Anne tak pernah menyangka jika suaminya kembali berkhianat. Ia pikir permintaan maafnya lima bulan lalu tulus dari hati, akan tetapi semua hanya dusta belaka.
Anne sangat hancur ketika melihat suaminya berduaan di kamar hotel bersama sahabatnya — sahabat yang selama ini ia anggap sebagai adik ternyata tega menusuknya dari belakang.
Hatinya sangat hancur, Anne merasa percuma hidup di dunia hingga ia memutuskan mengakhiri hidupnya. Namun, disaat Anne akan mengakhiri hidupnya, tiba-tiba seorang lelaki datang dan mengagalkan semua.
"Lepaskan lelaki brengsek itu dan jadilah penyembuh pemuas hasratku, maka aku akan membantumu balas dendam."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Emak Gemoy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
34. Nikmati An 21+
Degup jantung Anne sudah tak terkontrol lagi debaranya saat bibir basah Asloka menciumii setiap inci tubuhnya. Lingeriee transparan yang ia pakai juga sudah hilang, entahlah dimana baju itu yang jelas Asloka membuangnya ke sembarang arah.
Anne semakin mendongak ketika Asloka terus menerjang lehernya, hingga meninggalkan beberapa bekas di sana. Rasa gerilya aneh juga semakin memasuki relung tubuhnya, sampai sebuah desahann lolos begitu saja dari bibirnya.
"Laka, jangan terlalu banyak meninggalkan bekas di leherku," protes Anne sembari mendorong tubuh Asloka.
"Kenapa?"
"Aku malu kalau sampai di lihat orang, Laka. Di tempat lainnya saja, yang hanya bisa dilihat olehmu," jawab Anne terus mengelus lembut wajah Asloka.
"Baiklah aku akan membuat tanda kepemilikan di tempat lain, jika protes lagi maka aku tidak akan berhenti." Setelahnya Asloka menerjang dua gundukan Anne.
Asloka memilih memainkan daging kecil itu dan sesekali menggigit kecil, sehingga membuat Anne mengerangg panjang. Lidahnya terus berputar-putar di puncak daging berwarna coklat kemerahan itu, bukan hanya itu saja, Asloka juga menyedot gemas sambil meremas benda sekenyal jelly drink.
"Aahh ...." Anne mendesaah kuat, ketika dia merasa tangan suaminya masuk ke dalam CD dan membelai lembut benda kecil yang tersembunyi di tengah-tengah hutan belantara. 😂
"Nikmati, An. Rasakan sentuhanku, yakinlah semua akan terasa nikmat jika tubuhmu rileks," liriknya terus menjilatii telinga Anne.
Dari tadi Asloka merasa tubuh Anne tegang, dia sadar mungkin saja istrinya masih memiliki trauma akan berhubungan bersama Geo. Sebab itulah, ketika Asloka menyentuh tubuhnya, Anne langsung menegang.
Anne mengangguk paham, setelah itu dia menarik tengkung Asloka dan menciumnya secara menuntut. Demi menghilangkan rasa gugupnya, Anne lebih memilih saling bercumbuu hingga membuatnya melayang.
Saat Asloka melepas ciumann mereka, Anne merasa kehilangan. Tapi, semua tak berlangsung lama, karena Asloka kembali menerjang dadanya hingga terlihat seperti bayi kehausan. Bibirnya terus meracau tak karuan, sedikit demi sedikit Anne bisa merasa rileks dengan sentuhan Asloka.
Perlahan-lahan, dia juga merasakan lidah suaminya terus turun hingga berhenti di pusarnya. Di sana Asloka kembali menyapu halus lubang kecil itu, hingga basah.
"Aahh ...."
Anne kembali mendesah hebat, lidah Asloka semakin nakal mempermainkan dia. Sejenak Anne melihat kegiatan Asloka di bawah, ternyata lelaki itu tengah fokus membuat tanda kepemilikan di pahanya.
"Laka!" Semakin meremang tubuh Anne saat Asloka membuka pahanya lebar-lebar, dan menenggelamkan wajahnya di sana.
Sapuan-sapuan halus semakin membuat Anne basah, lidah lelaki itu semakin menusuk-nusuk di intinya. Sesekali juga Anne memekik kaget, ketika Asloka menggigit gemas biji kacang tanah di bawah saja.
Anne hanya pasrah, kepalanya benar-benar pening kali ini. Kenikmatan yang diberikan Asloka membuatnya hilang akal, bahkan kenikmatan ini tak pernah ia dapatkan saat bersama Geo.
"Laka, menyingkirlah. Stop, tunggu berhentilah sejenak," kata Anne berusaha menyingkirkan kepala Asloka, ia merasa ingin pipis, tapi lelaki di bawahnya ini malah semakin menyedot kuat biji kacangnya, hingga membuat Anne tak bisa menahan lagi.
"Oooouuuuhhhh!!!" Tubuh Anne gemetar hebat saat pelepasan itu datang menerjang dirinya. Matanya terus terpejam, merasakan sisa-sisa pelepasan, hingga ia merasakan tangan suaminya mulai membuka lebar-lebar kakinya.
"Pelajaran sampai sini saja, kita langsung ke intinya, aku sudah tidak tahan!" serunya sambil menindih tubuh Anne.
Asloka kembali mencium bibir istrinya sangat lembut, sedangkan yang di bawah berubah menerobos masuk ke goa bergerigi Anne. Tapi, sayangnya dia kesulitan masuk padahal Anne sudah dia buat basah.
"Shiit! Kilikmu sempit banget, An!" seru Asloka sedikit kesal saat lelenya terus meleset masuk kedalam.
"Pelan-pelan Laka, aku merasa nyeri," pekik Anne terus meremas sprei. Anne merasa sakit pada intinya, sempat dia berpikir ini efek terlalu lama tidak melakukan atau karena jahitan yang baru sembuh kembali terkoyak.
"Aku akan pelan-pelan, maaf membuatmu kesakitan."
Asloka pun memutuskan ke kamar mandi untuk membasahi lelenya dan setelah itu kembali memposisikan benda berurat itu ke liang kenikmatan. Hentakan demi hentakan, Asloka lakukan sampai ujung kepala lelenya masuk.
'Baru setengah ini, baru setengah tapi rasanya sangat nikmat. Uuuuhhh,'
Dengan sekali hentakan Asloka berhasil masuk sempurna, rasanya sangat hangat dan berkedut-kedut. Sungguh, miliknya terasa di manjakan padahal dia belum bergerak sedikitpun.
Sejenak Asloka melihat Anne, wanita itu sedikit berkaca-kaca, mungkin dia terlalu keras tadi. "Maaf, Sayang." Asloka kembali mencium kelopak mata istrinya yang terpejam erat.
"Aku bergerak ya?"
Mendapat anggukan kecil dari Anne, Asloka pun mulai memompa dirinya sangat pelan. Seketika dia meremas bukit kembar Anne, saat merasa miliknya di urut sangat sempurna.
Bibirnya juga terus meracau keenakan, hingga ritme yang dia berikan bertambah. Pinggulnya terus bergoyang memasukan dan mengeluarkan benda panjang nan keras itu, sampai sebuah ledakan dia rasakan kembali.
Ternyata Anne kembali mendapatkan pelepasan, tidak ada erangann sedikitpun dari wanita itu, karena Anne memiliki menggigit bibirnya sendiri agar deesahan-nya tidak lolos begitu saja.
Gairah Asloka semakin tinggi, dia mengangkat kedua kaki Anne hingga sedikit menekuk. Ia kembali mencium bibir Anne dan tak lupa hujaman demi hujaman ia berikan, sampai suara percintaan mereka terdengar sangat keras di kamar.
Plak plak plak plak seperti itulah bunyinya, Asloka juga seperti orang kesetanan saat dia mulai merasa pelepasannya mulai datang, dia meminta Anne merubah posisi menjadi menungging.
Anne menurut dengan pasrah, Anne membiarkan Asloka memasukinya lagi dengan gaya nungging. Rasanya lebih nikmat, hingga mulut Anne tak bisa berbohong lagi.
"Laka, aku mau keluar!" teriak Anne.
"Bareng sayang, aku juga mau ... ahhh ... plak plak plak, Anne!"
Asloka langsung menghentakkan miliknya sangat dalam sedalam-dalamnya, sampai seluruh tubuhnya meremang hebat. Begitu juga dengan Anne, wanita itu mendapatkan pelepasan juga. Anne hanya bisa memekik nikmat, setelah itu menggigit ujung ranjang sebagai pengalihan rasa nikmat.
Lemas sudah tubuh Asloka, hingga ambruk menindih Anne dengan posisi tengkurap. Lelenya juga masih bersarang sempurna di sana, Asloka tidak mau melepasnya sebelum benda keramat itu lemas.
"Terima kasih, Sayang."
...🌾🌾🌾🌾...
Emak : Aku khilaf sumpah, khilaf. Tapi jika ku rasa, nggak semriwing sih. Mungkin efek tak menghayati 🙈😂
Asloka : Emak sayang, emuaahh. Maacih,
Emak : Dih, mulai cari muka.
Asloka : Sumpah engga, pokoknya makasih leleku sudah masuk goa bergerigi.
Emak : Sudah sono pergi, oh ya. untuk yang bingung ada huruf dobel itu bukan typo ya, itu agar bisa lolos nggak ke sensor 😅😅
sungguh mantap sekali ✌️🌹🌹
terus lah berkarya dan sehat selalu 😘😘