Romansa Anak SMA menceritakan tentang kisah cinta dan persahabatan yang terjalin diantara teman satu sekolah yang ada di satu lingkup sekolah yang sama.
Gio dan Alenka adalah musuh pada awalnya, setelah Alenka menyelamatkan Gio dari hipotermia parah. Sejak saat itu, benih cinta mulai tumbuh dihati Gio. Akan tetapi, Alenka sudah punya pacar waktu.
Cinta tak kemana, mereka saling jatuh cinta dan berjanji akan menikah demi menghindari hal-hal yang tak diinginkan. Lagipula kedua orang tua mereka juga setuju dengan hubungan mereka. Akan tetapi, perjalanan cinta mereka sangat tidak mudah. Demi persahabatan mereka harus menjalani putus nyambung dalam hubungan mereka.
Di selingi dengan kisah cinta beberapa temannya juga, dan kisah persahabatan yang kuat.
Kisah cinta, kisah persahabatan, kelabilan remaja terangkum dalam cerita ini.
Jangan lupa terus dukung author ya, supaya bisa selalu menghasilkan karya yang enak buat dinikmati semua.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pena_Senja🧚♀️, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33
"Nanti sore gue nggak ikut ke tempat latihan ya? gue capek banget." sebenarnya itu hanya alasan Alenka saja. Dia mau ketemuan sama Ciara dan Kiano. Sudah seminggu setelah Ciara memohon waktu itu, akhirnya Alenka siap buat ketemu sama Kiano.
Awalnya Ciara pengen Alenka ke rumahnya tapi Alenka langsung nolak. Dia masih takut ketika teringat kejadian yang lalu. Kemudian mereka memutuskan ketemu dia sebuah kafe yang tak jauh dari rumah Alenka. Alasan kenapa Alenka mau ketemu di kafe itu ialah, karena kalau Kiano macem-macem dia tinggal teriak aja, apalagi kafe itu bukan milik temannya Kiano.
"Iya sayank, lo istirahat aja!" Gio menyentuh pipi Alenka dengan ibu jarinya. Setelah itu Alenka turun dari mobil Gio.
Sambil menunggu sore, Alenka menyiapkan kata-kata yang akan dia ucapkan ke Kiano. Sejujurnya Alenka masih trauma, tapi dia berusaha tenang karena janjinya ke Ciara. Alenka merasa sangat gugup, apalagi saat pikirannya melayang ke kejadian malam itu.
"Lo harus tenang Al, dia nggak akan berani nyentuh lo lagi, lagi pula kafe itu banyak pengunjungnya." Alenka menenangkan dirinya sendiri.
Alenka sebenarnya ingin ngajak Gio. Tapi dia takut Gio akan marah, dan malah bertengkar dengan Kiano disana. "Nggak apalah, ntar bentar aja, jangan sampai Gio tahu." gumamnya lagi sembari membersihkan wajahnya, ritual sebelum mandi yang biasa dia lakukan.
Jam menunjukan pukul 16.30 WIB. Alenka lalu bergegas ke kafe tempat dia dan Ciara janjian. Dengan menggunakan motor matic berwarna putih, Alenka bergegas ke kafe itu. Kafe yang tak jauh dari rumahnya.
Sekitar lima belas menit Alenka telah sampai di kafe bernuansa serba biru dengan lukisan awan dan langit berwana biru yang indah. Dua orang muda dan mudi sudah menunggunya di dalam kafe itu. Yang lelaki memakai kaos oblong dengan celana panjang jeans yang sobek bagian lutut, sementara yang perempuan memakai kaos bergambar hello kitty yang lucu.
"Hai, maaf lama." ucap Alenka dengan sedikit canggung.
Mata Kiano menatap gadis yang dia rindukan dengan berbinar. Wanita yang hanya memakai kaos casual dan celana pendek dengan rambut yang terurai indah, tapi terlihat begitu menawan. Senyuman yang selalu terlihat dibibirnya, seperti dia tidak pernah marah, menambah cantiknya gadis itu.
"Al, gimana kabar kamu?" tanya Kiano dengan senang.
"Baik. Kak Kiano gimana?" tanya Alenka balik.
"Agak menyedihkan.." jawab Kiano tersenyum kecil.
"Kak Kiano kenapa ya pengen ketemu aku?" Alenka tidak mau basa basi.
"Gue ke toilet bentar." pamit Ciara. Dia tidak ingin mengganggu kakaknya yang ingin ngobrol serius dengan Alenka.
Begitu Ciara pergi, Kiano mulai membuka mulutnya lagi. "Aku minta maaf ya Al, atas kejadian waktu itu?" tampak raut menyedihkan dari Kiano, membuat Alenka merasa kasihan.
"Nggak apa kok kak, aku udah maafin. Aku juga mau berterima kasih ke kakak."
"Terima kasih buat?" Kiano tak mengerti apa yang dimaksud Alenka.
"Karena kejadian itu, aku akhirnya punya pacar yang mau selalu lindungi aku, dan hargai aku, yang terpenting dia sangat mencintai aku." Alenka berkata dengan bangga. Seketika membuat Kiano merasa sangat menyesal.
Tapi siapa sangka jika ternyata saat itu, Nikita yang berkali-kali ditolak oleh Kiano, ternyata mengikuti Kiano dari rumah Kiano tadi. Nikita sempat kaget begitu tahu kalau Kiano menemui Alenka lagi. Padahal Nikita tahu dari adiknya kalau Alenka udah jadian sama Gio.
Lalu, muncullah ide jahat Nikita. Dia dengan sengaja memotret Alenka yang sedang ngobrol berdua dengan Kiano, karena Ciara ke toilet. Dan kemudian mengirim foto itu ke adiknya, supaya adiknya mengirim foto itu ke Gio.
"Rasain lo, serakah sih." gumam Nikita merasa puas.
Di tempat latihan, Gio menatap marah foto yang dikirimkan oleh Rosita dengan tulisan 'seperti ini pacar yang lo bangga-banggain'. Awalnya Gio tak mau terprovokasi tapi setelah dengan jelas dia melihat bahwa foto itu benar adalah Alenka bersama Kiano, akhirnya meledaklah amarah Gio.
"Lo tega bohongin gue Al!" geram Gio memukul stir kemudinya. Gio datang langsung ke kafe yang dikasih tahu oleh Rosita. Tapi dia tidak keluar dari mobil hanya melihat dari dalam mobil saja.
Padahal waktu dia sampai di kafe itu, Ciara sudah kembali dari toilet. Tapi karena posisinya tidak tepat jadi dia tidak melihat ada Ciara, ditambah lagi posisi duduk Ciara terhalang oleh tiang yang cukup besar dan berdiri kokoh tepat di tengah kafe itu.
Gio meninggalkan tempat itu dengan marah. Gio terlalu marah karena Alenka berbohong kepadanya, hanya supaya bisa ketemu dengan mantannya. "Terus lo anggep gue apa, Al?" gumamnya dengan marah.
****
Setelah kejadian itu, berhari-hari Gio nyuekin Alenka. Dan yang lebih parah lagi, Gio sampai mengajukan pindah kelas segala. Alenka yang bingung dengan sikap Gio, mencoba bertanya kepada teman-teman The Gokil, karena saat dia bertanya kepada Gio, Gio selalu pergi gitu aja tanpa menjawab pertanyaannya. Itu membuat Alenka kesal sekaligus penasaran.
"Katanya sih, dia nggak fokus dan merasa terganggu di kelas kita. Makanya kepala sekolah ngizinin dia pindah kelas. Lo tahulah, cowok lo kan harapan sekolah kita, kalau dia nggak konsen belajar otomatis dia nggak akan lagi bisa mengharumkan nama sekolah kita." jelas Rama panjang lebar.
"Keganggu? kenapa baru sekarang dia merasa terganggu? orang kenaikan kelas juga bentar lagi." Alenka masih merasa aneh dengan sikap Gio.
"Nggak tahulah gue, lo kan ceweknya." jawab Rama.
"Kayaknya gue bukan lagi ceweknya deh, kayaknya dia lakuin ini semua supaya bisa menjauh dari gue." Alenka berkata dengan sedih. Bagaimana tidak, Alenka tak tahu sebab atau masalahnya, tiba-tiba Gio cuek dan semakin menjauh dari dia.
"Nggaklah, Gio cinta banget sama lo. Jangan punya pikiran yang aneh-aneh!" Rama mencoba menenangkan Alenka. Meskipun dia sendiri bingung dengan tindakan Gio.
"Tahulah Ram," Alenka menyenderkan kepalanya ke tembok, dia terlalu pusing memikirkan apa yang sebenarnya terjadi. Alenka tidak curiga kalau Gio sebenarnya marah karena dia kembali bertemu dengan Kiano di belakangnya.
Sewaktu pulang sekolah, Alenka mencoba mendekati Gio dan meminta Gio supaya mengantarnya pulang. Tapi dengan cuek Gio menolak permintaan Alenka. "Gue ada les tambahan, bentar lagi gue mau lomba cerdas cermat." jawabnya dengan cuek lalu naik ke motor begitu aja. Bahkan dia tidak berpamitan kepada Alenka. Sementara Alenka hanya menghela nafas dalam-dalam, mencoba menekan amarahnya.
"Jalan kaki lo?" tanya Ellena yang berboncengan dengan Leon.
"Naik angkot ntar." jawab Alenka santai.
"Gio kemana?" tanya Leon, dan Alenka hanya menaikan bahunya tanda dia tidak tahu.
"Itu bukanya Gio?" seru Ellena ketika melihat Gio menghentikan motornya dan tetiba ada murid cewek naik ke motornya. Alenka menatap dengan sedikit kecewa, tapi dia masih berusaha untuk positif tinking ke Gio. Alenka berpikir, mungkin mereka akan belajar bareng, karena Alenka tahu wanita itu juga salah satu murid terpintar di sekolahnya.
aku klo ada cwok kyk gitu, chat, ato nyamperin bakal aku tolak, terus pergi.
najiiss...