Di sebuah desa bagian timur kabupaten Jember yang mulai terjamah zaman modern hiduplah sebuah keluarga yang harmonis dan terpandang di daerahnya. Sepasang suami istri yang dikaruniai sepasang putra dan putri.
Putra sulung mereka Akbar Maulana telah menikah dan memiliki seorang putri yang lucu. Sedangkan putri bungsunya yang cantik,manis menjadi primadona di desa nya masih asyik dengan usahanya hingga belum menikah di usia yang menurutnya masih sangat muda untuk berkeluarga yaitu 24 tahun. Iya, Maureen Maulana namanya.
Sedangkan di ibu kota, tepatnya di pondok pesantren terkenal yang di asuh Kyai Abdul Aziz yang namanya sering di tampilkan di sosial media,berita koran maupun di televisi. putra semata wayangnya pun tak kalah menjadi sorotan, diusianya yang tergolong muda yaitu 30thn bergelar doktor lulusan Mesir tentu untuk membantu proses pendidikan di ponpes orang tuanya dan menjadi pengusaha sukses mandiri tanpa bantuan orang tuanya. sungguh pria idaman wanita " ialah Faizul A'la
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon maliyaiskan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
POV Maureen
Hari Selasa Sore yang tentram disela-sela aktifitasku memantau toko, aku dan suami sedang mengobrol di whatsapp. Di tengah obrolan, ia mengatakan bahwa besok ada majelisan di kota Lumajang. Sebenarnya ia pernah mengatakan tentang acara itu namun karena kesibukanku dalam merenovasi toko, aku jadi melupakan hal tersebut.
Dia memintaku untuk menemaninya pergi esok hari. Aku tidak ingin ikut dengan alasan bagaimana tokoku dan juga malu pasti disana aku akan jadi pusat perhatian tentunya. Karena mereka pasti penasaran seperti apa rupa istri Gus Faiz itu. Setelah cukup lama berdiskusi, dan suamiku terus membujukku akhirnya aku memutuskan pergi.
Matahari bersinar cerah pada Rabu pagi, aku terbangun dari tidur nyenyak semalam untuk bersiap menyambut hari ini dengan semangat. Kami akan berangkat pagi ini setelah sarapan, tepatnya pukul 08.00 WIB.
Kami berencana akan mengunjungi orang tuaku di Jember, lalu pada sore menjelang malamnya. Kami sepakat akan mampir ke taman kota Lumajang menikmati senja bersama-sama.
Waktu menunjukan pukul 07.30 WIB, aku baru saja selesai bersiap-siap dan akan sarapan bersama suami dan mertuaku. Ya hari ini ayah mertuaku sedang dirumah, baru semalam dia pulang dari Samarinda. Abi memang jarang dirumah Karena padatnya jadwal undangan pengajian.
Kamipun berangkat dengan para personil grup sholawat. Namun tidak satu mobil, aku dan suami bawa mobil sendiri dengan ditemani supir dan Jaka asisten pribadi suamiku. Sedang personil yang lain menggunakan mini bus.
Sesampainya di Lumajang kamipun berpisah dengan rombongan para personil, mereka menuju tempat transit yang disediakan oleh panitia dan akan melakukan gladi nanti sore ditempat acara. Sedangkan kami terus melaju ke rumahku yang di Jember. Beberapa saat berlalu tiba-tiba mobil memasuki pelataran toko pusat oleh-oleh yang ku ketahui setelah melihat tulisan yang terpasang diatas tokonya
" Sayang.. kita mampir beli oleh-oleh dulu buat Abah Ummah ya " Ucap suamiku dengan senyuman yang sumpah demi apapun manisnya mampu membuatku jatuh cinta berkali-kali hehee lebay kan aku
" Untuk Bella juga ya Hubby " Pintaku yang teringat keponakan imutku itu
" Tentu sayang " Jawabnya yang lalu menuntunku untuk masuk ke dalam toko. Kami memilih oleh-oleh untuk seluruh keluarga
" Sayang..jangan lupa bungkus beberapa juga buat karyawanmu. Ini pertama kali kita pulang ke Jember setelah menikah, jangan sampai membuat mereka kecewa karena kita tidak bawa apa-apa" katanya yang berhasil membuatku ter-enyuh karena ia juga memikirkan karyawanku
" Makasih Hubby " Jawabku tulus dengan memberikan senyuman terindahku. Suamiku ini memang selalu bisa membuatku bahagia
Satu jam berlalu, tidak terasa matahari mulai terik di atas kepala menandakan waktu siang bolong. Kamipun turun dari mobil dan langsung disambut oleh kakakku beserta istrinya dan Bella anaknya yang asik berlarian kesana-kemari.
" Assalamualaikum thayang ate.. apa kabar? " Ucapku sambil berlari merentangkan kedua tangan menuju Bella yang juga sedang berlari menghampiriku.
" Kumlam.. ate Ella angen ate " Ucapnya lucu sambil berhambur ke pelukan ku
" Iihh sama sayang, ate juga kangen peri kecil " tubuh Bella yang udah berpindah ke gendonganku membuatku makin leluasa menciumi pipinya yang gembul
" Peri kecil makin kayak bakpao ya gendut, kebanyakan minum susu nih pasti " godaku dengan mencubit pelan pipinya
" Ihh tembayangan ajah, cucu itu cehat ate. Ella gak endut, Ella diet ate." Protes Bella yang membuat semua orang disana tertawa lucu
" Ladalaaahhh bocah cilik ae pake diet segala. Emang Ella tau diet itu apa? " timpal Maureen pada gadis kecil digendongannya
" Taulah.. kayak bunda kan lagi diet, cuma maem telul lebus, Ella kan cuka telul " polos Bella yang lagi-lagi membuat semua orang tertawa
" Udah.. udah.. yuk masuk, Ummah sama Abah udah nungguin tuh di dalam " Seru Mas Akbar
Akupun langsung masuk rasanya gak sabar ketemu kedua orang tuaku. Setelah berpelukan haru bahagia melepas rindu, kami makan siang bersama dengan suasana yang penuh kebahagiaan. Suasana yang selalu ku rindukan selama ini, walaupun mertuaku memperlakukanku dengan sangat baik namun tetap saja kedua orang tuaku tetap menjadi yang terdepan. Setelah makan kamipun istirahat.
" Hubby tidak bisakah kita lebih lama disini?" Tanyaku pada Gus Faiz yang tengah berbaring sambil memelukku dari belakang
" Kenapa sayang? maaf saya tidak bisa, karena besok ada meeting penting dengan klien dari Korea.
" Tapi adek masih kangen Ummah " Ucapku lirih namun masih bisa didengar oleh Gus Faiz
" Kalau sayangku mau bisa disini dulu dua atau tiga harian, nanti Hubby jemput. Bagaimana? " Tawar suamiku yang Masya Allah sungguh penuh perhatian sangat memahami perasaanku sekali
" Sungguh Hubby? bolehkah" Tanyaku memastikan siapa tau suamiku yang baik hati ini sedang bercanda. Aku langsung berbalik ku lihat wajahnya siapa tau ada mimik yang menggambarkan ketidak relaannya jika aku menginap di sini beberapa hari lagi
" Boleh sayangku, apapun asal dirimu senang dan masih dalam hal kebaikan." Ucapnya dengan penuh senyuman
" Makasih Hubby, I love you " Ucapku lalu mengecup bibir suamiku sekilas
" Love you more sayang " Jawabnya dengan mencium puncak kepalaku agak lama
Sore harinya kami bergegas menuju kota Lumajang, sebelum pergi ke tempat acara kami menyempatkan diri mampir ke taman kota Menikmati senja berdua.
Iya, kami melipir berdua dibangku sebelah timur. Tidak benar-benar berdua karena setelah itu Bella berlari lalu duduk dipangkuanku. Sedangkan keluarga ku, Jaka dan yang lainnya duduk berkumpul tak jauh dari kami sekitar 100 Meteran.
" Kita udah seperti ayah dan bunda Bella ya sayang " Celetuk suamiku itu
" hehee Iya Hubby, ini menyenangkan " Ucapku dengan terkikih
Sungguh diluar dugaan, ternyata menikmati senja dengan orang terkasih amat sangat menyenangkan. Adzan Maghrib pun berkumandang, kami memutuskan untuk sholat Maghrib di masjid kota. Setelahnya tancap gas menuju tempat acara.
Ribuan bahkan puluhan pengunjung telah memadati lapangan di universitas tersebut. Sepanjang perjalanan menuju kampus dipadati roda empat dan kereta kelinci yang parkir.
Acara pun dimulai, aku beserta keluarga duduk di tempat VIP yang disediakan oleh panitia. Bella jangan ditanya lagi, gadis kecil itu lari kesan kemari namun tetap dalam pantauan tentunya.
Pengunjungnya diluar dugaanku ternyata padat merayap. Banyak pengunjung yang memakai kaos atau syal bergambar Gus Faiz, bendera kecil maupun bendera besar yang tingginya setinggi rumah atau bahkan lebih tinggi yang juga bergambar wajah suamiku, uluh-uluuhhh unyu sekali. Ternyata suamiku bak artis ya, dia pujaan banyak orang. Apalagi saat bersholawat suaranya merdu banyak suara pengunjung yang bersorak ikut bersholawat.
Allahumma sholli wa sallim ‘ala
Sayyidina wa Maulana Muhammadin
‘Adada ma fi’ilmillahi sholatan
Daimatan bidawami mulkillahi
Suasana peringatan Hari Lahir Ke-25 Universitas Islam Lumajang tampak meriah dengan lantunan shalawat nabi dan kibaran bendera merah putih oleh ribuan mahasiswa yang hadir di acara UI Bershalawat, Rabu malam. Hal ini dikarenakan penampilan panggung sholawat grup hadrah Ar-Rahman dari Surabaya dengan vokalis Gus Faiz yang mampu menghipnotis ribuan pengunjung dengan lantunan shalawat.
Grup hadrah Ar-Rahman yang sudah terbiasa mengisi acara-acara di mana-mana, tidak hanya daerah Jawa bahkan luar Jawa. suamiku ini mengaku sangat senang di undang oleh UI. "Saya sangat senang sekali datang ke sini, apalagi yang hadir anak-anak muda. Walaupun secapek apapun, selelah apapun, kalau yang hadirnya anak muda hilang capeknya." ujar nya
Kemeriahan acara jelas mampu menghipnotis semua orang tanpa terkecuali. Hingga tak terasa acarapun selesai tanpa sadar. Aku kembali pulang ke rumah Jember bersama keluargaku sedang suamiku beserta para personil langsung pulang ke Surabaya. Sebenarnya Gus Faiz ingin mengantarkan aku sendiri ke Jember namun ku tolak kasian jika harus terlambat meeting pagi nanti. Diperjalanan kami sempat bertukar pesan WhatsApp
" Hubby hati-hati dijalan ya, jangan lupa baca sholawat semoga selamat sampai tujuan. Nanti di rumah istirahat dulu walau sebentar, pasang alarm biar gak lambat bangun " Tulisku padahal suamiku itu tidak pernah terlambat bangun walau selelah apapun kondisinya
" Aamiin.. Njih, begitupun sayangku. Doa yang sama juga saya panjatkan, demi keselamatan kita semua. Terimakasih perhatiannya sayang " Jawabnya yang hanya ku baca setelah itu tak ku balas lagi pesannya biar beliau bisa istirahat di mobil selama perjalanan nanti
.."aku tresno karo sampeyan".. maukah jadi istriku sehidup semati
diubel up dong thor...
rujuk harus melalui perjalanan yang berat ya Thorrr.
jangan² benar nih kalau dokter Ahmad dan Gus Faiz ternyata berteman..terus bagaimana rencana Maureen tidak jalan lahh