Romansa Anak SMA
Matahari bersinar begitu terik pagi hari ini, murid-murid dari SMA Tunas Bangsa yang sedang mengikuti upacara, mengeluh kepanasan. Sementara Bapak Kepala Sekolah dari SMA tersebut masih begitu semangat mengobarkan rasa nasionalis kepada semua muridnya.
Ya, hari ini tepat tanggal 17 Agustus. Hari dimana sebagai bangsa Indonesia, kita wajib melaksanakan upara bendera untuk menyambut Hari Kemerdekaan Negara Indonesia.
"Lo bisa nggak sih, nggak usah mepet-mepet gue mulu!" omel Gio kepada salah seorang teman wanitanya bernama Alenka.
"Ish geer amat, lo tahu panas nggak sih?" Alenka tak kalah sewot.
Tak bisa dipungkiri bahwa kedua orang tersebut emang selalu tak bisa akur. Setiap kali bertemu selalu cekcok, entah Gio atau Alenka duluan yang mulai.
"Udah jangan berantem mulu!" Ciara, sahabat Alenka melerai pertikaian yang akan segera terjadi.
"Temen lo tuh mepet-mepet gue mulu." Gio mengadu.
"Heh, siapa juga yang mepet-mepet lo, geer amat." sanggah Alenka tak terima.
Ciara yang sudah terbiasa melihat kedua orang itu saling bertengkar hanya bisa mengingatkan sahabatnya supaya khitmad dalam mengikuti upacara.
Setelah satu jam, akhirnya upacara itupun selesai. Dan semua murid pada membubarkan diri masing-masing.
"Abis ini mau kemana?" tanya Ineke salah seorang member The CERIA, yang ada lima personel wanita, salah satunya Alenka dan Ciara.
"Nongkrong aja yuk!" ajak Ciara.
"Boleh, gue juga males dirumah, nggak ada temen." sahut Ellena.
"Hai ciwi-ciwi," sapa Arka, pacar Ciara.
"Mau kemana kalian?" tanyanya.
"Kita mau ke coffe Rose, lo mau ikut nggak yank?" ajak Ciara, yang tentu saja itu adalah kesempatan buat mereka pacaran.
"Boleh, gue ajak yang lain dulu," jawab Arka meninggalkan kelima cewek yang sedang berjalan menuju parkiran.
Meskipun baru satu setengah bulan mereka kenal, tapi mereka sudah sangat akrab, bahkan mereka membuat geng dengan nama The CERIA, yang merupakan inisial nama mereka masing-masing. Tapi ada juga yang sudah berteman dari SMP, contohnya Alenka dengan Ellena. Mereka suadah bersahabat dari SMP, karena sekolah mereka yang sama.
Kelima perempuan itu berjalan menuju parkiran dengan bercanda di sepanjang jalan. Karena kecantikan mereka pula, banyak kakak kelas atau teman satu angkatan mereka yang sering godain mereka. Bahkan terkadang tidak segan mengajak mereka ngedate.
"Hai Alenka," sapa salah seorang kakak kelas yang selalu menggoda Alenka. Hanya dengan tersenyum manis dia menjawab sapaan kakak kelasnya itu.
Bagi Alenka dia sudah terbiasa dengan kegenitan kakak kelasnya. Tapi tidak yang dia tanggapin dengan serius.
"Buruan woi!" seru Gio yang sudah tidak sabar menunggu kelima cewek itu.
"Eh buset, udah disana aja mereka." ucap Ellena.
"Sabar ngapa?" Alenka yang masih kesal menjawab dengan sewot.
"Gi, gue boleh bonceng lo nggak? Refina nggak bawa motor soalnya." Ineke tidak mau melewatkan kesempatan. Dari pertama ketemu Gio, Ineke memang sudah naksir sama Gio.
Gio ingin menolak tapi dia sungkan, akhirnya dia mengiyakan permintaan Ineke. Sementara Alenka berboncengan dengan Ellena, dan Ciara dengan Arka, Refina juga dengan salah satu teman lelaki mereka.
Sepanjang perjalanan senyuman tersungging dibibir Ineke. Ini pertama kalinya dia berboncengan dengan Gio, setelah dia mulai naksir sama Gio.
"Mereka cocok ya Al?" tanya Ellena, sembari sesekali melirik ke samping, dimana ada Gio yang berboncengan dengan Ineke. Sementara Alenka yang masih fokus mengemudi hanya menganggukan kepalanya.
Bukan rahasia umum lagi bagi kelima sahabat itu, kalau Ineke naksir sama Gio. Mereka sama-sama tahu, karena mereka juga sering curhat bareng. Juga sikap Ineke yang tidak bisa menyembunyikan perasaannya untuk Gio.
Setibanya di coffe Rose, kehebohan terjadi karena Gio cs langsung menuju panggung kecil yang disediakan oleh kafe tersebut untuk live musik. Strategi marketing yang cukup bagus. Mengingat bahwa anak muda jaman sekarang lebih suka bermusik untuk mengekspresikan diri mereka.
"Wuih Gio keren banget." puji Ineke kegirangan. Dia berkali-kali bertepuk tangan dengan semangat. Sedikit lebay sih.
"Yank, lo nggak mau gitu nyanyi buat gue?" Ciara bertingkah manja ke Arka.
"Apaan sih, jangan lebay ah!" ucap Arka menarik hidung Ciara.
"Ish, nggak peka amat ama perasaan jomblo." sewot Ellena, yang terkenal dengan kejutekannya.
"Makanya jangan judes-judes jadi cewek, biar cepet punya pacar." olok Alenka mendorong kepala Ellena pelan.
"Hey, sesama jomblo dilarang saling mengejek." balas Ellena mendorong kepala Alenka pelan, setelah kemudian mereka tertawa bersama.
Ketika Alenka menoleh ke arah panggung kecil di depan, dia tanpa beradu pandang dengan Gio yang sedang bernyanyi, dengan diiringi oleh ketiga temannya yang memainkan alat musik masing-masing.
Canggung. Mereka berdua merasa sangat canggung, kemudian melepar pandangan ke samping.
"Kenapa lo?" tanya Ellena, dia melihat gelagat Alenka yang tak biasa.
"Nggak kenapa-napa kok." jawab Alenka sambil mengatur nafasnya untuk meredakan kecanggungannya.
Setelah menyanyikan dua buah lagu yang begitu romantis, Gio dan ketiga temannya bergabung ke meja yang lainnya. Gio sengaja duduk di kursi dekat dengan Alenka, karena dia tidak mau duduk di samping Ineke yang lebay.
"Ngapain lo mepet-mepet gue?" sewot Alenka.
"Berisik." jawab Gio singkat.
"Gio, suara lo bagus banget, kapan-kapan boleh dong duet ama gue." ucap Ineke heboh. Sementara Gio hanya menganggukan kepalanya pelan dan tersenyum kecil.
"Duet ama gue aja In," sahut Jack yang bernama asli Jaka Prasetya.
"Nggak ah, gue maunya ama Gio aja." jawab Ineke sedikit ketus.
"Suara gue juga nggak kalah ama suaranya Gio." gumam Jack sedikit kecewa. Dia tahu seberapa sombongnya Ineke, karena mereka sudah kenal dari SD. Meskipun begitu Jack menyimpan perasaan khusus buat Ineke.
"Nggak usah maksa deh!" sewot Ineke lagi.
"Udah ah jangan berantem mulu! mending kita makan aja, gue laper." keluh Alenka.
Waktu berlalu dengan sangat cepat, tanpa terasa mereka sudah menghabiskan 3 jam ditempat itu. Lalu mereka pulang ke rumah masing-masing.
Akan tetapi, Ellena bukannya pulang ke rumahnya malah ikut Alenka pulang ke rumah Alenka. Alenka menyadari ada yang tidak beres dengan perilaku sahabatnya itu. Dan dia menebak, Ellena pasti sedang ada masalah.
Dan benar saja, belum juga Alenka bertanya. Ellena sudah curhat duluan. Setelah berganti pakaian, Alenka melompat ke kasur dimana Ellena sudah duluan berbaring dan bercerita tentang masalahnya.
"Kan bisa backstreet El," ucap Alenka memberi jawaban atas curhatan Ellena tentang sikap mamanya yang matre.
"Au ah," Ellena terlalu frustasi. Sebagai seorang anak dia ingin berbakti kepada orang tuanya. Tapi dia juga ingin bahagia.
"Udah nggak usah dipikirin banget, nanti pusing sendiri lo."
"Oh ya, gimana lo sama kakaknya Ciara? udah jadian?" tanya Ellena sambil membalikan tubuhnya menatap Alenka.
"Gue minder El, kak Kiano sih udah nembak gue tapi gue masih mikir-mikir dulu." jawab Alenka.
"Kak Kiano nembak lo?" Alenka menganggukan kepalanya.
"Kenapa nggak lo langsung terima aja sih?"
"Kita kan baru aja deket, belum tahu sikap masing-masing juga, tapi emang sih kak Kiano ganteng banget anj*r." Alenka menutup mukanya dengan kedua tangannya.
"Kalau gitu lo terima aja Al! lumayan daripada jomblo terus." ledek Ellena menertawakan Alenka.
"Iya deh, percaya yang sekarang punya pacar." sindir Alenka, langsung dapat gelitikan dari Ellena.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
IK
izin baca yaa say
2023-01-06
0
Tika Rotika
Aq suka ceritanya anak sekolah 👍
2022-12-19
0
Cono Kalani
O,iya gue rindu banget saat masa sma ini gak boleh terlupakan gie inget pas gue masih dibuli sama temen gue ghina,selly,sinta
2022-09-25
0