IBU SUSU UNTUK PUTRA KEMBAR CEO
Seorang gadis cantik yang masih sangat muda dengan wajah pucat duduk bersandar di depan ruang bayi, ia yang baru saja keluar dari kamar inapnya memilih untuk tidak langsung pulang ke kontrakannya. Rasa putus asanya setelah kepergian dua orang yang sangat dicintainya membuat dirinya ingin mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.
Beruntung nyawanya masih bisa diselamatkan oleh sahabatnya, iapun sudah dinyatakan sembuh oleh dokter dan memintanya untuk segera meninggalkan rumah sakit. Kerinduan pada bayinya yang telah tiada membuatnya malas untuk kembali pulang ke rumah. ia memilih untuk duduk sebentar di depan ruang bayi untuk melihat bayi-bayi lucu itu yang nampak tidur pulas. Hanya bayi kembar yang menangis tidak bisa berhenti, tangis itu makin menjadi ketika suster yang menangani bayi kembar itu nampak kewalahan, untuk mendiamkan bayi itu. Karena ingin mengetahui keadaan bayi itu ia mengetuk kaca pembatas itu untuk memanggil suster yang sedang menenangkan bayi itu.
"Apa yang terjadi suster, mengapa bayi ini tidak diantar ke ibunya untuk disusui?" tanyanya dengan wajah sendu.
"Bayi kembar ini baru saja kehilangan ibu mereka saat melahirkan mereka tadi pagi." Jawab suster itu sambil menenangkan bayi itu dalam gendongannya.
"Bolehkah aku membantumu menenangkan mereka?" Tanyanya hati-hati.
"Silahkan masuk dulu." Ucap suster itu lalu memberikan satu bayi itu kepada Kanaya.
Kanaya mulai membuka kancing bajunya untuk menyusui bayi itu, bayi itupun langsung menyusu pada pu**ing Kanaya yang masih memiliki banyak ASI. Dua bayi itu disusuinya secara bersamaan. Kedua bayi itu merasa nyaman dalam pelukannya hingga mereka tertidur pulas. Suster yang sudah mengenal Kanaya sangat senang melihat Kanaya bisa mengobati kerinduan kepada putrinya melalui bayi kembar ini yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan.
"Suster! mereka sudah tidur, tolong pindahan mereka ya suster ke tempat tidur mereka." Ucapnya sambil menyerahkan satu persatu bayi itu kepada dua suster tersebut.
"Terimakasih mbak Kanaya, berkatmu kami sudah merasa tenang sekarang, kasihan bayi malang itu yang harus kehilangan ibu mereka, dari tadi mereka tidak ingin minum susu formula, sudah dipaksakan tetap saja mereka tidak mau menyedot susu botolnya." Ucap salah satu suster kepada Kanaya.
"Kalau begitu berikan botol itu, aku akan memerah ASI milikku untuk mereka sebelum aku meninggalkan rumah sakit ini," ucapnya menawarkan ASI miliknya.
Suster itu mengambil dua botol kosong lalu menyerahkan kepada Kanaya. Gadis itu mulai memerahkan ASInya dengan alat bantu pompa ASI miliknya yang ia bawa jika ASInya melimpah.
"Ini suster tolong simpan ini untuk mereka, semoga mereka tidak rewel sampai esok hari, aku pamit dulu ya," ucapnya seraya mengancingkan kembali bajunya.
"Terimakasih mbak Kanaya untuk ASInya, semoga bermanfaat untuk bayi kembar itu." Ucap suster tersenyum kepada Kanaya yang ingin meninggalkan ruang bayi itu.
"Nasib kami kebetulan sama, sama-sama kehilangan orang yang kami cintai, mereka kehilangan ibu dan aku kehilangan bayi dan suamiku. Sudah dulu ya suster, sampai jumpa lagi." Pamitnya lalu membuka pintu kamar bayi itu secara perlahan.
Kanaya pulang dengan membawa kebahagiaan karena merasa terhibur sudah menyusui bayi kembar orang lain. Ia berjalan melewati lorong rumah sakit dengan wajah tertunduk seakan tak ingin memperhatikan orang-orang yang berjalan disisinya.
Kanaya Jihan Utami, gadis yatim-piatu, yang memiliki suami yang juga senasib dengan dirinya tanpa orangtua, keduanya dibesarkan dipanti asuhan yang sama, lalu jatuh cinta dan menikah. Keadaan suaminya yang memang memiliki riwayat penyakit jantung membuat cintanya tidak berubah, ia tetap menikah dengan Andika yang hanya bertahan satu tahun pernikahan mereka.
Andika meninggal ketika usia kandungan Kanaya baru tiga bulan. Sedih harus menanggung hidup sendiri tanpa suaminya, iapun tetap bekerja sebagai pelayan restoran makanan siap saji. Gajinya yang ia tabung hanya untuk membiayai persalinannya, namun sahabat baiknya Vanesa selalu membantunya baik dalam suka maupun duka.
Kelahiran bayinya yang dikiranya bisa menghibur laranya, malah meninggalkannya dalam waktu satu minggu. Gadis malang ini harus berjuang untuk kembali bangkit membenahi hatinya dari puing-puing kepedihan yang masih hancur tanpa tak tersisa.
🌷🌷🌷
Ditengah malam, bayi kembar itu kompak menangis, suster menghubungi ayah dari baby kembar itu untuk segera ke rumah sakit. Tuan Noah tergopoh-gopoh menyusuri lorong rumah sakit menemui baby kembarnya. Ia mengetuk pintu kamar bayi dan mendapati suster yang sedang menenangkan bayinya yang tidak bisa didiamkannya.
"Maaf tuan, baby kembar anda tidak ingin meminum susu formula. Tadi sore mereka juga terus menangis tapi seorang pasien rumah sakit ini membantu menyusui bayi kembar tuan dan juga meninggalkan ASInya untuk mereka, namun sayang sudah habis." Terang suster itu kepada tuan Noah, ayah dari bayi kembar tersebut.
"Apakah saya bisa meminta tolong lagi kepada ibu itu untuk menyusui bayi kembar saya lagi suster?" Tanya Noah yang tak tega melihat putra kembarnya terus menangis.
"Maaf tuan, ia sudah pulang tadi sore usai menyusui baby kembar anda. Ia hanya ibu malang yang kehilangan bayinya, yang baru ia lahirkan karena lemah jantung ditambah lagi ia juga seorang janda ditinggal mati oleh suaminya ketika masih hamil tiga bulan." Jawab suster tersebut.
"Kalau begitu berikan alamatnya padaku, aku akan menjemputnya malam ini untuk menyusui bayiku." Pinta tuan Noah yang ingin menemui wanita yang telah menyusui bayinya.
"Maaf tuan, kami tidak boleh memberi alamat pasien kami ke sembarang orang." Ujar suster menolak memberikan informasi pasien rumah sakit tersebut.
"Kamu kira aku penjahat yang ingin membunuh pasien itu." Timpal Noah sangat kesal kepada suster itu.
" Bukan begitu tuan, ini memang sudah aturan rumah sakit."
"Kalau begitu saya meminta kepada anda secara pribadi demi kemanusiaan untuk putra kembar saya, tolonglah suster." Ucapnya sambil mengatupkan kedua tangannya memohon kepada suster tersebut.
"Baiklah tuan, tunggu sebentar saya akan mengusahakan untuk anda."
"Terimakasih suster, kebaikan anda tidak akan saya lupakan." Ucap Noah dengan menarik nafas lega.
Suster memberikan salah satu bayi kembar kepada tuan Noah, ia bergegas ke ruang kerjanya ingin mencari alamat Kanaya di file di komputer rumah sakit. Ia mencatat alamat dan nomor ponsel milik ibu dari bayi yang sudah meninggal itu ke dalam ponselnya. Karena agak lengang, dengan mudahnya ia kembali ke ruang bayi tersebut.
"Ini tuan, saya sudah menemukannya, saya mencatatnya di ponsel, tolong berikan nomor kontak anda, supaya saya bisa langsung mengirimkannya ke anda." Ujar suster Reni kemudian mencatat nomor kontak milik tuan Noah ketika pria tampan itu menyebutkan satu persatu nomor kontak miliknya.
"Terimakasih suster Reni, nomor anda sudah saya simpan, saya tidak akan menyia-nyiakan kebaikan anda begitu saja, kalau begitu saya permisi pergi sebentar, tolong tenangkan bayi saya sampai saya membawa wanita itu kembali untuk menyusui baby kembar saya." Ucap Tuan Noah lalu meninggalkan ruang bayi tersebut menuju kediaman Kanaya, gadis yang telah suka rela menyusui baby kembarnya.
Tidak butuh waktu lama, Tuan Noah sudah berada di wilayah kumuh yang padat penduduk mencari kontrakan Kanaya di gang sempit yang hanya dilalui kendaraan roda dua.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Hilmiya Kasinji
hmmm .... lanjut baca
2024-06-25
0
Retno Elisabeth
mampir lagi thor
2024-03-10
1
Heni Linda Oriflame
mampir di karyamu selanjutnyo thor
2023-03-15
1