Terjebak BI*Rahi Duda Gila

Villa utama

Keluarga Abizard NAKHEL

Papa Abizard tampak meraih Sebuah gelas minuman di hadapannya, laki-laki itu berjalan menuju ke atas kursi putar kerja yang ada di hadapannya.

Sejenak dia duduk disana untuk beberapa waktu, menyesap minuman nya secara perlahan.

Laki-laki itu terlihat menatap nanar ke arah depan, sekelebat Ingatan nya tentang kisah masa lalu kembali terpatri di dalam ingatan nya.

Belum satu bulan Setelah kematian saudara nya, Putra tertua NAKHEL GROUP, semua Saham dan apa yang menjadi milik kakak nya telah berpindah tangan ke pada dirinya, putra bungsu NAKHEL GROUP.

"Apa itu tidak terlihat terburu-buru Pa?"

Seorang perempuan muda, Helen istri nya yang tidak lain mama Abizard bertanya cepat kearah Papa nya.

"Itu akan menyinggung perasaan Iriana pa, Mario baru saja meninggal, memindahkan semua saham menjadi atas nama Thomas bahkan mengganti pemimpin perusahaan dengan begitu cepat jelas akan membuat dia berfikir kita mencurangi dirinya, aku fikir Papa harus menunda semua nya hingga masa berkabung satu tahun"

Helen jelas protes dengan keputusan Papa mertua nya.

"Kita tidak punya pilihan lain, semua pemegang saham mulai resah, saham NAKHEL mulai turun secara drastis, semua pemegang saham mulai ketar-ketir karena khawatir soal siapa penerus berikut nya, papa tidak bisa mempercayakan semua nya pada adik iriana, laki-laki itu jelas menyimpan maksud tertentu di perusahaan"

"Biarkan Thomas mengerjakan semua tugas-tugas Mario, untuk urusan pemilihan pemimpin baru nya kita bisa melakukan setelah melewati masa berkabung 1 tahun"

"Papa tidak akan menundanya"

"Pa... minimal hargai iriana, dia akan merasa menjadi menantu Paling terbuang di keluarga NAKHEL, sejak awal mama dan papa tidak begitu respect kepada dirinya, jika papa melakukan semua ini, Helen jamin dia akan semakin kecewa"

Perempuan itu terus mencoba melarang mertua nya dalam membuat keputusan yang gegabah.

"Papa tidak pernah memikirkan persoalan masa lalu lagi"

Ucap papa mertua nya sambil mengerutkan keningnya.

"Kami tidak pernah lagi menganggap nya menantu yang terbuang"

"Tapi kita tidak pernah tahu bagaimana isi hati nya, bisa jadi dia masih menyimpan luka didalam hati nya pa"

"Untuk kali ini papa tidak bisa mendengar kan saran kamu, didalam berbisnis kita tidak menggunakan hati, yang kita gunakan hanya logika"

Papa nya bicara sambil meletakkan jari tangan nya ke atas kepalanya.

"Sebelum Saham semakin merosot turun, kita butuh Thomas untuk mengendalikan semua nya, dia memang seharusnya penerus awal NAKHEL GROUP, dia menolak terjun ke perusahaan sejak muda, kali ini dia suka tidak suka, mau tidak mau harus terjun kedalam nya, Mario telah tiada, soal Iriana mama kalian yang akan meng handle nya"

"Pa..."

Helen terus berusaha untuk menunda keputusan bulat sang papa mertua nya, namun sia-sia.

Thomas tahu keputusan telak papa nya akan berakibat fatal bagi semua orang.

Seharusnya memang saudara nya yang ada disana sejak awal, seharusnya Memang Reno yang meneruskan perusahaan tersebut, tapi setelah kematian Mario semua berbalik, ditambah lagi kelakuan Reno yang suka berfoya-foya dan suka bermain perempuan membuat sang Papa nya memutuskan untuk menjadikan Abizard penerus NAKHEL GROUP berikut nya.

Urusan pelik ini pada akhirnya membuat Iriana begitu marah, memendam kebencian sejak dulu hingga sekarang.

Meskipun dia mendapat kan hanya seper sekian % Saham di NAKHEL GROUP, meskipun Reno di izinkan untuk ikut mengelola perusahaan Yang ada di luar kota.

Nyata nya tidak membuat wanita itu puas dengan keputusan kejam yang di buat papa nya.

Bagi nya semua sejak awal memang tidak adil untuk mereka, semua keputusan tidak melibatkan dirinya.

Bahkan dia tahu ketidak sukaan papa nya Di mulai dari pernikahan tanpa restu hingga perpindahan kekuasaan membuat wanita itu semakin marah dan membenci semua orang.

Iriana berfikir Helen lah yang menghasut papa nya untuk memindahkan semua saham dan hak saudaranya menjadi milik nya.

Meskipun dia pernah mencoba menjelaskan nya, keras nya hati Iriana dimasa lalu menutup Semua kebenaran yang seharusnya dia lihat.

"Masih memikirkan perihal Iriana dan anak-anak?"

Tiba-tiba suara sang istri mengejutkan dirinya.

Helen menyentuh lembut bahu suaminya, secara perlahan dia memutar kursi putar suami nya, membiarkan kursi tersebut tepat berhenti dihadapan nya.

"Dia mungkin masih kecewa dengan kita"

Helen tampak diam, menyentuh lembut wajah suaminya untuk beberapa waktu.

"Jangan terlalu difikirkan, itu akan membuat tensi darah mu menjadi tidak baik, aku yakin Abizard kali ini bisa mengatasi nya"

Setelah berkata begitu, wanita itu secara perlahan duduk dipangkuan suaminya, masuk dengan lembut kedalam pelukan laki-laki tersebut.

Bahkan aku yakin Abizard bisa mengatasi rasa dendam di hati Iriana Terutama soal gadis itu, dia pasti tidak akan sama seperti Agnes dimasa lalu.

Batin wanita itu sambil memejamkan bola matanya.