslinya agar saat Inara tau kebenarannya, gadis itu tidak akan menolaknya.

"Baiklah, Ayah akan mempertimbangkan ini dengan baik. Ayah memberimu waktu sampai kuliahmu selesai. Jika sampai saat itu tiba pria itu tak kunjung kembali, maka kamu harus setuju dengan perjodohan ini!" ucap Hendru penuh penekanan.

"Iya Ayah, terima kasih untuk pengertiannya. Kalau begitu Inara mohon izin ke kamar dulu."

Tanpa menunggu jawaban, Inara langsung bangkit dari duduknya dan berjalan menuju lift. Air mata yang sedari tadi dia tahan akhirnya tumpah ruah tanpa bisa dibendung. Menyakitkan, begitulah yang Inara rasakan saat ini. Sungguh pilihan yang sangat sulit.

Bagaimana kalau Akbar tidak kunjung kembali? Apa itu artinya dia harus menerima perjodohan ini? Tidak, Inara tidak mau. Dia harus bisa meyakinkan Akbar agar kembali secepatnya, hanya dia yang Inara inginkan.

"Aksa juga pamit ya Yah, Pa, Om, Ma, Bun, Tan." Aksa bangkit dari duduknya dan menyusul Inara ke atas.

Saat Inara hendak menutup pintu kamar, Aksa bergegas menahannya. Dia menerobos masuk dan menutup pintu dengan punggung. Melihat jejak air mata di pipi Inara, Aksa tak kuasa menahan diri. Ditariknya pinggang Inara dan dipeluknya dengan sangat erat. Air matanya ikut mengalir membasahi pundak Inara.

Bersambung...

1
Anita Choirun Nisa
keren thor
Adila Ahmad
bgus
Aurora
Luar biasa
Ruk Mini
happy.. happy... seneng..bgt
Kopii Hitam: setia maksudnya 😄
Kopii Hitam: halo kk, maacinaaa udah setiap baca novel receh aku. Maaf kalau ado kurang2 ya kk, maklum masih pemula 🙏
total 2 replies
Ruk Mini
bisac.bunting madal ye thorrr..😆😆😆kau adil thorr
Ruk Mini
happy..smua...
Ruk Mini
Alhamdulillah..slamat ya mamud
Ruk Mini
heran ye pd gede ambek ... hadeuhhhh
Ruk Mini
dih..ko gtu sehh
Ruk Mini
kesian kau sar. sabar y nenk
Ruk Mini
roman .roman ye inara hamidun ye thorrr
Ruk Mini
sabar.. sabar...
Ruk Mini
dih...pake drama..sih dh tau ade bom..bank..bank...cari penyakit aje
Ruk Mini
tamat kau ciwi 😖😖😖
Ruk Mini
tuntas ye bank...smoga awet.ampe loucing debay y
Ruk Mini
ga ada kapok-kapok y ye
Ruk Mini
ky bocah..lo pa ..pa .
Ruk Mini
krjam kau bank ak..ngerjain org tua
Ruk Mini
bank baron ..kau ga enak y sm Boss mu .. sabar.. sabar..
Ruk Mini
ulu...ulu .babank ar. bisa ae
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!