Kita semua punya keinginan tapi semesta punya kenyataan.
Bruuaaakk
"Aduh.... ". ringis seorang gadis yang bernama Eliana Hira Adipura atau sering di sapa El.
"Kamu gak papa nak? ". tanya seorang ibu paruh baya dengan sigap menolong El yang terjatuh.
"Maaf ya nak, karena menghindari ibu kamu jadi jatuh dan terluka begini ". ucap ibu itu dengan nada tak enak hati.
"Gak apa-apa bu, hanya luka ringan saja kok, nih lihat masih bisa loncat-loncat kan? ". ucap Eliana dengan melompat-lompat kecil membuktikan bahwa dia baik-baik saja.
selamat membaca......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mamy charmy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
17
"Ayo duduk dulu, gue ganti baju bentar gak papa? ". tanyanya menghadap El yang sedang berusaha menyamankan dirinya dan duduk.
"Silahkan". jawabnya menaruh tasnya.
"jangan kemana-mana ok". teriaknya sambil berlari ke arah lift yang ada di dalam rumah itu.
"Gila..... rumah juga bisa ada lift nya". gumamnya melihat Al yang lari menuju sebuah pintu besi.
Tak tak tak
"Selamat siang non, mau minum apa? ". tanya seorang maid yang datang.
"Oh, apa saja terserah, trimakasih". jawabnya sembari berdiri menundukkan sedikit tubuhnya.
"Tidak perlu sungkan non". ucap maid itu "Kalau gitu saya permisi dulu non". lanjutnya lalu pergi ke dapur membuat minuman dan camilan untuk tamu tuan mudanya.
Ting
Terdengar suara pintu lift terbuka, El kira itu adalah Al yang sudah selesai dengan kegiatannya, dia sama sekali tidak melihatnya dan malah mau mengeluarkan bukunya, gerakannya terhenti saat....
"Loh ada tamu rupanya... ". ucap seseorang yang ternyata adalah orang yang sama yang baru keluar dari pintu lift.
El langsung berdiri dan menundukkan sedikit tubuhnya.
"Maaf mengganggu.... ". ucapnya kikuk yang tak tau ia sedang berbicara dengan siapa sekarang.
Dia melihat wanita itu begitu sangat cantik terlihat kalem dan lembut dari nada bicaranya, cara berpakaiannya yang modis dan elegan namun sederhana begitu cocok dengan wajahnya.
"Tidak apa sayang, kamu temennya Al? ini pertama kalinya loh anak nakal itu bawa cewek". ucapnya di selingi ketawa lirih yang menambah kadar kecantikan yang beliau miliki, matanya menyipit saat tertawa benar-benar membuat orang terpesona.
"Ini pasti emaknya si kulkas deh, makanya anaknya bisa secakep itu". batinnya menatap wanita paruh baya yang sedang duduk di depannya sekarang.
"Duduk sayang kenapa berdiri begitu? ". ucapnya menyadarkan El dalam lamunannya, setelahnya ia beranjak dan menyalimi wanita tersebut dengan mencium punggung tangan beliau kemudian kembali duduk di tempatnya tadi.
"Terimakasih.... ". ucapnya sungkan.
"Oh iya, namanya siapa sayang? mau belajar kelompok ya? ". tanyanya yang tak lain tak bukan adalah Mentari Ardiaz sang nyonya besar alias Mommynya Al.
"Saya El nyonya, iya tugas kelompok". jawabnya tersenyum sopan.
"Panggil tante saja atau Mommy juga boleh". ucapnya senang melihat seorang gadis muda yang memiliki sopan santun yang masih terjaga, itu keren sih di zaman yang sekarang, pikirnya.
"Baik tante... ". jawabnya.
Dan akhirnya mereka mengobrol sembari menunggu Al yang sedari tadi tak kunjung muncul Batang hidungnya.
"Itu orang kemana sih? bisa pulang malam ini kalau begini terus, apa gue tinggal pulang aja kali ya kalau dia masih gak muncul juga". batinnya mulai kesal karena tugasnya harus tertunda.
Tak selang berapa lama setelah muncul pemikiran itu, terdengar suara orang berjalan dengan santainya mengarah ke mereka duduk.
Dan terlihatlah sosok pemuda tampan nan gagah mengenakan kaos hitam polos lengan pendek yang menonjolkan otot-otot kekarnya dengan celana pendek yang juga berwarna hitam dan membawa beberapa buku di tangannya.
"Maaf lama". ucapnya dengan santai.
"Emang lama, kapan kita mau ngerjainnya? katanya bentar sampai sekarang muncul Batang hidungnya". omel El yang lupa tempat.
"Iya, maaf sweety, ayo kita mulai ngerjain sekarang ". jawabnya lembut dan mulai duduk di bawah membuka buku, lanjut di ikuti El yang melakukan hal yang sama.
"Keren sih gadis ini, bisa buat si kulkas cair, tunggu...... Al tadi manggil apa? sweety? ". akhirnya sang Mommy baru sadar dari rasa kagumnya berubah jadi rasa terkejut karena panggilan anaknya pada gadis yang ada di samping anaknya itu.
"Oh tidak.... bukankah itu berarti.... gadis ini pacarnya? ". gumamnya menutup mulut karena masih shock.
"Dasar anak nakal, liat saja nanti Mommy jewer kamu!!!". batinnya sambil menatap sinis sang anak, yang di tatap tak mau ambil pusing dia fokus mengerjakan bagiannya.
"Sayang Mommy pergi ke dalam dulu ya ". ucapnya tiba-tiba yang mengagetkan El, dia lupa kalau sedari tadi ada orang lain di ruangan itu apalagi ini ibunya orang yang ia omeli tadi.
"Mampus". batinnya.
"Aah iya tan, maaf, El lupa kalau masih ada tante disini". cengirnya sambil tangannya menggaruk ujung hidungnya yang tak gatal.
"Maaf ya tan sudah memarahi anak tante". ucapnya cengengesan.
"Mommy suka, gak masalah, Mom masuk dulu ya". jawabnya lalu pergi sembari menahan tawanya.
Sedangkan Al melihat Mommy nya wajahnya tetiba saja kesal karena di tertawakan Mommy nya itu, dia tau kalau Mommynya sudah shock dan ingin menertawakannya sedari tadi.
Plak
"Kenapa gak ingetin sih kalau masih ada orang lain di sini, malu tau! ". kesalnya memukul pelan lengan Al yang penuh otot itu.
"Aw, keras banget sih itu lengan, lengan orang apa kayu coba? ". gerutunya dalam hati lalu melanjutkan mengerjakan tugasnya lagi.
Beberapa waktu berlalu.....
"Aaaaaach". ucapnya sembari meregangkan badan yang capek akibat duduk terlalu lama.
"Capek hm? ". tanya Al sambil menatap wajah El begitu dalam seolah merekam bagaimana bentuk wajahnya dalam berbagai ekspresi yang membuatnya gemas.
"Menurut ngana? ". cibir El yang entah kenapa selalu tersulut esmossi nya tiap bicara sama Al. 😅
El mengambil ponselnya dan melihat jam di sana, tiap gerak El tak luput dari pandangan Al.
"Astaga, sudah jam 6 malam". ucapnya segera bergegas memberesi buku dan peralatan tulisnya dengan cepat.
"Aku pulang". ucapnya sambil memakai tasnya di pundak.
"Gue antar, gak ada penolakan ". tegas Al yang tak pernah bisa di tolak keinginannya.
"Ck, terserah". akhirnya El malas untuk membalas perkataan Al.
Tak tak
"Loh pada mau kemana? udah selesai? ". tanya Mommy yang baru datang, sebenarnya mau pergi ke dapur untuk memasak makan malam dan harus melewati ruang keluarga yang mereka buat belajar.
"Iya tan, udah malam, nanti mama nyariin". jawabnya lalu mencium punggung tangan Mommy Mentari.
"Makan malam dulu di sini ya sayang..... nanti biar di antar Al pulangnya". bujuk Mentari karena masih ingin ngobrol dengan El, kayaknya mereka cocok deh. 😀
"Maaf tan, mungkin lain kali saja ya". El balik membujuk, bisa-bisa ia dapat pukulan dari mamanya kalau sampai malam gak pulang sedari pagi pergi.
"Huuft, ya sudah deh, tapi beneran loh ya, lain kali makan disini". ucap Mentari masih berusaha.
"Iya tan, insyaallah, pamit dulu ya tan". pamitnya lagi.
Al yang sedari tadi mendengar perbincangan mereka merasa hatinya terasa hangat, sepertinya sang Mommy sangat menyukai kekasihnya tanpa ia harus berusaha keras meminta restu.
"Al antar El pulang dulu Mom". pamitnya lalu berlari tanpa menunggu jawaban dari sang Mommy.
"Dasar bocah edan". makinya pada anak nakalnya itu
*dasar anak gila.
"Ayo.... pakai helm dulu ". ucapnya dan memakaikan helm di kepala El
El yang sudah mulai terbiasa dengan paksaan yang di berikan Al pun nurut saja.
Broom broom
Ciiit
"aku, kamu dan toleransi