NovelToon NovelToon
Mengapa Harus Aku?

Mengapa Harus Aku?

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Duda
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Arion Alfattah

Tanggal pernikahan sudah ditentukan, namun naas, Narendra menyaksikan calon istrinya meninggal terbunuh oleh seseorang.

Tepat disampingnya duduk seorang gadis bernama Naqeela, karena merasa gadis itu yang sudah menyebabkan calon istrinya meninggal, Narendra memberikan hukuman yang tidak seharusnya Naqeela terima.

"Jeruji besi tidak akan menjadi tempat hukumanmu, tapi hukuman yang akan kamu terima adalah MENIKAH DENGANKU!" Narendra Alexander.

"Kita akhiri hubungan ini!" Naqeela Aurora

Dengan terpaksa Naqeela harus mengakhiri hubungannya dengan sang kekasih demi melindungi keluarganya.

Sayangnya pernikahan mereka tidak bertahan lama, Narendra harus menjadi duda akibat suatu kejadian bahkan sampai mengganti nama depannya.

Kejadian apa yang bisa membuat Narendra mengganti nama? Apa penyebab Narendra menjadi duda?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arion Alfattah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18 - Awas jatuh cinta

Hari beranjak siang, cahaya sinar matahari menembus kaca sehingga pantulan sinarnya mengenai mata Naqeela. Terganggu oleh silaunya, kelopak mata itu terbuka.

"Hmmm." bergumam dengan telapak tangan menghalangi sorot cahaya.

"Kamu sudah bangun, cepetan mandi kita akan pergi!" perkataan Narendra seketika membuat Naqeela bertanya-tanya.

"Kemana?" Namun dia kembali tertegun ketika menyadari sesuatu. Cepat-cepat dirinya bangun. "Orang itu ... Dia ... Dia masih ada?" Panik pun kembali melanda diri.

"Masih dan itu sebabnya saya meminta kamu siap-siap."

"Kita mau kemana?"

"Jangan banyak bicara, cepetan mandi!"

"Tapi bajunya!"

Narendra menunjuk baju yang ada di atas kasur. "Itu."

Kening Naqeela mengerut, ia tidak mengenali baju itu. "Itu bukan bajuku."

"Tidak usah banyak bicara, silahkan pergi mandi dan kita harus pergi! Kecuali kamu memang ingin disini bersama pria itu."

"Tidak mau, aku tidak mau melihatnya. Aku akan segera mandi, tolong jangan tinggalkan aku sendirian." Cepat-cepat dia mengambil bajunya, lalu berlari menuju kamar mandi.

Beberapa saat kemudian, Naqeela sudah selesai dengan kegiatannya. Dia keluar setelah mengenakan pakaian yang diberikan Narendra.

Pria itu menoleh, dia tertegun tatkala pakaian itu begitu pas ti tubuh Naqeela. Dress selutut bermotif bunga itu sangatlah indah ditubuhnya, warna merahnya begitu kontras dengan kulit putih Naqeela. Rambut panjang yang dibiarkan tergerai menambah kecantikan Naqeela.

"Aku sisiran dulu, tunggu sebentar lagi, jangan tinggalkan aku." Demi mempersingkat waktu, Naqeela segera mengambil sisir, lalu setelah selesai mengingat rambutnya.

"Sudah."

"Hmm, ikut aku."

Berhubung Seto sudah keluar, Narendra segera membawa Naqeela kesuatu tempat. Menjauh dari pria itu demi kenyamanan Naqeela sendiri.

*****

"Kita mau kemana? Kamu tidak akan menculikku 'kan?" tanya Naqeela setelah mereka berada di dalam satu mobil yang di supiri oleh Pak Miko.

"Kamu pikir membawa istri sendiri keluar disebut penculikan? Mana ada suami menculik istrinya."

Naqeela memberenggut manyun. "Ya kali, sekarang kan banyak orang seperti itu. Suami jahat sama istrinya, istrinya jahat sama suami, kadang pula ada yang melenyapkan dan masih banyak lagi kejadian aneh termasuk kamu yang jahat sama aku," balas Naqeela mengungkit prilaku Narendra.

"Kalau saya jahat sama kamu, dari kemarin saya sudah menghabisi kamu. Nyatanya saya tetap membiarkan kamu hidup, apa itu yang dinamakan jahat?"

"Siapa tahu kamu hanya pura-pura baik lalu dibelakang aku merencanakan sesuatu. Aku pikir kamu itu sedang berpura-pura," balas Naqeela seraya memicingkan mata menatap curiga pada Narendra. Kebetulan juga mereka duduk di bagian kursi belakang.

"Ck, otak dangkal. Saya tidak sekejam itu."

"Semoga saja." Dan keheningan pun terjadi didalam sana. Naqeela terus memperhatikan jalanan yang membuat dia semakin dilanda panik.

"Kok lewat jalanan sepi sih? Pasti kamu mau macam-macam sama aku? Ngaku kamu!" tangannya menunjuk Narendra.

"Bisa diam tidak? Saya sedang berusaha menyelamatkan kamu dari pria itu, kamu mau terus berada disekitarnya? Masih mending saya bawa kamu pergi, bukannya berterima kasih malah ngomel main tuduh tidak jelas." Narendra mendengus kesal, ia tidak menyangka gadis itu sangat pandai bicara dan suka menuduh seenaknya.

"Habisnya kamu mencurigakan sekali. Pasti kamu mau berbuat jahat, habisnya tampang kamu itu terlihat menyeramkan."

Narendra menoleh, tangannya mencengkram pipi Naqeela mengarahkannya padanya. "Coba kamu lihat saya! Lihat baik-baik wajah saya ini! Apa tampang saya terlihat seperti orang jahat? Seperti kriminal? Lihat baik-baik!" kata Narendra penuh penekanan.

Mata Naqeela menatap lekat wajah Narendra. Mata hazel berwarna coklat itu terlihat tajam dengan alis tebal tersusun rapi.

"Apa saya terlihat jahat?" tanya Narendra sambil melepaskan cengkraman di pipi Naqeela.

Gadis itu menggelengkan kepalanya masih dalam keadaan menatap Narendra. "Tidak, tapi kamu terlihat sangat tampan."

Deg.

Mata mereka saling berpandangan satu sama lainnya. "Ck, awas jatuh cinta." Narendra mengusap wajah Naqeela.

"Ish, kurang kerjaan banget. Aku tuh lagi menikmati keindahan nyata didepan mata. Aku baru tahu kalau kamu itu tampan setelah aku lihat-lihat, tapi sayang ... Galak."

Narendra terdiam dengan perasaan yang mulai tidak karuan. Sedangkan Pak Miko tersenyum tipis seraya menggelengkan kepalanya. "Anda terlalu jujur, nona," gumamnya dalam hati.

"Saya memang tampan, dari lahir, baru nyadar?" Dengan angkuhnya Narendra mengakui ketampanannya.

"Sombong sekali kamu ini," balas Naqeela mendengus kesal seraya melipatkan kedua tangannya di dada.

Mobil yang ditumpangi mereka berhenti.

"Sudah sampai," kata Pak Miko.

"Sudah? Emangnya ini dimana?" Naqeela menatap keluar memperhatikan sekeliling tempat. Hanya ada satu rumah dan ternyata dia sudah berada di dalam gerbang.

"Ini dimana?" ketika bertanya, Narendra sudah turun seolah dibantu oleh Miko.

"Kamu tidak mau turun? Ada sesuatu yang ingin saya tunjukan sama kamu."

"Emangnya ini rumah siapa? Kita dimana?"

"Dari tadi nanya terus, mendingan sekarang turun nanti juga tahu, buruan!" kata Narendra penuh penegasan.

"Iya iya, aku turun." Meski kesal, Naqeela tetap turun. Matanya terus saja melihat kesana-kemari. Suasana sejuk dengan pemandangan yang cukup indah menghiasi rumah membuat Inara nyaman.

"Ini rumah kamu?"

"Hmmm. Lihatlah kesana!"

Naqeela mengikuti telunjuk Narendra. Pandangannya menemukan sosok yang dia sayang.

"Ba-bapak, Zaenal!" Kaget sudah pasti, bingung apa lagi. Kok tiba-tiba bapaknya ada disana, sedang apa? Untuk mengobati rindu, Naqeela berlari menghampiri Mulyana dan Zae. Dia langsung memeluk bapaknya.

"Qeela kangen, kok kalian ada di sini sih?"

"Bapak juga kangen. Semua ini berkat suami kamu," kata Mulyana.

Naqeela terkejut, ia melepaskan pelukannya. "Berkat Mas Narendra? Kok bisa?"

"Tadi pagi, sopirnya datang ke rumah bapak mengajak ikut. Awalnya bapak sama adik kamu tidak mau ikut takut dia orang jahat, ternyata pak Miko menghubungi Narendra dan barulah bapak percaya. Eh, tak tahunya kita diajak kesini."

Pandangan Naqeela beralih menatap Narendra. "Masa sih? Kok kamu tidak bilang dulu padaku?"

"Harus ya?"

"Ya harus, tapi gak apa-apa deh." Senyum Naqeela mengembang seraya memeluk bapaknya lagi.

"Pasti kalian capek, bapak dan Zae sudah menyiapkan makanan buat kalian. Ayo, kita makan sama-sama," ajak Mulyana.

"Iya Kak, makanan kesukaan Kak Qeela sudah Zae masakin."

"Kamu bisa masak?" tanya Narendra.

"Hanya sedikit," balas Zaenal masih tidak terlalu banyak bicara sama Narendra. Dia belum sepenuhnya percaya kalau pria itu baik.

"Siapa bilang sedikit, Zae itu pintar masak. Meski dia seorang lelaki, tapi masakannya luar biasa enak, aku aja kalah," sahut Naqeela memuji kepintaran adiknya dalam mengolah makanan.

"Iya kah? Kalau begitu kamu mau kerja di cafe?"

Zaenal terkejut.

"Kerja?"

1
Siti M Akil
Nalendra hilang ingatan atau aqella muka nya berubah
Siti M Akil
🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!