Meri menjadi berubah seratus persen setelah kematian Mama nya satu bulan yang lalu, anak bungsu ini menjadi sangat menakutkan bagi para saudara nya. tidak bisa lagi mereka mau tidur dengan tenang, di tambah kematian Mama mereka yang masih jadi misteri.
Ada apa kah dengan Meri?
Apa penyebab kematian Mama Meri?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31. Pertolongan
Terpana Maharani karena lawan sudah dapat di pastikan sangat kuat luar biasa, siapa sangka kalau dia saja sampai terbanting dan sayap nya patah. ini bukan patah biasa seperti yang sudah ia alami dulu, melainkan memang lepas dari tubuh nya sehingga jelas lah dia menjadi sangat syok serta kaget juga dengan kejadian tersebut.
Tidak pernah ada iblis yang bisa membuat diri nya menjadi seperti ini, cuma yang ini sehingga jelas membuat Maharani sangat syok. mana sakit nya tidak main main lagi, pantas saja angkuh nya bukan main karena dia saja punya kekuatan sebesar ini untuk menghadapi lawan lawan yang sudah berdatangan.
Iblis jabrik sendiri begitu puas dan rambut nya juga tambah naik keatas, Maharani belum bisa bergerak dan darah mengalir deras dari punggung ratu burung hantu. ini kalau sampai anak buah nya tau maka sudah pasti akan mengamuk, masa iya ratu nya di buat seperti ini ketika datang ke kota untuk mengurus arwah.
Suami nya pun juga pasti akan mencak mencak tidak karuan ketika melihat keadaan Maharani yang luka parah, Jeno paling tidak bisa apa bila melihat istri nya jatuh begini, yang ada lawan akan habis di bantai dan kalau memang kuat maka Jeno rela mati bersama asal kan bisa membalas dendam.
"Jangan main main dengan ku, kalau saja kau diam saja di kampung maka kau tidak akan pernah kehilangan sayap mu yang berharga." seringai jabrik.
"Sialan, kau akan menyesal karena mencari masalah dengan ku!" geram Maharani tidak terima dengan kekalahan ini.
"Kau lah yang akan menyesal, penyesalan mu begitu dalam karena suami mu pasti akan mencari arwah lain yang lebih cantik." ejek jabrik membuat Maharani naik darah.
"Bangsat!"
"Hahaaaaa...merasa terhina ya? kasihan sekali mau membalas tapi tidak sanggup, oh ya di mana kah adik ular mu itu!" jabrik berjalan mendekati Maharani yang masih terengah engah menahan sakit nya.di atas tanah.
Maharani menggenggam erat potongan sayap milik nya yang sudah jatuh di atas tanah, walau pun sakit nya tidak main main tapi dia tidak peduli karena harga diri jauh lebih penting dari pada rasa sakit ini. mau di taruh mana muka nya kalau sampai banyak yang tau, pasti tidak akan sanggup lagi menahan malu.
Dieeeeek.
"Mampus kau burung hantu sialan!" geram jabrik.
Jleeeeep.
"Aaaahkk!" iblis jabrik justru menjerit keras.
"Jangan besar kepala kau, sialan! aku ini Ratu, perlu ku perjelas lagi kah aku siapa?" Maharani sangat geram karena sejak tadi terus di lecehkan oleh iblis jabrik yang jahat ini.
Iblis jabrik menjerit kesakitan pada telapak kaki nya, darah semakin deras mengalir ketika batangan sayap sudah di cabut. dia terlalu memandang remeh lawan nya, tidak tau kalau yang di hadapi ini agak gila dan kalau sudah ambil tindakan maka bisa membuat lawan tidak berdaya lagi walau hanya sekedar untuk bergerak maju.
"Kau pikir kau siapa? kau harus merasakan sakit juga!" Maharani sudah bangkit walau tanpa sayap.
Ctaaaaar.
"Ah!" Maharani menggeram lirih karena kena hantam dengan rambut besi iblis jabrik.
"Hahahaaaaaa...dasar iblis sok kuat, kau saja masih jadi keset adik mu!" iblis jabrik tertawa kencang mengejek Maharani.
Ctaaaaaar.
Punggung Maharani di hantam lagi oleh rambut yang sangat kuat itu, rasa sakit sudah tidak bisa mau di ucapkan karena memang begitu rasa nya. toh selama ini Rani juga tipe yang sering merasakan sakit, jadi rasa sakit seolah sudah menjadi besty untuk dia sehingga tidak perlu merasa di sesali atau pun di tangisi.
Buaaaaak.
Swooosssh.
"Aaaah!" iblis jabrik menjerit keras bersama dengan asap hitam mengepul tinggi.
"Jangan lari kau sialan, kemana kau pergi?!" Cakra membentak marah karena tidak terima Ratu nya di buat begini.
"Ternyata dia tau aku sedang kesakitan." batin Maharani sambil berpegangan tembok.
"Ratu!" Cakra berlari menghampiri Maharani yang berlumuran darah.
"Sayap ku patah dan lepas, mungkin saja aku tidak akan jadi ratu kalian lagi." Maharani memejamkan mata untuk menahan rasa sakit.
Cakra tidak menjawab karena dia lebih memilih membantu Maharani saja, di alirkan tenaga dalam milik nya sehingga keadaan Rani agak membaik. sedangkan iblis jabrik sudah kabur karena salah satu rambut nya ada yang terpotong oleh sayap Cakra, sekitar dua luka yang di alami oleh iblis jabrik.
"Darah mu banyak sekali yang keluar." Cakra mengusap dengan tembakau agar darah berhenti.
"Dapat dari mana kau tembakau itu?" tanya Rani pelan.
"Rokok ku lah, ini ku buka semua untuk obat mu." jawab Cakra.
"Hahaaaa kau memang anak buah ku yang terbaik." Maharani tertawa geli.
"Itu pun kau masih saja ragu padaku, padahal aku sudah mengabdikan diri." rutuk Cakra sambil membalurkan tembakau itu.
"Besok aku akan memberimu batu burung hantu, tenang saja lah kau." Maharani berkata pelan namun membuat Cakra sangat girang.
Dengan di beri nya batu burung hantu maka Cakra memang sudah di anggap sepenuh nya menjadi anak buah nya Maharani, tidak ada rahasia lagi di antara anak buah dan ratu. bisa di bilang nanti hubungan Cakra dan Maharani itu akan sama dengan hubungan Bagas serta Purnama, ratu dan panglima lah sebutan nya.
"Kau di suruh Purnama kah menyusul kami?" tanya Maharani sudah mulai membaik.
"Mana ada, aku datang ya karena merasa ratu ku dalam bahaya." jawab Cakra.
"Wah, kau memang yang terbaik." Maharani tersenyum manis.
"Tapi ngomong ngomong ini sayap mu kapan tumbuh lagi, apa tidak akan tumbuh lagi?!" Cakra jadi penasaran.
"Malam purnama besok dia akan tumbuh, aku tidak akan sanggup kemana mana karena rasa nya sakit luar biasa." jelas Maharani.
Cakra tidak tau rasa nya akan seperti apa, tapi kalau kata Maharani sakit maka sudah pasti lah akan sakit, malam Purnama masih lama. yang berarti Maharani akan berkelana tanpa sayap nya lagi untuk sementara ini, hanya menggunakan senjata lain.
"Kau akan mundur?" tanya Cakra pula.
"Mundur kepala mu itu! walau aku sudah tidak punya kaki maka aku akan tetap maju, malu sekali kalau aku sampai mundur." rutuk Maharani sengit.
"Ya kan kau luka loh, biar yang lain saja maju." ujar Cakra.
"Tidak usah kau cemas, biar lah yang di kampung mengurus Asu baung dan aku yang mengurus dia." kekeh Maharani.
Maka Cakra sudah tidak bisa lagi mau berkata kata soal masalah ini, toh Ratu nya juga keras kepala seperti Ratu ular, mana mungkin dia mau menuruti saran untuk mundur dahulu.
Selamat malam besty, jangan lupa like dan komen nya ya.
ternyata iblis jabrik bnar kuat dia bisa membuat sayap Rani patah, dai jg tau suami ratu burung hantu
sebenarnya siapa sich iblis itu BKIN penasaran aja tu jabrik
kalo misal di adu sama rambut nya menik kayaknya masih kuatan rambut nya si jabrik nih