Bagi ku restu orang tua adalah hal yang terpenting dalam hidup.. hingga aku berfikir kebahagiaan itu akan selalu berada di pihak ku.. dengan melihat senyum ibu ku.. dan menerima laki-laki pilihan nya, aku percaya Tuhan akan selalu memberiku ridho dalam setiap perjalanan hidup ku... hingga aku berani melepas kan semua impian ku, melupakan indah nya masa lalu ku, dan meninggalkan dia... CINTA PERTAMA KU dan aku sadar, dia tak akan pernah bisa terganti... hingga akhir nya cinta pertama ku kembali hadir di saat aku mulai menyerah pada hidup
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Iis Surya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pernikahan sederhana
aku membunyikan bel di rumah besar Adrian. tampak perempuan yang sudah agak Sepuh tergopoh membuka pintu untuk ku
"Maaf neng... bibi telat buka pintu maklum sudah tua.. " ujar nya terkekeh
"Tidak apa-apa bi... Adrian nya ada...? "
"Ada neng.. langsung masuk aja, kamar nya di atas.. "
"O,.. saya tunggu di sini aja bi.. " jawabku sambil duduk di sofa ruang tamu.
Nampak rumah Adrian cukup besar dan rapih.. meskipun tidak di tempati ,rumah ini terawat dengan baik.
"Kenapa nggak ke atas.. " bisik Adrian di belakang telingaku.
"Ih, apaan sih.. aku cuma mau nganterin ini.. sup dari ibu.. takut nya kamu kelaperan karena nggak ada yang masakin.. " gurau ku sambil menunjuk rantang sup.
"banyak banget bawa nya... " ujar Adrian memeriksa supnya
Aku terkaget melihat Adrian hanya memakai handuk kimono di tubuh nya
"Adrian kamu kok nggak pake baju.. "
"Aku baru mandi.. dengar suara kamu langsung ke sini.. " jawab nya genit sambil duduk di sebelah ku
Aku menggeser dudukku perlahan-lahan
Adrian tersenyum
"kenapa.. deg-degan ya.. " ucapnya tepat di depan wajah ku
"Jangan macam-macam ya dri nanti aku teriak.. "
"Teriak aja... nggak bakal ada yang dengar kok.. mereka udah balik ke paviliun belakang... "
Aku menatap Adrian kaget
"Tenang aja... aku nggak bakal ngapa-ngapain kamu kok... lagian aku lagi laper.. " ujarnya sambil beralih mengambil sup dan bergegas ke ruang makan
"kiran sini... kamu juga belum makan kan..? "
Aku menghampiri nya sambil membawa mangkuk dan sendok yang tak jauh dari sana
Adrian duduk dengan tersenyum puas melihat ku melayani nya
"Terimakasih ya sayang.. " ucapnya membuat pipiku merah tersipu
Kami pun mulai makan berdua
"Masakan ibu kamu memang enak ya... masih sama seperti dulu.. waktu kamu sering ngasih bekal makan ke aku... "ujar Adrian mengingat kan ku saat sekolah dulu sering membagi bekal makan ku dengan nya..
Kami tersenyum.. " Nasi goreng buatan mu juga nggak kalah enak kok.. "puji nya
"Iya lah.. pasti enak.. " sahut ku bangga
Kami makan sambil sesekali ngobrol tentang masa lalu.. membuat kami seolah kembali ke masa itu..
"Adrian.. kamu tau.., ternyata dulu ibuku sudah tau kita pernah pacaran.. "ucap ku seperti anak yang sedang mengadu
Adrian mengangguk pelan
"Aku tau.. pasti Siska kan..? " jawabnya membuatku kaget.
"kok kamu tau. .? "
"Iya lah... kan dia juga yang bilang sama mama papa aku.. sampai-sampai aku di kuliahkan ke luar negri.. " jelas nya sambil minum air putih di hadapan nya
"Kok kamu nggak cerita ke aku..? "
"Kapan waktu nya aku cerita sayang, kan belum sempat... " ucapnya sambil mengelus kepala ku.
Aku memalingkan wajahku ,..entahlah serasa ada yang aneh saat aku tau Adrian menyembunyikan sesuatu dari ku
"Kenapa.. kamu pikir aku sengaja menyembunyikan itu dari kamu.. ? " tanya Adrian seolah membaca pikiran ku
"Nggaklah.. aku hanya nggak ingin kamu kepikiran ,.. dia itu nggak pantas di bilang sahabat.. " lanjutnya sambil mengelus pipiku..
"Aku nggak akan membiarkan siapa pun mengganggu hubungan kita lagi.. " bisik Adrian
"Iya aku percaya... "
"Lalu.. menurutmu kapan aku harus melamar mu..? "tanya Adrian tiba-tiba
Aku tertunduk malu tak mengira Adrian akan bertanya langsung padaku
"Ya.. itu terserah kamu.. "
"Bagaimana kalau kita langsung menikah saja , mumpung kita di Bandung.. untuk resepsi bisa menyusul nanti.. " jelas Adrian
aku hanya bisa tersenyum dengan anggukan kecil
"Kamu bilang sama ayah ibu mu, minggu depan aku akan menikahimu... tapi, apa mereka akan setuju..? " tanya Adrian ragu
"InsyaAllah, setuju.. asal niat kita baik.. aku nggak perlu pesta.. aku hanya perlu ikatan yang jelas yang halal menurut agama,.. aku nggak mau terus berbuat dosa... saat aku bertemu kamu.. " ucapku penuh arti.
Adrian tersenyum mengerti
"Maaf ya... karena aku.. kita jadi sering berbuat dosa.. " sesal Adrian
"Asalkan kamu bertanggung jawab.., aku ikhlas.. " ucapku yakin
"Ya sudah kita putuskan seperti itu... besok aku akan mengurus segala sesuatu nya.. dan menghubungi beberapa saudaraku.. untuk mendampingi ku di pernikahan kita nanti.. "
"Ok... " jawabku datar menyembunyikan seribu kupu-kupu yang seakan terbang di sekitar ku..
Adrian tersenyum dan mengecup bibirku pelan
"Kalau begitu aku tunggu kamu minggu depan ya... " ucapku sambil mengecup bibir nya cepat dan segera berlari keluar
"Heee...kiran... mau kemana..? " teriak Adrian sambil tertawa
aku melangkah kan kaki keluar dari rumah Adrian dengan penuh sukacita
"akhirnya hari itu akan tiba..."gumam ku pelan membawa seribu kebahagiaan yang sudah nampak di depan mata
...****************...
"Sudah makan malam nya.. kok sebentar..? " selidik ibu. aku tersenyum dan duduk di sebelah ibu
"Iya sebentar lah bu...Memangnya mau ngapain cuma antar sup doang, nggak lama.. " sahutku asal
"Maria mana bu.. ? "
"Tuh, sama bapak mu.. nonton TV... "
Aku mengintip sebentar lalu kembali duduk di sebelah ibu
"Ada apa nih.. anak ibu senyum-senyum terus dari tadi.. ?? "
"Bu... kata Adrian minggu depan dia akan langsung melamar kiran,kami mau nikah secara agama dulu dan ... mungkin hanya sederhana saja.. karena ini juga bukan pernikahan pertama kami... Ibu setuju kan..?" ucapku hati-hati.
Ibu tersenyum dan mengelus kepala ku
"Kiran..., apapun yang ingin kalian lakukan,.. lakukan lah.. ibu tidak akan menuntut apapun lagi... asalkan kalian bahagia itu sudah cukup.. " ibu tersenyum dengan mata berkaca-kaca..
"Ibu... Terima kasih ya... " aku memeluk nya erat..
"Mama... " panggil maria yang langsung memeluk aku dan ibu bersamaan
"Kalian kenapa berpelukan... " celoteh nya lucu
"Mama lagi kangen banget sama nenek... " aku menghapus air mataku
"aya juga kangen sama nenek... "
Aku tersenyum melihat maria yang manja..
"Aya minggu depan .. om dokter mau kesini.. "
"Iya kan ... om dokter suka kesini nek... kok harus minggu depan.."
"Tapi,minggu depan om dokter mau... " ibu menghentikan ucapan nya dan melirik ke arah ku
Akupun menghampiri maria
"aya sayang...aya, .. sayang nggak sama om dokter..? " tanyaku pelan
"Sayang dong... aya sayaaang banget sama om dokter... "
"Kalau om dokter selama nya jagain kita, Sama-sama kita terus aya setuju nggak.. ? " tanyaku semakin hati-hati
Maria tersenyum dan menahan tawa kecilnya
"Mama... mama.. mau bilang.. om dokter mau jadi ayah nya aya gitu...? " ujarnya sambil tertawa
"Bilang aja mama... kakek sama bi sumi sudah nanya kok sama aya kemarin... " lanjut aya memeluk ku
"Aya setuju mah... setujuuuuu banget.. aya sayang sama kalian berdua.. "ucapnya membuatku terharu ,hingga langsung memeluk dan menghujaninya dengan ciuman
"Mama pasti bahagia kan...? " tanya maria dengan ceria
"Aya juga bahagiaaaa banget mah.. akhirnya om dokter jadi ayah nya aya... "
...****************...
Tak terasa hari itu tiba..Terkesan mendadak...tapi kami sadar ini bukanlah yang pertama..kami memutuskan untuk menikah secara agama terlebih dahulu...tanpa pesta hanya beberapa sesepuh di keluarga ku berkumpul.. serta dekor rumah yang sederhana hanya untuk mengukuhkan indahnya ikatan cinta kami
"Kiran... kamu sudah siap nak... ?" tanya ibu dari balik pintu kamar ku
"sudah bu.. " jawabku seraya keluar dari kamar di iringi beberapa saudara perempuan ku. dan putri kecilku tentunya..
Sederhana namun begitu bermakna bagiku
Pernikahan tanpa pesta.. namun memberi kesan yang berarti untukku
Akhirnya aku menikah dengan nya.. Dengan cinta pertama ku...ada rasa haru,.. dan bahagia tak bisa di lukiskan.
Adrian tampak gagah dengan jas pengantin warna putih nya.. senada dengan kebaya untuk akad ku..
Tersenyum dengan hangat.. dia tak henti menatapku dengan tulus.. hingga ijab kabul pun dengan lancar dia ucapkan..
"SAH..!!! teriak mereka serempak..
Ku cium tangan Adrian untuk pertama kali nya sebagai SUAMI KU..